BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitianinimerupakanbentukpenelitiandeskriptifdenganmenggunakandua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian. korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional bertujuan untuk. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dianalisis menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PEELITIA A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasi dengan menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan penelitian yang memiliki dua variabel X dan satu variabel Y. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self esteem (X2) dengan loneliness (Y). Secara sistematis model hubungan antara variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: X1 Y X2 Gambar 3.1 Model hubungan antar variabel B. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannnya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2003). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 36

37 1. Variabel Bebas (X1) :Kualitas Persahabatan 2. Variabel Bebas (X2) : Self esteem 3. Variabel Terikat (Y) :Lonelinnes (Kesepian) C. Defenisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi (Sumadi, 2002). Defenisi operasional dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini yaitu: Kualitas Persahabatan (X1), Self Esteem (X2), dan Loneliness (Y) adalah sebagai berikut: 1. Kualitas Persahabatan Kualitas persahabatan adalah berfungsinya secara positif hubungan persahabatan antara dua atau lebih individu dan mampu mengatasi segala konflik yang ada. Kualitas persahabatan ini berdasarkan aspek dari Parker dan Asher (1993). Adapun a spek-aspek kualitas persahabatan menurut Parker & Asher (1993) yaitu: a. Dukungan dan kepedulian (validation and caring) b. Pemecahan masalah (conflict resolution) c. Konflik dan penghianatan(conflict and betrayal) d. Bantuan dan bimbingan (help and guidance) e. Pertemanan dan rekreasi (companionship and recreation) f. Pertukaran yang akrab (intimate change)

38 2. Self Esteem Self esteem adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri secara positif atau negatif yang dipengaruhi oleh hasil interaksinya dengan orangorang yang penting dilingkungannya serta dari sikap, penerimaan, penghargaan, dan perlakuan orang lain terhadap dirinya. Self esteem berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Coopersmith. Adapun aspek-aspek self esteem menurut Coopersmith (1967) yaitu: a. Perasaan berharga b. Perasaan mampu c. Perasaan diterima 3. Loneliness Loneliness adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan seperti terasing, tertolak, ataupun kegelisahan ketika individu mengalami tidak adanya kedekatan dengan orang lain. Loneliness berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Daniel W Russell. Adapaun aspek- aspek loneliness menurut Daniel W Russell (1996) yaitu,: a. Kepribadian (personality) b. Keinginan sosial (social desirability) c. Depresi (depression)

39 D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Menurut Arikunto (2002), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi. Populasi pada penelitian ini adalah remaja akhir dengan rentang usia 18 tahun 22 tahun (Santrock, 2003) dan berstatus mahasiswa-mahasiswi Psikologi UI SUSKA RIAU. Table 3.1 Presentase Jumlah Populasi Mahasiswa Fakultas Psikologi UI SUSKA RIAU Jenis Kelamin Jumlah Angkatan Jumlah Laki-Laki Perempuan Mahasiswa Aktif 2014 36 147 183 183 2013 96 297 393 366 2012 54 187 241 220 Jumlah 186 631 871 769 Sumber data: Daftar data Mahasiswa Fakultas Psikologi UI SUSKA tahun 2015 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dengan maksud untuk menggeneralisasikan sampel (Arikunto, 2002). Arikunto (2002) menjelaskan apabila subjek yang akan diteliti kurang dari 100 subjek, maka lebih baik diambil keseluruhannya, tetapi jika lebih dari 100

40 maka diambil 15-25% dari jumlah populasi. Berdasarkan konsep diatas, penelitian ini populasinya lebih dari 100 orang yaitu, 769 orang. Maka peneliti mengambil sampel 25% dari populasi 769 orang yaitu sebanyak 192 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Menurut Hadi (2002) teknik ini merupakan pemilihansekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat- sifat tertentu yangdipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifatsifatpopulasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive, dilihat dari karakteristik subjek yaitu: mahasiswa-mahasiswi Psikologi UI SUSKA RIAU dengan usia 18 tahun- 22 tahun. Jumlah sujek penelitian dalam penelitian ini adalah 192 mahasiswa-mahasiswi Psikologi UI SUSKA RIAU. E. Teknik Pengumpulan data Menurut Arikunto (2002), metode pengumpulan data adalah cara -cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa metode pengumpulan data, yaitu wawancara, skala, observasi dan studi dokumenter. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala. Skala menurut Arikunto (2002) adalah sejumlah pertanyaan ataupun pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari respon dalam arti laporan tentangpribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui. Pengumpulan data pada

