SUATU CONTOH IMPLEMENTASI PORTOFOLIO SEBAGAI ASESMEN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN SAINS DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR I PADA MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UM

HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PILOTING DAN LESSON STUDY PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH KOTA MALANG

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Husnul Chotimah Guru Biologi SMA LAB UM

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

BBM IX. ASESMEN KINERJA DAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD

Susriyati Mahanal*) dan Soewolo*) Yayuk Prihatnawati**) *) Jurusan Biologi FMIPA UM **) SMP Laboratorium UM

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dapat membuat siswa terdorong untuk belajar dan lebih

Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENTINGNYA ASESMEN AUTENTIK DAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI. I Wayan Karmana Dosen Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram -

Implementasi Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DAN KREATIVITAS SISWA MELALUI METODE PORTOFOLIO MULTISTAGE. Indriyati SMP Negeri 19 Semarang

KEMAMPUAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN KIMIA MAHASISWA CALON GURU. Abstrak

Assesmen Portofolio dalam Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembelajaran yang sekarang ini banyak diterapkan adalah

Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA di SMA DENGAN MODEL CTL

PENGEMBANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KEBUMEN. Dosen PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen

ASESMEN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ENCEP KUSUMAH

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5

Fitri Mulyani SMP Negeri 1 Bunguran Tengah

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

I Wayan Karmana Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

2015 PENGEMBANGAN ASSESMEN KINERJA UNTUK MENILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BERBAGAI BENTUK UJIAN MERUPAKAN PENGHAMBAT KEMAJUAN PENDIDIKAN KITA. Istamar Syamsuri Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Asesmen merupakan bagian yang sangat penting dalam proses

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

IMPLEMENTASI PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIP DI SEKOLAH DASAR

B. Pengalaman Lesson Study di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

Lesson Study dapat Diiplementasikan dalam Mata Pelajaran Bukan-MIPA. Oleh: Yosaphat Sumardi dan Ariswan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Sadono 1) & Kana Hidayati 2) 1) SMA Muhammadiyah I Yogyakarta 2) Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran proses sains dalam konteks kurikulum 2013 dilakukan dengan

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Penggunaan Model Assessment Portofolio dalam Penilaian Proses dan Hasil Belajar Program Linear

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FMIPA UM Semester Genap 2015/2016

KONSEP DASAR KURIKULUM 2004

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknik tes dan non-tes. Dalam teknik tes misalnya pemberian beberapa

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian

BAB 1 PENDAHULUAN. seolah tidak kunjung selesai bahkan muncul permasalahan lain. Hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA (Sains) merupakan salah satu konsep yang ditawarkan di

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TIGA PADA PEMBELAJARAN SAINS SMP. Universitas Darussalam Ambon. Diterima ; Terbit

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MENINGKATKAN PRODUKSI PANGAN MELALUI HIDROPONIK

BAB VIII PENUTUP. diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. curriculum) ke kurikulum berbasis kompetensi (competency based. menuntut siswa untuk menerapkan langsung konsep yang di dapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. SD merupakan titik berat dari pembangunan masa kini dan masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

SILABUS. : Penilaian &Evaluasi Pembelajaran Sains/

Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment

PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

Rizqi Rakhmania Imastuti 1, Herawati Susilo 2, Balqis 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 1

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE SELF DIRECT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN PRAKTIKUM MATERI SISTEM PENCERNAAN

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI 1 GONDANG SRAGEN DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (Authentic Assesment) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

Transkripsi:

