BAB I PENDAHULUAN. kreativitas dan semangat rasa ingin tahu seseorang. Sang penguasa alam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Profil Rumah Baca Asma Nadia Lampung Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keilmuan. Membaca merupakan kebiasaan yang diperoleh setelah seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun, peneliti berkecimpung dalam

BAB I PENDAHULUAN. jendela tersebut. Tanpa membaca, tidak akan mengetahui dunia. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN. secara menghafal atau standar ukuran intelegensi atau IQ.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia akan berkembang apabila manusia itu sendiri dapat

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang


LAMPIRAN 1 Gambaran umum TBM Plus Mas Raden 1. Sejarah singkat TBM Plus Mas Raden 2. Visi dan Misi TBM Mas Raden

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidupnya, tetapi perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA KONFLIK ORGANISASI

I. PENDAHULUAN. Sejarah masyarakat manusia menandakan penggunaan alat komunikasi untuk

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maslah

seorang guru mampu memahami kebutuhan anak yang disesuaikan dengan usia perkembangan umurnya. Perkembangan tersebut dapat dideskripsikan sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan perasaan yang jernih maka akan tercipta komunikasi yang jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan, tidak menjadi halangan bagi siapapun terutama keterbatasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Tentang Penelitian Sebelumnya. mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III KEGIATAN PROMOSI DINAS PERPUSTAKAAN KOTA BINJAI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

PENERAPAN INFORMATION SEARCH STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 MACANAN

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. sosial antar sesamanya. Pada dasarnya manusia sesuai dengan fitrahnya. membutuhkan pertolongan orang lain khususnya di bidang keamanan

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan ini dapat dilihat dalam kehidupan kita sehari hari yang. dengan orang lain akan melahirkan sebuah kegiatan interaksi.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan dari Kathleen K. Reardon dalam buku Interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa, pada masa tersebut mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca merupakan suatu kegiatan yang dapat menambah wawasan dan mengasah otak untuk semua orang. Kegiatan membaca (teks, literatur) yang dibiasakan sejak dini (baca: anak-anak) sesuai kemampuan dapat merangsang kreativitas dan semangat rasa ingin tahu seseorang. Sang penguasa alam Allah SWT pun telah memerintahkan untuk banyak membaca. Dalam Al- Qur an surah Al-Alaq: 1 telah diperintahkan: Iqro yang artinya: Bacalah. Minat membaca memang sangat erat kaitannya dengan tingkat intelektualitas dan kesejahteraan masyarakat. Negara-negara barat yang notabene dikatakan maju dari sisi ilmu pengetahuan umumnya memiliki indeks membaca yang cukup tinggi. Sehingga minat membaca dan kecintaan terhadap buku ini harus terus dipacu yang berarti juga meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan. Berdasarkan hasil survei UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah negara Indonesia ( Minat Baca Masyarakat Indonesia Paling Rendah di

2 ASEAN, Warta Online, 26 Januari 2011). Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan angka minat baca di Singapura yang memiliki indeks membaca sampai 0,45 ( Galakkan Baca Buku untuk Kemajuan Bangsa, Media Indonesia, 17 Mei 2010). http://sariberitacoco.blogspot.com/2012/08/minatbaca-masyarakat-indonesia-rendah.html#sthash.egck4hdc.dpuf diakses pada tanggal 11 Juni 2014 Berdasarkan fakta mengenai kurangnya minat baca serta rendahnya tingkat partisipasi masyarakat di bidang perpustakaan di Indonesia, membuat relawan yang peduli dengan minat baca tergerak untuk terjun langsung ke masyarakat dengan berbagai cara untuk satu tujuan yakni menanamkan budaya membaca dikalangan masyarakat. Salah satu upaya untuk menumbuhkan budaya membaca dan meningkatkan peranan masyarakat dalam pemberdayaan di Indonesia adalah mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Taman bacaan belakangan ini merupakan fenomena yang menarik untuk diperhatikan. Hal tersebut membuktikan bahwa kesadaran akan pentingnya budaya membaca saat ini mulai mendapat perhatian serius. Salah satu pendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat berbasis komunitas merupakan sebuah upaya menyelamatkan bangsa dengan meningkatkan budaya membaca dan menulis untuk anak-anak yang dilakukan oleh orangorang yang peduli akan masa depan bangsa ini.

