BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER PENELITIAN. Nomor Kuesioner :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu, metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Cimahi, Jl. Sukarasa No. 136 Cimahi.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

KUESIONER PENELITIAN TINGKAT LITERASI INFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Desa Ukui Dua, serta instansi yang berkaitan dengan peranan Kepala Desadalam. pembangunan di Desa Ukui Dua.Peneliti memilih tempat ini dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karimun-Kepulauan Riau.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Darma km 11 Desa Jagara Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, Pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan dari Kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penyusun menggunakaan pendekatan

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU DALAM MEMANFAATKAN INTERNET UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI DI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah BMT Al Hijrah KAN Jabung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jatisura Kecamatan Jatiwangi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiwa Fakultas Ekonomi Universitas Islam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam melakukan penelitian yaitu di Pusdiklat Kemendagri Regional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No.103, Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu pada bulan

III. METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Menurut azwar (2005 : 5)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendapat Surakhmad (1994:131) yang menyatakan bahwa metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pertimbangan ada beberapa masalah yang timbul dan kurang kondusifnya

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB 3 METODE PENELITIAN

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Jasaraharja Putera Cabang Padang. Penelitian dilakukan dengan menyebar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Padang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Sungai Bangek, Balai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia, program studi Pendidikan Tata Boga yang beralamat di Jl. Dr.

BAB II METODE PENELITIAN. dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Dengan metode ini diharapkan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. lokasi penelitian ini adalah karena Dinas Sosial Kota Pekanbaru ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2010, 29) Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya yang berlaku untuk umum. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menggunakan metode deskriptif dalam mengumpulkan data, mengolah, membuktikan, dan menemukan pemecahan masalah dari penelitian ini. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada institusi pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Medan. Jalan Abdul Hakim no.4 Kampus USU, Medan 20155 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Di dalam suatu penelitian terdapat populasi sebagai objek kajian yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2010, 61) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sanjaya (2013, 295) Populasi adalah universatau satu keseluruhan yang akan diselidiki. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif program studimagister Ilmu Hukum yang berjumlah 529 orang. 22

3.3.2 Sampel Menurut Sugiyono (2010, 62), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan Menurut Sanjaya ( 2013, 228) salah satu syarat dalam penarikan sampel adalah bahwa sampel itu harus representative, artinya harus mewakili populasi, sebab sampel adalah cerminan populasi. Sifat dan karakteristik populasi harus tergambar dalam sampel. Untuk mengetahui sampel daripenelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin: n= N 1 N. e 2 Keterangan n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir 10 % 529 n= 2 1 529.(0,01) n= 84,10 n= 84 (dibulatkan) Maka diperoleh sampel pada penelitian ini yaitu 84 orang. Teknik sampling yang digunakan menentukan sampel adalah aksidental sampling. Menurut Sugiyono (2002: 77) aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel bila orang tersebut memenuhi kriteria 23

3.4 Data dan Sumber Data Adapun jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner. 2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, artikel lepas, laporan penelitian, internet ataupundari dokumen lainnya yang berkaitan dengan penelitian. 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian terdiri dari beberapa hal yang berhubungan dengan penelitian. Menurut Sugiyono (2010, 312) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Setiap kuesioner berisi pertanyaan yang memuat berbagai indikator variabel penelitian. Kuesioner adalah pertanyaan penelitian yang diberikan kepada responden. Menurut Arikunto (2006, 150) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui. Jenis kuisioner pada penelitian ini adalah kuisioner langsung yaitu dimana pertanyaan langsung diberikan kepada responden. Dalam penelitan ini, kuisioner disusun dalam bentuk pertanyaan (multiple choice). 1.6 Kisi-kisi kuesioner Kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan akan dijawab oleh 24

responden dengan jawaban pilihan yang disediakan, untuk memudahkan penyusunan kuesioner terlebih dahulu menetapkan kisi-kisi kuesioner. Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Indikator No Item Jumlah Item Literasi informasi berdasarkan 8 Ws 1. Menyelidiki dan mengidentifikasi topik 2. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah 3. strategi pencarian informasi 4. Menggunakan dan mengevaluasi informasi 1,2,3 3 4,5,6 3 7,8,9 3 10,11,12 3 5. Menyatukan dan mengolah informasi 6. Menciptakan informasi atau pengetahuan 7. Mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi 13,14,15 3 16,17,18 3 19,20,21 3 25

Indikator No Item Jumlah Item 8. Menilai dan 22,23,24 3 mengevaluasi hasil Jumlah 23 3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Untuk mengumpulkan data tersebut peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, sebagai berikut: 1. Kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada reponden yakni mahasiswa Magister Ilmu Hukum 2. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data dapat diperoleh dari buku, jurnal, artikel lepas atau dari internet. 3.8 Analisis Data Semua data yang berasal dari kuesioner diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan dipersentasekan. Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner dianalisis menggunakan metode deskriptif. Data tersebut disusun ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya. Penghitungan persentase menggunakan tafsiran data dengan menggunakan rumus. Setelah data dipersentasekan, kemudian dikelompokkan atau ditabulasikan. Untuk menghitung persentase jawaban yang diberikan responden, peneliti 26