SUATU CONTOH IMPLEMENTASI PORTOFOLIO SEBAGAI ASESMEN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN SAINS DI SEKOLAH DASAR Susriyati Mahanal Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang ABSTRAK Pembelajaran sains di Sekolah Dasar maupun Madrasah Ibtidaiyah melalui kurikulum berbasis kompetensi (KBK) diharapkan mampu mengembangkan kecakapan hidup siswa. Implementasi KBK memerlukan asesmen yang melibatkan siswa di dalam tugas-tugas autentik yang bermanfaat, penting, dan bermakna. Asesmen yang demikian adalah asesmen autentik. Asesmen autentik yaitu asesmen yang mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya, yang mencakup aspek-aspek yang luas seperti keseharian siswa. Portofolio adalah asesmen autentik berupa kumpulan pekerjaan siswa yang representative menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dari waktu ke waktu. Melalui bukti belajar yang terkumpul dalam dokumen portofolio guru dapat menilai perkembangan pemahaman siswa pada konsep-konsep sains. Portofolio sebagai asesmen autentik telah diimplementasikan penulis pada pembelajaran sains di SD dan MI. Tujuan yang ingin dicapai dalam implementasi tersebut adalah siswa menguasai beberapa kompetensi dasar tertentu seperti yang dirumuskan dalam kurikulum sains SD/MI. Berdasarkan pengalaman penulis mengimplementasikan portofolio di SD dan MI disarankan seorang guru tidak perlu raguragu menerapkan asesmen portofolio dalam pembelajarannya dan menggunakan nilai akhir portofolio (NAP) sebagai nilai rapor, mengingat NAP sudah mencerminkan hasil belajar berupa ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Selanjutnya guru tidak perlu memisahkan antara nilai tes (ranah kognitif), nilai praktikum (ranah psikomotorik), dan ranah afektif. Kendala yang dihadapi dalam implementasi tersebut yaitu memakan waktu dan tenaga, dan sebagai alat penilaian sulit membandingkan portofolio satu dengan lainnya. Kata-kata kunci: portofolio, asesmen autentik, mata pelajaran sains Pendahuluan Pembelajaran sains di Sekolah Dasar maupun Madrasah Ibtidaiyah melalui kurikulum berbasis kompetensi (KBK) diharapkan mampu mengembangkan kecakapan hidup siswa. Implementasi KBK memerlukan asesmen yang melibatkan siswa di dalam tugas-tugas autentik yang bermanfaat, penting, dan bermakna. Asesmen yang demikian adalah asesmen autentik. Asesmen autentik yaitu asesmen yang mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya, yang mencakup aspek-aspek yang luas seperti keseharian siswa. Berbagai tipe asemen autentik menurut Hibbard (2000) adalah: 1) asemen kinerja, 2) observasi dan pertanyaan, 3) presentasi dan diskusi, 4) proyek dan investigasi, 5) jurnal harian, dan portofolio. Dipresentaskan dalam SEMINAR NASIONAL MIPA 2006 dengan tema Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA serta Peranannya dalam Peningkatan Keprofesionalan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang diselenggarakanoleh FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY, Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 2006

Susriyati Manahal Melalui makalah ini diberikan contoh implementasi portofolio pada matapelajaran sains yang pernah dilakukan oleh penulis berkolaborasi dengan guru dalam melakukan penelitian di SD dan di MI. Portofolio Sebagai Asesmen Autentik Definisi portofolio telah disampaikan oleh beberapa ahli. Collins (1992) mendefinisikan portofolio sebagai wadah yang berisi sejumlah bukti yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka di dalam suatu bidang atau lebih (Paulson, 1991). Kumpulan itu harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri. Menurut David and Roger (2002) dalam Nonika (2005) portofolio adalah kumpulan bukti atau keterangan mengenai para siswa atau sekelompok siswa yang menunjukkan kemajuan akademik, prestasi, ketrampilan, dan sikap. Dengan demikian portofolio sebagai asesmen adalah pengumpulan informassi tentang siswa melalui bukti beberapa contoh pekerjaan siswa yang berkelanjutan. Portofolio adalah kumpulan dari pekerjaan siswa yang representative yang dikoleksi selama periode tertentu. Portofolio menggambarkan aktivitas siswa dalam sains, yang berfokus pada pemecahan masalah, bernalar dan berpikir kritis, komunikasi tertulis, dan pandangan siswa terhadap dirinya sendiri sebagai orang yang belajar sains (Glencoe, 1999). Berdasarkan berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa portofolio merupakan kumpulan (koleksi) pekerjaan siswa terbaik atau karya siswa yang paling berarti sebagai hasil kegiatan belajarnya pada suatu bidang (mata pelajaran) tertentu. Koleksi pekerjaan siswa tersebut didokumentasikan secara baik dan teratur sehingga dapat mewakili suatu sejarah belajar dan demonstrasi pencapaian sesuatu secara terorganisasi. Kemp dan Toperoff (1998) menyebutkan beberapa karakteristik portofolio sebagai berikut: 1) portofolio merupakan model asesmen yang menuntut adanya kerja sama antara siswa dan guru, 2) portofolio bukan sekedar koleksi tugas siswa, tetapi B - 336 Seminar Nasional MIPA 2006

