BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. humanistik untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik yang dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan pribadi sosial dalam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan karir untuk mengembangkan selfefficacy

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sementara rekomendasi hasil penelitian difokuskan pada upaya sosialisasi hasil

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ihsan Mursalin, 2013

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. mengembangkan kematangan karir siswa SMA disajikan sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian dengan judul Model Konseling Kognitif-Perilaku untuk

BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. kanak-kanak yang meliputi perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru,

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Studi tentang pengembangan model pelatihan berbasis kinerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Rohiman Lesmana, 2013

Konstruksi Kurikulum Program Studi Sarjana Psikologi Universitas Sanata Dharma

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga jenjang pendidikan sangat penting. Di negara-negara maju, para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

Deteksi Dini Dan Stimulasi Kecerdasan Jamak Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Mubiar Agustin

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif.

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sesuai tanggung jawabnya bahwa guru adalah tenaga pendidik

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG KOTA MAGELANG

PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

2014 EFEKTIVITAS KONSELING KARIR TRAIT AND FACTOR UNTUK MEREDUKSI KESULITAN MEMBUAT KEPUTUSAN KARIR PESERTA DIDIK

BAB VI PENUTUP Praktek Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Matauli Pandan mampu membangun interaksi komunikasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB I PENDAHULUAN. Bab satu memaparkan latar belakang masalah pembahasan masalah,

I. PENDAHULUAN. A. Tujuan

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. skills termasuk komunikasi dan kemampuan berinkteraksi, kemampuan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan berkelanjutan merupakan tuntutan mendesak yang diperlukan

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN DISUSUSN OLEH : YUSI RIKSA YUSTIANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa banyak ditentukan oleh pendidikannya. (Nasir, 1999 : 17).

KOMPETENSI SARJANA BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendatangkan

PROBLEMATIKA KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU

PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PENDEKATAN PERKEMBANGAN DALAM BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan adalah layanan konseling individual. Hal ini berbeda jauh saat pelaksanaannya. Terkadang, pada saat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau the study of the group behavior of human beings (Calhoun dalam

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan

BAB III METODA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini diuraikan sejumlah kesimpulan penelitian sebagai hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membantu individu

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMP NEGERI 5 SUBANG. Drs. Us Us Ridwan Kusmayadi SMP Negeri 5 Subang

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa dipaparkan sebagai berikut. 1. Model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa merupakan hasil penelitian ini, yang telah dikembangkan secara teoretik berdasarkan pendekatan humanistik dan dipadukan secara praktis dengan hasil studi pendahuluan tentang profil kecakapan pribadi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2009/2010. Untuk menghasilkan model tersebut telah ditempuh prosedur penelitian dan pengembangan yang terdiri atas empat langkah utama, yaitu studi pendahuluan, pengembangan model, validasi rasional model, dan validasi empirik model. Hasil studi menunjukkan bahwa model ini merupakan layanan fasilitasi yang bersifat preventif-pengembangan, yang ternyata efektif untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa, baik yang meliputi dimensi kecakapan intrapersonal, interpersonal, maupun interaktif. 2. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa secara umum kecakapan pribadi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia berada pada kategori cukup cakap. Demikian halnya, ditinjau dari dimensi kecakapan pribadi yang mencakup dimensi kecakapan intrapersonal, interpersonal, dan interaktif, hasil studi pendahuluan menunjukkan pada kategori yang sama. Dengan ungkapan lain, mahasiswa subjek studi kendati belum optimal, cukup mampu memahami dirinya sendiri, memahami orang lain, dan berinteraksi sosial secara bermakna. 138

