5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Media Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengatur (Arsyad, 2002; sadiman, dkk, 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware). Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran: 1). Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), menyatakan bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. 2). Soeparno, (1988), menyatakan media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (Channel) untuk menyampaikan pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerima (receiver) 3). Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11, menyebutkan saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan. 4). Degeng, (1989), menyatakan komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang. 5). Gagne, (1985), menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi
6 edukatif antara guru dan siswa dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan. 2.1.2. Manfaat Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Manfaat media dalam pembelajaran Bahasa Indonesia lebih ditekankan untuk variasi pembelajaran karena siswa sekolah dasar masih berada pada tingkat berpikir konkrit oleh karena itu dibutuhkan media yang sesuai untuk pembelajaran Bahasa Indonesia. 2.2. Multimedia Ulead Video Studio Aplikasi ulead video studio adalah sebagai salah satu piranti untuk membuat video, gambar, dan mengolah suara/musik. ulead video studio juga dapat digunakan untuk video editing, dimulai dari memasukkan data video yang berasal dari handycam, camera digital, handphone dsb, hingga melakukan proses burning ke CD untuk dapat dimainkan di video player. ulead video studio termasuk video editor yang mudah digunakan dan mempunyai fitur-fitur yang lengkap untuk pembuatan video. Menurut Fitriyadi (2009), ulead video studio adalah program yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lainlain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Corel VideoStudio (sebelumnya Ulead Video Studio) adalah sebuah nonlinear editor video untuk Microsoft Windows didistribusikan oleh Ulead Systems (sebuah divisi dari Corel). The latest version of the software is X2. Versi terbaru dari perangkat lunak adalah X2. Ada beberapa dosen dan mahasiswa yang sudah
7 menggunakan media ulead video studio untuk pembelajaran di kelas maupun penelitian. Salah satunya adalah Harto Priyatno dari UNESA dengan judul penelitian Pengembangan Audio Visual dengan Aplikasi Ulead Video Studio untuk Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Beliau dalam penelitiannya mengembangkan ulead video studio untuk pembelajaran Bahasa Inggris. Dari penelitiannya sudah terbukti jelas bahwa media ulead video studio dapat membantu dalam dunia pendidikan khususnya untuk pembelajaran di kelas. 2.2.1. Cara Pengoperasian Ulead Video Studio Setelah mengetahui bagaimana teori pembuatan sebuah film video, maka berikut adalah contoh sederhana praktek membuat sebuah film. Langkah-langkah: 1. Transfer terlebih dahulu video atau gambar pada computer. 2. Buka program ulead, setelah keluar tampilan awal seperti Klik video studio editor, maka akan keluar tampilan selanjutnya 3. Drag salah satu vasititas pembuka video ke dalam time line. 4. Setelah itu masukkan foto atau Gambar melalui fasilitas image, bisa menggunakan gambar yang telah tersedia atau mengimpor gambar yang lain. 5. Diantara gambar dan video supaya lebih menarik. sisipkan transision, agar perpindahan terasa halus dan menarik 6. Kemudian supaya lebih menarik sisipkan kata-kata pembuka, hal tersebut dapat dilakukan dengan mengklik Title. setelah dalam jendela preview terlihat space untuk menuliskan kata maka editing video bisa menuliskan kata pembuka sesuai dengan keinginan sebagai contoh MIPA UST PRESENT Selanjutnya title dapat diberi efek dengan menggunakan vasilitas yang ada pada ulead. 7. Setelah itu masukkan kembali video yang diinginkan untuk diedit, atau dapat menyisipkan materi foto.
8 8. Yang terakhir adalah memilih musik atau suara untuk film yang sedang dibuat. Caranya juga sangat sederhana tinggal mengklik dan drag musik kedalam time line. Setelah semua sudah selesai dilanjutkan dengan menyimpan file film yang sudah selesai dibuat, ada banyak versi penyimpanan dalam menyimpan video yang sudah diedit. Para editing dapat menyimpan dalam format apapun seperti (mpeg, dvd, vcd dll) caranya sanagat mudah klik share, lalu klik created video file dan silahkan pilih mau di save dalam format apa. 2.2.2. Tujuan Penggunaan Multimedia Ulead Video Studio dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Adapun tujuan dari penggunaan multimedia ulead video studio dalam pembelajaran bahasa indonesia adalah sebagai berikut: 1) Sebagai media untuk membuat media pembelajaran bahasa indonesia 2) menjadi lebih menarik. 3) Sebagai media untuk mengolah bahan pembelajaran menjadi sebuah tampilan yang berbeda dari sebelumnya. 4) Membuat sebuah video menjadi sebuah tampilan audio visual dengan tampilan yang menarik sebagai bahan untuk menarik perhatian/ respon siswa dalam pembelajaran bahasa indonesia. 5) Membuat suasana pembelajaran lebih berbeda dari sebelumnya. 6) Menarik perhatian siswa agar tertarik untuk belajar bahasa indonesia. 2.3. Pengertian Bahasa Indonesia Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan mendengarkan.
