TUGAS TAKE HOME MID PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Kayuh Sepeda Cipto Oleh : Andreas Indra Pramudya 09-S1-SI -04 ANDRESA INDRA PRAMUDYA 09.12.3778 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
Judul Naskah Kayuh Sepeda Cipto 12 Scene 1. ORDINARY WORD Cipto membantu ayahnya memungut sampah dengan malas malas, lalu akhirnya menemukan sepeda rusak yang berharap bisa diperbaiki kembali. Cipto adalah anak seorang pemulung yang tinggal dekat dengan tempat Pembuangan Akhir sampah seluruh kota. 2.THE CALL OF ADVANETURE Dengan sepeda yang ditemukan Cipto, ia memiliki keinginan menjadi atlet nasional, namun cita citanya itu terhalang oleh keadaan ekonomi keluarganya yang sangat tidak memungkinkan ia bisa menyalurkan hobi dan menggapai cita citanya. 3. REFUSAL OF THE CALL Cipto kadang merasa takut memiliki cita cita menjadi atlet balap sepeda, sehingga dia lebih baik menjalani kehidupan nyata sebagai pemulung seperti ayahnya. Namun setiap kali ia melihat sepedanya, ia sangat ingin bersepeda dan berlatih agar dapat menggapai cita citanya itu. 4. MEETING WITH MENTOR Cipto akhirnya bertemu dengan pelatih Sepeda yang membina Club Kota itu. Dan Cipto pun diajak bergabung dalam club itu. Semangat Cipto dalam menggapai cita citanya pun sudah maju satu langkah. 5. CROSSING THE THRESHOLD Cipto akhirnya menjalani kehidupan sebagai pesepeda Kota dan selalu berlatih balap sepeda dengan sepeda yang layak di bawah bimbingan Club Kota tersebut 6. TESTS, ALLIES AND ENEMIES Dalam perjalanan menggapai cita citanya itu ada saja halangan yang didapat Cipto. Rudek, seorang anak kaya yang sirik dengan kesuksesan Cipto selalu berusaha menghancurkan cita cita Cipto 7. APPROACH TO THE IN-MOST CAVE Rudek sering menjahili Cipto dengan merusak sepedanya 8.THE ORDEAL Cipto pun terpilih sebagai wakil dalam perlombaan balap sepeda tingkat Nasional, iapun semangat, namun kadang ia pun takut kalau ia gagal dalam perlombaan tersebut 9. THE REWARD Karena tidak suka Cipto sering memenangkan perlombaan tingkat kota dan Provinsi, Rudekpun berniat jahat akan membual Cipto kalah dalam perlombaan tingkat Nasional ini. 10. THE ROAD BACK Cipto pun membawa sepeda lamanya yang butut dalam perlombaan tersebut dengan tujuan akan digunakan sebagai penyemangat, karena berawal dari sepeda butut temuannya itulah ia dapat menjadi seperti saat ini. Ayahnya pun juga tidak perlu memungut sampah lagi.
11. THE RESURRECTION Pada puncaknya, Cipto diuji sekali lagi. Rudek merusak sepeda yang akan digunakan Cipto dalam perlombaan dan iapun langsung pergi bersembunyi dengan niat akan melihat kekelahan Cipto. Cipto pun sempat kecewa dan putus asa, namun ayahnya menyuruh ia menggunakan sepeda yang lama dan melanjutkan perjuangannya. Akhirnya Ciptopun menang dan menjadi juara Nasional. Sedangkan Rudek hanya sirik melihat kesuksesan Cipto 12. RETURN WITH THE ELIXIR Cipto dan ayahnya pun kembali kerumah dan melanjutkan hidup namuun saat ini bukan sebagai pemulung. Cipto sebagai atlet, dan ayahnya pun beristirahat dirumah, karena kebutuhannya sudah dapat dipenuhi oleh Cipto Sinopsis Menjadi seorang atlet artinya harus mampu menjadi yang terhebat dan memiliki mental juara. Itulah yang harus dimiliki oleh Cipto, seorang lelaki yang memiliki hobi bersepeda dan sangat ingin menjadi atlet balap sepeda nasional. Namun takdir seakan tidak mendukung cita citanya itu. Keterbatasan eknomi dan pendapatan orang tuanya