3. Model hipotetik konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa yang dikembangkan terdiri dari orientasi model, rasional dan asumsi, tujuan konseling, sistem sosial, kompetensi konselor, penunjang teknis layanan, struktur dan tahapan layanan, serta evaluasi dan indikator keberhasilan. Hasil validasi rasional pakar bimbingan dan konseling terhadap model hipotetik tersebut menunjukkan pertimbangan kelayakan model atau layanan fasilitasi untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa. 4. Model konseling aktualisasi diri menunjukkan hasil yang efektif untuk memfasilitasi pengembangan kecakapan pribadi mahasiswa, baik tingkat Universitas ataupun pada wakil kelompok dari Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. 5. Model konseling aktualisasi diri terbukti efektif untuk mengembangkan hampir semua indikator kecakapan pribadi mahasiswa; kecuali pada indikator kecakapan pribadi mahasiswa yang berkembang tidak signifikan, yaitu pada indikator penghargaan diri (dimensi kecakapan intrapersonal), humor dan toleransi (dimensi kecakapan interaktif). B. Rekomendasi Berdasarkan pembahasan hasil dan kesimpulan penelitian, rekomendasi utama studi ini adalah tentang model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa. Rekomendasi ditujukan kepada berbagai pihak terkait, meliputi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Universitas 139

Pendidikan Indonesia khususnya Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT-LBK), Program Studi Bimbingan dan Konseling, dan peneliti selanjutnya. Rekomendasi untuk masing-masing pihak dipaparkan sebagai berikut. 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, dalam pengimplementasian temuan-temuan penelitian ini dapat memperluas ranah kebijakan strategis antara lain sebagai berikut. a. Dalam membangun budaya dan karakter bangsa yang menjadi fokus pendidikan sekarang dan ke depan, seyogyanya menyertakan rujukan hasilhasil penelitian tentang nilai-nilai kemanusiaan yang digali dari negeri sendiri dan dipandang berlaku universal sebagai landasan pengembangan strategi pembinaan kemahasiswaan. Penelitian ini telah berhasil menemukan bahwa model konseling aktualisasi diri efektif untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa, yang terlingkup di dalamnya nilai-nilai kemanusiaan yang sangat penting dikembangkan dalam kerangka pendidikan budaya dan karakter bangsa. Nilai-nilai yang dimaksud meliputi kesadaran diri, peninjauan diri, adaptasi diri (dimensi intrapersonal); empati, hormat, ramah, membimbing (dimensi interpersonal); berperan layak dan mengatasi konflik (dimensi interaktif). Adapun strategi pengembangan budaya dan karakter bangsa yang berorientasi nilai-nilai tersebut pada adegan pendidikan tinggi, hendaknya melalui metode yang bersifat dialogis, reflektif, dan ekspresif. b. Pembinaan mahasiswa sebagai elit pemuda hendaknya mengintegrasikan berbagai aspek, baik fisikal, intelektual, personal, sosial, maupun spiritual. Kecakapan pribadi sebagai temuan penelitian ini, termasuk ke dalam aspek 140

personal yang meliputi kecakapan intrapersonal, interpersonal, dan interaktif. Ketiga dimensi kecakapan pribadi tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan kebijakan pengembangan program bimbingan dan konseling sebagai layanan fasilitasi pada institusi pendidikan tinggi. Program bimbingan dan konseling sebagai layanan fasilitasi diposisikan sebagai bagian yang terpadu dalam penyelenggaraan program pendidikan, yang difokuskan pada pengembangan dimensi kecakapan pribadi, sosial, karier, dan akademik mahasiswa. 2. Universitas Pendidikan Indonesia, dalam hal ini Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT-LBK) dapat mengimplementasikan model konseling aktualisasi diri dalam adegan terapan sebagai berikut. a. Penerapkan model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa yang sedang mengikuti perkulihaan (tingkat tiga/semester lima) dan mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi akhir/penulisan skripsi (tingkat akhir). Fokus pengembangan hendaknya didasarkan atas hasil analisis kecakapan pribadi mahasiswa, sehingga akan berkembang beragam layanan yang sesuai dengan ragam kebutuhan mahasiswa. Artinya, dari enam tahapan model konseling aktualisasi diri dapat dipilih dan diperinci ke dalam sub-sub tahapan yang sesuai dengan kondisi kecakapan mahasiswa dan tujuan yang akan dicapai. b. Pengembangan agenda program implementasi model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa baru, sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman awal dalam penyesuaian dengan dirinya 141