menggunakan rumus persentase sebagai berikut : F P= 100% n Keterangan : P = Persentase F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Sampel (Arikunto 2000, 349) Untuk menafsirkan besarnya persentase yang dibuat dari tabel tabulasi data, maka peneliti menggunakan penafsiran sebagai berikut: Jika memiliki persentase 1-25 % Jika memiliki persentase 26-49% Jika memiliki persentase 50 % Jika memiliki persentase 51-75 % Jika memiliki persentase 76-99% : Sebagian kecil : Hampir setengah : Setengah : Sebagian besar : Pada umumnya Jika memiliki persentase 100% : Seluruhnya (Arikunto, 2005) 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik pada penelitian ini adalah Mahasiswa aktif Magister Ilmu Hukum 4.2 Analisis Deskriptif 4.2.1 Literasi Informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana literasi informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum USU dengan model The 8 Ws. Model The 8 Ws terdiri dari 8 (delapan) tahapan yaitu: 1. Kemampuan mengidentifikasi topik 2. Kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah 3. Kemampuan menentukan strategi pencarian informasi 4. Kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi 5. Kemampuan menyatukan dan mengolah informasi 6. Kemampuan menciptakan informasi atau pengetahuan 7. Kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi 8. Kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil 4.2.2 Kemampuan Mengidentifikasi Topik Indikator pertama pada model The 8 Ws adalah kemampuan mengidentifikasi topik informasi. Kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi informasi sebelum melakukan pencarian informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 1, 2, dan 3. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi 28

topik dapat dilihat pada table 4.1, 4.2, 4.3. berikut: Tabel 4.1 Kemampuan MenentukanStrategi Identifikasi Topik Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 1 Benar 30 36 Salah 54 64 Pertanyaan 1. Ketika melakukan penelitian, salah satu bagian penting dari pembentukan strategi pencarian informasi untuk bahan referensi adalah: pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah (a) Mencari buku menggunakan katalog online perpustakaan, (b) Mencari database online, (c) Menganalisis topik untuk mengidentifikasi alternatif kata kunci yang akan digunakan dalam pencarian, (d) Mencari informasi di internet. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu Menganalisis topik untuk mengidentifikasi alternatif kata kunci yang akan digunakan dalam pencarian. Tabel 4.1. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 1 (satu) adalah hampir setengah (36%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (64%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 30 responden (36%) memiliki kemapuan menentukan strategi identifikasi topik, sedangkan 64 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan strategi identifikasi topik informasi sangat rendah. Data menunjukan 29

bahwa sebanyak 54 responden (64 %) tidak bisa menentukan strategi identifikasi topik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya. Tabel 4.2 Kemampuan Menentukan Topik Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 2 Benar 58 69 Salah 26 31 Pertanyaan 2. Ketika Saudara mencari tugas tentang Hukum Tata Negara, informasi yang TIDAK dibutuhkan yaitu: (a) Sistem Pemerintahan, (b)sistem Pendelegasian Kekuasaan Negara, (c) Asas Legalitas, (d) Bentuk Pemerintahan. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu Asas Legalitas. Tabel 4.2. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 2 (dua) adalah sebagian besar (69%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (31%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 58 responden (69%) mengetahui dengan tepat topik informasi untuk menyelesaikan tugas. Sekalipun persentasenya hampir setengah (31%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk menentukan topik sebelum melakukan penelusuran informasi pada sumber yang relevan dengan topik atau subjek penelusuran. Sehingga, kecil kemungkinan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik. 30

Tabel 4.3 Kemampuan Penentuan Hal yang Akan Dilakukan pada saat Mencari Jawaban terhadap Kebutuhan Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 3 Benar 46 55 Salah Jawaban 38 Frekuensi 45 Persentase Pertanyaan 3. Apabila Saudara mencari tugas yang diberikan dosen, hal yang sebaiknya dilakukan dalam mencari jawaban atas tugas tersebut yaitu: (a)menjawab asal-asalan, (b) Merumuskan kata kunci yang sesuai topik, (c) Mencari buku sebanyak mungkin, (d) Bertanya pada pustakawan. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Merumuskan kata kunci yang sesuai topik. Tabel 4.3. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 3 (tiga) adalah sebagian besar (55%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (45%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 46 responden (55%) mengetahui dengan tepat apa yang harus dilakukannya untuk menyelesaikan tugas, yakni dengan merumuskan kata kunci yang sesuai topik. Sekalipun persentasenya hampir setengah (45%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk mendefinisikan dengan jelas kebutuhan informasinya terlebih dahulu sebelum melakukan penelusuran informasi pada 31

sumber yang relevan dengan topik atau subjek penelusuran. Sehingga, kecil kemungkinan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik. 4.2.3 Kemampuan Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah/Informasi Indikator kedua pada model The 8 Ws adalah kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah/informasi. Kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah/informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 4, 5, dan 6. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi topik dapat dilihat pada table 4.4, 4.5, 4.6. berikut: Tabel 4.4 Kemampuan Menentukan Karakteristik Sumber Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 4 Benar 38 45 Salah 46 55 Pertanyaan 4.Apakah karakteristik dari jurnal ilmiah: (a) Memunculkan foto mengkilap dan iklan, (b) Ditulis oleh orang-orang dari berbagai bidang ilmu, (c)catatan kaki dan bibliografi secara teratur digunakan untuk mengutip sumber, (d) Topik yang dibahas tidak terbatas pada satu bidang studi utama. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu Catatan kaki dan bibliografi secara teratur digunakan untuk mengutip sumber. Tabel 4.4. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 4 (empat) adalah hampir setengah (46%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (55%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 38 responden (45%) memiliki 32

