BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ±48.000 m²/ 4,8 Ha : Fasilitas Transportasi/Umum : PD. Pasar Jaya, BUMD. PT. KAI dan Dep. Perhubungan& : Fiktif : 3 (3 x 48.000m² = 144.000 m²) : 55% (55% x 48.000 m² = 26.400m²) : 30% (20% privasi, 10% publik) :48 lantai : Stasiun kereta api, Terminal bus, MICE, Hotel, KantoDinas Batas Tapak Utara Selatan : Kantor Camat Senen, Toko Kertas Mulia Jaya : Sekolah, Masjid, Pertokoan, Permukiman Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 47
Barat Timur : GOR, Pusat Grosir Senen Jaya : Bengkel/Balai Latihan Kerja, Permukimandan kantor polisi 2.1.2. Data Non Fisik Wilayah Kota Adminstrasi Jakarta Pusat mempunyai setidaknya sepuluh stasiun di wilayahnya. Hal itu dikarenakan Jakarta Pusat merupakan Wilayah pusat dari Kota DKI Jakarta. Karakteristik Wilayah Kota Administrasi Jakarta selatan : Luas sekitar ± 47,90 Km² merupakan wilayah terkecildiantara wilayah kota administrasi di Jakarta Jumlah penduduk sekitar yang sudah cukup padat yaitu sekitar ± 861.531 jiwa (2005). Hal tersebut di atas merupakan pertimbangan awal bahwa Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat perlu dibangun sebuah Kawasan Stasiun Pasar Senen yang dapat memberikan akses lebih mudah untuk mencapai area Jakarta dan sekitarnya Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 48
3.2. Analisa Data Non Fisik 2.2.1. Analisa Kegiatan Pada Fasilitas Penunja 1. Fasilitas transportasi (stasiun dan terminal) Pengujung/penumpang berangkat dari luar gambar 25Alur Kegiatan Pengunjung/Penumpang Berangkat Dari Luar Pengunjung/penumpang datang dari kendaraan gambar 26Alur Kegiatan Pengunjung/Penumpang Berangkat Dari Kendaraan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 49
2. Fasilitas Komersial (Mall dan Apartement) 2.2.2. Analisa Pengguna Pengguna Karakteristik Analisa Penumpang stasiun dan terminal Buru-buru Tidak suka berdiri Suka jalan-jalan Melihat sekitar stasiun Tidak suka antrian Mudah membawa barang Bosan Mencari lokasi sesegera mungkin Kemudahan pencapaian antar moda Butuh tempat duduk yang sesuai Perlu pemandangan untuk penumpang Desain yang bisa mengurangi antrian Ruangan cukup luas untuk barang bawaan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 50
Penghuni apartemen Pengelola Penyewa retail Bisa sewaktu-waktu beribadah dan beristirahat Mudah menuju unit hunian dan fasilitas lainnya Mudah membawa barang Butuh tempat yang nyaman dan aman Melihat sekitar stasiun Butuh tempat yang nyaman dan aman Tidak suka cahaya yang kurang Mencari tempat istirahat dengan mudah Ingin tempat yang ramai Ruangan yang cukup luas untuk pembeli Mudah untuk Perlu adanya tempat istirahat/hiburan untuk penumpang Perlu adanya penunjuk arah yang jelas dan mudah dilihat penumpang Perlu adanya tempat ibadah Kemudahan pencapaian antar moda Perlu adanya penunjuk arah yang jelas dan mudah dilihat penumpang Ruangan cukup luas untuk barang bawaan Unit hunian haruslah efisien dan sesuai kebutuhan Perlu desain yang memaksimalkan pemandangan untuk penghuni Ruang kantor haruslah efisien dan sesuai kebutuhan Pencahayaan sangat dimaksimalkan Perlu tempat istirahat pengelola Berada di lokasi umum Membutuhkan ruangan khusus retail Memiliki pintu khusus agar tidak mengganggu Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 51
menyuplai barang Mudah dicapai pembeli penumpang Lokasi dan penunjuk jalan harus jelas 2.2.3. Analisa Kebutuhan Ruang 1. Analisa Kebutuhan Ruang Stasiun Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 52
2. Analisa Kebutuhan Apartemen dan komersial Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 53
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 54
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 55
2.2.4. Analisa Hubungan Ruang 1. Organisasi ruang Stasiun Makro Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 56
2. Organisasi Ruang Sstasiun Mikro 3. Organisasi Ruang Apartemen Makro Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 57
4. Organisasi Ruang Apartemen Mikro 3.3. Analisa Fisik Gambar 27 Tapak Makro Kawasan Stasiun Pasar Senen Sumber: Google, diunduh pada tanggal 26 Februari 2015 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 58
Deskripsi kawasan: 1. Merupakan kawasan terpadu yang meliputi stasiun Kereta Api, Terminal Bus, Amphiteater, Gor/Hall Olahraga, Kolam Renang, UKM Center, Kantor Dinas Pemerintah, dan Kantor Polisi. 2. Batas Tapak : Utara : Pemukiman warga Timur : Pemukiman warga Selatan : Jl. Kramat Bunder Barat : Jl. Stasiun Senen 3. Sebagian besar bangunan disekitarnya adalah pemukiman warga dengan 1-2 lantai. Sedangkan fasilitas komersil seperti rumah toko dengan 3-4 lantai. 4. Memiliki lahan yang cukup luas, sehingga dapat menampung beberapa aktivitas di dalamnya, diantaranya penyediaan lahan parkir yang memungkinkan penataan tapak, pendestrian, dan ruang terbuka hijau. Gambar 28 Tapak Mikro Kawasan Stasiun Pasar Senen Sumber: Google Map, diunduh pada tanggal 25 Februari 2015 Potensi kawasan: Lokasi berada di daerah pusat niaga dan perdagangan terbesar di Jakarta. Daerah ini dapat menumbuhkan ekonomi Indonesia. Memiliki akses dan pencapaian yang baik dan mudah. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 59