sendiri, orang lain, dan berinteraksi sosial secara bermakna. Mahasiswa baru berada pada masa transisi dan menuju terbentuknya gaya belajar, pergaulan, dan gaya hidup yang berbeda dari kondisi pendidikan sebelumnya. Untuk penyesuaian diri dengan kondisi tersebut mereka perlu diperlengkapi dengan kecakapan memahami diri, memahami orang lain, dan berinteraksi sosial secara bermakna. Adapun perancangan dan penyelenggaraan program yang dimaksud dapat terintegrasi dalam program orientasi kampus. Agar penyelenggaraan program efektif, maka sebelum pelaksanaan layanan terlebih dahulu diawali dengan pengungkapan tentang kecakapan pribadi mahasiswa, diidentifikasi dimensi atau indikator kecakapan mana yang perlu prioritas pengembangan, kemudian perancangan program, selanjutnya program dilaksanakan dengan melibatkan tenaga yang kompeten, dan dilakukan refleksi akhir kegiatan. c. Penyelenggaraan program pelatihan model konseling aktualisasi diri bagi konselor pendidikan tinggi (Konselor PT) dan para dosen pembimbing akademik (Dosen PA). Program ini dipandang dapat memperkuat kompetensi profesional konselor dan dosen pembimbing akademik dalam memberikan layanan kepada mahasiswa secara lebih bermutu. Layanan tersebut tidak hanya terbatas pada permasalahan akademik saja, melainkan pada permasalahan non-akademik yang menghambat kesuksesan mahasiswa. Berikut deskripsi ringkas program pelatihan model konseling aktualisasi diri, baik untuk pengembangan konselor pendidikan tinggi maupun dosen pembimbing akademik. 142

KERANGKA PROGRAM PELATIHAN KONSELING AKTUALISASI DIRI UNTUK MENGEMBANGKAN KECAKAPAN PRIBADI MAHASISWA No. Aspek Konselor PT Dosen PA Keterangan 01 Kualifikasi Konselor PT berlatar belakang pendidikan jenjang S3 dan atau jabatan akademik guru besar dalam bidang bimbingan dan konseling, yang ditugaskan sebagai koordinator layanan bimbingan dan konseling tingkat fakultas. Dosen PA berlatar belakang pendidikan minimal jenjang S2 dalam bidang disiplin ilmu yang sesuai dengan jurusan atau program studi masing-masing, yang diberi tugas untuk membimbing kegiatan akademik mahasiswanya. 02 Tujuan Peningkatan kompetensi profesional tentang pemahaman konsep, aplikasi, dan pengembangan konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa, baik untuk kepentingan pelatihan dosen PA maupun layanan langsung kepada mahasiswa. Penguasaan kompetensi tentang pemahaman konsep dasar dan aplikasi bimbingan untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa. Bagi konselor PT penyelenggar aan program dapat dalam bentuk training of trainer (ToT); sedangkan bagi dosen PA pelatihan diorientasikan untuk kepentingan bimbingan kepada mahasiswa. 03 Tahapan Materi Keterangan 03.1 Orientasi Konsep dan Struktur Konseling Aktualisasi Diri dan 03.2 Sistem Sosial Peranan Konselor- Konseli dalam Konseling Aktualisasi Diri 03.3 Penunjang Teknis Layanan Metode Dialogis, Reflektif, Ekspresif, dan Orientasi Konsep Dasar Aktualisasi Diri dan Peranan Dosen PA dalam Pengembangan Pemahaman Dasar Metode Dialogis, Reflektif, dan 143