3 Atas dasar perwujudan dari rasa kepedulian terhadap minat baca yang cenderung rendah maka berdirilah taman bacaan masyarakat. Salah satu taman bacaan yang belakangan ini mendapat perhatian dari masyarakat adalah Rumah Baca Asma Nadia. Di Bandarlampung, Rumah Baca Asma Nadia diresmikan pada 7 September 2013 tempat Jl. Ikan Nila IX No. 18 Kelurahan Bumi Raya Kecamatan Bumi Waras Bandar Lampung. Target utama Rumah Baca Asma Nadia ini masyarakat sekitar, terutama anak-anak dan remaja. Kebanyakan anak-anak dan remaja di lingkungan masyarakat sekitar itu berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah yang orangtuanya tidak menyediakan bahan bacaan bagi anak-anaknya. Rumah Baca Asma Nadia merupakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Perpustakaan Dhuafa yang diinspirasi oleh sosok Asma Nadia, seorang penulis wanita yang produktif di tanah air hadir dengan tujuan mulia, yaitu memberi wadah alternatif yang menyediakan buku-buku bacaan untuk anakanak (dan dewasa), sekaligus sebagai pusat kegiatan yang kreatif para pengunjungnya. Berawal dari ruangan-ruangan sederhana yang disulap menjadi perpustakaan mini, dengan fasilitas seadanya namun rapi, satu persatu Rumah Baca Asma Nadia hadir di tempat-tempat yang membutuhkannya. Keanggotaan Rumah Baca Asma Nadia sendiri dibuka untuk anak-anak umum serta tidak dipunggut biaya atau gratis. Hal ini menunjukan keseriusan

4 Rumah Baca Asma Nadia dalam mengembangkan minat baca pada anak-anak sesuai dengan tujuannya. Keberadaan taman bacaan dapat menjadi stimulus bagi anak-anak untuk menyukai kegiatan membaca. Koleksi buku yang tesedia merupakan daya tarik utama sebuah taman bacaan. Koleksi yang disediakan Rumah Baca Asma Nadia pada umumnya yang bersifat edukasi dan hiburan seperti buku matapelajaran, cerita rakyat, novel, fiksi remaja, buku parenting (tentang orang tua), kebudayaan lampung, komik sehingga diharapkan dapat mendorong masyarakat khususnya anak-anak untuk lebih tertarik lagi dengan kegiatan membaca. Volunteer di Rumah Baca Asma Nadia adalah tenaga pendidik yang mengajarkan pelajaran sekolah, dongeng, dan kesenian. Volunteer adalah tenaga pendidik yang berpartisipasi dalam membagikan ilmu dan keterampilan yang dimilikinya kepada anak anak didik di Rumah Baca Asma Nadia Lampung, yang bersifat sukarela dan tanpa imbalan materi. Di Rumah Baca Asma Nadia Lampung terdapat 20 volunteer tetap yaitu, Silvana Maya (Ketua), Nurul, Lely, Annisa, Ayum, Madri, Mita, Funda, Woro, Rizka, Lia, Reza, Ade, Andari, Imam, Siti, Ica, Riko, Tika,dan Winda yang membagikan ilmu, pengetahuan serta keterampilannya dalam hal kesenian, dongeng, mengajarkan pelajaran sekolah, dan berbagai macam aktivitas yang bermanfaat bagi kehidupan para anak didiknya.

5 Tabel 1. Daftar Hadir anak didik di Rumah Baca Asma Nadia Lampung Pada bulan Januari Bulan Minggu Hari Rata - Rata Ke 1 Senin Rabu Jumat 1 26 25 24 25 Januari 2 24 23 25 24 2014 3 27 26 22 25 4 26 26 27 26 Jumlah Rata-rata 25 Sumber Rumah Baca Asma Nadia Lampung Dari hasil data pra survei yeng peneliti peroleh bulan Januari 2014 ternyata, di Rumah Baca Asma Nadia Lampung di jadwalkan setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Dapat dilihat pada data di atas pada minggu pertama sampai dengan keempat, setiap hari Senin berjumlah 55 orang, pada hari Rabu berjumlah 58 orang dan pada hari Jumat berjumlah 55 orang. Rata-rata anak didik yang membaca tiap harinya membaca buku anak anak seperti, majalah cerita rakyat, komik, buku pengetahuan. Pemberian motivasi dari tenaga pendidik dalam meningkatkan minat baca, dalam hal ini yang dimaksud adalah volunteer kepada anak didik berlangsung dalam interaksi yang melibatkan proses komunikasi, terutama komunikasi tatap muka yang berlangsung diantara keduanya yang keseluruhan proses tersebut tidak lepas dari peranan komunikasi antarpribadi. Dikatakan komunikasi tatap muka karena ketika komunikasi berlangsung, komunikator (volunteer) dapat melihat dan mengkaji diri si komunikan (anak didik) secara langsung. Dalam ilmu komunikasi situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).