Memiliki lahan yang cukup luas, sehingga dapat menampung beberapa aktivitas di dalamnya, diantaranya penyediaan lahan parkir yang memungkinkan penataan tapak, pendestrian, dan ruang terbuka hijau. Masalah kawasan: Tapak berada pada kawasan padat penduduk yang berpotensi mengganggu warga karena aktifitas dalam tapak yang tinggi. Memiliki berbagai macam fasilitas yang memiliki aktifitas yang tinggi membuat kawasan tersebut menjadi tidak tertata, kumuh, kotor, dan rawan kriminalitas. 3.3.1. Analisa Pencapaian Tapak dan Sirkulasi Kendaraan Gambar 29 Kondisi sekarang (kiri) dan rencana pengembangan (kanan) Deskripsi: Bus dan Angkutan Kota: Pintu masuk ke terminal di Jl. Pasar Senen dan ke luar terminal Jl. Stasiun Senen. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 60
Motor: Pintu masuk dan keluar stasiun hanya memiliki satu akses di Jl. Pasar Senen. Mobil: Pintumasuk ke dalam stasiun di Jl. Kramat Bunder. Kemudian pencapaian ke luar stasiun di Jl. Stasiun Senen. Aktifitas terpadat terjadi perempatan di Jl. Stasiun Senen karena merupakan titik pertemuan kendaraan yang keluar terminal dan stasiun. Tanggapan: Sirkulasi yang ada telah berjalan cukup baik karena pemisahan antara jalur masuk dan keluar dengan satu arah. Namun terdapat beberapa perbaikan dimana sirkulasi motor dan mobil akan disatu di mana pintu masuk akan 3.3.2. Analisa lingkungan Gambar 30.Lokasi Tapak stasiun senen Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 61
POTENSI Lokasi tapak yang stategis dekat dengan jalan utama mampu memberikan kemudahan dalam mengenali bangunan Kawasan Stasiun terpadu Pasar senen. Lokasi tapak berada di kawasan jakarta pusat yang dekat dengan pusat kegiatan aktivitas masyarakat seperti pasar senen dan gelanggang olahraga. Terdapat terminanl senen yang menjadi akses mini bus menuju senen. PERMASALAHAN Kebisingan yang relatif tinggi karena posisi tapak berada tepat disisi jalan protokoll atau jalan utama yang dilalui banyak kendaraan serta dekat dengan terminal senen Kurangnya Penghijauan sehingga menciptakan kondisi panas dan gersang pada tapak, selain itu tapak menjadi lingkungan yang kumuh. SOLUSI Memberikan ruang terbuka hijau yang lebih banyak yang berguna untuk penyerapan serta buffer untuk kebisingan dan polusi udara disekitar tapak. Mencipatkan stasiun yang mampu menampung kegiatan pengguna untuk perjalanan kereta namun juga untuk beristirahat. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62
3.3.3. Analisa Matahari Dan Arah Angin Gambar 31.Lokasi Tapak stasiun senen POTENSI : Cahaya matahari merupakan sumber pencahayaan alami. Yang dapat digunakan untuk penerangan dalam peron. Meminimalisir penggunaan listrik penerangan sehingga biaya menjadi efisien PERMASALAHAN : Sisi timur terdapat rel kereta dan peron penumpang. Sehingga pada pagi siang hari bagian tersebut akan memiliki panas yang maksimal. Perletakan ventilasi/bukaan pada sisi barat harus di atur untuk penetralisir panas, karena diatas jam 12 siang matahari sudah bergerak menuju sisi barat. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 63
SOLUSI Mengatur perletakan massa bangunan atau perlretakan sisi ventilasi / bukaan pada bangunan, sehingga bisa meminimalisir cahaya yg masuk,agar bangunan lebih hemat dalam pemakaian energi. Penggunaan material kaca untuk pencahayaan alami. PERMASALAHAN : Angin pada bulan Mei - Oktober bergerak dari arah Barat Laut ke Tenggara. Angin pada bulan November - April bergerak dari arah Tenggara ke Barat Laut. SOLUSI Membiarkan angin masuk ke dalam bangunan dan terjadi pertukaran udara di dalam bangunan. Pada area sisi barat dari tapak di berikan pepohonan agar udara yang masuk ke area site lebih bersih. 3.3.4. Analisa Kebisingan Gambar 32Lokasi Tapak stasiun senen Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 64
PERMASALAHAN : Kurangnya tata hijau atau vegetasi di lokasi site. SOLUSI Terdapat sisi dengan tingkat kebisingan rendah karena tidak dekat dengan jalan utama sehingga digunakan sebagai zona privat hotel yaitu unit room. Meletakan lebih banyak vegetasi sebagai buffer untuk penetrasilisir kebisingan di sekitar lokasi site Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 65
3.4. Konsep Zoning 3.4.1. Zoning Horizontal Gambar 33Zoning horizontal Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 66
3.4.2. Zoning Vertikal Gambar 34 Zoning vertikal Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 67