Setiap perusahaan, baik kecil sampai dengan besar, perlu mengelola persediaan (inventory) sebaik mungkin. Masalah utama yang senantiasa dihadapi adalah menjawab berapa banyak persediaan barang yang harus dipesan? dan kapan persediaan barang sebaiknya dipesan?. Ini menjadi penting karena pengadaan yang terlalu banyak atau sedikit akan memiliki dampak pada banyak hal. Ketika persediaan terlalu banyak maka perusahaan akan mengeluarkan biaya besar untuk penyimpanannya, seperti biaya perawatan, sewa gudang, atau biaya asuransi. Demikian pula bila persediaan terlalu sedikit maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, seperti biaya pesan (setupp cost) yang meningkat, berhentinya produksi yang berujung kehilangan pendapatan potensial, atau kehilangan kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan penting dilakukan. Tujuan utamanya adalah untuk mencari jawaban optimal baik masalah kuantitatif maupun kualitatif yang timbul padaa sistem persediaan sehingga persediaan dapat berfungsi seperti yang diharapkan, dan pada akhirnya adalah untuk meminimalkan biaya total yang berhubungann dengan proses produksi suatu perusahaan sehingga mampu meningkatkan laba bersihnya. PENGERTIAN PERSEDIAAN Sri Mulyono (2002), persediaan adalah sumber daya yang disimpan untuk memenuhi permintaan n saat ini dan mendatang. Nasution (2003), persediaan adalah sumber daya menganggur (idlee resource) yang menunggu proses lebih lanjut, berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, pemasaran pada sistem distribusi ataupun konsumsi pangan pada sistem rumah tangga. ~ 1 ~
Schroder (2004), persediaan adalah stok bahan yang digunakan untuk memudahkan produksi atau untuk memuaskan pelanggan secara khusus, meliputi persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Warren Reeve (2005), persediaan juga didefinisikan sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi atau yang dalam perjalanan dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. MENGAPA PERUSAHAAN HARUS MEMILIKI PERSEDIAAN? 1. Untuk memenuhi permintaan yang telah diramalkan sebelumnya sekaligus antisipasi persediaan karena lonjakan permintaan yang tidak pasti (safety stocks) sehingga menghindari kekosongan persediaan (stocks out). 2. Untuk mendapatkan potongan harga karena pembelian dalam jumlah banyak. 3. Untuk melakukan lindung nilai (hedging) dari perubahan harga. 4. Untuk menjaga kelangsungan operasi apabila terjadi hal hal diluar kehendak (force major). PERSEDIAAN MENIMBULKAN BIAYA? Menurut Sri Mulyono (2002), biaya yang terkait dengan persediaan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Carrying cost adalah biaya untuk memiliki dan menyimpan persediaan selama periode tertentu. Biaya ini berhubungan positif dengan jumlah persediaan dan terkadang waktu penyimpanan. Termasuk dalam kelompok biaya ini bunga atas dana yang ditanam dalam persediaan, sewa gudang, penyusutan, dan lain lain. 2. Ordering cost adalah biaya penambahan persediaan atau biaya pemesanan. Biasanya biaya ini terkait per pesanan atau bukan pada volume pemesanan. Termasuk dalam kelompok biaya ini biaya pengiriman, pemesanan beli, inspeksi penerimaan dan pencatatan. Ordering cost biasanya berhubungan terbalik dengan carrying cost dimana jika volume pesanan bertambah maka frekuensi pemesanan berkurang, namun bertambahnya volume pesanan akan menambah persediaan maupun carrying cost. 3. Shortage atau stockout cost akan muncul jika permintaan tidak dapat dipenuhi karena kekosongan persediaan. Termasuk dalam kelompok biaya ini ketidakpuasan konsumen dan potensi keuntungan yang tidak terealisasi. Sangat sulit memperkirakan biaya ini sehingga seringkali bersifat subyektif dalam penetapannya. http://ibnukhayathfarisanu.com ~ 2 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