kemampuan menentukan karakteristik informasi, sedangkan 55 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.4.menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan strategi karakteristik informasi masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 46 responden (55 %) tidak bisa menentukan karakteristik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya. Tabel 4.5 Kemampuan Menentukan Sumber Informasi Ilmiah Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 5 Benar 65 77 Salah 19 23 Pertanyaan 5.Jika menulis sebuah makalah berdasarkan informasi ilmiah. Sumber informasi yang paling tepat untuk digunakan adalah: (a)majalah, (b)jurnal, (c)koran, (d) Situs web. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Jurnal. Tabel 4.5. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 5 (lima) adalah pada umumnya (77%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian kecil (23%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 65 responden (77%) menentukan sumber informasi ilmiah. Sekalipun persentasenya kecil (23%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk menentukan sumber informasi ilmiah. Sehingga, kecil kemungkinan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik. 33

Tabel 4.6 Kemampuan Menentukan Sumber Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 6 Benar 23 27 Salah 61 73 Pertanyaan 6.Sumber yang paling efisien untuk menemukan topik pada sebuah artikel adalah: (a)sebuah database akademik, (b)bibliografi dari artikel, (c)katalog perpustakaan, (d) Volume jurnal. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Sebuah database akademik. Tabel 4.6. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 6 (enam) adalah hampir setengah (27%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (73%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 23 responden (27%) memiliki kemampuan menentukan sumber informasi, sedangkan 73 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.6 menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menemukan sumber informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 61 responden (73 %) tidak bisa menentukan strategi identifikasi topik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya. Data ini sinkron dengan data lainnya yang menunjukan bahwa mayoritas responden (55%) tidak memiliki kemampuan untuk menentukan karakteristik informasi. 4.2.4 Kemampuan Menentukan Strategi Pencarian Informasi 34

Indikator ketiga pada model The 8 Ws adalah kemampuan menentukan strategi pencarian informasi. Kemampuan mahasiswa untuk menentukan strategi pencarian informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 7, 8, dan 9. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan menentukan strategi pencarian informasi dapat dilihat pada table 4.7, 4.8, 4.9. berikut: Tabel 4.7 Kemampuan Menetukan Jumlah Penelusuran Terbanyak pada Pencarian Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 7 Benar 31 37 Salah 53 63 Pertanyaan 7.Ketika melakukan penelusaran online, kombinasi kata kunci di bawah ini yang akan menghasilkan jumlah penelusuran terbanyak yaitu: (a) Pidana dan hukuman, (b) Pidana atau hukuman, (c) Pidana bukan hukuman, (d) Pidana tapi hukuman. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Pidana atau hukuman. Tabel 4.7. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 7 (tujuh) adalah hampir setengah (37%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (63%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 31 responden (37%) memiliki kemapuan menentukan hasil penelusuran terbanyak, sedangkan 63 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.7 menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan hasil penelusuran terbanyak termasuk rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 35

53 responden (63 %) tidak bisa menentukan hasil penelusuran terbanyak untuk menemukan informasi. Tabel 4.8 Kemampuan Menentukan Sumber Pencarian Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 8 Benar 47 56 Salah 37 44 Pertanyaan 8.Jika Saudara sedang mencari buku atau artikel perpustakaan, Saudara bisa mendapatkan salinan gratis melalui: (a) Google scholar, (b) Artikel express, (c) Layanan perpustakaan, (d) Webloan. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban a, yaitu Google scholar. Tabel 4.8. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 8 (delapan) adalah sebagian besar (56%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (44%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 47 responden (56%) memiliki kemampuan menentukan sumber informasi pencarian informasi. Sekalipun persentasenya hampir setengah (44%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk menentukan sumber informasi sehingga kesulitan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan. Tabel 4.9 Kemampuan Merumuskan Kata Kunci pada Pencarian Informasi 36

Jawaban Frekuensi Persentase Benar 24 28 Salah 60 72 Pertanyaan Nomor 9 Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan 9. Pada saat melakukan penelusuran tentang hak cipta suatu karya, maka kata kunci yang digunakan dalam penelesuran yaitu: (a) Hukum dalam hak cipta, (b) Hak cipta dan hukumnya, (c) Hak cipta dalam sebuah karya, (d) Hukum hak cipta dan copyright law. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban d, yaitu Hukum hak cipta dan copyright law. Tabel 4.9. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 9 (sembilan) adalah hampir setengah (28%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (72%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 24 responden (28%) memiliki kemampuan merumuskan kata kunci pada pencarian informasi, sedangkan 72 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.9. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk merumuskan kata kunci pada sumber informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 60 responden (72 %) tidak bisa merumuskan kata kunci pada 37

pencarian, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya. 4.2.5 Kemampuan Menggunakan dan Mengevaluasi Informasi Indikator keempat pada model The 8 Ws adalah kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi. Kemampuan mahasiswa untuk menggunakan dan mengevaluasi informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 10, 11, dan 14. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi dapat dilihat pada table 4.10, 4.11, 4.12. berikut: Tabel 4.10 Kemampuan Evaluasi Subjek Dokumen Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 10 Benar 37 44 Salah 47 56 Pertanyaan 10.Untuk mengetahui subjek dari sebuah dokumen, maka bagian dari dokumen yang pertama kali dilihat adalah: (a) Judul dan abstrak, (b) Daftar isi, (c) Isi dokumen, (d) Daftar pustaka. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban a, yaitu Judul dan abstrak. Tabel 4.10. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 10 (sepuluh) adalah hampir setengah (44%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (56%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 37 responden (44%) memiliki kemampuan evaluasi subjek dokumen, sedangkan 56 % mahasiswa tidak memilkinya 38

