BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sekarang. Penelitian terdahulu meliputi : Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Widya Trisnawati adalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II TINJAUAN TEORI. PSAK 1 revisi 2009 paragraf 5 menyatakan Laporan keuangan bertujuan

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara. diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja manajemen, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian laporan arus kas dari beberapa sumber : sumber dan penggunaan kas selama suatu periode. (Kieso, Weygandt dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

LAPORAN ARUS KAS PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 2 (revisi 2009) 22 Desember 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB II LANDASAN TEORI

PT GARUDA METALINDO Tbk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan jangka waktu yang relatif panjang yang diinvestasikan pada barang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pasar Modal. diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar

BAB II LANDASAN TEORI

S A H A M. Pertemuan 3

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana. Agar para investor mau menanamkan dananya maka

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan diperoleh dari proses berjalannya sistem akuntansi. Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan. lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara lain Taufik (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik terdapat dua acuan yang paling dominan yang dapat dilakukan. Penilaian ini

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

JUMLAH AKTIVA

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba Rugi 2.1.1 Laporan Laba Rugi Menurut Brigham dan Houston (2010) laporan laba rugi adalah laporan yang merangkum pendapatan dan beban perusahaan selama suatu periode akuntansi, biasanya satu kuartal atau satu tahun. Sedangkan menurut Munawir (2010), laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. 2.1.2 Definisi Laba Menurut Committee on Terminology yang dikutip Sofyan Syafri Harahap (2011),laba adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Menurut APB (Accounting Principles Board) Statement yang dikutip Sofyan Syafri Harahap (2011), laba adalah kelebihan (defisit) penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. 11

12 2.1.3 Kegunaan Laba Rugi Menurut Dwi Martani. dkk (2012) Laporan laba rugi berguna untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan, dalam rangka menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit. Laporan laba rugi sering digunakan oleh beberapa pengguna laporan keuangan berikut ini 1) Investor Investor menggunakan informasi mengenai penghasilan perusahaan di masa lalu sebagai input penting dalam mempredikri laba dan arus kas masa depan, yang kemudian dijadikan dasar untuk memprediksi harga saham dan dividen perusahaan di masa depan. 2) Kreditor Dengan menggunakan infomasi laba rugi masa lalu, kreditor dapat memahami kemampuan calon debitur dalam menghasilkan arus kas masa depan yang diperlukan untuk membayar beban Bunga dan membayar pokok pinjaman. 3) Manajemen Laporan laba rugi komprehensif dipandang penting bagi investor dan kreditor maka sudah sepatutnya manajemen juga berkepentingan terhadap laporan laba rugi komprehensif. Selain

13 itu, dibanyak perusahaan bonus yang diberikan kepada manajer ditentukan berdasarkan keberhasilannya dalam mencapai target laba. 2.2 Laporan Arus kas 2.2.1 Definisi Laporan Arus Kas Menurut Brigham dan Houston (2010) Laporan arus kas adalah laporan yang melaporkan dampak aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan suatu perusahaan pada arus kas sepanjang periode akuntansi. Menurut Islahuzzaman (2012), laporan arus kas adalah laporan atau informasi yang menggambarkan arus kas perusahaan yang terdiri dari sumber penerimaan dan pengeluaran, serta saldo kas perusahaan selama satu periode akuntansi. Dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas yaitu laporan yang terdiri dari informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar yang terbagi menjadi tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 2.2.2 Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas Menurut Dwi Martani dkk (2012), tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara kas entitas selama satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas

14 operasi, investasi, dan pendanaan. Infomrasi ini berguna bagi investor, kreditur, dan pengguna lain laporan keuangan, yang bertujuan sebagai berikut. 1. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan kepastian dalam menghasilkannya. 2. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar dividen. 3. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus kas neto dari kegiatan operasi (akrual). Analisis perbedaan ini sering kali dapat membantu dalam mengevaluasi kualitas laba entitas. 4. Membandingkan kinerja operasi antar entitas yang berbeda, karena arus kas neto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam menentukan laba rugi entitas. 5. Memudahkan pengguna laporan untuk mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar entitas yang berbeda.

15 2.2.3 Metode Penyusunan Laporan Arus kas Menurut PSAK 2 Paragfar 18 (revisi 2009) entitas melaporkan arus kas dengan menggunakan salah satu dari metode berikut : a) Metode langung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Metode langsung mengkonversikan pos-pos laporan laba rugi dari dasar akrual ke dasar kas/tunai yang titik tolak pada penerimaan kasa dari penjualan dan pengeluaran kas untuk pembelian, beban operasi, bayar pajak, dan lain-lain. Tabel 2.1 Format laporan arus kas metode langsung Arus kas dari aktivitas operasi penerimaan kas dari pelanggan 30150 pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan -27600 kas yang dihasilkan operasi 2550 pembayaran bunga -270 pembayaran pajak penghasilan -900 Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi 1380 Arus kas untuk aktivitas investasi akuisisi entitas anak X dengan kas (catatan A) -550 pembelian aset tetap (catatan B) -350 hasil dari penjualan peralatan 20 penerimaan bunga 200 penerimaan dividen 200 Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi -480 Arus kas dari aktivitas pendanaan

16 hasil dari penerbitan modal saham 250 hasil dari pinjaman jangka panjang 250 pembayaran utang sewa pembiayaan -90 pembayaran dividen (a) -1200 Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan -790 kenaikan bersih kas dan setara kas 110 kas dan setara kas pada awal periode (catatan c) 120 kas dan setara kas pada akhir periode (catatan c) 230 (a) hal ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi b) Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Tabel 2.2 Format laporan arus kas metode tidak langsung Arus kas dari aktivitas operasi laba sebelum pajak 3350 penyesuaian untuk : Penyusutan 450 kerugian selisih kurs 40 pendapatan investasi -500 beban bunga 400 kenaikan piutang usaha dan piutang lain -500 penurunan persediaan 1050 penurunan utang usaha -1740 kas yang dihasilkan dari operasi 2550 pembayaran bunga -270

17 pembayaran pajak penghasilan -900 Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi 1380 Arus kas untuk aktivitas investasi akuisisi entitas anak X dengan kas (catatan A) -550 pembelian aset tetap (catatan B) -350 hasil dari penjualan peralatan 20 penerimaan bunga 200 penerimaan dividen 200 Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi -480 Arus kas dari aktivitas pendanaan hasil dari penerbitan modal saham 250 hasil dari pinjaman jangka panjang 250 pembayaran utang sewa pembiayaan -90 pembayaran dividen (a) -1200 Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan -790 kenaikan bersih kas dan setara kas 110 kas dan setara kas pada awal periode (catatan c) 120 kas dan setara kas pada akhir periode (catatan c) 230 (a) hal ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas operasi 2.2.4 Klasifikasi Arus Kas Menurut PSAK 2 paragraf 10 (revisi 2009) laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan yaitu sebagai berikut. 1. Aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan

18 peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah : a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa; b. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain; c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; d. Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan; e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya; f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan (dealing). 2. Aktivitas investasi Aktivitas investasi adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:

19 a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri; b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain; c. Pembayaran kas untuk membeli instrument utang atau instrument ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrument yang dianggap setara kas atau instrument yang dimiliki untuk diperdagangkan atau diperjanjikan); d. Kas yang diterima dan penjualan instrument utang dan instrument ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama (selain penerimaan kas dari instrument yang dianggap setara kas atau instrument yang dimiliki untuk diperdagangkan atau diperjanjikan); e. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan); f. Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);

20 g. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts,dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan; dan 3. Aktivitas pendanaan Aktivitas pendanaan dalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan: a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument modal lainnya; b. Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas; c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman wesel, hipotek, dan pinjaman janka pendek dan jangka panjang lainnya; d. Pelunasan pinjaman; e. Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease).

