GAMBARAN SKOR MMSE, CDT, TMT A DAN TMT B PADA LANSIA DI PANTI WERDHA AGAPE TONDANO

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI TIGA YAYASAN MANULA DI KECAMATAN KAWANGKOAN

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Hubungan Faktor Risiko dengan Fungsi Kognitif pada Lanjut Usia Kecamatan Padang Panjang Timur Kota Padang Panjang

BAB I PENDAHULUAN. makin meningkat. Peningkatan jumlah lansia yang meningkat ini akan

BAB 1 PENDAHULUAN. normalnya secara perlahan (Darmojo, 2009). Dalam proses tersebut akan

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

Hubungan Depresi dan Demensia pada Pasien Lanjut Usia dengan Diabetes Melitus Tipe 2 LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Penurunan Daya Ingat pada Lansia

LAMPIRAN. : dr.saulina Dumaria Simanjuntak. 1. Penyediaan obat-obatan : Rp Akomodasi dan transportasi : Rp

GAMBARAN STATUS MENTAL KOGNITIF PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGOMULYO

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia vii ABSTRAK

Hubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi Ereksi

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK NEUROLOGI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2013

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penduduk dunia diperkirakan berjumlah sekitar 7 milyar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Afrilya N. Solang 2 J. Maja P. S 2 Danny J. Ngantung.

Profil tumor solid pada pasien rawat inap di Bagian KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2013-Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KARIES GIGI PADA SISWA SMP KRISTEN 67 MANADO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN KEDEWASAAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS SAM RATULANGI TERHADAP CARA BERSOSIALISASI

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA. Oleh : NELDA NILAM SARI

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y


PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KOGNITIF PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUBU II, JANUARI-FEBRUARI 2014

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

DAFTAR SINGKATAN. : Blessed Information Memory Concentration. : Blessed Orientation Memory Concentration. : Functional Activitie Questionnaire

Hubungan antara Status Ekonomi, Status Pendidikan dan Keharmonisan Keluarga dengan Kesadaran Adanya Demensia dalam Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar. Di samping populasi yang terus meningkat, Indonesia juga

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KESEIMBANGAN PADA WANITA LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

INTISARI GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH KOTA BANJARMASIN TIMUR TENTANG CARA PENGGUNAAN OBAT TETES MATA

BAB III METODE PENELITIAN. bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berpikir positif dan

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lansia didunia sebesar 400 juta berada di Asia (Data Informasi &

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bayi usia 9 bulan

BAB IV METODE PENELITIAN

Kesehatan telinga siswa Sekolah Dasar Inpres 1073 Pandu

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJA CERAH PANIKI KECAMATAN MAPANGET MANADO

ABSTRAK PROFIL PENYAKIT PIODERMA PADA ANAK-ANAK SMP DI YAYASAN AL ISLAM HIDAYATULLAH KOTA DENPASAR, BALI

Hubungan antara Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Kelurahan Wirobrajan Yogyakarta

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. The United Nation telah memprediksikan bahwa

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

BAB I PENDAHULUAN. global. Prevalensi FA meningkat seiring dengan pertumbuhan kelompok

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

ABSTRAK PASIEN USIA LANJUT DI RUANG RAWAT INTENSIF RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 AGUSTUS JANUARI 2010

III. METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

NI PUTU AYU UTARI LAKSMI G

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENGETAHUAN HAID PADA REMAJA DI MANADO

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP. Hanna Kristin Kurniastuti

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI

HUBUNGAN LAMA TINGGAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA AGAPE TONDANO

PERBEDAAN DERAJAT DEPRESI PADA LANJUT USIA YANG BEROLAHRAGA TAI CHI DAN LANJUT USIA YANG TIDAK BEROLAHRAGA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Pengaruh senam bugar lansia terhadap kebugaran jantung paru di Panti Werdha Bethania Lembean

Gambaran fungsi kognitif penderita parkinson di Poliklinik Saraf RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

KEMAMPUAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PERBEDAAN KEBAHAGIAN PADA KELUARGA PRASEJAHTERA DAN SEJAHTERA DI DESA MOPUYA UTARA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

PROFIL PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI YAYASAN-YAYASAN MANULA DI KECAMATAN KAWANGKOAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROFESI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSGMP UNSRAT MANADO

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia ini memiliki beberapa dampak yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains.

PERBEDAAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI ANTARA LANSIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM BUGAR LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk berusia 60

Keywords : Work motivation, Labor productivity

Transkripsi:

GAMBARAN SKOR MMSE, CDT, TMT A DAN TMT B PADA LANSIA DI PANTI WERDHA AGAPE TONDANO 1 Reza B. Susanto 2 Rizal Tumewah 2 Arthur H. P. Mawuntu 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: rsusanto_11_068@ymail.com Abstract: Indonesia has the highest growth of elderly population. Health problem that often occurs in the elderly is impaired cognitive function which can be examined by using various examinations. Rapid examinations with practical high values are Mini Mental State Examination (MMSE), Clock Drawing Test (CDT), as well as Trail Making Test A and B (TMT A and B). These are done by giving a series of commands to a person and then his/her accuracy will be assessed. This was a cross-sectional study conducted from December 2014 to January 2015 at the Agape elderly nursing home Tondano. The results showed that there were 12 respondents that met the inclusion criteria consisted of eight females and four males. The results of the four tests showed that MMSE had 67% of respondents with normal cognitive function, CDT had 75% with normal executive function, TMT A had 100% with experienced executive interference, and TMT B had 92% with experienced executive interference. Conclusion: Most respondents showed MMSE with normal cognitive function and CDT with, normal executive function, however, all respondents showed TMT A with experienced executive interference, and nearly all respondents showed TMT B with experienced executive interference. Cognitive dysfunction were more frequent among the elderly of 75 years, female, primary school education, and unemployment. Keywords: elderly, cognitive function, executive function Abstrak: Indonesia merupakan negara tertinggi dalam pertumbuhan penduduk lanjut usia. Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia tersebut menimbulkan masalah kesehatan, masalah kesehatan yang sering terjadi pada usia lanjut antara lain gangguan fungsi kognitif. Gangguan fungsi kognitif ini dapat di periksa dengan berbagai pemeriksaan. Pemeriksaan yang cepat dan praktis namun nilainya tinggi adalah pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE), Clock Drawing Test (CDT), Trail Making Test A dan B (TMT A dan B). Pemeriksaan ini dilakukan dengan memberi serangkaian perintah pada seseorang dan ketepatannya dinilai. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, dilakukan pada bulan Desember 2014 hingga Januari 2015 bertempat di Panti Werdha Agape Tondano. Hasil penelitian mendapatkan 12 responden yang memenuhi kriteria penelitian, terdiri dari 8 perempuan dan 4 laki-laki. Hasil pemeriksaan MMSE menunjukkan 67% responden dengan fungsi kognitif normal, CDT menunjukkan 75% dengan fungsi eksekutif normal, TMT A menunjukkan 100% dengan gangguan eksekutif, dan TMT B menunjukkan 92% mengalami gangguan eksekutif. Simpulan: Sebagian besar responden menunjukkan hasil pemeriksaan MMSE dengan fungsi kognitifnya normal, CDT dengan fungsi eksekutif normal, sedangkan untuk TMT A seluruh responden mengalami gangguan eksekutif, dan TMT B hampir seluruh responden mengalami gangguan eksekutif. Secara keseluruhan, gangguan fungsi kognitif lebih banyak pada lansia perempuan usia 75 tahun, pendidikan SD, dan tidak bekerja. Kata kunci: lansia, fungsi kognitif, fungsi eksekutif 348

