PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
Elsa Camelia 1, Edrizon 1

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN PEMBERIAN KUIS DIIRINGI DENGAN REWARD SEBAGAI TINDAK LANJUT PEKERJAAN RUMAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 23 PADANG

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK KARTIKA 1-2 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL E-JOURNAL. Novila Edza Putri

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MURDER YANG DIKOLABORASIKAN DENGAN MAKE A MATCH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF TEKNIK GALLERY WALK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 X KOTO DIATAS Lucia Cipta Agustin 1,

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE JEOPARDY REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KERINCI TAHUN PELAJARAN

Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG Oki Valentino Putra 1, Lutfian Almash 2, Fauziah 1 1

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN TUTOR SEBAYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP BUNDA PADANG. Endah 1, Susi Herawati 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding

Key words: Circle The Sage, The Students Mathematics Learning Outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Bung Hatta

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

ABSTRACT. Keywords: Comprehension of Mathematical Concepts, Direct Instruction, Football Verbal Techniques.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 PERANAP

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PANTAI CERMIN

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE STUDY GROUP DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 33 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 11 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE FIRING LINE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN17 PADANG

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

Key Word : learning activity, math concept comprehension, and PQ4R.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords: Comprehension Math Concept, Technigue Berkirim Salam dan Soal, Quiz.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

ABSTRACT. mathematical

Getting Answers techniques is better than students who learn with conventional learning at VIII class SMPN 1 Sungayang.

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

Oleh: Sesna Fitri*), Rahmi**), Zulfitri Aima**)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 7 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MEROTASI PERTUKARAN KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX SMP N 18 PADANG

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG


PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BOWLING KAMPUS DISERTAI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Untuk Mendaftar Wisuda. Oleh: ELPI JULIANTI NPM

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BINGO REVIEW DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN 33 PADANG.

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

ABSTRACT. Key word: Understanding Of Mathematical Concepts, Questions Students Have, Learning Starts With A Question PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK ROUND ROBIN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN MODEL PADANG

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

ABSTRACT. mathematics conceptual understanding of the students tought by using active

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

PENERAPAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG

Transkripsi:

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG Maysyaroh 1, Edrizon 1, Puspa Amelia 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: maysyaroh507@yahoo.com Abstract This research is motivated by the lack of student learning outcomes as a result of the lack of ability of the to students to understand the concepts in math, lack of interaction with the teachers and students tenda to passive student in learning. So the researchers applied teh method of inkuiri that direct students to be bale to think and play an active role in ther won learning process and experience learning experience so that learning becomes mode interesting and meaningful for students. The propose of this study was to test whether teh learning outcomes of students learning matematis applying inkuiri method is butter than learning outcomes of students whose learning matematis premises ordinary learning in matematis tracking eighth grade students of SMP Kartika 1-7 Padang. Teh hypothesis of teh study is teh result of applying learning matematis class VIII SMP Kartika 1-7 Padang. This research is experimental. The population is eighth grade students of SMP Kartika 1-7 Padang which consists of 6 chassis. Sample were selected from a population that is normally distributed and homogeneous. For sampling conducted by random sampling techniques, selected VIII 6 class with 30 students as control and VIII 2 class with 30 students as a class experiment. Hypothesis test student learning outcomes were analyzed by using t the results of students matematis learning by applying teh method of inquiry is better tuan learning outcomes of students learning by applying the method of inkuiri is butter than learning outcomes of students learning matematis ordinary junior high student Kartika kelas VIII 1-7 Padang. As the authors suggestion that the terachir or the reader can apply the reader can apply the method of inkuiri in matematis learning as an alternative to improve students matematis learning outcomes. Key words: Eksperiment, Method of Inquiry, Result of Study Pendahuluan Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Matematika dikatakan penting karena sangat membantu berkembangnya ilmu lain. Hal ini sesuai dengan ungkapan Kline (1973: 3) bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan yang menyendiri yang dapat sempurna karna dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai ilmu lainnya. Menyadari pentingnya peran matematika, maka peningkatan kualitas pembelajaran matematika pada setiap jenjang pendidikan perlu mendapat perhatian yang sungguh sungguh. Usaha yang dilakukan pemerintah tidak akan tercapai jika tidak diiringi dengan usaha yang dilakukan oleh sekolah. Salah satu usaha yang dapat dilakukan

