Bergman Siahaan. Lamunan Sang Rakyat. Kumpulan Cerpen. Penerbit Saturana

dokumen-dokumen yang mirip
Bergman Siahaan. Lamunan Sang Rakyat. Kumpulan Cerpen dan Esai

Lamunan Sang Rakyat. Bergman Siahaan. Hak Cipta 2013 oleh Bergman Siahaan. Diterbitkan sendiri pertama kali pada Mei 2013

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

AKU AKAN MATI HARI INI

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

.satu. yang selalu mengirim surat

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Chapter 01: What will you do to protect me?

Penerbit Lintang Fajar

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

BAB 9 Pekerjaan Pertama

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Kodokhitamputih Dkk. #Cintaitu. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah

Ibu: Sang Manusia Pembelajar

MEREKA YANG PERNAH HILANG BY. HAMDATUN NUPUS

Status Sistem. Aktivitas. Progress download DI-AKTIFKAN. Downloading Data yang diperlukan 67%...

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

Aku dan adik kelasku.

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

GURATAN PENULIS AMATIR

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

It s a long story Part I

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Om Dompet. Pijak-pijak Sastra

3 VIRUS POSITIF UNTUK MEMPERBAIKI BISNIS

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

My Love Just For You vol1

Pemilik jiwa yang sepi

SINOPSIS. Love Twins

A picture can tell a thousand words, but a few words can change it s story. Sebastyne Young

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b)

TILL DEATH DO US PART

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Jangan Menyerah, Andalah Pemenangnya

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

MUHAMMAD AJIB. 20 Rahasia Mudah Hilangkan GUGUP DAN GEMETAR saat BERBICARA DIDEPAN Banyak Orang. Penerbit PLONG

Aku ada dengan dirinya kali ini bukan karena keinginanku. Bukan karena cinta. Bukan karena kenal. Namun ini kebetulan. Diriku berdiri di depan sini.

Sepotong Matahari dan Awan untuk Ibu* :ibuku

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Frasa Endosentrik: - beberapa mahasiswa - segera melakukan Frasa Eksosentrik: - bakti sosial - di Cangkringan

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Kisah Tentangmu. Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla

Sample Upload. Perjalanan 60 hari

Semua manusia pernah dikecewakan dalam hubungan percintaan.

PUSPA. Suyat Aslah. Diterbitkan secara mandiri (melalui nulisbuku.com)

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

Mengajarkan Budi Pekerti

LEGEND OF THE BATTLING PRINCESS

Mahesa Bayu Suryosubroto

Mantan. Itu. Pengalaman

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Perempuan tua itu mengayunkan kakinya pelan.

DAFTAR ISI. Christmas Gift 5. Helai Daun Terakhir 17. Houi Dan Chana 27. Issun Boushi 35. Ikkyuu-San 85. Lukisan Sang Putri 61.

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Sahabat Peri Penulis

BAB I PENDAHULUAN. Inggris yang sudah menjadi bahasa dunia. Namun peranan bahasa Indonesia. tetaplah sangat dibutuhkan, khususnya di dunia pendidikan.

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo

1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu?

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Arian Sahidi. a novel Tuhan, Aku Kembali. Nulisbuku.com

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

Catatan Putih Abu-Abu

Dwi Ferlina PERI PALSU. Penerbit NulisBuku.com

Kisah Seorang GADIS. a novel by. P.S. Putri. Penerbit

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

Maafkan Bila Aku Mendahuluimu

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

Bab 1. Kehilangan mimpi

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

BAGIAN I PORTOFOLIO PUISIKU

Nyai Ontosoroh. Heny Marwati. Anak-Anak Bumi Manusia 3

Karya Kreatif Tanah Air Beta

RIZKA SITANGGANG 366 HARI BERJALAN LEBIH JAUH. Sahabat ada (bukan) karena terikat, tapi karena diuji. Diterbitkan secara mandiri

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Transkripsi:

Bergman Siahaan Lamunan Sang Rakyat Kumpulan Cerpen Penerbit Saturana Medan, 2013

Lamunan Sang Rakyat Bergman Siahaan Copyright 2013 by Bergman Siahaan Penerbit Saturana, Medan Foto sampul dan desain oleh Bergman Siahaan Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2

"Hidup ini adalah sebuah kisah yang terdiri dari potongan-potongan cerita pendek. Aku hanya ingin menyusunnya dengan huruf-huruf yang menjelma menjadi kata dan kalimat yang bermakna namun sederhana, cukup sederhana untuk dimengerti orang banyak tanpa harus tertawan oleh jeruji-jeruji paham dan pendapat yang tak membuat kisah itu lebih hebat dari aslinya." 3

DAFTAR ISI Pra Lamunan 5 1. Besuk 7 2. Bioalarm 13 3. Kisah Pedagang 16 4. Masa Tua 17 5. Let Your Dim Light Shine 25 6. Tumbuh di Jalanan 32 7. Relativitas Rasa 34 8. Lingkunganku 36 9. Cukup Realistis, Tidak Muluk-muluk 39 10. Veteran 41 11. Padi 43 12. Lahan Terbuka Hijau 45 13. Mohon Dukungannya 47 14. Lantai Empat 63 15. Kebenaran 97 Tentang Penulis 108 4