Suatu Contoh Implementasi Portofolio merupakan hasil seleksi dimana siswa dilibatkan dalam memilih dan mempertimbangkan karya yang akan dijadikan bukti dalam portofolio, 3) portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu; koleksi karya tersebut digunakan oleh siswa untuk melakukan refleksi sehingga siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pada dirinya; hasil refleksi tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai acuan pada proses pembelajaran berikutnya, 4) isi kriteria penyeleksian dan penilaian portofolio harus jelas bagi guru dan siswa. Manfaat Portofolio Portofolio sebagai asesmen otentik dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti yang dikemukakan oleh Berenson dan Certer (1995) dalam Rusoni (2001), yaitu 1) mendokumentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu, 2) mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki, 3) membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar, 4) mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar. Menurut Gronlund (1998) dalam Rusoni (2001) keuntungan menerapkan portofolio sebagai berikut: 1) kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas, 2) menekankan pada hasil pekerjaan terbaik siswa dapat memberikan pengaruh positif dalam belajar, 3) membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan pekerjaan orang lain, 4) siswa dilatih keterampilan asesmen sendiri yang mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan karya terbaik, 5) memberikan kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu, 6) dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa kepada siswa itu sendiri, orang tua dan pihak lain yang terkait. Portofolio dapat digunakan untuk mengases kinerja siswa dalam tugas-tugas suatu bidang (mata pelajaran). Melalui penerapan portofolio diperoleh informasi siswa secara holistic (menyeluruh) tentang siswa baik kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Biologi B - 337

Susriyati Manahal Bukti yang Dikumpulkan dalam Portofolio Macam bukti yang dikumpulkan dalam portofolio bergantung pada tujuan dari penyusunan portofolio itu sendiri. Misalnya portofolio dikembangkan sebagai bukti belajar sains. Mahanal, dkk. (2005) memberikan contoh tujuan pembelajaran mata pelajaran sains kelas III SD yaitu siswa menguasai beberapa kompetensi sebagai berikut. Mengidentifikasi perubahan-perubahan tubuh manusia melalui pengamatan gambar. Menafsirkan berdasarkan data pengukuran bahwa bertambahnya tinggi dan berat badan menunjukkan adanya pertumbuhan. Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Menjelaskan pentingnya makanan bergizi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Menjelaskan pengaruh bahan makanan tambahan buatan ( pengawet, penyedap, pewarna) terhadap kesehatan. Menjelaskan hubungan rekreasi, istirahat, dan olah raga dengan kesehatan. Membedakan hewan muda dan hewan dewasa melalui gambar. Mengamati pertumbuhan biji dan hal yang mempengaruhinya. Jadi dalam hal ini portofolio yang dikembangkan siswa bertujuan untuk memberikan bukti kepada guru bahwa siswa telah menguasai ke delapan kompetensi tersebut. Terkait dengan tujuan penyusunan portofolio tersebut macam bukti yang kumpulkan oleh siswa SD kelas III tersebut adalah : Lembar Kerja Siswa (LKS) Kliping Poster Kuis Tes formatif Hasil observasi guru tentang aktivitas belajar siswa Pernyataan refleksi diri siswa B - 338 Seminar Nasional MIPA 2006

