BAB 4 PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK LELANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 TATA CARA KLIRING DAN PENYELESAIAN

BAB 2 KEANGGOTAAN PENJAMINAN. (a) Anggota Penjaminan Biasa, yang terdiri dari :

Spesifikasi Kontrak Jagung Pipilan ex-nusa Tenggara Barat Surat Keputusan Penyelenggara ipasar nomor: 01.77/iPASAR/Dag/IV/10 tanggal 15 April 2010

BAB 6 PROSEDUR KLIRING

BAB 12 KONTRAK BERJANGKA CPOTR

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

Pasar Fisik. Komoditas Indonesia. Jagung / Corn - Industrial Grade per September PT. ipasar INDONESIA

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

BAB 14 KONTRAK BERJANGKA EMAS (GOLDKU)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGOTA KLIRING YANG MENDAPATKAN JASA LAYANAN KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA DAN OPSI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 KLIRING DAN PENYELESAIAN

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAN TATA TERTIB PENYELENGGARA PASAR LELANG GULA KRISTAL RAFINASI PT. PASAR KOMODITAS JAKARTA

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI

BAB 11 KONTRAK BERJANGKA CRUDE PALM OIL CPOTU

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember

1. Anggota Bursa adalah perusahaan efek yang telah memperoleh persetujuan keanggotaan Bursa untuk melakukan perdagangan Efek di Bursa.

BAB IX PEMBUKUAN DAN PELAPORAN. Pasal 87

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENYELESAIAN TRANSAKSI. Bagian Kesatu Penyerahan Barang. Pasal 25

BAB 5 PENEGAKAN PERATURAN

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/31/PBI/2005 TENTANG TRANSAKSI DERIVATIF GUBERNUR BANK INDONESIA

No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 48/PM/1997 TENTANG REKENING EFEK PADA KUSTODIAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

2014, No c. bahwa guna memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan Pencegahan dalam rangka pengurusan Piutang Negara dan tidak dilaksanakannya

BAB 23 KONTRAK BERJANGKA OLEINTR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN TRANSAKSI PERDAGANGAN MULTILATERAL KOMODITI BURSA BERJANGKA JAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

2008, No c. bahwa potensi sumber pembiayaan pembangunan nasional yang menggunakan instrumen keuangan berbasis syariah yang memiliki peluang besa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 14/ 18 /DPM Jakarta, 8 Juni 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VII PELAKSANAAN PERDAGANGAN BERJANGKA. Bagian Kesatu Pedoman Perilaku. Pasal 49

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ATAS PAILITNYA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DALAM PERJANJIAN KERJASAMA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

No.6/4/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA

BAB I DEFINISI DAN INTERPRETASI

No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/3/PBI/2007 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA GUBERNUR BANK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LINGKUP RESI GUDANG. Bagian Kesatu Bentuk dan Sifat. Pasal 2

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

PERATURAN NOMOR III-H: TENTANG PELELANGAN DAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM BURSA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 15 /PBI/2014 TENTANG KEGIATAN USAHA PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

BAB I KETENTUAN UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PASAR FISIK KARET TERORGANISIR

Jasa perbankan untuk menjamin terlaksananya transaksi yang terjadi antara pihak luar bank dari kemungkinan risiko yang timbul dikemudian hari semakin

109 Jasa Kliring dan Penjaminan serta Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka. 110 Wewenang Lembaga Kliring Dalam Penyelesaian Kontrak Berjangka

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-009/DIR/KPEI/1107 Tanggal :

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

SPESIFIKASI KONTRAK MATA UANG ASING

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PMK.08/2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 585 /KMK.05/1996

No. 16/ 23 /DPM Jakarta, 24 Desember 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 7 /PBI/1999 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 13.1/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

PERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 47 /PM/2004 TENTANG DANA JAMINAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL

BAB 3 PENYIMPANAN UNTUK EFEK BERSIFAT EKUITAS

Transkripsi:

BAB 4 PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK LELANG 400. Ketentuan Umum (1) Penyerahan dan penerimaan Komoditas yang dimaksud dalam Kontrak Lelang yang telah jatuh tempo harus dilaksanakan sesuai dengan Peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh LKP sesuai dengan tata cara yang akan disepakati bersama Penyelenggara PFK. (2) Setiap Anggota penjual yang akan melakukan penyerahan Komoditas wajib menyerahkan Bukti Penyimpanan Barang kepada LKP. (3) Setiap Anggota Pembeli yang akan menerima penyerahan komoditas wajib menyetorkan dana kepada LKP. (4) LKP tidak bertanggung jawab atas adanya dokumen penyerahan palsu yang diserahkan oleh dan kepada Anggota dan tanggung jawab atas dokumen palsu tersebut menjadi kewajiban sepenuhnya Anggota yang menyerahkan. (5) Dalam hal Anggota Pembeli bermaksud melakukan pengambilan barang, maka Anggota Pembeli tersebut wajib menyerahkan dokumen asli Surat Perintah Pengeluaran Barang dan dokumen asli atau copy dari Bukti Penyimpanan Komoditas kepada Pengelola Gudang. 401. Pemberitahuan Kontrak Lelang Jatuh Tempo Dalam Pasar Forward, LKP wajib memberitahukan kepada Anggota melalui media komunikasi kepada Anggota atas Kontrak Lelang yang akan jatuh tempo paling lambat 5 (lima) hari sebelum Kontrak Lelang jatuh tempo. 402. Pembayaran dan Penyerahan Untuk Pasar Spot, Cash, dan Forward : (c) (d) Anggota Pembeli wajib melunasi kewajiban pembayaran kepada LKP paling lambat pada tanggal jatuh tempo Kontrak Lelang. Anggota Penjual wajib menyerahkan kepada LKP berupa dokumen Bukti Penyimpanan Barang dan Surat Kuasa untuk menjual barang, paling lambat pada tanggal jatuh tempo. Untuk setiap Bukti Penyimpanan Barang sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas akan dikreditkan ke Rekening Penjaminan Sub Komoditi Pembeli dan didebitkan ke Rekening Penjaminan Sub Komoditi Penjual. Dalam kondisi menggunakan warkat, LKP akan menyerahkan Bukti Penyimpanan Barang kepada Anggota Pembeli dan LKP mendebit Rekening Penjaminan Sub Komoditi Pembeli. Bab 4 halaman 1

(e) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembayaran dan penyerahan akan diatur dalam Surat Edaran yang diterbitkan oleh LKP. 403. Penyelesaian Transaksi (1) Anggota harus mematuhi semua ketentuan dari Peraturan dan persyaratan Kontrak Lelang yang bersangkutan yang berkaitan dengan penyerahan kepada maupun penerimaan dari LKP serta mematuhi batas waktu yang ditetapkan dalam Peraturan dan persyaratan dari suatu Kontrak Terbuka. (2) Kewajiban Anggota Penjual atas suatu Kontrak Lelang dianggap selesai apabila Anggota Penjual tersebut telah melakukan penyerahan komoditas kepada LKP dan telah menerima pembayaran dari LKP. (3) Kewajiban Anggota Pembeli atas suatu kontrak dinyatakan selesai apabila Anggota Pembeli tersebut telah melakukan pembayaran kepada LKP dan telah menerima penyerahan komoditas dari LKP. (4) Penyelesaian transaksi sebagaimana dimaksud huruf di atas dianggap batal apabila Anggota Penjual menyerahkan dokumen penyerahan palsu atau tidak benar sehingga LKP tidak bertanggung jawab atas dokumen dimaksud. (5) LKP akan memeriksa kesesuaian spesifikasi Kontrak Lelang dengan Bukti Penyimpanan yang diserahkan oleh Anggota Penjual dan LKP akan melakukan perhitungan hak dan kewajiban atas penyelesaian transaksi tersebut. Atas hasil perhitungan tersebut LKP akan menerbitkan Settlement Confirmation. (6) LKP akan memeriksa kesesuaian data Bukti Penyerahan Komoditas dengan ketentuan yang terdapat di dalam Kontrak Lelang yang bersangkutan. (7) Penyerahan dokumen yang membuktikan kepemilikan atas dokumen kepada Anggota sebagai Pembeli atas Kontrak Terbuka tidak harus dianggap sebagai penerimaan oleh LKP atas dokumen yang membuktikan kepemilikan Instrumen tersebut. 404. Gagal Serah (1) Anggota Lelang Penjual kurang menyerahkan kuantitas komoditas sampai dengan melebihi 5% (lima persen) dari nilai Transaksi Lelang atau tidak menyerahkan komoditas ke Lokasi Penyerahan yang diperjanjikan dalam batas waktu yang telah disepakati atau maksimum pada jatuh tempo Tanggal-Penyelesaian (Settlement date) akan dinyatakan status Gagal-Serah. (2) Jika kekurangan kuantitas komoditi yang diserahkan Anggota Penjual tidak melebihi sampai dengan 5 % (lima persen) dari Kuantitas Kontrak Lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan diselesaikan dengan Alternatif Penyelesaian Tunai Bab 4 halaman 2

(3) LKP menetapkan hak dan kewajiban akhir terhadap penyelesaian transaksi Gagal-Serah sebagai berikut : Dalam hal kewajiban atas Penyelesaian transaksi nya diselesaikan melalui Papan Perdagangan Cash Sesi Malam 1; (i) terhadap kewajiban Anggota Lelang Penjual yang Gagal-Serah akan ditawarkan ke pihak lain untuk ditutup (close-out). Dalam hal ini, Penyelenggara PFK mewakili Anggota Lelang Penjual yang Gagal Serah melakukan permintaan inisiasi Beli dengan pengajuan nilai Harga Awal sama dengan nilai Harga Harapan yang lebih tinggi maksimum 10% (sepuluh persen) dari Harga Penutupan Harian hari tersebut atau ditentukan lain oleh Penyelenggara PFK. (ii) jika terdapat kelebihan/profit dari selisih harga yang ditawarkan dengan Harga Lelang yang terjadi, maka kelebihan/profit tersebut setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada dari pihak yang wanprestasi akan menjadi hak Penyelenggara PFK sebesar 50% (lima puluh persen) dan sisanya sebesar 50% (lima puluh persen) akan menjadi hak pihak yang wanprestasi. (iii) namun, jika melalui Papan Perdagangan Cash Sesi Malam 1 penyelesaian transaksinya hanya tercapai sebagian atau tidak sama sekali, maka untuk bagian yang tidak terpenuhi penyelesaiaan transaksinya akan diselesaikan melalui Alternatif Penyelesaian Tunai (Alternative Cash Settlement). Kewajiban atas penyelesaian transaksi yang diselesaikan melalui Alternatif Penyelesaian Tunai: (i) (ii) terhadap kewajiban Anggota Lelang Penjual yang Gagal Serah, maka kewajibannya akan ditutup (close-out) dengan pihak Anggota Lelang Pembeli dengan Harga Lelang senilai Harga Penutupan Harian pada hari dilakukannya pelelangan melalui Papan Perdagangan Cash Sesi Malam 1 tersebut diatas dan uang pembayaran yang telah diserahkan oleh Anggota Lelang Pembeli akan dikembalikan kepada Anggota Pembeli; Penyelenggara PFK melalui LKP akan melakukan eksekusi Jaminan Risiko Transaksi yang tersisa milik pihak yang wanprestasi dengan nilai sesuai penetapan oleh Penyelenggara ipasar pada kasus per kasus, kemudian setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada akan diserahkan kepada pihak yang dirugikan. (4) Anggota yang cidera janji harus bertanggung jawab kepada LKP atas setiap kerugian yang diderita oleh Anggota lain sebagai akibat perhitungan yang dilakukan LKP atas setiap transaksi yang cidera janji. Direksi LKP dapat meminta rekomendasi Komite Keanggotaan dan Perdagangan dalam menentukan dan menilai kerugian yang diderita, serta hal lain yang dianggap perlu. Bab 4 halaman 3

