BAB I PENDAHULUAN. (surplus fund). Dalam pasar modal, investor sebagai pihak yang memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengembangan usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENDAPATAN SAHAM DENGAN DPR SEBAGAI VARIABEL MODERASI DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kontinuitas perusahaan merupakan elemen. penting yang harus dijaga oleh perusahaan, terutama menyangkut

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya dapat dilakukan pada sektor riil saja tapi bisa juga dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. modal di Indonesia karena berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Industri pasar modal merupakan salah satu industri yang diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber pembiayaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pihak-pihak yang mencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan dana (surplus fund). Dalam pasar modal, investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan akan memperoleh pendapatan (return). Sedangkan pihak yang memerlukan dana, yaitu perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukan (Tandelilin, 2010:102). Salah satu jenis surat berharga yang umum diperdagangkan dalam pasar modal adalah saham. Pengambilan keputusan investasi dalam saham memerlukan pertimbangan serta perhitungan-perhitungan dari analisis yang mendalam untuk menjamin keamanan dana yang telah diinvestasikan serta keuntungan yang diharapkan oleh investor. Untuk memilih perusahaan yang tepat dalam berinvestasi, para investor yang ingin melakukan investasi sebaiknya terlebih dahulu mengidentifikasi surat berharga yang akan diinvestasikan dengan tepat serta mempertimbangkan kondisi dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, agar investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan karena investasi pada saham merupakan investasi 1

dengan risiko yang relatif tinggi. Hal ini dapat diperoleh dengan mempelajari dan menganalisis informasi yang relevan. Informasi yang relevan digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor untuk dapat meminimalkan risiko kerugian dalam bentuk capital loss dan bentuk kerugian lainnya akibat kesalahan penggunaan dana yang ditanamkan. Untuk itu investor yang menanamkan dana di pasar modal harus mampu memanfaatkan semua informasi-informasi yang tersedia untuk menganalisa pasar dengan harapan memperoleh keuntungan yang maksimal atau dapat meminimalkan risiko. Informasi tersebut dapat berupa informasi keuangan maupun non keuangan. Informasi keuangan dapat berupa kinerja dan proyeksi keuangan, yang tercermin dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Menurut Munawir (2010:5), kinerja keuangan perusahaan tercermin dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba/rugi serta laporan perubahan modal. Neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan laporan laba/rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan modal menjelaskan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Selain informasi keuangan, dibutuhkan juga informasi non keuangan yang menyangkut faktor internal dan eksternal yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di luar fungsi 2

keuangan perusahaan. Faktor eksternal merupakan kondisi-kondisi yang berada di luar perusahaan seperti kondisi perekonomian, stabilitas ekonomi, dan politik nasional maupun internasional. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, antara lain berkaitan dengan kondisi keuangan dan kinerja keuangan. Informasi inilah yang kemudian digunakan sebagai aspek penilaian untuk melihat kondisi pasar, terkait dengan spekulasi yang akan dilakukan. Apabila pasar bereaksi dengan informasi tersebut, maka investor akan bereaksi mengikuti reaksi pasar tersebut. Menurut Habib (2008:91), kinerja keuangan diukur dengan banyak indikator, salah satunya adalah analisis rasio keuangan. Tambunan (2008:128) mengemukakan, bahwa analisis rasio sangat membantu dalam menyingkapkan kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Analisis ini akan mendorong para analis dan investor untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki risiko di dalam membayar utang-utangnya, dan apakah perusahaan tersebut bekerja dengan baik jika dibandingkan dengan industri atau pesaingnya. Investor akan terfokus pada rasio-rasio untuk mempermudah mereka mengevaluasi kinerja dan pertumbuhan sebuah perusahaan. Pemilihan aspek-aspek rasio keuangan yang akan dinilai dikaitkan dengan tujuan dan harapan yang ingin dicapai. Bagi para investor dan calon investor akan melihat dari segi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena mencerminkan tingkat likuiditas suatu perusahaan. Kemudian seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar atau hutang juga diperhatikan oleh investor karena apabila perusahaan memiliki hutang, maka hal ini akan 3

berpengaruh terhadap menurunnya return investor. Ivestor juga melihat dari segi profitabilitas dan risiko, karena kestabilan harga saham sangat tergantung pada tingkat keuntungan yang diperoleh dan dividen di masa datang. Investor dan calon investor juga cenderung memperhatikan nilai pasar yang dianggap dapat mencerminkan tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh, karena ditampilkan dalam basis per lembar saham. Indikator kinerja keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam penelitian ini adalah Current Ratio (CR) yang tergolong rasio likuiditas, Debt to Equity Ratio (DER) yang tergolong rasio leverage, Return On Assets (ROA) yang tergolong dalam rasio profitabilitas dan Price Earning Ratio (PER) yang tergolong rasio pasar. Dasar pertimbangan penggunaan keempat rasio tersebut karena dengan menganalisis rasio keuangan dari laporan keuangan perusahaan dapat diketahui kinerja dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, serta dapat memberikan gambaran kepada investor maupun calon investor untuk menanamkan dananya dalam bentuk saham pada perusahaan. Current ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya (Husnan, 2006:72). Semakin baik current ratio akan mencerminkan semakin likuid perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan hal tersebut dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata investor, sehingga akan meningkatkan return saham perusahaan. 4

Debt to equity ratio merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri (Husnan, 2006:70). Debt to equity ratio yang tinggi menunjukkan tingkat hutang perusahaan yang tinggi pula. Jika beban hutang yang ditanggung perusahaan tersebut melebihi modal sendiri yang dijadikan jaminan, maka harga saham perusahaan akan menurun dan pendapatan saham perusahaan akan menurun pula, sehingga mengakibatkan sebagian investor menjadi takut untuk berspekulasi dalam penanaman sahamnya ke perusahaan tersebut. Return On Assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan tingkat aset yang tertentu (Hanafi, 2010:42). Semakin tinggi return on assets menunjukkan bahwa suatu perusahaan semakin baik dalam memanfaatkan kekayaannya untuk menghasilkan laba. Perusahaan dengan ROA yang tinggi akan diminati oleh investor karena ada harapan bagi investor untuk mendapatkan pendapatan saham yang tinggi pula. Price Earning Ratio (PER) merupakan perbandingan antara harga saham (yang diperoleh di pasar modal) dengan laba perlembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (Husnan, 2006:75). Kenaikan PER menunjukkan bahwa harga saham terhadap pendapatan bersih per sahamnya akan semakin tinggi. Keadaan ini akan membuat pendapatan saham yang diharapkan investor juga mengalami peningkatan. Penelitian Ulupui (2007) menunjukkan, bahwa secara parsial variabel Current Ratio (CR) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham, namun penelitian Widjaja (2009) menunjukkan, bahwa pengaruh current ratio (CR) terhadap return saham bersifat negatif dan tidak signifikan. Hal ini juga 5

sejalan dengan penelitian Sulaiman dan Handi (2008) yang menyatakan, bahwa variabel CR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Suprapti dan Nuraini (2009) menyatakan, bahwa secara parsial rasio leverage / DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini juga ditemui pada penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) yang menunjukkan, bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan. Penelitian Sugiarto (2011) dan Solechan (2009) yang menyatakan, bahwa DER berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Namun hasil penelitian dari Purwaningtiyas dan Sujatmika (2009) menunjukkan, bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Suharli (2005) menunjukkan, bahwa debt to equity ratio tidak mempengaruhi return saham secara signifikan. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ulupui (2007) menemukan, bahwa secara parsial, variabel ROA berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham. Namun penelitian dari Susilowati dan Turyanto (2011) menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Margaretha dan Damayanti (2008) menunjukkan bahwa, PER berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap stock return. Hal ini sejalan dengan penelitian Poernamawati (2008) yang menunjukkan, bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun hasil dari penelitian Wijaya (2008) menunjukkan secara parsial Price Earning Ratio (PER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. 6