Tabel 4.10. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk mengevaluasi subjek dokumen masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 47 responden (56 %) tidak bisa menentukan karakteristik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menentukan informasi yang dibutuhkannya. Tabel 4.11 Kemampuan Evaluasi Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 11 Benar 27 32 Salah 57 68 Pertanyaan 11.Dalam mengevaluasi dokumen bidang ilmu hukum yang telah Saudara peroleh, maka yang harus dilakukan yaitu: (a) Melihat judul dan daftar isi, (b) Membaca abstraknya, (c) Membaca dokumen secara utuh, (d) Membaca daftar pustakanya. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu Membaca dokumen secara utuh. Tabel 4.11. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 11 (sebelas) adalah hampir setengah (32%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (68%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 27 responden (32%) memiliki kemampuan mengevaluasi informasi, sedangkan 68 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.11. di atas menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa mengevaluasi informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 57 responden (68 %) tidak bisa mengevaluasi informasi, sehingga mahasiswa akan 39

kesulitan dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya. Tabel 4.12 Kemampuan Menilai Sumber Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 12 Benar 35 42 Salah 49 58 Pertanyaan 12.Kutipan: Nasution, Bahder Johan(2015).Fungsi kebebasan berserikat bagi pekerja dalam hubungan industrial pancasila. Jurnal Ilmu Hukum, vol 8 no 1, 4-10. Kutipan tersebut mewakili: (a) Book review, (b) Artikel jurnal, (c) Tinjauan pustaka, (d) Terbitan berkala. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Artikel jurnal. Tabel 4.12. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 12 (dua belas) adalah hampir setengah (42%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (58%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 35 responden (42%) memiliki kemampuan menilai sumber informasi, sedangkan 58 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.12. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menilai sumber informasi masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 49 responden (58 %) tidak bisa menentukan karakteristik informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam menentukan informasi yang dibutuhkannya. 4.2.6 Kemampuan Menyatukan dan Mengolah Informasi Indikator kelima pada model The 8 Ws adalah kemampuan menyatukan dan mengolah informasi. Kemampuan mahasiswa untuk menyatukan dan 40

mengolah informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 13, 14, dan 15. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi dapat dilihat pada table 4.13, 4.14, 4.15. berikut: Tabel 4.13 Kemampuan Meninjau Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 13 Benar 47 56 Salah 37 44 Pertanyaan 13.Sebuah bibliografi adalah daftar: (a) Negara, (b) Nomor telepon (c) Sumber informasi, (d) Kisah hidup seseorang. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu Sumber informasi. Tabel 4.13. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 13 (tiga belas) adalah sebagian besar (56%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (44%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 47 responden (56%) memiliki kemampuan meninjau sumber informasi. Sekalipun persentasenya hampir setengah (44%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk meninjau sumber informasi sehingga kesulitan dalam mengolah informasi yang telah ditemukan. Tabel 4.14 Kemampuan Mengolah Informasi 41

Pertanyaan Nomor 14 Jawaban Frekuensi Persentase Benar 39 46 Salah 45 54 Pertanyaan 14.Pengolahan informasi meliputi beberapa tahap yaitu: (1) Memilah data atau informasi (2) Pengumpulan data atau informasi (3) Mengambil kembali untuk diolah menjadi informasi baru (4) Mempresentasikannya (5) Menyimpan data atau informasi. Tahap pengolahan informasi yang benar adalah a. (1), (3), (5), (2), (4) b. (2), (1), (5), (3), (4) c. (2), (1), (3), (4), (5) d. (1), (2), (3), (5), (4). Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu (2), (1), (5), (3), (4). Tabel 4.14. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 14 (empat belas) adalah hampir setengah (46%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (54%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 39 responden (46%) memiliki kemampuan mengolah informasi, sedangkan 54 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.14. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk mengolah informasi masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 45 responden (54 %) tidak bisa mengolah informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam 42

menciptakan informasi. Tabel 4.15 Kemampuan Mengolah Sumber Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 15 Benar 42 50 Salah 42 50 Pertanyaan 15.Sumber informasi yang tepat untuk menemukan data statistika dan data kualitatif adalah. (a) Surat kabar, majalah, (b) Jurnal, artikel, (c) Biro statistika, lembaga penelitian, (d) Penulis, peneliti, dosen. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu Biro statistika, lembaga penelitian. `Tabel 4.15. menunjukan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 15(lima belas) adalah setengah (50%) mahasiswa menjawab dengan benar dan setengah 42 responden (50%) mahasiswa salah dalam menjawab. Data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa tidak bisa mengolah sumber informasi sehingga akan mengalami kesulitan dalam menciptakan pengetahuan/informasi. 4.2.7 Kemampuan Menciptakan Informasi/Pengetahuan Indikator keenam pada model The 8 Ws adalah kemampuan menciptakan informasi/pengetahuan. Kemampuan mahasiswa untuk menciptakan informasi/pengetahuan diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 16, 17, dan 18. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan menciptakan informasi/pengetahuan dapat dilihat pada table 4.16, 4.17, 4.18. berikut: 43