Suatu Contoh Implementasi Portofolio Setiap bukti yang dikumpulkan diberi tanggal, sehingga melalui sedereretan bukti tersebut dapat menggambarkan perkembangan pemahaman, ketrampilan dan sikap siswa pada suatu bidang dalam kurun waktu tertentu. Portofolio dapat dibuat bersama oleh guru dan siswa. Karya siswa yang akan dikumpulkan sebagai dokumen portofolio terlebih dahulu direviu oleh guru. Dengan demikian siswa dibantu guru dalam mencari bukti yang menggambarkan perkembangan dalam diri siswa dalam hal kecakapan memecahkan masalah, menalar dan berpikir kritis, komunikasi tertulis,serta menghubungkan materi pelajaran disekolah dengan dunia nyata. Melalui karya siswa yang terpilih tersebut guru dapat memahami pandangan siswa terhadap dirinya sendiri sebagai pebelajar. Penilaian Portofolio Mengevaluasi portofolio merupakan pekerjaan yang cukup rumit mengingat bervariasinya portofolio yang dikembangkan siswa. Hal ini disebabkan siswa mengumpulkan dan menyertakan item-item yang berbeda dan ditata secara khas menurut pribadi masing-masing. Cara yang dapat dipertanggungjawabkan untuk memberi nilai setiap item sebagai bukti belajar siswa adalah dengan rubrik yang berisi keterangan mengenai kriteria performance untuk setiap unsure yang dinilai. Contoh Implementasi Portofolio di SD/MI Portofolio sebagai asemen autentik dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran dan berbagai jenjang pendidikan. Seperti yang telah dilakukan Susilo (2004) portofolio diterapkan pada mahasiswa jurusan Biologi FMIPA UM untuk matakuliah Bahasa Inggris Profesi dan Metodologi Penelitian Pendidikan; Nonika, dkk. (2005) untuk siswa kelas I SMA pada materi Lingkungan Hidup, dan Mahanal, dkk (2005) untuk siswa kelas III SD pada mata pelajaran sains. Biologi B - 339

Susriyati Manahal Terdapat 3 langkah dalam menerapkan portofolio menurut Manoy (2001) sebagai berikut. a. Persiapan yang meliputi. Menentukan jenis portofolio yang akan dikembangkan yaitu portofolio individu. Menentukan tujuan penyusunan portofolio yaitu mengetahui gambaran perkembangan pemahaman siswa tentang sains, mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa. Memilih kategori-kategori pekerjaan yang akan dimasukkan portofolio yaitu hasil kerja LKS, kliping, poster, hasil tes formatif, kuis, hasil observasi guru tentang aktivitas belajar, dan pernyataan refleksi diri. Guru mengembangkan rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa. b. Mengatur portofolio Siswa mengatur portofolio selama satu cawu atau satu semester (sesuai kesepakatan). Siswa menyelesaikan tugas-tugas (dokumen) dan mereka harus tahu bahwa semua tugas atau beberapa tugas tersebut akan dijadikan bukti dalam portofolio. Tugas-tugas yang dijadikan dokumen harus sesuai dengan tujuan portofolio kemudian ditata dan diorganisir sesuai dengan ciri khas pribadi masing-masing. Dalam hal ini tugas-tugas yang akan dijadikan bukti dalam portofolio seperti LKS, tes formatif, kuis, kliping, poster, hasil observasi guru tentang aktivitas belajar, dan pernyataan refleksi diri dimasukkan dalam map plastic. Setiap bukti yang dikumpulkan harus diberi tanggal. Selanjutnya siswa diminta untuk menata dan mengorganisir tugastugas yang sudah terkumpul tersebut dilengkapi dengan sampul dan diberi identitas, serta daftar isi. c. Pemberian nilai akhir portofolio. Portofolio yang sudah lengkap dan diorganisir dengan baik diberi nilai (nilai akhir portofolio). Menurut Hibbard (1999) selain isi portofolio yang dinilai dianjurkan juga menilai kelengkapan portofolio yang meliputi pemberian sampul, nama pengembang dan perencana (siswa dan guru), daftar isi serta refleksi diri. B - 340 Seminar Nasional MIPA 2006

Suatu Contoh Implementasi Portofolio Kendala-Kendala dalam Mengimplementasikan Portofolio Kendala-kendala yang ditemui guru dalam menerapkan portofolio yaitu 1) memerlukan waktu yang lama terutama untuk mempersiapkan instrumen, 2) guru mengalami kesulitan dalam membuat rubrik, karena setiap item yang jadikan bukti portofolio perlu dibuatkan rubrik, 3) sebagai alat penilaian sulit membandingkan portofolio satu dengan yang lainnya Penutup Berdasarkan pengalaman berkolaborasi dengan guru SD dan MI dalam menerapkan Portofolio pada matapelajaran sains disarankan sebagai berikut. 1. Penerapan asesmen portofolio dalam pelaksanaannya guru harus senantiasa memberikan perhatian, pengarahan, dan bimbingan kepada siswa, khususnya berkenaan pengerjaan dan pengumpulan tugas-tugas portofolio sehingga diperoleh tugas-tugas yang lengkap. 2. Implementasi portofolio hendaknya dalam waktu lebih lama (1 semester atau lebih) untuk memperoleh gambaran perkembangan siswa yang lebih akurat. 3. Seorang guru tidak perlu ragu-ragu menerapkan asesmen portofolio dalam pembelajarannya dan menggunakan Nilai Akhir Portofolio (NAP) sebagai nilai rapor mengingat NAP sudah mencerminkan hasil belajar yang holistic dalam arti menyangkut ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan demikian guru tidak perlu lagi memisahkan antara nilai tes (ranah kognitif), nilai praktikum (ranah psikomotor), dan ranah afektif. Biologi B - 341