21 2.3 Saham 2.3.1 Defini Saham Menurut Irham Fahmi dan Yovi Lavianti (2009) saham adalah : a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan. b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya. Menurut Martalena dan Maya (2011), saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal pada suatu perusahaan, setiap investor yang menginvestasikan modalnya memiliki hak dan kewajiban.

22 2.3.2 Jenis-jenis Saham Menurut Martalena dan Maya (2011), saham ada dua macam, yaitu saham biasa dan saham preferen. 1. Saham biasamemiliki karakteristik : Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di likuidasi. Jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, pemegang saham biasa memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emitan dibayar. Yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva perusahaan yang tersisa maka pemegang saham biasa tidak mendapatkan apa-apa. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham. Pemegang saham biasa diberi hak untuk ikut dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang otomatis memberikan wewenang kepada pemegangnya untuk ikut serta dalam menentukan berbagai kebijakan perusahaan. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham. Pemegang saham biasa menanggung risiko dan mendapatkan keuntungan. Pada saat kondisi perusahaan jelek, pemegang saham biasa tidak mendapatkan dividen. Tetapi, apabila perusahaan

23 memperoleh keuntungan banyak, mereka akan memperoleh dividen banyak pula bahkan mereka bisa mendaptkan saham bonus. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat.hak istimewa yang diberikan emiten terhadap pemegang saham lama untuk memiliki saham baru dengan harga dan waktu yang telah ditentukan. 2. Saham preferen Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap. Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa. Menurut Nor Hadi (2013), adapun pembagian jenis saham dijelaskan sebagai berikut: 1. Saham Biasa (common stock),memiliki hak-hak antara lain: Berhak atas pendapatan perusahaan (claim on income) Memiliki hak atas pendapatan bersih perusahaan, yang berupa pembagian dividen. Perusahaan berkewajiban memberikan dividen secara berkala. Berhak atas harta perusahaan (claims on assets) Memiliki hak atas aset-aset perusahaan, termasuk ketika perusahaan dilikuidasi, setelah segala bentuk kewajiban

24 perusahaan diselesaikan, termasuk setelah penyelesaian hak pemegang saham preferen. Berhak mengeluarkan suara (voting rights) Memiliki hak suara untuk menentukan arah dan kebijakan perusahaan dimasa datang ketika Rapat Umum Pemengang Saham (RUPS). Pemegang saham memiliki hak suara dalam RUPS sesuai dengan porsi kepemilikan saham. Hak memesan efek terlebih dahulu (preemptive rights) Memiliki hak untuk memesan efek terlebih dahulu (HMETD) ketika listed terbatas. Hal ini merupakan hak istimewa yang diberikan emiten terhadap pemegang saham lama untuk memiliki saham baru dengan harga dan waktu yang telah ditentukan. 2. Saham Preferen (preferred stock),saham yang memberikan prioritas pilihan kepada pemegangnya. Prioritas yang ditawarkan saham preferen, antara lain: Prioritas pembayaran, pemodal memiliki hak untuk didahulukan dalam hal pembayaran dividen. Dividen tetap, pemodal memiliki hak mendapat pembayaran dividen dengan jumlah tetap. Dividen kumulatif, pemodal berhak mendapat pembayaran semua dividen yan terutang pada tahun-tahun sebelumnya.

25 Convertible preferen stock, pemodal berhak menukar saham preferen yang dipegangnya dengan saham biasa. Adjustable dividend, pemodal mendapat prioritas pembayaran dividennya menyesuaikan dengan saham biasa. 2.3.3 Pengertian Harga Saham Menurut Jogiyanto, H.M (2010), harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Sedangkan menurut Sartono (2001), harga saham terbentuk di pasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham atau earnings per share, rasio laba terhadap harga per lembar saham atau price earning ratio, tingkat bunga bebas risiko yang diukur dari tingkat bung deposito pemerintah dan tingkat kepastian operasi perusahaan. 2.3.4 Penilaian Saham Menurut Nor Hadi (2013), nilai dari suatu saham dapat memiliki empat konsep, yaitu : a. Nilai Nominal/Nilai Pari (Par Value) Nilai nominal (par value) adalah nilai yang tercantum pada saham bersangkutan. Nilai ini hanya sebatas sebagai fungsi untuk tujuan catatan akuntansi. Nilai nominal digunakan untuk dasar pencatatan

26 modal yang disetor penuh dalam perusahaan. Modal disetor penuh merupakan perkalian antara jumlah saham yang dikeluarkan perusahaan dikali dengan nilai nominalnya. Nilai tersebut merupakan ekuitas perusahaan yang dicantumkan dalam neraca. b. Nilai Pasar& Harga Pasar (Market Value & Market Price) Market Price muncul dari tingkat penawaran dan permintaan suatu saham. Harga pasar saham mencerminkan nilai saham emiten yang mengalami naik turun. Nilai suatu saham yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terbentuk di bursa saham. Sementara, nilai pasar merupakan hasil perkalian antara harga pasar dengan jumlah saham yang beredar. c. Nilai Dasar & Harga Dasar (Base Value & Base Price) Base Price muncul setelah saham aktif trading dipasar sekunder, karena erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Harga dasar (base price) harga bagi saham yang baru listing, berarti harga perdana saham bersangkutan. Harga dasar ini dipergunakan untuk menghitung dan menentukan indek harga saham. Harga dasar akan mengalami perubahan sesuai dengan aksi emiten, seperti: right issue, stock split, warrant redemption, dan lain-lain. Sedangkan, base value merupakan hasil perkalian antara harga dasar dengan jumlah saham yang diterbitkan.

27 2.3.5 Keuntungan Memiliki Saham Menurut Irham Fahmi dan Yovi Lavianti (2009) bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh beberapa keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima, yaitu : a) Memperoleh dividen yang akan diberikan pada setiap akhir tahun b) Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat saham yang dimiliki tersebut dijual kembali pada harga yang lebih mahal c) Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis common stock (saham biasa). Menurut Martalena dan Maya (2011), pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu: Dividen Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama. Yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

28 Capital gain Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. 2.3.6 Risiko Memiliki Saham Menurut Martalena dan Maya (2011), sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain : Capital Loss Capital Loss merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Risiko Likuidasi Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini, hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, pemegang saham tidak akan

29 memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko terberat dari pemegang saham. 2.3.7 Faktor yang Menentukan Saham Naik dan Turun Menurut Irham Fahmi dan Yovi Lavianti (2009), ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan suatu saham itu akan mengalami naik dan turun, yaitu: a) Kondisi mikro dan makro ekonomi b) Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantor cabang (brach office), kantor cabang pembantu (sub branch office) baik yang dibuka di domestic maupun di luar negeri. c) Pergantian direksi secara tiba-tiba. d) Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk pengadilan. e) Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktu. f) Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut nenyebabkan perusahaan ikut terlibat. g) Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal jual beli saham.

30 2.4 Kerangka Pemikiran 2.4.1 Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2013), laporan keuangan merupakan pertanggung jawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya yang menunjukkan kinerja yang telah dicapainya serta merupakan laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisis ekonomi dan peramalan dimasa akan datang. Komponen laporan keuangan diantaranya laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan laporan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan yang disertai informasi komparatif dan laporan posisi keuangan awal periode komparatif. Menurut PSAK 1 paragraf 7 (revisi 2009) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaan bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Menurut Brigham dan Houston (2010) laporan laba rugi adalah laporan yang merangkum pendapatan dan beban perusahaan selama suatu periode akuntansi, biasanya satu kuartal atau satu tahun. Menurut Simamora (2000), jika laba suatu perusahaan menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, maka investor akan tertarik untuk menginvestasikan