9 2.3.1. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dalam BSNP (2006) dijabarkan menjadi beberapa tujuan: a. Tujuan bagi siswa adalah untuk mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya. b. Adapun tujuan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya. c. Tujuan bagi orang tua siswa adalah agar mereka dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program pembelajaran. d. Tujuan bagi sekolah adalah agar sekolah dapat menyusun program pendidikan kebahasaan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber belajar yang tersedia. e. Sedangkan tujuan bagi daerah adalah agar daerah dapat menentukan sendiri bahan dan sumber belajar kebahasaan dengan kondisi kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan sosial. 2.3.2. Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia Salah satu manfaat terbesar belajar bahasa indonesia adalah untuk keperluan berkomunikasi. Kehidupan manusia tidak mungkin dilepaskan dari kegiatan berkomunikasi. Apa pun bidang kegiatan yang akan diterjuni seseorang, pastilah dia tidak bisa menghindar untuk tidak berkomunikasi. Apalagi di masa sekarang dan mendatang di mana alat-alat canggih untuk berkomunikasi komputer, ponsel, dan lain-lain tentu akan semakin dahsyat dan menakjubkan perkembangannya. Salah satu kemampuan penting berkomunikasi adalah menampakkan pikiran. Agar pikiran yang ada di dalam benak seseorang menjadi jelas dan dapat dipahami seseorang, pikiran perlu ditampakkan dengan
10 bantuan kata-kata. Memang, gagasan atau ide dapat ditampakkan tidak hanya lewat kata-kata. Gagasan dapat ditunjukkan lewat nyanyian (lagu), gambar atau lukisan, patung, konstruksi bangunan, dan banyak lagi yang lain. 2.4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008:22). Setiap guru pasti memiliki keinginan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dibimbingnya. Karena itu guru harus memiliki hubungan dengan siswa yang dapat terjadi melalui proses belajar mengajar. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran. Klasifikasi hasil belajar menurut Bloom dalam Agus Suprijono (2009) secara garis besar membagi menjadi 3 ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. 1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual. 2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap. 3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditegaskan bahwa salah satu fungsi hasil belajar siswa diantaranya ialah siswa dapat mencapai hasil belajar yang
11 maksimal sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, serta siswa dapat mengatasi berbagai macam kesulitan belajar yang mereka alami. Aktivitas siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik, akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa rendah. Untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa digunakan alat penilaian untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Hasil belajar yang berupa aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik menggunakan alat penilaian yang berbeda-beda. Untuk aspek kognitif digunakan alat penilaian yang berupa tes, sedangkan untuk aspek afektif digunakan alat penilaian yaitu skala sikap (checklist) untuk mengetahui sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik digunakan lembar observasi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2.5. Kajian Hasil-Hasil Yang Relevan Penggunaan media pembelajaran ulead video studio adalah menggunakan program aplikasi presentasi dari multimedia yang dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) sebagai media dalam proses pembelajaran. Penelitian yang terdahulu yang pernah dilakukan oleh Miftahudin Raharjo 2011. Penerapan multimedia berbasis ulead video studio dalam pembelajaran model discovery
12 learning sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sistem pengapian konvensional.. Hasil penelitiannya, dengan menggunakan media ulead video studio terbukti dapat meningkatakan kualitas pembelajaran system pengapian konvensional. Penelitiaan lain yang dilakukan oleh Agus Rahman (2010) Penggunaan media Ulead Video Studio dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Mangguan 1 Pasuruan. Hasil penelitiannya, Penggunaan media ulead video studio terbukti dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Hasil ini terlihat dari hasil tes siswa yang mengalami perubahan yang signifikan sebelum menggunakan media ulead video studio dan setelah menggunakan media ulead video studio. 2.5.1. Kerangka Berpikir Penggunaan media pembelajaran ulead video studio di sekolah sebagai media pembelajaran sangat baik untuk menunjang proses belajar mengajar. Apalagi dengan desain-desain yang ada pada program ulead video studio, hal itu dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan media pembelajaran ulead video studio dapat memanipulasi teori-teori yang abstrak/bias menjadi konkrit, misalnya contoh penyajian dengan menggunakan media ulead video studio dalam materi cerita anak maka kita bisa menpergunakan video animasi yang dibentuk seperti terjadinya cerita anak tersebut untuk membuktikan siapa tokoh dan dimana latar terjadinya cerita tersebut. Penggunaan media pembelajaran ulead video studio dalam proses belajar, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena media sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan keberhasilan belajar, oleh karena itu wajar jika guru meningkatkan pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar. Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan media ulead video studio dengan maksimal dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
13 Untuk bagan kerangka berpikir dapat dilihat di bawah ini. Kelas Eksperimen Pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru kelas (Konvensional) Pre Tes Pembelajaran menggunakan media ulead video studio Pos Tes 2.6. Hipotesis Gambar: Bagan kerangka berpikir penelitian Berdasarkan kajian teori di atas maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut: Penggunaan media pembelajaran ulead video studio, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V di SDN Dukuh 01 Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012. Efektivitas yang signifikan dengan menggunakan media pembelajaran ulead video studio