oleh sekolah untuk memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran matematika adalah program pengembangan diri. Selain itu guru bidang studi juga memegang peranan penting terhadap pencapaian tujuan pembelajaran matematika. Keberhasilan guru dapat dilihat dari cara guru memilih strategi, metode dan pendekatan yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan observasi pada tanggal 25-28 November 2013 dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang, ditemukan bahwa pembelajaran matematika masih berpusat pada guru, pada awal pembelajaran guru membahas pekerjaan rumah kemudian siswa disuruh mengerjakan kedepan kelas, walaupun hanya satu orang yang mau mengerjakan kedepan kelas selebihnya guru yang mengerjakan. Setelah itu guru melanjutkan pada materi berikutnya dan memberikan contoh soal dari materi tersebut, kemudian guru menanyakan kepada siswa apakah ada yang tidak dimengerti dari penjelasan guru tadi, tetapi hanya beberapa siswa yang mau bertanya, setelah itu baru guru memberikan soal latihan. Dari pengerjaan latihan tersebut terlihat hanya sebagian siswa yang antusias untuk mengerjakan soal soal latihan tersebut. Berdasarkan wawancara penulis pada tanggal 17 Maret 2014 dengan seorang guru bidang studi matematika kelas VIII diperoleh informasi, bahwa keinginan siswa dalam belajar matematika sangat kurang. Salah satu akibatnya siswa jarang mengulangi pelajaran dirumah jika tidak diberi tugas, selain itu pembelajaran berlangsung banyak siswa yang kurang mampu menyelesaikan soal yang diberikan guru terkait materi yang disampaikan, saat guru memberikan soal latihan, kemudian didiskusikan dengan teman sebangkunya dan akan dikerjakan didepan kelas, hanya beberapa siswa saja yang melakukannya dengan baik, dan yang lain hanya sibuk bercerita dengan teman sebelahnya dan ketika disuruh bertanya tentang materi yang kurang dimengerti, hanya sebagian yang mau memanfaatkan dengan baik. Dan ketika penulis bertanya kepada beberapa orang siswa tentang alasan mereka tidak mau mengerjakan latihan yang diberikan, banyak mereka mengatakan kurang memahami cara mengerjakan soal tersebut dan mereka malu untuk bertanya kepada guru. Sehingga dengan cara belajar siswa tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Rendahnya hasil belajar matematika disebabkan kurang sesuainya metode mengajar yang digunakan dalam menyajikan pelajaran serta rendah minat belajar siswa.

Melihat kenyataan tersebut, guru merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, oleh karna itu guru harus bisa memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Karena belajar tidak hanya sekedar menghafal, melainkan siswa harus mengkontruksikan pengetahuan dalam fikiran mereka sendiri. Siswa belajar dari pengalaman, mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberikan begitu saja oleh guru. Salah satu metode pembelajaran yang dikira cocok untuk diterapkan yaitu metode inkuiri dengan kelompok diskusi, metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan pengetahuan, ide dan informasi melalui usaha sendiri (Lufri, 2010: 27). Dengan menggunakan metode inkuiri diharapkan siswa dapat berfikir dan berperan aktif dalam proses pembelajaran serta dapat mengalami sendiri pengalaman belajarnya sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Dengan mengalami sendiri pengalaman belajar, siswa lebih memahami dan lama mengingat ilmu yang mereka dapatkan dan didalam diskusi, anggota kelompok dapat bertukar pendapat, siswa yang berkemampuan lebih dapat memberikan memberi informasi tentang materi kepada teman kelompoknya yang lain, siswa yang berkemampuan kurang akan lebih bersemangat untuk memahami materi tersebut, dengan adanya diskusi dapat membuat siswa saling berbagi pengetahuan, mengeluarkan pendapat dan juga membuat mereka tidak merasa malu untuk bertanya tentang materi yang kurang dimengerti. Sehingga siswa tidak mengalami kesulitan belajar. Langkah-langkah inkuiri menurut Sanjaya (2010) adalah sebagai berikut: 1) Orientasi meliputi guru melakukan langkah untuk membina suasana yang kondusif. Hal ini yang dilakukan pada tahap orientasi: a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar dapat dicapai oleh siswa. b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini diterangkan langkahlangkah inkuiri serta tujuan masing-masing langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai merumuskan kesimpulan. c.menjelaskan arti penting topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilaksanakan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. 2)Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu pada suatu persoalan yang mengandung teka teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk

memecahkan teka-teki dalam rumusan masalah tentang ada jawabannya, siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berfikir 3) Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah hasil sementara dari suatu masalah yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menerka (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. 4) Mengumpulkan Data, Megumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam mengembangkan intelektual. Proses pengumpulan data yang bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berfikirnya 5) Menguji Hipotesis, Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang bisa diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berfikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan tidak hanya berdasarkan argumentasi, tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan 6) Merumuskan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses menjelaskan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru bisa menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang

dengan menerapkan metode inkuiri lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan menepkan pembelajaran biasa. Metodologi Jenis Penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Arikunto (2008) penelitian eksperimen adalah penelitian yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang, dan teknik pengambilan sampel adalah secara random sampling yaitu teknik pengambilan anggota sampel dari semua populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi tersebut. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berbentuk uraian tentang materi persamaan garis lurus dan teorema phytagoras. Tes analisis perbedaan rata-rata dengan menggunakan t-tes. Sebelum uji perbedaan rata-rata, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas dan pengujian homogenitas data yang dilakukan dengan menggunakan uji lilifors. Pengujian homogenitas varianasi data dilakukan uji f. Setelah persyaratan untuk pengujian perbedaan rata-rata dapat dilanjutkan. Hasil dan Pembahasan Data hasil belajar matematika siswa diperoleh melalui tes hasil belajar yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah 6 kali proses pembelajaran. Tes yang diberikan berupa tes uraian. Peserta pada kelas sampel terdiri dari 60 orang siswa dengan 30 orang siswa kelas eksperimen dan 30 orang siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil tes akhir belajar matematika siswa diperoleh ketuntasan: Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai Ketuntasan Belajar Kelas Jumlah Siswa yang Tuntas Eksperimen 25 orang Kontrol 18 orang Dari tabel diatas terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen adalah 25 orang dari 30 orang siswa dan kelas kontrol 18 orang dari 30 orang siswa. Berarti ketuntasan hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hasil belajar tersebut dianalisis dengan analisis perbedaan rata-rata dengan mengunakan t-tes. Sebelum uji perbedaan rata, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas dan pengujian homogenitas vaiansi. Untuk melakukan uji normalitas data hasil belajar matematika siswa digunakan uji lilifors. Dari uji normalitas pada kelas eksperimen diperoleh

harga L 0 =0,0852 dan L tabel = 0,161 dan pada hasil kontrol diperoleh L 0 = 0,0643 dan L tabel =0,161. Dari perbandingan L 0 dan L tabel, terlihat bahwa pada kedua kelas sampel diperoleh L 0 < L tabel sehingga hipotesis diterima. Dengan H 0 menyatakan bahwa hasil belajar matematika siswa kedua sampel berdistribusi normal. Untuk pengujian homogenitas variansi data yang dilakukan dengan uji F diperoleh data F hitung = 1,17 dan F tabel = 1,858 karena F hitung < F tabel maka H 0 diterima. Dapat disimpulkan data hasil belajar matematika kedua kelas sampel memiliki variasi yang homogen. Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas yang telah dilakukan dapat disimpulkan hasil bekajar matematika kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Untuk menguji perbedaan rata digunakan uji t diperoleh harga t hitung = 2,2235 dan t tabel = 1,6607 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian t hitung > t tabel dan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan penerapan metode inkuiri lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran biasa di SMP Kartika 1-7 Padang. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang dengan menggunakan metode inkuiri lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan mengunakan pembelajaran biasa. Ketuntasan belajar pada siswa kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang pembelajaran menggunakan metode inkuiri mencapai 83,3 % ini berarti hasil belajar matematika siswa dengan mengunakan metode inkuiri lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menerapkan pembelajaran biasa. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Lufri. 2010. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana