# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sedemikian pesat baik dari segi jumlah, ukuran, maupun. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang

INTERNATIONAL DUAL CERTIFICATION: ACCOUNTING, FINANCE & BUSINESS PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

SEMINAR STRATEGI DAN REGULASI PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI SESUAI CETAK BIRU PROFESI AKUNTAN PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Statistik Indonesia menjelaskan sebagai berikut : Lowongan Pencari kerja

BAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan.

LATAR BELAKANG PELUNCURAN CA

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik untuk para customer-nya. Kemampuan perusahaan untuk melihat

BAB 1 PENDAHULUAN. negara serta pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

IKATAN AKUNTAN INDONESIA PROFESI AKUNTAN PADA ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dijalani setelah selesai menempuh pndidikan program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB 1 PENDAHULUAN. juga motivasi peneliti melakukan penelitian serta penjelasan mengenai proses

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

Simposium Akuntan Pendidik Medan, 16 September Oleh: MUSTOFA, CA. Anggota Dewan Penasihat IAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Akuntan publik adalah suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asurans

MENYIAPKAN AKUNTAN PROFESIONAL INDONESIA (CA INDONESIA)

Substansi Revisi PMK No.25/PMK.01/2014 BANDUNG, 22 JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus

PROFESI AKUNTANSI MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

UU NO 34 TAHUN 1954 TENTANG PEMAKAIAN GELAR AKUNTAN UU NO 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PMK TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prof. Mardiasmo, Ketua DPN IAI/Wakil Menteri Keuangan RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai strategi yang jitu dalam mempertahankan eksistensinya. Strategistrategi

BAB 1 PENDAHULUAN. (dalam Iqbal, 2011) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan

I. Informasi tentang Chartered Accountant (CA)

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN dapat bekerja di negara yang termasuk wilayah tersebut dengan lebih

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

PROFESI AKUNTAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Tiap jenis perusahaan menghasilkan sesuatu yang menarik konsumen untuk. dalam perusahaan yang dapat merusak kepercayaan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menjalin komunikasi dengan para stakeholders ataupun. lembaga / perusahaan kepada publik.

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa eksekutif jurusan akuntansi Universitas Esa Unggul (UEU)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

PENDIDIKAN AKUNTANSI SEBAGAI PONDASI PENINGKATAN KOMPETENSI AKUNTAN PROFESIONAL

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014),

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perubahan pada sendi-sendinya. Salah satu bidang yang juga mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (Indonesian Institute of Accountants) yang disingkat IAI.

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN. berawal memiliki cukup pelanggan loyalitas dengan sekejap bisa kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh mahasiswa. Menurut penelitian Basuki (1999) dalam Benny dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyumbang penerimaan Negara dalam rangka kemandirian. sehingga banyak terdapat industri-industri dari berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. dibidang usaha, hal ini tentu saja tidak luput dari persaingan antara sesama

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

Undangan dan Mekanisme Rapat Anggota IAI KAPd

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Masalah organisasi berkaitan dengan sumber daya manusia dan interaksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang semakin maju dan kompleks di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak ke pihak lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional onal perusahaan, apalagi perusahaan yang memiliki keterkaitan erat dengan kepentingan masyarakat luas. Beragam informasi penting yang dibutuhkan untuk segera disampaikan ke khalayak luas. Komunikasi public relations ke khalayak luas dibutuhkan oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya. nya. Dibutuhkan keahlian yang tinggi dalam diri seorang public relations sebagai penghubung yang aktif agar mampu membawa perusahaan ke kancah persaingan bisnis. Suatu perusahaan memerlukan adanya komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan. Komunikasi timbal balik tersebut dapat dilakukan dengan adanya public relations. Public Relations (PR) muncul karena adanya tuntutan kebutuhan. Artinya menjadi hal yang utama bagi PR untuk mampu menjalankan salah satu fungsi dan tugasnya yaitu membina hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun komunikasi dengan masyarakat luar sebagai publik yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra yang hendak dicapai oleh perusahaan.!

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas untuk menciptakan atau mempertahankan citra positif dihadapan publik perusahaan. Dalam menciptakan ataupun mempertahankan citra positif perusahaan dapat dilakukan dengan menanamkan kepercayaan kepada para stakeholders, yaitu publik internal maupun eksternalnya. Diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk membentuk sebuah citra. Citra akan mampu terlihat atau terbentuk melalui strategi komunikasi yang tepat. Proses pembentukan citra dimulai i dari penerimaan secara fisik (panca indra) masuk ke saringan perhatian (attention filter) dan dari situ menghasilkan pesan yang dapat dimengerti atau dilihat (perceived message), yang kemudian berubah menjadi persepsi dan akhirnya citra. PR adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama. Citra perusahaan dalam hal ini adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanan saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi bagus, umumnya menikmati enam hal. Pertama, hubungan yang positif dengan para pemuka masyarakat. Kedua, hubungan positif dengan pemerintah setempat. Ketiga, resiko krisis yang lebih kecil. Keempat, rasa kebanggaan dalam organisasi dan di antara khalayak sasaran. Kelima, saling pengertian antara khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal. Dan terakhir, meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan.