Hasil-hasil dari penelitian tersebut menunjukkan masih adanya ketidakkonsistenan mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap pendapatan saham. Hubungan langsung antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variabel lain yakni variabel pemoderasi. Variabel pemoderasi yang digunakan untuk dapat memperkuat ataupun memperlemah variabel independen dengan dependen adalah rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio). Dividend payout ratio (DPR) mengukur proporsi laba bersih per satu lembar saham biasa yang dibayarkan dalam bentuk dividen (Prastowo dan Juliaty, 2008:104). DPR digunakan sebagai variabel moderasi karena pembagian dividen masih menjadi kontroversi pihak perusahaan apakah akan dibagikan dalam bentuk dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan. Informasi kenaikan dividen akan ditaksir sebagai tanda yang optimis dari manajemen sehubungan dengan laba perusahaan di masa yang akan datang, sebaliknya penurunan dividen dapat ditaksir sebagai penurunan laba di masa yang akan datang. Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik, tanpa didukung pembayaran dividen yang tinggi belum tentu akan direspon positif oleh investor. Mengingat bahwa selain memperhatikan kinerja keuangan, pemegang saham cenderung tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang melakukan pembayaran dividen. Besarnya dividen yang akan dibayarkan pada pemegang saham juga akan dipengaruhi oleh tingkat keuntungan yang diperoleh dari perusahaan tersebut. Menurut teori bird in the hand yang dikemukakan oleh Gordon and Lintner dalam Sartono (2010:284) mengemukakan, bahwa investor lebih yakin dengan 7

pembayaran dividen karena capital gains yang diharapkan risikonya lebih tinggi dibandingkan dengan dividend yield yang sudah pasti. Sektor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sektor real estate and property. Sektor ini dipilih menjadi objek penelitian karena sektor ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Menurut Santoso (2005) dalam Prihantini (2009), pertumbuhan tersebut ditandai dengan maraknya pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran dan perhotelan. Disamping itu, perkembangan sektor property juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar. Dari perspektif makro ekonomi, industri property memiliki cakupan usaha yang amat luas sehingga bergairahnya bisnis property pada gilirannya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. Property juga menjadi indikator penting kesehatan ekonomi sebuah negara. Sebab, industri ini yang pertama memberi sinyal jatuh atau sedang bangunnya perekonomian sebuah negara. Karena pertumbuhan sektor real estate and property yang semakin maju, maka akan merangsang investor untuk berinvestasi di bidang ini, sehingga sangat penting dilakukan sebuah analisis keuangan yang dapat mencerminkan kinerja dan kondisi keuangan dari sektor itu sendiri yang nantinya akan mempengaruhi return saham. Berdasarkan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2006-2010 tercatat sebanyak 46 emiten dari perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari 46 emiten tersebut, diambil 6 perusahaan sebagai sampel, yaitu perusahaan yang membagikan dividen selama lima tahun berturut-turut dari tahun 2006-2010. 8