Tabel 4.16 Kemampuan Memilih Pengetahuan/Informasi yang Baik Jawaban Frekuensi Persentase Benar 51 61 Pertanyaan Nomor 16 Salah 33 39 Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan 16.Sebuah pengetahuan dikatakan baik apabila: (a) Selalu diteliti, (b) Dapat digunakan dan bermanfaat bagi orang banyak, (c) Menimbulkan masalah, (d) Tidak pernah digunakan. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Dapat digunakan dan bermanfaat bagi orang banyak. Tabel 4.16. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 16 (enam belas) adalah sebagian besar (61%) mahasiswa menjawab dengan benar dan hampir setengah (39%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 51 responden (61%) memiliki kemampuan memilih pengetahuan/informasi yang baik untuk menyelesaikan tugas. Sekalipun persentasenya hampir setengah (33%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak memilih pengetahuan/informasi yang baik. Sehingga, akan kesulitan dalam menciptakan pengetahuan/informasi. Tabel 4.17 Kemampuan Menghasilkan Tulisan atau Karya Ilmiah 44

Pertanyaan Nomor 17 Jawaban Frekuensi Persentase Pernah 45 54 Tidak Pernah 39 46 Pertanyaan 17.Apakah Saudara pernah menghasilkan tulisan ilmiah seperti artikel ilmiah, buku dan lain-lain? a. Pernah b. Tidak Pernah Tabel 4.17. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 17 (tujuh belas) adalah sebagian besar (54%) mahasiswa pernah menghasilkan tulisan/karya ilmiah dan hampir setengah (46%) mahasiswa tidak pernah menghasilkan tulisan/karya ilmiah. Artinya, terdapat sebanyak 45 responden (54%) memiliki kemampuan menghasilkan tulisan/karya ilmiah. Sekalipun persentasenya hampir setengah (46%) ternyata masih ada mahasiswa yang tidak pernah menghasilkan tulisan/karya ilmiah. Tabel 4.18 Kemampuan Menentukan Kegunaan Sumber Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 18 Benar 18 21 Salah 66 79 45

Pertanyaan 18.Kegunaan dari sebuah tinjauan pustaka dalam sebuah penulisan ilmiah adalah, kecuali:(a) Membuktikan keaslian penelitian, (b) Menambah karya penulis, (c) Mengkaji sejarah permasalan, (d) Menghindari duplikasi penelitian. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Menambah karya penulis. Tabel 4.18. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 18 (delapan belas) adalah sebagian kecil (21%) mahasiswa menjawab dengan benar dan pada umumnya (79%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 18 responden (21%) memiliki kemampuan menentukan kegunaan sumber informasi, sedangkan 79 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.18.menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan kegunaan sumber informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 66 responden (79 %) tidak bisa menentukan kegunaan sumber informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam mengkomunikasikan informasi. Data ini sinkron dengan data lainnya yang menunjukan bahwa mayoritas responden (54%) tidak memiliki kemampuan untuk mengolah informasi. 4.2.8 Kemampuan Mengaplikasikan dan Mengkomunikasikan Informasi Indikator ketujuh pada model The 8 Ws adalah kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi. Kemampuan mahasiswa untuk kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 19, 20, dan 21. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi dapat dilihat pada table 4.19, 4.20, 4.21. 46

berikut: Tabel 4.19 Kemampuan Menentukan Kegiatan Mengkomunikasikan Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 19 Benar 20 24 Salah 64 66 Pertanyaan 19.Sebuah pertemuan ilmiah kecil yang dilakukan oleh para ahli dalam bidang tertentu yang bertujuan untuk membahas suatu masalah terkait dengan keahlian mereka, sekaligus mencari solusi bagi permasalahan tersebut. Kegiatan tersebut merupakan jenis pertemuan ilmiah: (a) Rapat, (b) Diskusi panel, (c) Simposium, (d) Lokakarya(academic workshop). Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban d, yaitu Lokakarya(academic workshop). Tabel 4.19. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 19 (sembilan belas) adalah sebagian kecil (24%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (66%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 20 responden (24%) memiliki kemampuan menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi, sedangkan 66 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.19. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 64 responden (66 %) tidak bisa menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan 47

dalam mengkomunikasikan informasi. Tabel 4.20 Kemampuan Menentukan Konsep Penggunaan Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 20 Benar 32 38 Salah 52 62 Pertanyaan 20.Manakah dari berikut ini TIDAK sesuai dengan konsep penggunaan informasi sehubungan dengan hukum hak cipta? (a) Peninjauan musik di sebuah surat kabar termasuk kutipan dari sebuah lagu popular, (b) Mahasiswa mendownload informasi keuangan perusahaan dari sebuah situs web pemerintah untuk digunakan untuk kepentingan pribadi, (c) Seorang guru mendistribusikan artikel jurnal untuk digunakan sebagai alat pendidikan, (d) Seorang profesor menyimpan buku di perpustakaan universitas, yang tercetak dan tidak tersedia di web untuk digunakan siswa. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Mahasiswa mendownload informasi keuangan perusahaan dari sebuah situs web pemerintah untuk digunakan untuk kepentingan pribadi. Tabel 4.20. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 20 (dua puluh) adalah hampir setengah (38%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (62%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 32 responden (38%) memiliki kemampuan menentukan konsep penggunaan informasi, sedangkan 62 % mahasiswa tidak memilkinya 48