(5) LKP akan melakukan eksekusi Jaminan Risiko Transaksi yang tersisa milik pihak yang wanprestasi dengan nilai sesuai penetapan oleh Penyelenggara PFK pada kasus per kasus, kemudian setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada akan diserahkan kepada pihak yang dirugikan 405. Gagal Bayar (1) Anggota yang mempunyai posisi beli dinyatakan Gagal Bayar jika : Tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya melunasi transaksi (dalam hal penyelesaian transaksi); Tidak mampu memenuhi kewajibannya membayar fee transaksi; (c) Tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya membayar Jaminan Risiko Transaksi (dalam hal Jaminan Tambahan akibat Marked to Market). (2) Apabila Anggota gagal untuk membayar, maka Komoditas yang bersangkutan dapat dijual oleh LKP untuk dan atas nama Anggota yang bersangkutan. (3) LKP menetapkan hak dan kewajiban akhir terhadap penyelesaian transaksi Gagal Bayar sebagai berikut: Dalam hal kewajiban atas penyelesaian transaksinya diselesaikan melalui Papan Perdagangan Cash Sesi Malam 1; (i) terhadap kewajiban Anggota Lelang Pembeli yang Gagal-Bayar akan ditawarkan ke pihak lain untuk ditutup (close-out). Dalam hal ini, Penyelenggara PFK mewakili Anggota Lelang Pembeli yang Gagal-Bayar melakukan penawaran Inisiasi Jual dengan pengajuan nilai Harga Awal sama dengan nilai Harga Harapan yang lebih rendah maksimum 10% dari Harga Penutupan Harian hari tersebut atau ditentukan lain oleh Penyelenggara PFK. (ii) jika terdapat kelebihan/profit dari selisih harga yang ditawarkan dengan Harga Lelang yang terjadi, maka kelebihan/profit tersebut setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada dari pihak yang wanprestasi akan menjadi hak Penyelenggara PFK sebesar 50% (lima puluh persen) dan sisanya sebesar 50% (lima puluh persen) akan menjadi hak pihak yang wanprestasi. (iii) namun, jika melalui Papan Perdagangan Cash Sesi Malam 1 penyelesaian transaksinya hanya tercapai sebagian atau tidak sama sekali, maka untuk bagian yang tidak terpenuhi penyelesaiaan transaksinya akan diselesaikan melalui Alternatif Penyelesaian Tunai (Alternative Cash Settlement). dalam hal kewajiban atas penyelesaian transaksinya diselesaikan melalui Alternatif Penyelesaian Tunai: (i) terhadap kewajiban Anggota Lelang Pembeli yang Gagal-Bayar, maka kewajibannya akan ditutup (close-out) dengan pihak Anggota Lelang Penjual dengan Harga Lelang senilai Harga Bab 4 halaman 4

Penutupan Harian pada hari dilakukannya pelelangan melalui Papan Perdagangan Cash Sesi Malam 1 tersebut diatas dan komoditas yang telah diserahkan oleh Anggota Lelang Penjual akan dikembalikan kepada Anggota Penjual; (ii) Penyelenggara PFK melalui LKP akan melakukan eksekusi Jaminan Risiko Transaksi yang tersisa milik pihak yang wanprestasi dengan nilai sesuai penetapan oleh Penyelenggara PFK pada kasus per kasus, kemudian setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada akan diserahkan kepada pihak yang dirugikan. (4) Dalam hal hasil penjualan tersebut tidak mencukupi untuk membayar seluruh nilai komoditas kepada penjual, maka Anggota yang cidera janji harus bertanggung jawab atas kekurangan atau kerugian yang diderita oleh Anggota yang menjadi lawan transaksinya dan setiap kerugian atau pengeluaran lain dari LKP sebagai akibat dari cidera janji tersebut. (5) Jika Anggota Pembeli gagal untuk melakukan pembayaran maka LKP akan menyerahkan Dana Jaminan Risiko Transaksi. (6) Konfirmasi Transaksi (Trade Confirmation) dan Konfirmasi Penyelesaian Transaksi (Settlement Confirmation), yang merupakan hasil penetapan hak dan kewajiban Penyelesaian transaksi oleh LKP, mengikat dan wajib dilaksanakan oleh setiap Anggota 406. Premium/Discount Anggota Lelang Penjual tidak menyerahkan komoditas sesuai dengan kualitas komoditas yang di persyaratkan, dideklarasi atau dijanjikan pada saat pelelangan ke Gudang Serah. Ketidaksesuaian kualitas tersebut dinyatakan oleh hasil pemeriksaan komoditas oleh Independent Surveyor akan dibebankan penambahan nilai (Premium) atau pengurangan nilai (Discount) sesuai dengan persyaratan yang ditentukan pada masing-masing Tipe Komoditas. 407. Alternatif Penyelesaian Tunai Dalam hal Anggota yang mempunyai posisi jual tidak dapat menyerahkan Komoditas maka hal tersebut dapat diselesaikan secara tunai dengan mempergunakan harga penutupan harian sesuai dengan tata cara yang diatur Penyelenggara PFK 408. Biaya Penyerahan LKP dapat mengenakan biaya sehubungan dengan penyerahan Komoditas yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan ini. Biaya dan pungutan tersebut akan ditentukan kemudian oleh LKP. Bab 4 halaman 5