$ Berlokasi di Grha Akuntan, Jl Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta pusat, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah satu-satunya organisasi profesi akuntan di Indonesia. Organisasi ini didirikan tanggal 23 Desember 1957 di Jakarta dan ditetapkan dengan daftar penetapan Menteri Kehakiman tanggal 11 Februari 1959 no. J.A. 5/13/16 1. Saat ini jumlah anggota IAI telah mencapai 21.959 orang yang tersebar pada 33 wilayah IAI di seluruh Indonesia. Membimbing perkembangan akuntansi nsi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan, dan mempertinggi mutu pekerjaan an Akuntan adalah alasan lahirnya IAI, sebuah alasan penciptaan yang akan menjadi penentu warna organisasi ini sepanjang perjalanannya sebagai organisasi asi yang menghimpun, melindungi, melayani dan mengembangkan profesi Akuntan n nusantara. Sejak pendiriannya IAI selalu berusaha memberikan kontribusi yang optimal kepada para anggotanya. IAI telah berkembang sangat pesat bila dibandingkan pada awal berdirinya. Hal ini dikarenakan profesi akuntan tidak dapat dipisahkan dari dunia usaha yang mengalami perkembangan yang pesat dan juga upaya-upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan terlibat peran dalam perumusan kebijakan publik. Sejak Februari 2014 IAI mengalami perubahan seiring dengan diterbitkannya PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara, yang lahir sebagai legal backup profesi akuntan profesional. Sekaligus jadi panduan tata kelolanya. Penantian panjang akuntan Indonesia atas sebuah legal backup, akhirnya terbayar. Menteri Keuangan M. Chatib Basri menandatangani Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara 1 Sumber www.iaiglobal.or.id,diakses tanggal 21 oktober 2014, pukul 12.50wib

% pada 3 Februari 2014. Selain menjadi legal backup, PMK ini sekaligus jadi panduan yang sangat jelas mengenai tata kelola akuntan profesional. Ada banyak hal diatur PMK ini, yaitu terkait registrasi ulang, ujian sertifikasi akuntan professional (CA), kantor jasa akuntansi, sisi pembinaan, pendidikan profesional berkelanjutan (PPL), pengaturan akuntan asing, dan organisasi profesi akuntan. Dalam skripsi ini peneliti akan meneliti bagaimana humas IAI meningkatkan citra organisasi melalui Sertifikasi Akuntan Profesional/Chartered Accountants (CA) melalui strategi komunikasi yang tepat. Dengan strategi komunikasi humas yang tepat akan semakin membangun citra organisasi karena PMK ini telah lama ditunggu IAI dan akuntan profesional anggotanya dan menjadi landasan legal bagi IAI untuk melakukan sertifikasi akuntan professional. Dalam PMK tentang Akuntan Beregister Negara, menyebutkan bahwa untuk terdaftar dalam register negara akuntan, seseorang harus memenuhi salah satu persyaratan yaitu lulus pendidikan profesi akuntansi (PPAk) atau lulus ujian sertifikasi akuntan professional (CA). Di banyak negara, kekuatan akuntan profesional onal ditandai dengan sertifikasi- sertifikasi professional accountant. Di Indonesia memang telah ada beberapa sertifikasi, tapi jumlahnya sangat sedikit dibanding dengan sertifikasi yang ada di luar negeri. Di lingkungan negara-negara ASEAN saja Indonesia kalah jumlah. Ketika PMK telah berlaku secara efektif, profesi akuntan Indonesia akan tumbuh menjadi kekuatan dengan reputasi yang sangat diperhitungkan dalam perkembangan ekonomi kawasan regional dan global. Indonesia berpotensi menjadi Negara dengan Akuntan Profesional terkuat di kawasan ASEAN.

& IAI sebagai satu-satunya organisasi profesi akuntan yang bertanggungjawab atas pengembangan akuntan professional, baik dari sisi kualitas, kuantitas, kompetensi, dan kapabilitas mengeluarkan sertifikasi CA untuk memberikan nilai tambah akuntan beregister negara dalam menghadapi era Asean Economic Accountants Community (AEC) 2015. CA mengacu kepada International Best Practise dan menjadi penting dalam AEC yang mengakui kesetaraan aan kualifikasi Akuntan Profesional se-asean. CA juga di regulasi oleh Pemerintah sehingga pemegangnya akan semakin percaya diri untuk menjalani karir sebagai akuntan professional. IAI bersama dengan Kementerian Keuangan telah mempersiapkan diri untuk melakukan segala hal yang diperlukan untuk mengemban mban amanat ini. Tujuannya jelas, mempersiapkan akuntan profesional Indonesia, baik secara kuantitas, terutama kualitas, untuk menghadapi tantangan apapun yang ada di masa depan. Pemegang sertifikasi CA dapat menduduki fungsi dan posisi puncak dalam lingkup manajerial, operasional, management control, accounting and stakeholder communications, sektor publik, akademisi dan auditor. Semua itu adalah tugas besar. IAI harus bersiap diri didukung dengan strategi komunikasi kehumasan yang tepat dalam mensosialisasikan CA sehingga pada akhirnya akan membangun citra organisasi. Dasar inilah yang akan menjadi periode riset peneliti yaitu Februari Juli 2014 karena dalam periode setelah keluarnya PMK IAI tentunya berbenah diri dengan menerapkan strategi komunikasi yang tepat dalam rangka membangun citra organisasi melalui sertifikasi Chartered Accountant. Peran humas IAI sebagai garda depan organisasi dalam meningkatkan citra,

' mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap organisasi seiring terbitnya PMK ini. Pentingnya membangun citra IAI secara berkesinambungan menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian yang ditujukan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana pentingnya citra IAI sebagai organisasi profesi yang harus senantiasa membangun citra profesi akuntan di kaitkan dengan sertifikasi CA. Dengan sertifikasi ini citra IAI sebagai organisasi asi prosesi akuntan profesional akan semakin tinggi yang tidak hanya di kalangan an publik di indonesia saja tapi juga profesi akuntan dunia yang memiliki peranan n penting di zaman globalisasi ini. Saat ini fungsi kehumasan IAI berada dalam naungan Divisi Komunikasi Pemasaran aran & Pengembangan Bisnis IAI. Dalam menjalankan fungsi dan program kehumasannya sudah sepatutnya humas IAI mempunyai strategi komunikasi dalam upaya membangun citra sertifikasi Chartered Accountant sehingga dapat menjaga a eksistensi organisasi di kalangan profesi akuntan khususnya dan kalangan an bisnis pada umumnya. Strategi komunikasi humas IAI haruslah konsisten diantara berbagai tingkat dalam organisasi. Seringkali terjadi keputusan strategis s yang dibuat pada tingkat-tingkat yang berbeda kurang dipahami. Oleh karena itu, peran spesialis humas adalah untuk memastikan bahwa konsistensi diterapkan secara menyeluruh. Kegiatan kehumasan IAI selama ini terangkum dalam terbitnya Majalah Akuntan Indonesia dan dikirimkan ke seluruh anggota dan dijual secara umum, Informasi perkembangan akuntansi terkini yang dituangkan dalam Website serta update informasi profesi akuntan melalui Mailing List Anggota dan sosial media.

( Selain itu humas juga melaksanakan fungsi media relations dengan rutin menyelenggarakan program media relations seperti mengeluarkan press release, menyelenggarakan press conference, dan press gathering. Untuk itu, perlu dirancang atau direncanakan strategi komunikasi dalam membangun citra IAI melalui CA agar segala bentuk komunikasi serta harapan yang ingin dicapai memiliki arah dan memudahkan komunikator untuk menciptakan hasil yang diinginkan. Karena keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi maka peran kehumasan yang berada dibawah naungan n Divisi Komunikasi Pemasaran dan Pengembangan Bisnis IAI menjadi sangat penting dalam menjalankan fungsinya untuk mempublikasikan perkembangan IAI terutama sertfikasi CA kepada khalayaknya dalam upaya membangun citra organisasi. Perencanaan strategi komunikasi dapat sukses jika didasari i pada satu akar filosofis yang memberikan suatu dasar analisis. pelaksanaan, anaan, eksekusi dan evaluasi. Inilah yang mendasari peneliti tertarik untuk memahami ami dan mengetahui strategi komunikasi humas dalam usahanya membangun dan menjaga eksistensi citra organisasi melalui sertifikasi Chartered Accountants (CA). 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti akan memfokuskan penelitian terkait strategi komunikasi Humas Ikatan Akuntan

) Indonesia dalam membangun citra organisasi melaui sertifikasi CA dengan fokus sebagai berikut: 1. Bagaimana Strategi Komunikasi Humas Dalam Membangun Citra Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui Sertifikasi Chartered Accountants? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan oleh Humas dalam membangun citra Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui sertifikasi Chartered Accountants. ts 2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi humas IAI dalam menjalankan program-program kehumasan. 3. Untuk menjelaskan bagaimana peran komunikator dalam menerapkan strategi komunikasi. 4. Untuk mengetahui keefektifan media komunikasi yang digunakan dalam menjalankan strategi komunikasi. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain: a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya public relations tentang strategi komunikasi

* divisi humas dalam membangun citra organisasi melalui sertifikasi Chartered Accountants. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Ikatan Akuntan Indonesia sebagai tolak ukur akan strategi komunikasi dalam upaya membangun citra organisasi melalui sertifikasi Chartered Accountants. Juga bagi mahasiswa yang membaca dalam menentukan strategi komunikasi yang tepat dalam hal ini khususnya mahasiswa yang tertarik dengan public relations.