Tabel 4.20. di atas menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menentukan konsep penggunaan informasi sangat rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 52 responden (62 %) tidak bisa menentukan konsep penggunaan informasi, sehingga mahasiswa akan kesulitan dalam mengkomunikasikan informasi. Tabel 4.21 Kemampuan Mengkomunikasikan Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 21 Benar 38 45 Salah 46 55 Pertanyaan 21.Bacalah kutipan berikut dan pilih satu jawaban yang BUKAN contoh dari plagiarisme. "Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap." Najwa Shihab. (a) Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap, (b) Menurut Najwa Shihab, Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap, (c) Wajah peradilan begitu gelap dengan transaksi suap, (d) Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap (Shihab). Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Menurut Najwa Shihab, Hukum yang dibiayai transaksi suap, membuat wajah peradilan begitu gelap. Tabel 4.21. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 21 (dua puluh satu) adalah hampir setengah (45%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (55%) 49

mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 38 responden (45%) memiliki kemampuan mengkomunikasikan informasi dengan benar, sedangkan 55 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.21. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk mengkomunikasikan informasi dengan benar masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 46 responden (55 %) tidak bisa mengkomunikasikan informasi dengan benar. Data ini sinkron dengan data yang menunjukkan bahwa mayoritas responden (62%) tidak memiliki kemampuan menentukan konsep penggunaan informasi. 4.2.9 Kemampuan Menilai dan Mengevaluasi Hasil Indikator kedelapan pada model The 8 Ws adalah kemampuanmenilai dan mengevaluasi hasil. Kemampuan mahasiswa untuk kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 22, 23, dan 24. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil dapat dilihat pada table 4.22, 4.23, 4.24. berikut: Tabel 4.22 Kemampuan Menilai Karakteristik Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 22 Benar 39 46 Salah 45 54 Pertanyaan 22.Karakteristik dari informasi yang baik adalah, kecuali: (a) Informasi yang akurat, (b) Informasi yang selalu baru (tidak usang), (c) Memilki jumlah kata yang banyak, (d) Memiliki manfaat kepada pengguna. Jawaban yang 50

benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban c, yaitu Memilki jumlah kata yang banyak. Tabel 4.22. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 22 (dua puluh dua) adalah hampir setengah (46%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (54%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 39 responden (46%) memiliki kemampuan menilai karakteristik informasi yang baik, sedangkan 54 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.22. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menilai karakteristik informasi dengan benar masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 45 responden (54 %) tidak bisa menilai karakteristik informasi dengan benar. Tabel 4.23 Kemampuan Menilai Hasil Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 23 Benar 26 31 Salah 58 69 Pertanyaan 23.Nilai dari informasi ditentukan oleh: (a) Sistem navigasi yang mudah dipahami pengguna, (b) Manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut, (c) Terdapat iklan, (d) Tampilan menarik. Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Tabel 4.23. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai 51

responden berdasarkan pertanyaan nomor 23 (dua puluh tiga) adalah hampir setengah (31%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (69%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 26 responden (31%) memiliki kemampuan menilai hasil informasi dengan benar, sedangkan 69% mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.23. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menilai hasil informasi dengan benar masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 58 responden (69 %) tidak bisa menilai hasil informasi dengan benar. Data ini sinkron dengan data yang menunjukkan bahwa mayoritas responden (54%) tidak memiliki kemampuan menilai karakteristik informasi. Tabel 4.24 Kemampuan Menilai Sumber Informasi Jawaban Frekuensi Persentase Pertanyaan Nomor 24 Benar 24 29 Salah 60 71 Pertanyaan 24.Bagaimana cara mengetahui sebuah majalah populer? (a) Terdiri dari beberapa bagian, iklan, (b) Artikel yang mendalam danmemiliki daftar pustaka. (c) Artikel yang ditulis untuk masyarakat umum, (d) Issue biasanya diterbitkan setiap tiga bulan (4 kali setahun). Jawaban yang benar diantara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban b, yaitu Artikel yang mendalam danmemiliki daftar pustaka. Tabel 4.24. menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan pertanyaan nomor 24 (dua puluh empat) adalah hampir 52

setengah (29%) mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian besar (71%) mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 24 responden (29%) memiliki kemampuan menilai sumber informasi dengan benar, sedangkan 71 % mahasiswa tidak memilkinya Tabel 4.24. menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa untuk menilai sumber informasi dengan benar masih rendah. Data menunjukan bahwa sebanyak 60 responden (71 %) tidak bisa menilai sumber informasi dengan benar. Data ini sinkron dengan data yang menunjukkan bahwa mayoritas responden (69%) tidak memiliki kemampuan menilai karakteristik informasi. 4.3 Rangkuman Analisis Data Tingkat literasi informasi mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dimana pada sumbu x menandakan indikator literasi informasi mahasiswa menggunakan model The 8 Ws yang terdiri dari 24 butir pertanyaan dan sumbu y menandakan persentase tingkat literasi informasi Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara sebagai responden. Hasil yang diperoleh seperti terlihat pada gambar 4.1 berikut. 53