Perubahan Sikap dan Perilaku Ekspresif 03.4 Pengembangan Hubungan dan Pengungkapan Kecakapan Pribadi Konsep, Konstruk, Pengungkapan dan Penafsiran Pengembangan Hubungan dan Pengungkapan 03.5 Refleksi Kondisi Diri 03.6 Teknik Mengungkap Sifat-sifat Diri 03.7 Strategi Telaah Wajah Pengelolaan Layanan Refleksi Kondisi Diri Pengelolaan dan Penafsiran Telaah Wajah X X Bagi Dosen PA materi tahapan ini tidak diberikan mengingat sangat spesifik bermuatan psikologis Diberikan baik kepada Konselor maupun Dosen PA 03.8 Menghayati Keberanian Orang Lain Apresiasi film pendek, Never Gave Up. Apresiasi film pendek, Never Gave Up. 03.9 Menghargai Pengalaman yang Paling Berkesan Penelusuran dan Analisis Pengalaman Membantu Orang Lain Telaah Bacaan Kisah Sukses 03.10 Berperan Mengatasi Konflik Mengelola Bermain Peran Berdasarkan Pengalaman Nyata Konseli Diskusi Pengatasan Masalah Hubungan Sosial 03.11 Refleksi Akhir Penafsiran dan Pengembangan Konseling Individual Diskusi Hikmah Kegiatan 144

3. Program Studi Bimbingan dan Konseling dapat mengadakan program ataupun pembaharuan dalam menindaklanjuti model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa dengan cara berikut ini. a. Penyempurnaan konten kurikulum yang terkait dengan mata kuliah tertentu (seperti: pengembangan pribadi konselor, strategi bimbingan dan konseling pribadi-sosial, dan praktikum bimbingan dan konseling), untuk menyeimbangkan muatan perkuliahan antara kajian teoretis dan praktis; sehingga para mahasiswa memiliki kompetensi profesional yang lebih terandalkan dalam dua bidang kajian tersebut. b. Pengembangan model konseling aktualisasi diri bukan hanya untuk mengembangkan kecakapan pribadi, akan tetapi dapat diperluas pada tematema studi ke area lain yang relevan. c. Model konseling aktualiasi diri bukan satu-satunya model konseling yang sempurna, sehingga Program Studi Bimbingan dan Konseling seyogyanya dapat mengarahkan mahasiswa untuk melakukan kajian dengan menggunakan pendekatan lain, sehingga bingkai kajian keilmuan bimbingan dan konseling akan lebih komprehensif dan dapat dijadikan rujukan untuk program studi yang lain. d. Implementasi model konseling aktualisasi diri dalam rangka pengembangan kecakapan pribadi peserta Pendidikan Profesi Konselor (PPK). Hal ini dipandang sangat penting mengingat di dalam implementasi model terlingkup pemaduan praktikum yang bersifat dialogis, reflektif, dan ekspresif. 145

4. Peneliti selanjutnya dapat mengimpelementasikan model konseling aktualisasi diri untuk mengembangkan kecakapan pribadi mahasiswa, melalui tindak-lanjut sebagai berikut. a. Perluasan subjek penelitian tentang kecakapan pribadi yang tidak hanya pada jenjang mahasiswa, akan tetapi pada jenjang yang lebih rendah, misalnya pada jenjang TK/PAUD, SD, SMP, SMA, dan yang setara. Pada sisi lain peneliti selanjutnya yang tengah menempuh S2 dan S3 dapat terlibat menjadi subjek penelitian tentang kecakapan pribadi. b. Penggunaan pendekatan konseling yang lain untuk membantu mengembangkan kecakapan pribadi, sehingga dapat dilihat secara empiris perbedaan keefektifan pendekatan konseling yang digunakan, baik dari sisi metode dan teknik ataupun langkah-langkah konseling yang digunakan. c. Pengembangan instrumen pengungkap kecakapan pribadi yang multi bentuk untuk masing-masing dimensi kecakapan, sehingga diperoleh profil kecakapan pribadi yang lebih komprehensif. d. Studi dan pengembangan strategi atau model perkuliahan yang berorientasi humanistik dan pengembangan kecakapan pribadi untuk kepentingan berbagai program studi atau jurusan. Dengan demikian, perkuliahan tidak hanya berdampak instruksional (penguasaan materi perkuliahan), melainkan berdampak pengiring bagi pengembangan pribadi mahasiswa. 146