BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Barbershop merupakan bisnis yang sedang meroket. Mengambil momentum kembalinya tren rambut era Elvis Presley alias klimis alias gaya pomade, fenomena menjamurnya barbershop seolah tak terbendung. Tak hanya di Ibukota, di daerah-daerah kecil di beberapa provinsi bermunculan gerai-gerai tempat cukur rambut yang bergaya unik dan keren. Lokasinya pun tersebar dari yang di dalam mall hingga yang memiliki gerai khusus sendiri (http://www.sindoweekly.com//). Barbershop muncul menjadi sebuah tren dalam bidang gaya rambut pria dan juga bisnis. Berbeda dibanding salon dan pangkas rambut, barbershop tampil dengan kesan yang lebih maskulin dbanding salon dan lebih tertata dan bersih dibanding pangkas rambut pinggir jalan. Kemampuan tukang cukurnya dalam mengolah berbagai gaya rambut pria yang kekinian juga menjadi keunggulan barbershop. Gaya rambut undercut, mohawk, dan pompadour sebagai tren masa kini seperti yang dipopulerkan oleh David Beckham akan sulit dilakukan oleh pemangkas rambut konservatif (http://www.bbc.com//). Fenomena barbershop sendiri di Indonesia tidak lepas dari tren rambut pria dengan gaya undercut di hampir seluruh penjuru dunia. Gaya undercut sendiri sebenarnya telah ada sejak era 1920, 1930, 1940, 1990 yang didominasi kalangan pria. Gaya rambut ini memiliki ciri yaitu rambut di bagian atas kepala panjang dan di kedua sisi serta belakang kepala hanya disisakan sedikit rambut. Di Indonesia, terdapat beberapa gaya rambut yang menjadi fenomena tersendiri. Trend gaya rambut sendiri biasanya menjadi booming karena seseorang 1
2 yang menjadi trendsetter.gaya rambut yang menjadi trend seperti Gaya Rambut Fade atau biasa disebut dengan Fade Haircut merupakan potongan rambut yang memotong hingga tipis bagian samping dan belakang kepala dan juga membiarkan rambut bagian atas tetap panjang, Gaya rambut Short Back and Sides memiliki potongan yang panjang pada bagian atas, Pompadour pada umumnya ditandai dengan volume ramut yang tebal pada bagian atasnya, dan yang terakhir adalah gaya rambut Undercut. Memang dewasa ini tampil rapi dan menarik tidak lagi hanya kebutuhan wanita. Kini, para pria juga ingin selalu tampil menawan dalam setiap kesempatan. Banyak hal yang kaum adam perhatikan terkait penampilannya, salah satunya adalah gaya rambut. Ini membuat kebutuhan akan jasa pangkas rambut atau barbershop pun semakin menjamur. Usaha barbershop di Indonesia memiliki peluang yang sangat baik, terbukti dengan berdirinya puluhan atau bahkan ratusan barbershop yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Di zaman digital plus metroseksual ini, kian banyak lelaki yang mendambakan penampilan elok dan rapi. Hal ini terbukti dengan membludaknya barbershop untuk ketampanan para lelaki agar permintaan kaum adam tersebut dapat terpenuhi. Agar tak dicap feminism, barbershop untuk lelaki didesain dengan nuansa maskulin yang amat kental, mulai dari desain interior yang bertema pria, sumber daya manusia atau tukang cukur yang juga pria serta hanya melayani pengunjung pria.dengan banyaknya permintaan jasa pangkas rambut masyarakat khususnya pria di dewasa ini berdampak terhadap persaingan gerai-gerai barbershop pria yang memang melayani jasa potong rambut pria untuk memenuhi permintaan konsumen yang beragam.pemilik barbershop pria akhirnya dituntut untuk selalu melakukan perubahan atau inovasi dan memberikan pelayanan
3 terbaik agar konsumen merasa puas terhadap gerai barbershop tersebut.apabila kualitas pelayanan yang diterima pelanggan lebih baik atau sama dengan yang diharapkan, maka pelanggan akan puas dan cenderung akan mencobanya kembali, begitu pula sebaliknya (Alma,2007). Di kota Semarang sendiri semakin marak dengan banyaknya barbershop pria baru yang berdiri dan tersebar di wilayah Semarang, namun tidak semua barbershop pria di Semarang banyak dikunjungi oleh konsumen, karena hanya barbershop tertentu yang terlihat ramai pengunjung. Sikap konsumen dan minat untuk memakai pelayanan jasa di sebuah barbershop dipengaruhi beberapa hal seperti harga, lokasi, promosi, dan pelayanan. Kualitas pelayanan yang diberikan harus dijaga untuk dapat bertahan dalam persaingan yang ketat. Hal tersebut mutlak dilakukan oleh pemilik usaha yang sedang dikelola. Jika sebuah usaha ingin bertahan hidup di persaingan yang ketat, maka harus memikirkan cara yang efektif agar dapat bersaing. Salah satu cara adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang maksimal tanpa konsumen merasa dibebani oleh harga pelayanan jasa tersebut. Dengan adanya perubahan gaya hidup pria inilah yang mendorong masyarakat kota Semarang untuk membuka barbershop khusus pria dengan pelayanan yang ramah dan suasana yang tenang untuk konsumen pria yang ingin memangkas rambutnya dengan berbagai macam pilihan model rambut tren sekarang. Berikut merupakan beberapa Barbershop di kota Semarang :