6 Komunikasi antarpribadi bisa terjadi dimana saja dan pada siapa saja, termasuk di dalam proses belajar mengajar di Rumah Baca Asma Nadia antara volunteer dengan anak didik. Proses belajar mengajar diartikan sebagai suatu interaksi antara volunteer dan anak didik dalam rangka mencapai tujuannya. Defenisi ini mengatakan bahwa terjadinya perilaku mengajar pada pihak volunteer dan perilaku belajar pada pihak anak didik tidak berlangsung hanya dari satu arah saja, melainkan terjadi secara timbal balik (interaktif). Dimana kedua pihak berperan dan berbuat secara aktif di dalamnya. Tujuan interaksi belajar mengajar merupakan titik temu yang bersifat mengikat serta mengarahkan aktivitas kedua pihak tersebut. Dengan demikian kriteria dari rangkaian keseluruhan proses interaksi adalah perubahan perilaku dan pribadi anak didik. Level komunikasi yang paling efektif adalah tataran interpersonal (komunikasi antarpribadi). Komunikasi antarpribadi menurut Devito adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antar dua orang atau diantara kelompok kecil orang-orang dengan berbagai efek dan umpan balik seketika (Effendy, 2003:59). Karena keampuhannya, komunikasi antarpribadi ini kerap kali digunakan dalam usaha mengubah sikap seseorang. Di Rumah Baca Asma Nadia untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam usaha meningkatkan minat baca, volunteer memegang peranan sangat penting dalam menyediakan suasana yang kondusif bagi anak didiknya. Peranan ini menuntut volunteer memiliki kecakapan berkomunikasi (communication skill). Didalam proses belajar mengajar di Rumah Baca

7 Asma Nadia lebih sering menggunakan komunikasi tatap muka. Ketika berada di dalam kelas saat berlangsungnya proses penyampaian pelajaran oleh volunteer kepada anak didik, masih menggunakan teknik komunikasi tatap muka. Di mana anak didik dapat memperhatikan setiap gerak tubuh dan kualitas tatap muka yang menghasilkan suasana nyaman bagi dirinya. Terutama ketika volunteer memberi motivasi, kemungkinan akan mendapat respon yang baik dari anak didiknya di mana keseluruhan proses tersebut tidak terlepas dari pengaruh komunikasi antarpribadi yang terjalin di antar keduanya. Efektifitas komunikasi antarpribadi perlu diketahui sehingga dapat menerapkan pendekatan yang sesuai untuk mengatasi situasi komunikasi tertentu (Devito, 2011 : 285). Perlu diketahui juga tentang karakteristik dari peran komunikasi antarpribadi sehingga dapat memperoleh gambaran dari faktor-faktor yang dapat membuat komunikasi menjadi efektif. Menurut Devito (1989 : 6), komunikasi antarpribadi memiliki 5 (lima ) ciri, yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti lebih lanjut bagaimana komunikasi antarpribadi yang terjadi antara volunteer dengan anak didik yang ada di Rumah Baca Asma Nadia dilihat dari sudut pandang humanistik yang menekankan pada keterbukaan, empati, sikap mendukung, dan kualitaskualitas lain yang menciptakan interaksi yang bermakna jujur dan memuaskan (Bochner & Kelly, 1974 dalam DeVito). Ancangan ini dimulai dengan kualitas-kualitas umum yang menurut para filsuf dan humanis

8 menentukan terciptanya hubungan antar manusia yang superior. Dari kualitaskualitas umum ini, dapat menurunkan perilaku-perilaku spesifik yang menandai komunikasi antarpribadi yang efektif. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka penulis akan melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana komunikasi antarpribadi volunteer dalam meningkatkan minat baca anak didik Rumah Baca Asma Nadia Lampung. Penulis memilih lokasi penelitian di Rumah Baca Asma Nadia Lampung dikarenakan penulis tertarik melihat Rumah Baca Asma Nadia Lampung yang merupakan Taman Bacaan Masyrakat yang memiliki perbedaan yaitu daerah pengabdian bukan hanya di sekitar Rumah Baca Asma Nadia melainkan di pulau tegal, volunteer Rumah Baca Asma Nadia setiap sabtu atau minggu hadir ke pulau tegal untuk mengajar anak putus sekolah dan yang mengelola Rumah Baca Asma Nadia lebih dominan mahasiswa. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah peranan komunikasi antarpribadi volunteer Rumah Baca Asma Nadia Lampung dalam meningkatkan minat baca anak didik?

9 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan komunikasi Antarpribadi yang dilakukan volunteer di Rumah Baca Asma Nadia Lampung dalam meningkatkan minat membaca anak didik. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini, yaitu: 1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi dan juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan komunikasi antarpribadi dalam meningkatkan minat baca anak didik di Rumah Baca Asma Nadia Lampung. 2. Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi setiap rumah baca untuk mempraktikkan komunikasi antarpribadi dalam membantu anak didik meningkatkan minat baca.