SISTEM PEMESANAN PERSEDIAAN Riset Operasional Ada dua sistem pemesanan yang lazim dilakukan oleh perusahaan, yaitu: 1. Periodic Inventory System (Sistem persediaan periodik) dimana perusahaan melakukan pemesanan kembali dengan jumlah sama dalam jangka waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, setiap bulan, atau lainnya. 2. Perpetual inventory system (Sistem persediaan kontinu) dimana perusahaan melakukan pemesanan kembali dengan jumlah yang sama ketika tingkat persediaan barangnya mencapai tingkat tertentu yang ditetapkan. MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Model ini merupakan model klasik paling sederhana yang pertama kali dikenalkan oleh Ford W. Harris tahun 1913 namun dikembangkan oleh R. H. Wilson pada tahun 1934. Metode ini digunakan untuk mendapatkan nilai kuantitas pesanan optimal suatu perusahaan. Asumsi dasar yang digunakan dalam metode ini: 1. Jumlah barang yang dipesan pada setiap pemesanan selalu konstan. 2. Permintaan konsumen, biaya pemesanan, biaya transportasi dan waktu antar pemesanan barang dapat diketahui secara pasti dan bersifat konstan. 3. Harga unit per barang adalah konstan dan tidak mempengaruhi jumlah barang yang dipesan nantinya. 4. Saat pemesanan barang, tidak terjadi kehabisan barang atau back order yang menyebabkan perhitungan tidak tepat. 5. Pada saat penentuan jumlah pemesanan barang, biaya kualitas barang tidak dipertimbangkan. 6. Biaya penyimpanan per unit per tahun bersifat konstan. Being properly prepared is one of the biggest assets in business. (Persiapan yang tepat adalah salah satu aset terpenting dalam bisnis) Keeth Smart http://ibnukhayathfarisanu.com ~ 3 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
Bila digambarkan siklus model dasarnya sebagai berikut: Rumusan EOQ yang biasa digunakan adalah: dimana: EOQ = Permintaan pemesanan optimal Co = Biaya pemesanan per pemesanan Cc = Biaya penyimpanan per unit per tahun TC = Biaya total persediaan D = Jumlah permintaan per periode waktu Q = Permintaann pemesanan CONTOH SOAL Sebuah perusahaan distribusi makanan pokok ingin menentukann volume pesanan optimal dan biaya total persediaannya jika permintaan diperkirakan sebesar 10.000 unit setahun, biaya penyimpanan per unit per tahun Rp 75, dan biaya pemesanannya Rp 15.000, per pemesanan n. ~ 4 ~
PENYELESAIAN Diketahui: Cc = Rp 75, Co = Rp 15.000, D = 10.000 unit Ditanya: EOQ =? TC =? Jawab EOQ =.. = =.. = 4.000.000 = 2.000 Volume pesanan optimalnya sebanyak 2.000 unit TC = = 15.000.. = 150.000 75. Biaya total persediaannya sebesar Rp 150.000, Dalam perdagangan internasional, ada istilah Incoterms singkatan International Commercial Terms- adalah kumpulan istilah yang dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli yang menjelaskan hak dan kewajiban masing masing terkait dengann pengiriman barang. Incoterm dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce) dimana versi terakhir dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 2011 disebut sebagai Incoterms 2010. Beberapaa istilah umum yang dikenal antara lain: FAS (Free Alongside Ship) : pihak penjual menyerahkan barang sampai di samping kapal di pelabuhan pengapalan yang ditetapkan. CIF (Cost, Insurance and Freight) : pihak penjual melakukan pengiriman barang kepada pengangkut yang ditunjuknya sendiri dan menanggung semua biaya angkut yang diperlukan untuk mengangkut barang sampai ke tempat tujuan. DDU (Delivery Duty Unpaid) : pihak penjual bertanggung jawab mengantar barang sampai di tempat tujuan, namun tidak termasuk biaya asuransi dan biaya lain yang muncul sebagai biayaa impor, cukai dan pajak dari negara pihak pembeli. ~ 5 ~