41 penelitian ini menggunakan 3 skala, yaitu skala kualitas persahabatan, skala self esteem, dan skala loneliness. Skala kualitas persahabatan merupakan skala yang dimodifikasi dari skala Parker dan Asher (1993), skala self esteem yang dimodifikasi dari skala Coopersmith (1967), dan skala loneliness yang dimodifikasi dari skala Daniel W Russel (1996). 1. Alat Ukur Penelitian a. Alat Ukur Variabel Kualitas Persahabatan Skala Kualitas Persahabatan dalam penelitian ini dimodifikasi dari skala Parker dan Asher (1993). Skala kualitas persahabatan meliputi aspek: a. Dukungan dan kepedulian (validation and caring) b. Pemecahan masalah (conflict resolution) c. Konflik dan penghianatan(conflict and betrayal) d. Bantuan dan bimbingan (help and guidance) e. Pertemanan dan rekreasi (companionship and recreation) f. Pertukaran yang akrab (intimate change) Pemberian skor berdasarkan pernyataan favorable dan unfavorable. Dalam skala ini terdapat lima alternatif yaitu, benar (0), sedikit benar (1), agak benar (2), cukup benar (3), sangat benar (4). Jumlah aitem dalam skala ini sebanyak 41 aitem. Tabel 3.2 Blue Print Skala Kualitas Persahabatan omor Aitem o Aspek F UF Dukungan dan 4,5,6,8,10,12, 1 kepedulian ( validation - 10 13,15,30,41 and caring) 2 Pemecahan masalah 11,26,35-3

42 3 4 5 6 (conflict resolution) Konflik dan 3,20,27,31,3 penghianatan(conflict 9,21 7 and betrayal) 7 Bantuan dan bimbingan 17,18,24,28,32,3 (help and guidance) 3,34,36,39-9 Pertemanan dan rekreasi (companionship and 1,2,7,19,22,23-6 recreation) Pertukaran yang akrab 14,16, (intimate change) 25,29,38,40-6 JUMLAH 36 5 41 b.alat Ukur Variabel Self Esteem Skala self esteem disusun berdasarkan model skala Guttman yang jawaban setiap aitem instrumennya memiliki 2 alternatif jawaban yaitu Ya dan Tidak. Skala ini hasil modifikasi dari skala Coopersmith (1967), dengan memodifikasi dari bahasa Inggris diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi 45 aitem, serta pernyataan aitem disesuaikan dengan subjek penelitian. Pemberian skor berdasarkan pernyataan favorable dan unfavorable. Favorable yaitu pernyataan yang mendukung pada subyek, sedangkan unfavorable pernyataan yang tidak mendukung subyek. Untuk lebih jelasnya pemberian skor dalam instrument penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.3 Poin dan Skor untuk Respon Jawaban Pernyataan Jawaban F UF Ya Tidak 2 1 1 2 Untuk skala pengukuran self esteem, komponen yang dipakai oleh peneliti terdiri dari 3 unsur, yaitu: perasaan berharga, perasaan mampu,dan perasaan diterima. Blue print skala self esteem sebagai berikut:

43 Tabel 3.4 Blue Print Skala Self Esteem o 1 Aspek Perasaan Berharga F 1,5,8,10,15, 22,33,41 omor Aitem UF 3,7,12,13,27, 30,45 15 2 3 Perasaan Mampu 17,19,23,34, 36,38,39,43 20,25,26,28, 31,35,44 2,4,6,9,14, 11,21,24,29, Perasaan Diterima 15 16,18,32,42 37,40 JUMLAH 25 20 45 15 c. Alat Ukur Variabel Loneliness Skala loneliness dalam penelitian ini di modifikasi dari skala Daniel W Russel (1996) Loneliness scale version 3 ( UCLAversion 3). Skala loneliness meliputi aspek-aspek, yaitu: a. Kepribadian (personality) b. Keinginan sosial (social desirability) c. Depresi (depression) Skala ini disusun dengan model skala likert yaitu terdapat 4 pilihan jawaban yaitu 1 untuk tidak pernah, 2 untuk jarang, 3 untuk kadangkadang, 4 untuk selalu. Jumlah item dalam skala ini sebanyak 20 aitem, dengan 11 aitem negatif (kesepian)sebagai pernyataan Favourable dan 9 item positif (tidak kesepian) sebagai pernyataan Unfavourable. Skoring dapat dilakukan dengan menjumlah total nilai tiap aitem. Semakin tinggi total nilai maka semakin tinggi pula tingkat Loneliness.