Susriyati Manahal DAFTAR RUJUKAN Collins,A, 1992. Potofolio for Science Education: Issues in Purpose, Structure, and Authenticity. Science Eduducation. 76(4): 451-463. Glencoe, 1999. Alternative Assessment in the Science Classroom. New York: Mc Graw Hill. Hibbard, K. Michael. 1999. Performance Assessment in the Classroom. New York: Mc Graw Hill. Kemp. J and Toperoff. 1998. Guidelines for Portofolio Assesment in Teching English. Kemp @ netvision, net, il. Diakses 25 november 2003. Mahanal, S. 2005. Penerapan Portofolio Sebagai Asesmen Autentik pada Pembelajaran PA dengan Strategi Kontekstual Bagi Siswa Kelas III SD Laboratorium Universitas Negeri Malang. Malang: Lembaga Penelitian Nonika, Vera, dkk. 2005. Asesmen Portofolio dalam Pembelajaran Biologi padamateri Lingkungan Hidup di Kelas I6 SMAN Mojosari, Mojokerto. Proseding Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya dan Exchange Experience of IMSTEP. Malang: Universitas negeri Malang 5-6 September. Paulson, F.L and Meyer, C.A., 1991. What Make Portofolio? Eight Thoughtfulo Guidelines Will Help Educations Encourage Self Directed Learning: Educational Leardership. Februari 1991. Rosoni, E., 2001. Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika. (Online),(http://www.pdk.go.id/Publikasi Buletin/pppg, tertulis/-08 2001/Portofolio paradigma Baru. Htm). Diakses 25 November 2003. Susilo, H. 2004. Jurnal Belajar dan portofolio Sebagai sarana Asesmen otentik dalam pembelajaran matematika dan sains. Makalah disampaikan pada Workshop Authentic Assessment dalam Pembelajaran MIPA bagi Guru-Guru MGMP MIPA SMP dan SMA di Kota Malang. Malang: Universitas Negeri Malang 28 Juli. B - 342 Seminar Nasional MIPA 2006

Suatu Contoh Implementasi Portofolio Lampiran -lampiran RUBRIK SKORING KLIPING Kliping harus memenuhi ketentuan: a. Tanggal pembuatan b. Judul kliping sesuai tema c. Bibliografi (sumber, nama penulis, tanggal dan tahun) d. Analisis Kritis/komentar Rubrik Skor 5 (Sangat Baik) 4 (Baik) 3 (Cukup) 2 (Kurang) 1 (Sangat Kurang) Kriteria Judul kliping sesuai tema, bibliografi lengkap dan benar, analisis kritis benar, memuat tanggal dan pembuatan kliping. Judul kliping sesuai tema, bibliografi lengkap dan benar, tidak terdapat satu ketentuan ( a atau c ) Judul kliping sesuai tema, bibliografi tidak lengkap (salah), tidak terdapat satu ketentuan ( a atau c ) Judul kliping tidak sesuai tema, bibliografi lengkap dan benar, tidak terdapat satu ketentuan (a atau c ) Judul kliping tidak sesuai tema, bibliografi tidak lengkap (salah), tidak terdapat satu atau dua ketentuan ( a dan/atau c ) RUBRIK SKORING REFLEKSI DIRI Refleksi harus memenuhi ketentuan: a. Tanggal penulisan refleksi b. Konsep yang sudah dipelajari c. Hal yang ingin dipelajari lebih lanjut d. Hal yang paling disukai dengan alasannya e. Hal yang ingin dipelajari di masa akan datang dengan alasannya Rubrik Skor 5 (Sangat Baik) 4 (Baik) 3 (Cukup) 2 (Kurang) 1 (Sangat Kurang) Kriteria Menuliskan tanggal, konsep yang sudah dipelajari, hal yang ingin dipelajari lebih lanjut, hal yang paling disukai dengan alasannya, hal yang ingin dipelajari dimasa akan datang dengan alasannya. Tidak menuliskan salah satu ketentuan dari lima ketentuan yang harus ada (a,b,c,d, atau e) Tidak menuliskan dua ketentuan dari lima ketentuan yang harus ada (a,b,c,d, atau e) Tidak menuliskan tiga ketentuan dari lima ketentuan yang harus ada (a,b,c,d, atau e) Hanya menuliskan salah satu ketentuan dari lima ketentuan yang harus ada (a,b,c,d, atau e) Biologi B - 343