PRA LAMUNAN Buku ini adalah kumpulan karya-karya perdanaku setelah sekian lama bermimpi sendirian. Bila buah pertama dari pohon harusnya enak dan manis, namun sepertinya tidak dengan buah pertamaku ini. Masih terseok-seok dengan jalinan kalimat, kesulitan mencipta ayunan emosi, dan buruknya perbendaharaan kata, membuatku hampir tak percaya impian itu akhirnya terwujud dengan briliannya ide pengelola Nulisbuku.Com. Lamunan Sang Rakyat adalah judul yang kupilih untuk mewakili seluruh cerita yang terkumpul dalam buku ini. Karena aku adalah rakyat dan semua lamunanku, suka tak suka, terukir alamiah oleh kehidupan yang berjalan sehari-hari di negeri indah nan pelik ini. Jeritan tertahan dalam mimpi di malam hari yang melepaskan tekanan hidup di siang hari, begitulah cerita-cerita ini mengalir dari setiap lakon yang mentas di kehidupan nyata bangsaku yang kemudian melayang terbawa lamunan, dari aplikasi digital hingga ke atas kertas yang berwujud ini. 5

Cita-citaku sebenarnya cukup realistis, tidak mulukmuluk. Mengumpulkan ketikan-ketikan yang tercecer di berbagai telepon seluler yang kugunakan untuk menulis agar terhindar dari kepunahan, kemudian mempersembahkan kepada isteri dan anakku (mungkin cucuku kelak) sebagai bukti yang sahih bahwa suami, papa (dan ompungnya) memang sering melamun. Bila anda kini turut mencicipinya, itu adalah suatu anugerah yang sangat indah yang harus kusyukuri. Semoga kisah-kisah fiksi yang terkumpul selama tahun 2012 ini dapat dinikmati, halaman per halaman hingga selesai tanpa harus terserang gejala mual, muntah maupun pusing-pusing. Salam. Bergman Siahaan 6

BESUK Jam besuk: 16.00-21.00, bunyi sebuah papan pemberitahuan yang terpampang di pintu masuk rumah sakit itu. Sekali lagi kulihat jam tanganku, jam tangan buatan jepang yang Indonesia tak bisa buat, lima belas lewat tujuh. Aku menimbang-nimbang apa yang harus kulakukan sekarang. Hampir sejam lagi waktu besuk baru tiba dan aku harus menunggu untuk menuntaskan niat menjenguk wanita ini. Seorang wanita yang kukenal yang sedang dirawat inap di rumah sakit ini akibat sebuah kecelakaan. Sambil berpikir-pikir aku berbalik ke tempat parkir. Masih menimbang-nimbang, apakah akan menunggu di parkiran atau sore nanti aku datang kembali. Tanpa perintah yang tegas dari otak, kakiku terus melangkah hingga sampai di sisi mobil. Aku masuk, menutup pintu dan termenung. Wanita ini, kemarin ditabrak lari oleh seorang pengendara mobil. Kabarnya aku dengar dari rekanrekan sekerja tadi siang. Beritanya masih simpang siur, ada yang bilang cukup parah, tetapi aku belum tau 7

kondisi sesungguhnya. Dia adalah teman sekantorku. Gadis lajang yang cukup enerjik. Bukan hanya tubuhnya yang bagus, kerjanya pun juga bagus. Setidaknya itu kata orang-orang. Di kantorku dia cukup dikenal dan disayangi atasan. Kadangkala aku harus jujur bahwa aku menyukainya. Tetapi gayung itu belum bersambut. Kalau kupikir-pikir, memang sih, aku yang belum pernah menyatakan rasa. Bagaimana juga aku bisa, kalau pada saat yang sama dia selalu membuatku jengkel? Kudengar dia punya teman cowok, entah itu pacar atau gebetan, aku sebenarnya tak begitu peduli. Tetapi cara dia memandang dan bicara padaku kadang-kadang terasa menyakitkan. Aku pikir itu soal sombong. Sepertinya dia menganggap aku bukan siapa-siapa. Apalagi bila menyangkut pekerjaan, aku seakan-akan berada di bawah levelnya. Padahal dilihat dari pangkat sebenarnya kami masih setara, begitu juga dari lamanya kerja. Tetapi jangan tanya soal prestasi dan kesempatan yang diberikan atasan, memang dia sedikit jauh di depanku. Sangat diperhatikan pimpinan, sering diberi tanggung jawab yang besar dan tentu saja bonus yang besar pula. Sebentar, tunggu dulu... aku tidak sedang mempermasalahkan keunggulannya di kantor. Aku 8

sekarang sedang mempermasalahkan apakah aku harus menjenguknya hari ini atau tidak? Pintu mobil kubanting, aku kembali ke rumah sakit. Di depan pintu besi yang masih tertutup itu berjejer bangku-bangku untuk menunggu. Akupun duduk di antara orang-orang yang kurasa juga berniat membesuk. Kulihat jam tangan buatan jepangku, lima belas lewat tujuh belas. Sejam bukanlah waktu yang lama, pikirku, tetapi mengapa rasanya panjang? Mungkin karena aku masih dilanda kebimbangan, apakah aku harus menjenguknya hari ini atau tidak? Aku tak tahu apa yang harus kubawa, apalagi yang harus kukatakan. Yang kutahu aku khawatir dan sangat penasaran dengan kondisinya. Aku rasa aku hanya ingin memastikan bahwa tidak ada yang fatal dengannya. Itu saja. Tidak lebih! Sebenarnya aku tidak yakin juga kalau dia tidak tahu bahwa aku menyukainya. Wong aku sering tebar pesona di depannya kok. Beberapa kali aku malah mengantarnya pulang dan adalah fakta bahwa sekali waktu dia juga bersikap manis padaku. Tapi itu sekali waktu. Sekali waktu yang lain dia bisa ketus, seketusketusnya. Apalagi kalau aku mulai merayunya, reaksinya bisa sekejap dingin, sedingin serbuk es yang ditumpuk diatas cendol. Yang lebih parah lagi kalau dia 9