60% P E R S E N T A S E P Axis Title 50% 40% 30% 20% 10% 0% 1 2 3 4 5 6 7 8 INDIKATOR PERTANYAAN Gambar 4.1 Grafik Persentase Kemampuan berdasarkan Indikator Literasi Informasi Grafik diatas memperlihatkan bahwa kemampuan mahasiswa menyelediki dan mengidentifikasi topik sebesar 53%, kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah sebesar 50%, kemampuan strategi pencarian informasi sebesar 40%, kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi sebesar 39%, kemampuan menyatukan dan mengolah informasi sebesar 51%, kemampuan menciptakan informasi/pengetahuan sebesar 45%, kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi sebesar 36%, kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil informasi sebesar 33%. Persentase tingkat literasi informasi berdasarkan sub indikator dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut. 54

Tabel 4.25. Persentase Tingkat Literasi Informasi berdasarkan Sub Indikator Kemampuan Indikator Sub Indikator Persenta se Kemampuan Kemampuan menentukan strategi 36 menyelidiki dan mengidentifikasi topik identifikasi topik Kemampuan menentukan topik informasi 69 Kemampuan penentuan tindakan pada 55 pencarian informasi Kemampuan Kemampuan karakteristik sumber 45 mengidentifikasi dan merumuskan masalah informasi Kemampuan menentukan sumber 77 informasi ilmiah Kemampuan menentukan sumber 27 informasi Kemampuan strategi Kemampuan menentukan jumlah 37 pencarian informasi penelusran terbanyak Kemampuan menentukan sumber 56 pencarian informasi Kemampuan merumuskan kata kunci 28 Kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi Kemampuan menyatukan dan mengolah informasi Kemampuan menciptakan pengetahuan/informasi Kemampuan evaluasi subjek dokumen 44 Kemampuan evaluasi informasi 32 Kemampuan menilai sumber informasi 42 Kemampuan meninjau sumber informasi 56 Kemampuan mengolah informasi 46 Kemampuan mengolah sumber informasi 50 Kemampuan memilih 61 pengetahuan/informasi yang baik Kemampuan menghasilkan tulisan/karya 54 ilmiah Kemampuan menentukan kegunaan 21 sumber informasi 55

Indikator Sub Indikator Persenta se Kemampuan Kemampuan menentukan kegiatan 24 mengaplikasikan dan mengkomunikasikan mengkomunikasikan informasi Kemampuan menentukan konsep 38 informasi penggunaan informasi Kemampuan mengkomunikasikan 45 informasi Kemampuan menilai Kemampuan menilai karakteristik 46 dan mengevaluasi hasil informasi Kemampuan menilai hasil informasi 31 Kemampuan menilai sumber informasi 29 Tabel di atas memperlihatkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menentukan strategi identifikasi topik informasi sebesar 36%, namun dalam menentukan topik informasi mengalami peningkatan sebesar 69% dan mengalami penurunan kembali pada tahap penentuan hal yang akan dilakukan pada saat mencari informasi menjadi 55%. Kemampuan mahasiswa menentukan karakteristik sumber informasi sebesar 45% yang berarti rendah namun terjadi peningkatan pada kemampuan menentukan sumber informasi ilmiah sebesar 77% dan kembali mengalami penurunan pada menentukan sumber informasi sebesar 27%. Persentase kemampuan mahasiswa dalam menentukan jumlah penelusuran sebesar 37%, kemampuan menentukan sumber pencarian informasi sebesar 56% dan kemampuan merumuskan kata kunci pada pencarian informasi cukup rendah sebesar 28%. Kemampuan mahasiswa mengevaluasi subjek dokumen sebesar 44%, namun mengalami penurunan pada kemampuan evaluasi informasi sebesar 32% 56

dan kemampuan menilai sumber informasi sebesar 42%. Kemampuan meninjau sumber informasi sebesar 56% namun terjadi penurunan pada kemampuan mengolah informasi sebesar 46% dan kemampuan mengolah sumber informasi sebesar 50%. Persentase kemampuan memilih pengetahuan/informasi yang baik sebesar 61%, kemampuan menghasilkan tulisan/karya ilmiah sebesar 54%, namun mengalami penurunan yang cukup rendah pada kemampuan menentukan kegunaan sumber informasi yakni sebesar 21%. Grafik juga memperlihatkan kemampuan menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi cukup rendah yakni sebesar 24%, kemampuan menentukan konsep penggunaan informasi sebesar 38% dan kemampuan mengkomunikasikan informasi sebesar 45%. Kemampuan mahasiswa menilai karakteristik informasi sebesar 46%, namun mengalami penurunan pada kemampuan menilai hasil informasi yakni sebesar 31% dan kemampuan menilai sumber informasi sebesar 29%. Berdasarkan data di atas diketahui persentase literasi informasi tertinggi yang dimilki Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera utara berada pada indikator kedua, yaitu pada kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah sebesar 77%. Kemudian persentase literasi informasi terendah yang dimiliki mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara berada pada indikator keenam, yaitu pada kemampuan menentukan kegunaan sumber informasi yakni sebesar 21%. Selanjutnya dilakukan perhitungan berdasarkan rata-rata. Tujuannya adalah untuk menyelidiki indikator mana yang lebih unggul. Penentuannya adalah berdasarkan nilai rata-rata. 57