Pada Tabel 1 akan ditampilkan fluktuasi besarnya Dividend per Share (DPS) dan perkembangan laba rugi setelah pajak dari perusahaan-perusahaan sampel periode tahun 2006-2010. Tabel 1.1 Dividend Per Share (DPS) dan Perkembangan Laba / Rugi Setelah Pajak Pada Perusahaan Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006 2010 Kode Perusa haan Dividen Per Share (Rp) Laba / Rugi Setelah Pajak (Dalam Jutaan Rupiah) 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 GMTD 73 77,38 18 38 38 7.377 7.857 8.023 13.485 27.572 JRPT 31 40,05 17 24 33 84.120 110.128 147.818 191.705 264.923 PJAA 79 88,04 37,35 40 41,50 126.213 140.867 132.233 137.389 141.758 PNSE 69 94,32 50 60 60 8.919 12.235 20.452 32.045 29.932 PUDP 1 24,33 2 2 5 288 6.812 3.963 6.502 10.131 SMRA 61 49,75 3 8 10 168.099 159.839 94.141 167.343 233.478 Sumber : International Capital Market Directory dan www.idx.co.id Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa perusahaan yang membagikan dividen paling besar selama tahun penelitian adalah PT. Pudjiadi & Sons Estate, Tbk (PNSE) pada tahun 2007 yaitu sebesar 94,32, sedangkan perusahaan yang membagikan dividen paling kecil adalah PT. Pudjiadi Prestige Limited, Tbk. (PUDP) pada tahun 2006 yaitu sebesar 1. Perusahaan dengan laba tertinggi selama tahun penelitian dimiliki oleh PT. Jaya Real Property, Tbk. (JRPT) pada tahun 2010 yaitu sebesar 264.923, sedangkan perusahaan dengan laba terendah dimiliki oleh PT. Pudjiadi Prestige Limited, Tbk. (PUDP) pada tahun 2006 yaitu sebesar 288. Dapat dilihat bahwa perusahaan yang memperoleh laba tinggi belum tentu bersedia membagikan dividen dalam jumlah besar, bahkan perusahaan yang tidak 9

memperoleh laba yang terlalu tinggi bersedia membagikan sebagian keuntungannya dalam bentuk dividen. Hal ini disebabkan oleh pembagian dividen yang tergantung pada kebijakan dari tiap-tiap perusahaan. Bila perusahaan lebih memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka hal tersebut akan mengurangi porsi laba yang ditahan dan mengurangi sumber dana intern, namun tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Selain itu kestabilan harga saham serta informasi keuangan maupun non keuangan yang akurat juga dapat mempengaruhi ekspektasi investor mengenai dividen yang dibagikan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Apakah kinerja keuangan secara simultan berpengaruh terhadap pendapatan saham pada perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006-2010? 2) Bagaimanakah pengaruh kinerja keuangan secara parsial terhadap pendapatan saham pada perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006-2010? 3) Apakah rasio pembayaran dividen mampu memperkuat hubungan antara kinerja keuangan dengan pendapatan saham pada perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006-2010? 10

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan secara simultan terhadap pendapatan saham pada perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2010. 2) Untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan secara parsial terhadap pendapatan saham pada perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006-2010. 3) Untuk mengetahui kemampuan rasio pembayaran dividen dalam memperkuat hubungan antara kinerja keuangan dengan pendapatan saham pada perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006-2010. 1.2.2 Kegunaan penelitian 1) Kegunaan teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya bukti empirik Manajemen Keuangan khususnya tentang pasar modal, terutama mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap pendapatan saham dengan rasio pembayaran dividen sebagai variabel moderasi. 11

2) Kegunaan praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu bagi para investor dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di pasar modal. Serta penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya dalam mengambil kebijakan manajemen khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. 1.3 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran mengenai penelitian ini, maka penyajiannya disusun dalam beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang satu dengan lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisannnya adalah sebagai berikut. Bab I PENDAHULUAN Merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang masalah yang diikuti rumusan pokok permasalahan yang diteliti, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Merupakan bab yang berisikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada penelitian ini yaitu tentang pengertian saham, kinerja keuangan, analisi rasio keuangan (current ratio, debt to equity ratio, return on assets dan price earning ratio), pendapatan saham, dividen, pertimbangan manajerial dalam menentukan dividen payout ratio, hubungan kinerja keuangan dan rasio pembayaran dividen terhadap 12

pendapatan saham. Pada bab ini juga diuraikan beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini dan hipotesis penelitian. Bab III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan bab yang berisikan metode penelitian yang meliputi objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Merupakan bab yang berisikan gambaran umum masing-masing perusahaan dan pembahasan hasil penelitian. Bab V SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup yang memuat simpulan dari hasil pembahasan penelitian dan saran-saran. 13