Susriyati Manahal Poster harus memenuhi ketentuan: a. Judul sesuai tema b. Informasinya komunikatif c. Memuat kebenaran konsep d. Tulisannya jelas dan rapi e. Kreatif dan menarik Rubrik RUBRIK SKORING POSTER Skor 5 (sangat baik) 4 (Baik) 3 (cukup) 2 (kurang) 1 (sangat kurang) Kriteria Judul mencerminkan tema, informasinya komunikatif, memuat konsep yang benar, tulisan jelas dan rapi, kreatif, dan menarik Judul mencerminkan tema, informasinya komunikatif, memuat konsep yang benar, tulisan jelas dan rapi, tetapi kurang kreatif dan menarik Secara umum poster tampak menarik tetapi 1 sampai 2 ketentuan tidak dikembangkan Poster kurang menarik tetapi 1 sampai 2 ketentuan tidak dikembangkan Poster tidak kreatif dan tidak menarik dengan 1 sampai 3 ketentuan tidak dikembangkan B - 344 Seminar Nasional MIPA 2006

Suatu Contoh Implementasi Portofolio LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA Aspek Yang diamati : keaktifan siswa Materi Pelajaran : Tanggal/hari : No Nama Siswa Deskriptor Total 1 2 3 4 5 Skor Nama Pengamat * Berilah tanda ( ) pada descriptor yang muncul! Ketererangan Deskriptor 1 = mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep yang belum dimengerti 2 = mau berdiskusi dan bekerja sama 3 = mau menjawab pertanyaan guru/teman 4 = mau mengemukakan ide-ide 5 = mau melaporkan hasil kerja kelompok tanpa ditunjuk Total Skor 5 = sangat baik 4 = baik 3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang Konversi Skor LKS dan Tes Formatif Skor Kriteria 5 (Sangat Baik) Mendapat skor 85--100 Menyertakan hari dan tanggal 4 (Baik) Mendapat skor 70 84 Menyertakan hari dan tanggal 3 (Cukup) Mendapat skor 55 69 Menyertakan hari dan tanggal 2 (Kurang) Mendapat skor 40 54 Menyertakan hari dan tanggal 1 (Sangat Kurang) Mendapat skor kurang dari 40 Menyertakan hari dan tanggal Biologi B - 345

Susriyati Manahal Lampiran 6 NILAI AKHIR PORTOFOLIO MATA PELAJARAN IPA SD LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nama : Kelas : No I II Uraian Bobot (B) Isi (dokumen) - LKS 3 - Kliping 3 - Tes Formatif 3 - Poster 4 Siklus I Skor (S) - Aktivitas 3 Kelengkapan - Refleksi diri 2 - Sampul & kerapian 2 Total 100 Nilai (BXS) B - 346 Seminar Nasional MIPA 2006

Suatu Contoh Implementasi Portofolio REFLEKSI AKHIR PEMBELAJARAN Nama Kelas : : Ingat kembali mengenai seluruh tugas yang telah kamu selesaikan. Apa saja yang telah kamu pelajari selama mengerjakan tugas-tugas IPA tersebut? Jawabanmu: Apakah kamu ingin mempelajari lebih lanjut? Diantara hal-hal yang telah kamu pelajari tersebut, manakah yang paling istimewa bagimu? Jawabanmu: Mengapa? Hal apa yang ingin kamu pelajari secara lebih mendalam di masa yang akan datang? Jawabanmu: Mengapa? Diadaptasi dari Susilo (2002) Biologi B - 347