31 dananya pada perusahaan tersebut, dengan demikian harga saham yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin meningkat. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan pengaruh laba terhadap harga saham, seperti penelitian yang dilakukan oleh Evi Mutia (2012) dalam hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa laba akuntansi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian Willianove (2013) menghasilkan suatu kesimpulan bahwa laba bersih berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sehingga jika laba bersih tersebut menunjukkan nilai yang positif setiap periode maka akan meningkatkan harga saham suatu perusahaan. 2.4.2 Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2013), pentingnya prediksi arus kas dapat diamati dalam tujuan penyajian informasi arus kas dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan kas. Informasi arus kas berguna mengevaluasi perubahan struktur keuangan seperti likuidasi dan solvabilitas serta hubungannya dengan profitabilitas. Arus kas operasi merupakan aktivitas penghasilan utama perusahaan dan aktivitas lain yang bukan dari aktivitas investasi dan pendanaan. Semakin besar arus kas dari aktivitas operasi maka semakin

32 besar ketertarikan investor untuk berinvestasi, karena investor menganggap semakin besar arus kas perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan, melunasi pinjaman, dan membayar dividen. Arus kas dari aktivitas investasi merupakan aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas, mencakup aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang tersebu. Semakin banyak investasi yang terjadi pada perusahaan maka semakin besar pula sumber daya untuk menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang. Dengan demikian investor akan tertarik untuk berinvestasi. Arus kas dari aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Yang meliputi hasil dari penerbitan surat berharga ekuitas, seperti saham biasa. Semakin tinggi arus kas masuk dari pendanaan berarti jumlah hutang dan beban bunga yang harus dibayarkan kepada pihak eksternal semakin meningkat pula, hal ini akan mengurangi laba maupun dividen yang akan diterima investor sehingga investor cenderung akan merespon negative dimana hal itu akan direfleksikan terhadap harga dan return perusahaan akan cenderung turun. Arus kas yang meningkat memberikan informasi bahwa perusahaan memiliki kemampuan besar untuk memenuhi keinginan para

33 investor. Peningkatan arus kas dari tahun ke tahun menandakan bahwa kemampuan perusahaan dalam investasi semakin meningkat seperti membeli asset guna meningkatkan profit dan menjalankan kegiatan operasi di masa yang akan datang, serta kemampuan untuk membayar dividen yang meningkat. Hal ini menjadikan pasar bereaksi akan permintaan dan penawaran terhadap saham. Sehingga peningkatan arus kas yang terjadi akan berdampak pada peningkatan harga saham. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Irianti Tjiptowati Endang (2008) dalam hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa arus kas berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 2.4.3 Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Terhadap Harga Saham Laba dan arus kas merupakan alat yang dapat mengukur kinerja manajemen, baik laba dan arus kas dapat ditujukkan dalam bentuk laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Hendriksen dan Van Bride (2002) yaitu tujuan utama dari akuntansi adalah menyajikan data yang akan : 1. Membantu investor atau kreditor meramalkan jumlah kas yang mungkin dibagikan dimasa yang akan datang dalam bentuk dividen atau Bunga dan dalam bentuk pembagian likuiditas atau pelunasan pokok. 2. Membantu dalam mengevaluasi risiko.

34 Menurut jogiyanto (2010), harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Meythi dan Selvy Hartono (2012) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan laba dan arus kas berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Arus Kas Laba Harga Saham Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Keterangan : Parsial Simultan

35 2.4.4 Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2012), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan pada perumusan masalah, tujuan penelitian, dan landasan teori makan hipotesis dari penelitian ini adalah : Hipotesis 1: Laba bersih berpengaruh positif terhadap harga saham Hipotesis 2: Arus kas berpengaruh positif terhadap harga saham Hipotesis 3: Laba bersih dan arus kas secara simultan berpengaruh positif terhadap harga saham