44 Tabel 3.5 Blue Print Skala Loneliness o Aspek omor Aitem F UF 1 Kepribadian (personality) 3,8,13,17 6,9,15,16 8 2 Keinginan sosial ( social desirability) 7 1,5,10,19,20 6 3 Depresi (depression) 2,4,11,12,14,18-6 JUMLAH 11 9 20 F. Uji Coba Alat Ukur Dalam penelitian ini, uji coba alat ukur dalam penelitian ini dilakukan pada subjek dengan sifat yang sama yaitu remaja akhir dengan rentang usia 18 tahun 22 tahun. Pada hasil uji coba alat ukur sendiri akan dilihat daya diskriminasi aitem dari alat ukur untuk digunakan dalam penelitian. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2012). Azwar (2012) menyebutkan salah satu cara melihat daya diskriminasi aitem adalah dengan melihat koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri yang dikenal dengan nama koefisien korelasi aitem-total(rix). Penentuan aitem diterima atau gugur dalam penelitian ini sendiri dengan melihat koefisien korelasi(rix) dengan batasan 0,30. Aitem dengan nilai koefisien korelasi 0,30 dianggap memuaskan dan dapat digunakan untuk alat ukur penelitian. Sedang aitem yang berada dibawah koefisien korelasi tersebut akan dianggap gugur. Sementara itu Azwar (2012)

45 menyebutkan apabila aitem yang diterima ternyata masih tidak bisa memenuhi jumlah yang diinginkan, ketentuan koefisien korelasi aitem dari 0,30 dapat diturunkan menjadi 0,25. Dan dalam penelitian ini ketentuan koefisien korelasi aitem yang diterima adalah 0,30. Uji coba/ try out dalam penelitian ini diakukan pada 30 remaja akhir yang berstatus mahasiswa dan berada disekitar tempat tinggal peneliti di Kelurahan Tanjung Rhu. Try Out alat ukur dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan realibilitas pada skala variabel Kualitas Persahabatan, Self Esteem, dan Loneliness. Uji coba penelitian dilakukan pada tanggal 14 April- 16 April 2015. Skala yang disebarkan dan dianalisa berjumlah 106 aitem. a. Skala Kualitas Persahabatan Tabel 3.6 Blue Print Skala Kualitas Persahabatan (Try Out) Aitem Valid Aitem Gugur o Aspek F UF F UF Dukungan dan 4,5,6, 8,10,12,1 1 kepedulian ( validation - - 10 13,41 5, 30 and caring) Pemecahan masalah 2 11,35-26 - 3 (conflict resolution) 3, Konflik dan 20, 3 penghianatan(conflict - 37 9, 21, 7 27, and betrayal) 31 4 5 6 Bantuan dan bimbingan (help and guidance) 17,18,24, 32,33,34,3 6,39-28 - 9 Pertemanan dan rekreasi(companionship and recreation) 7,19,22,23-1,2-6 Pertukaran yang akrab 14,16, (intimate change) 29,40-25, 38-6 JUMLAH 23 1 13 4 41

46 Skala Kualitas Persahabatan (X1) memiliki 41 aitem. Setelah dilakukan ujicoba dari 41 aitem Kualitas Persahabatan, terdapat 17 aitem yang gugur, yang tidak memenuhi koefisien 0,30. Peneliti menggunakan 24 aitem yang valid untuk skala penelitian Kualitas Persahabatan. Hasil perhitungan analisis menggunakan bantuan Statistical Product And Service Solution (SPSS) 17 For Windows pada skala Kualitas persahabatan diperoleh indeks daya beda bergerak dari 0,302 hingga 0,716. Berikut ini tabel blueprint skala Kualitas Persahabatan Tabel 3.7 Blue Print Skala Kualitas Persahabatan (Penelitian) o Aspek omor Aitem F UF 1 Dukungan dan kepedulian (validation and caring) 1,2,3,6,24-5 2 Pemecahan masalah (conflict resolution) 5,19-2 Konflik dan 3 penghianatan(conflict and betrayal) - 21 1 4 Bantuan dan bimbingan 9,10,14, 16, (help and guidance) 17,18,20,22-8 Pertemanan dan rekreasi 5 (companionship and 4,11,12,13-4 recreation) 6 Pertukaran yang akrab (intimate change) 7,8, 15,23-4 JUMLAH 23 1 24