yang pas pasan pun membuatnya tidak bisa memiliki sepeda bagus. Dia hanya memiliki sebuah sepeda yang ia dapat di tempat Pembuangan akhir sampah yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dalam menggapai cita citanya itu ia sangat giat berlatih mengelilingi kota dengan sepeda bututnya itu, namun ada seorang anak kaya yang sangat tidak suka melihat kegembiraan Cipto saat mengayuh sepedanya itu. Anak itu bernama Rudek, Rudek pun sering mengerjai Cipto dengan cara melepas rantai sepedanya saat Cipto lengah, mengempeskan ban sepedanya, dll. Namun dengan seiring waktu ia sering menjuarai lomba balap sepeda dari tingkat kota,bahkan sampai tingkat provinsi. Pada suatu saat ia bertemu seorang pelatih balap sepeda dan mengajaknya bergabung dengan clubnya. Lalu iapun sukses dalam club tersebut sehingga dapat memiliki sepeda yang layak pakai. Namun Rudek pun tidak suka Cipto seberhasil ini. Ia pun berencana jahat ingin membuat sepedanya rusak pada saat Balapan tingkat nasional yang akan diikutinya akhir bulan ini. Namun saat perlombaan, Cipto sadar bahwa sepedanya telah dirusak Rudek, maka Cipto pun menggunakan sepeda lama kesayangannya untuk bertanding dan akhirnya ia jadi juara balap sepeda.
Naskah Kayuh Sepeda Cipto Cerita : Andreas Indra Pramudya Fade In 01. TPA (HARI 1) Mengacak acak sampah kering, lalu menemukan sepeda yang masih bisa dinaiki jika sedikit diperbaiki. Ayah, lihat ini, sepeda ini masih bisa dipakai atau tidak? (sambil menunjuk ke arah sepeda rusak yang ditemukannya) Mungkin bisa dipakai jukia kamu mau sedikit memperbaikinya (menjawab sambil cuek tidak memperhatikan) Biklah, ini akan aku bawa pulang ya. Mudah mudahan bisa dipakai 02. RUMAH CIPTO (HARI 2) Membersihkan sepeda kesayangannya di halaman depan sambil menunggu ayahnya berangkat memulung sampah. Meskipun setiap hari sepeda ini ku bersihkan, tidak akan bisa jadi bagus seperti sepeda anak lainnya (berkata dalam hati) Ngapain kamu melamun Cip, mau ikut bantu ayah mencari barang bekas lagi tidak? Tidak ayah, aku mau bersepeda keliling kota (menjawab dengan bersemangat) 03. PINGGIR JALAN KOTA SIANG (HARI 3) Pemain: Cipto, Rudek Cipto beristirahat sejenak di pinggir jalan hingga ketiduran yang kebetulan dekat dengan Rumah Rudek. Rudekpun menjahili Cipto. Namun ketahuan Cipto Capek, istirahat tidur tiduran dulu ah... (membaringkan tubuh di bawah pohon) Rudek: (dalam hati) Wah, ada Cipto, ini sat yang tepat untuk aku ngerjain dia
(mengintip dari dalam pagar rumah) Heh Dek, ngapain kamu di dekat sepedaku (membentak sambil berdiri) Rudek: Aku nggak suka liat sepeda jelek ini ada di depan rumahku, jadi mau aku rusak aja. (menginjak injak sepeda Cipto) Jangan, ini kendaraanku satu satunya sekaligus hobi aku. (berusaha merebut dan menjauhkan Rudek dari sepedanya) 03. RUMAH CIPTO (HARI 3) Ayahnya membawakan brosur akan diadakan lomba balap sepeda tingkat Kota Cip, ini tadi di jalan ayah menemukan brosur balap sepeda tang akan diadakan minggu ini Aku ingin ikut yah, tapi aku malu kalau pakai sepeda ini (dengan wajah sedih) Tidak apa apa Cip, diperbaiki lagi, untuk pengalaman saja dulu, siapa tau bisa menang (tersenyum tanpa mengucap satu katapun) 04. ALUN ALUN KOTA (HARI perlombaan) Cipto melakukan pemanasan sebelum memulai perlombaan, dengan banyak ejekan yang didapat oleh Cipto karena sepedanya jelek, ia semakin SEMANGAT Ayo Cipto, kamu pasti bisa (berkata dalam hati) Ayo Cipto!!! Kamu bisa (Berteriak semangat) Perlombaan pun dimulai, sebelum garis finish, Cipto hampir menang, namun rantainya putus sehingga dia tertinggal oleh peserta lainnya 05. RUMAH CIPTO Merenung sambil memandangi sepedanya dengan penuh rasa kecewa