Tabel 4.26 Perhitungan nilai rata-rata berdasarkan indikator Model The 8 Ws Indikator Benar 1 53% 2 50% 3 40% 4 39% 5 51% 6 45% 7 36% 8 33% Jumlah 347 % Rata-Rata =347/8 =43.37% Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dinyatakan bahwa indikator yang dapat dikatakan baik sesuai dengan nilai rata-rata adalah indikator 1 yaitu kemampuan dalam menyelidiki dan mengidentifikasi informasi, indikator 2 yaitu kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah, indikator 5 yaitu kemampuan menyatukan dan mengolah informasi dan indikator 6 yaitu kemampuan menciptakan informasi/pengetahuan. Sedangkan indikator yang dapat dikatakan kurang baik sesuai dengan nilai rata-rata adalah indikator 3 yaitu kemampuan strategi pencarian informasi, indikator 4 yaitu kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi, indikator 7 yaitu kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi dan indikator 8 yaitu kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil. 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, disimpulkan bahwa rata-rata literasi informasi mahasiswa Magister Ilmu Hukum yaitu 43 %. Adapun rincian hasil penelitian sebagai berikut: 1.Kemampuan dalam menyelidiki dan mengidentifikasi informasi sebesar 53% dari total responden dan dapat dikategorikan baik. Dimana hampir setengah responden (36%) memiliki kemampuan menentukan strategi identifikasi topik, selanjutnya sebagian besar responden (69%) memiliki kemampuan menentukan topik informasi dan sebagian besar responden (55%) memiliki kemampuan penentuan tindakan pada pencarian informasi 2. Kemampuan mengidentifikasi dan merumuskan masalah sebesar 50% dari total responden dan dapat dikategorikan baik. Dimana hampir setengah responden (45%) memiliki kemampuan karakteristik sumber informasi, pada umumnya responden (77%) memiliki kemampuan menentukan sumber informasi ilmiah dan hampir setengah responden (27%) memiliki kemampuan menentukan sumber informasi 3. Kemampuan strategi pencarian informasi sebesar 40% dari total responden dan dapat dikategorikan buruk. Dimana hampir setengah responden (37%) memilki kemampuan menentukan jumlah penelusran terbanyak, sebagian besar responden (56%) memiliki kemampuan menentukan sumber pencarian informasi dan hampir setengah responden (28%) memiliki kemampuan merumuskan kata kunci. 4. Kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi sebesar 39% dari total responden dan dapat dikategorikan buruk. Dimana hampir setengah responden (44%) memiliki kemampuan evaluasi subjek dokumen, hampir setengah responden (32%) memiliki kemampuan evaluasi informasi dan hampir setengah responden (42%) memiliki 59

kemampuan menilai sumber informasi. 5. Kemampuan menyatukan dan mengolah informasi sebesar 51% dari total responden dan dapat dikategorikan baik. Dimana sebagian besar responden (56%) memiliki kemampuan meninjau sumber informasi, hampir setengah responden (46%) memiliki kemampuan mengolah informasi dan setengah responden (50%) memiliki kemampuan mengolah sumber informasi. 6. Kemampuan menciptakan pengetahuan/informasi sebesar 45% dari total responden dapat dikategorikan baik. Dimana sebagian besar responden (61%) memiliki kemampuan memilih pengetahuan/informasi yang baik, sebagian besar responden (54%) memiliki kemampuan menghasilkan tulisan/karya ilmiah dan sebagian kecil responden (21%) memiliki kemampuan menentukan kegunaan sumber informasi. 7. Kemampuan mengaplikasikan dan mengkomunikasikan informasi sebesar 36% dari total responden dan dapat dikategorikan buruk. Dimana sebagian kecil responden (24%) memiliki kemampuan menentukan kegiatan mengkomunikasikan informasi, hampir setengah responden (38%) memiliki kemampuan menentukan konsep penggunaan informasi dan hampir setengah responden (45%) memiliki kemampuan mengkomunikasikan informasi. 8. Kemampuan menilai dan mengevaluasi hasil sebesar 33% dari total responden dan dapat dikategorikan buruk. Dimana hampir setengah responden (46%) memiliki kemampuan menilai karakteristik informasi, hampir setengah responden (31%) memiliki kemampuan menilai hasil informasi dan hampir setengah responden memiliki kemampuan menilai sumber informasi 5.2.Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, penulis mengajukan saran kepada beberapa pihak yang dianggap memiliki hubungan dengan penelitian ini, sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada mahasiswa yang menjadi objek penelitian yaitu mahasiswa Magister Ilmu Hukum, 60

Fakultas Hukum USU, memiliki keinginan besar mengeksplorasi lagi keahliannya dalam literasi informasi demi memberikan manfaat kepada banyak pihak, menciptakan karya yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan dan menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas. 2. Diharapkan kepada pihak institusi dalam hal ini Program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum USU, memberikan dukungan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas khususnya pada bidang literasi informasi, baik dengan evaluasi metode pengajaran dan menjadi fasilitator dalam mengembangkan karya mahasiswa. 3. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tolak ukur terhadap literasi informasi yang dimiliki mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, Fakultas Hukum USU yang pada akhirnya dapat menghasilkan lulusan dengan sumber daya manusia yang berkualitas, menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan bermanfaat untuk penelitian selanjutnya. 61