47 b. Skala Self Esteem Tabel 3.8 Blue Print Skala Self Esteem (Try Out) Aitem Valid Aitem Gugur o Aspek F UF F UF 1 Perasaan Berharga 41 7, 12,30 1, 5, 8, 10, 15, 22, 33 3, 13, 27, 45 15 2 Perasaan Mampu 43 20 17, 19, 23, 34, 36, 38, 39 25, 26, 28, 31, 35, 44 15 3 Perasaan 2, 4, 9, 14, 16, 11, 21, 24, 6, 18 37 15 Diterima 32, 42 29, 40 JUMLAH 4 5 21 15 45 Skala Self Esteem (X2) memiliki 45 aitem. Setelah dilakukan uji coba dari 45 aitem Self Esteem, terdapat 36 aitem yang gugur, yang tidak memenuhi koefisien 0,30. Peneliti menggunakan 9 aitem yang valid untuk skala penelitian Self Esteem. Hasil perhitungan analisis menggunakan bantuan Statistical Product And Service Solution (SPSS) 17 For Windows pada skala Self Esteem diperoleh indeks daya beda bergerak dari 0,332 hingga 0,722. Berikut ini tabel blueprint skala Self Esteem. Tabel 3.9 Blue Print Skala Self Esteem (Penelitian) omor Aitem o Aspek F UF 1 2 3 Perasaan Berharga 8 2, 3, 6 4 Perasaan Mampu 9 5 2 Perasaan Diterima 1, 4 7 3 JUMLAH 4 5 9

48 c. Skala Loneliness Tabel 3.10 Blue Print Skala Loneliness (Try Out) Aitem Valid Aitem Gugur o Aspek F UF F UF 1 Kepribadian(personality) 8, 3, 13 15, 16 6, 9 8 17 2 Keinginan sosial ( social desirability) 3 Depresi (depression) 7 19-2, 4, 11, 12, 14, 18 1, 5, 10, 20 - - - 6 JUMLAH 9 3 2 6 20 Skala Loneliness (Y) memiliki 20 aitem. Setelah dilakukan uji coba dari 20 aitem Loneliness, terdapat 8 aitem yang gugur, yang tidak memenuhi koefisien 0,30. Sehingga peneliti menggunakan 12 aitem yang valid untuk skala penelitian Loneliness. Hasil perhitungan analisis menggunakan bantuan Statistical Product And Service Solution (SPSS) 17 For Wi ndows pada skala Loneliness diperoleh indeks daya beda bergerak dari 0,378 hingga 0,692. Berikut ini tabel blueprint skala Loneliness: 6 Tabel 3.11 Blue Print Skala Loneliness (Penelitian) o 1 2 Aspek Kepribadian(personality) Keinginan sosial ( social omor Aitem F UF 2, 7 desirability) 4 9, 10 4 12 2 3 Depresi (depression) 1,3, 5, 6, 8, - 6 11 JUMLAH 9 3 12

49 1. Uji Validitas Validitas dapat diartikan sejauhmana suatu tes dalam hal ini alat ukur mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan peneliti adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement (Azwar, 2009). Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan suatu teknik yang digunakan untuk melihat seberapa jauh skala dapat memberikan hasil yang ajeg (konstan) dalam suatu pengukuran. Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil pengukuran suatu alat ukur. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas, yang angkanya berada dalam rentang dari 0,00 sampai 1,00. Koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 menunjukkan reliabilitas alat ukur yang semakin tinggi. Sebaliknya alat ukur yang rendah reliabilitasnya ditandai dengan koefisien reliabilitas yang mendekati angka 0,00 (Azwar, 2010). Penghitungan reliabilitas menggunakan program komputer Statistical Product And Service Solution (SPS S) 17 For Windows. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini sebesar 0,910 untuk variabel Kualitas Persahabatan, dan 0,762 untuk variabel Self Esteem. Sedangkan nilai reliabilitas untuk variabel Loneliness sebesar 0,837.

50 G. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan untuk pengolahan data penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas persahabatan dan self esteem dengan loneliness dengan menggunakan bantuan program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 17 For Windows. Data penelitian untuk kualitas persahabatan dan loneliness bersifat ordinal sedangkan data self esteem bersifat nominal. Pengolahan data mengunakan teknik regresi ganda. Teknik regresi ganda dapat dilakukan selama data penelitian tersebut bersifat parametrik. Teknik regresi ganda digunakan untukmelihat secara bersamaan hubungan antara kualitas persahabatan dan self esteem dengan loneliness.