Sudahlah Cip, namanya juga pengalaman pertama, itu tandanya kamu kurang berlatih dan kurang memperhatikan kondisi sepedamu, jadikan ini semua sebagai penyemangatmu (duduk di sebelah Cipto sambil merangkul pundak Cipto) Iya Ayah, terima kasih banyak 06. RUMAH CIPTO Cipto berlari kegirangan saat mengetahui akan diadakan lomba balap sepeda lagi tingkat Kota Ayah ayah, ada lomba lagi, kali ini aku pasti jadi juara (berlari dari hyalaman menuju dalam rumah sambil berteriak memanggil ayahnya) Bagus, jangan takabur, kamu harus rajin berlatih dan perhatikan betul kondisi sepedamu Dan akhirnya pertandingan itu pun dimenangkan oleh Cipto, perlombaan perlombaan yang diikutinya setelah itupun selalu dimenangkannya, sampa pada suatu hari ada seorang pelatih sepeda melihat bakat Cipto dan mengajaknya bergabung ke dalam Clubnya 07. ALUN ALUN KOTA (HARI MINGGU PAGI), Pelatih Sepeda Seorang pelatih menghampiri ayah Cipto karena tertarik melihat bakat yang dimiliki Cipto Pelatih Sepeda: Selamat Pagi Pak, yang brlatih itu anak anda? Selamat pagi, Iya pak itu anak saya, ada apa ya? Pelatih Sepeda: Saya Pelatih dari Club sepeda Kota ini, saya tertarik melihat bakat dan kemauan anak anda setiap hari berlatih di sini. Saya berniat mengajak anak anda bergabung dalam club yang saya bina, kira kira anak anda bersedia? (berdiri di sebelah ayah, sambil melihat Cipto berlatih) Wah, kabar baik ini, pasti Cipto sangat senang mendengarnya Cipto, Cipto, sini nak!!! (berteriak memanggil Cipto sambil melambaikan tangan) Ada apa yah? (menghampiri ayah dengan penuh keringat)
Ayahpun mengenalkan pelatih tersebut dan menceritakan tawaran ikut dalam club yang dibina pelatih tersebut. Akhirnya Cipto pun tertarik dan mau bergabung. Setiap hari Cipto giat berlatih dengan sepeda bagus yang diberikan pelatih kepadanya, sampai pada akhirnya dia terpilih mewakili Kotanya untuk ikut dalam perlombaan balap sepeda tingkat Nasional. 08. TEMPAT PERLOMBAAN (JAKARTA), Rudek, Pelatih Sepeda Cipto bersiap siap untuk memulai balapan, namun tiba tiba Rudek yang diajak oleh pelatih sebagai supporter kota untuk mendukung Cipto datang dan memiliki niat buruk untuk merusak sepeda Cipto saat Cipto tengah menyiapkan diri jauh dari sepedanya. Ya Tuhan, semoga dalam perlombaan ini saya sukses (berdoa dalam hati) Rudek: Ini saat yang tepat untuk membuat Cipto kalah (bicara dalam hati dengan mata melotot melihat Cipto) Rudekpun merusak sepeda yang akan digunakan Cipto balapan dan iapun langsung pergi bersembunyi dengan niat akan melihat kekelahan Cipto. Ya Tuhan, apa yang terjadi dengan sepedaku, bagaimana saya bias balapan dengan sepeda seperti ini. Bagaimana ini ayah, ini adalah hari yang aku impi impikan selama ini. (melihat sepedanya sambil meneteskan air mata) Pelatih Sepeda: Waduh, siapa yang tega melakukan ini semua! (marah sambil melihat kanan kiri) Ya sudah tidak apa apa Cip, lebih baik kamu menggunakan sepeda lamamu kembali, sepeda itu juga yang membuat kamu seperti saat ini. Terus berjuang dan jangan menyerah Cip. Kamu pasti bias! (merangkul Cipto yang sedang menangis) Ciptopun menggunakan sepeda butut lamanya itu dan akhirnya memenangkan perlombaan itu dan akhirnya menjadi juara nasional FADE OUT