4 Tabel 1.1 Daftar Barbershop di Semarang 2016 No Nama Barbershop 1 X-Pands Barbershop 2 Reza Barbershop 3 Arfa Barbershop 4 Mens Barbershop 5 Urban Cut Barbershop 6 De Vintage 7 Raja Cukur Barbershop 8 Barbertology 9 Zeev Barbershop 10 Bonnies CUT 11 Hair-Port Barbershop 12 Wani Klimis Barbershop 13 Ryan s Barbershop 14 Kern Barbershop 15 Martabat Haircut Sumber: Data Primer, 2016 Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa sangat ketat sekali persaingan barbershop di Semarang dari barbershop yang menyasar kalangan menengah ke bawah hingga barbershop yang menyasar kalangan menengah ke atas. Bahkan masih banyak barbershop di Semarang yang berada di wilayah perkampungan. Para owner bersaing untuk dapat mencapai kepuasan konsumen yang akhirnya dapat berimbas pada terbentuknya word-of-mouth pada barbershop mereka sendiri. Dengan adanya persaingan yang ketat tersebut maka pemilik barbershop dituntut untuk dapat
5 memberikan pelayanan, fasilitas, maupun harga yang sesuai untuk pelayanan yang diberikan nantinya. Karena tidak semua barbershop di Semarang banyak dikunjungi konsumen. Hal itu terjadi karena adanya pengaruh harga, lokasi, promosi, maupun pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen sendiri. Untuk itu pemilik harus dapat berinovasi dengan memberikan sesuatu yang berbeda dibanding barbershop pesaing lainnya di Semarang. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang terjadi di atas maka dapat diajukan penelitian dengan judul PENGARUH HARGA, LOKASI, PROMOSI, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN, DAN PENGARUHNYA PADA TERBENTUKNYA WORD-OF-MOUTH DI BARBERSHOP KOTA SEMARANG. 1.2 Rumusan Masalah Maraknya usaha Barbershop yang ada di kota Semarang dengan pelayanan dan fasilitas yang beragam membuat penelitian tentang peningkatan kepuasan konsumen dan Word-of-Mouth di Barbershop kota Semarang ini menarik untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan bagaimana meningkatkan kepuasan konsumen dan Word-of-Mouth pada Barbershop di kota Semarang melalui variabel harga, lokasi, promosi, dan pelayanan. Dari masalah penelitian itulah muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Barbershop di kota Semarang? 2. Apakah lokasi berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Barbershop di kota Semarang? 3. Apakah promosi berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Barbershop di kota Semarang?
6 4. Apakah pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Barbershop di kota Semarang? 5. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap Word Of Mouth pada Barbershop di kota Semarang? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Dalam melakukan sebuah penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu tujuan penelitian agar tidak kehilangan arah dalam melakukan penelitian adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen pada Barbershopdi kota Semarang. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh lokasi terhadap kepuasan konsumen pada Barbershopdi kota Semarang. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh promosi terhadap kepuasan konsumen pada Barbershop di kota Semarang. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Barbershop di kota Semarang. 5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap Word Of Mouth pada Barbershop di kota Semarang. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya maupun yang terkait di dalamnya. Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi pemilik tiapbarbershop di kota Semarang dalam mengembangkan strategi menghadapi persaingan, sehingga
7 dapat dijadikan pertimbangan untuk membuat strategi di masa yang akan datang. 2. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap masalah kepuasan konsumen dan pengaruhnya pada Word-of- Mouth.. 3. Sebagai informasi kepada pembaca serta bagi rekan-rekan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang kepuasan konsumen dan Word-of-Mouth padabarbershop di kota Semarang.