Susanto, Tumewah, Mawuntu: Gambaran skor MMSE... Indonesia merupakan negara tertinggi dalam pertumbuhan penduduk lanjut usia dalam kurun waktu 1990-2010. Hal tersebut menghantarkan Indonesia menjadi negara keempat negara berpenduduk lanjut usia terbanyak di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. 1 Di Indonesia sendiri pada tahun 2000, jumlah lansia meningkat mencapai 9,99% dari seluruh penduduk Indonesia (22.277.700 jiwa) dengan umur harapan hidup usia 65-70 tahun dan pada tahun 2020 di perkirakan akan mencapai 30 juta orang dengan umur harapan hidup 70-75 tahun (Badan Penelitian Statistik). Di seluruh dunia, 35,6 juta orang memiliki demensia, dengan lebih dari setengah (58 %) yang tinggal di negaranegara berpenghasilan rendah dan menengah. Setiap tahun, ada 7,7 juta kasus baru. Jumlah ini akan berlipat ganda pada 2030 dan lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2050 (WHO, 2012). Menurut Depkes RI (1999), pengertian lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun keatas. Sedangkan menurut UU Kesejahteraan Lanjut Usia No 13 tahun 1998, lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas, baik pria maupun wanita, masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan/atau jasa ataupun tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain. Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia tersebut menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, dan kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi pada usia lanjut antara lain gangguan fungsi kognitif dan keseimbangan. 2,3 Gangguan fungsi kognitif ini dapat di periksa dengan berbagai pemeriksaan. Pemeriksaan yang cepat dan praktis namun nilainya tinggi adalah pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE), Clock Drawing Test (CDT), Trail Making Test A dan B (TMT A & B). Pemeriksaan ini 349 dilakukan dengan memberi serangkaian perintah pada seseorang dan menilai ketepatannya. 2 Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran skor MMSE, CDT, TMT A dan TMT B pada lansia di Panti Werdha Agape Tondano. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan di Panti Werdha Agape Tondano sejak bulan Desember 2014 sampai Januari 2015. Populasi penelitian adalah lansia penghuni panti Werdha Agape Tondano. Pada penelitian ini, jumlah penghuni Panti Werdha berjumlah 29 orang, diantara 29 orang hanya didapati 27 orang yang memenuhi kriteria inklusi, dari 27 orang ada 15 orang yang dieksklusi, jadi berdasarkan kriteria penelitian, peneliti hanya mendapatkan 12 responden dari 29 penghuni tetap panti Werdha Agape Tondano. Responden diperiksa dengan pemeriksaan MMSE, CDT, TMT A & B, untuk pemeriksaan TMT A & B dilakukan rehearsel terlebih dahulu, dan data yang diperoleh diolah dengan menggunakan SPSS dan Excel. HASIL PENELITIAN Karakteristik Pasien Distribusi jenis kelamin responden yang terbanyak ialah perempuan (66,7%) dibandingkan laki-laki (33,3%) (Tabel 1). Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki 4 33,3% Perempuan 8 66,7% % Distribusi umur responden yang terbanyak pada umur 75 tahun (75%). Dalam penelitian ini rentang umur responden 23 tahun (66-89 tahun) dengan rerata 76,5 ± 6,24 tahun (Tabel 2). Distribusi pendidikan

terakhir responden terbanyak ialah SD (66,7%) (Tabel 3). Distribusi pekerjaan terakhir responden terbanyak ialah tidak bekerja (75%) (Tabel 4). Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah % 60-74 Tahun 3 25,0 75 Tahun 9 75,0 Hasil CDT menunjukkan 3 orang (25 %) termasuk dalam kategori fungsi kognitif terganggu dan 9 orang (75 %) termasuk dalam kategori fungsi kognitif normal (Gambar 2). Hasil pemeriksaan TMT A menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) mengalami gangguan kognitif. Hasil pemeriksaan TMT B menunjukkan sebanyak 1 orang termasuk dalam kategori normal dan 11 orang termasuk dalam kategori terganggu. Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Terakhir Jumlah % SD 8 66,7 SMP 1 8,3 SMA 1 8,3 >SMA 2 16,7 Gambar 1. Diagram Pemeriksaan MMSE Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah % Tidak Bekerja 9 75,0 IRT 0 0,0 Pedagang 0 0,0 Wiraswasta 0 0,0 Pensiunan PNS 1 8,3 Pensiunan Veteran 1 8,3 PNS 0 0,0 Buruh/Tani 0 0,0 TNI/Polri 0 0,0 Penjahit 1 8,3 Pemeriksaan Fungsi Kognitif Hasil pemeriksaan MMSE menunjukkan yang termasuk dalam kategori normal sebanyak 8 orang (66,6%), kategori curiga gangguan kognitif sebanyak 2 orang (16,7%) dan kategori pasti gangguan kognitif sebanyak 2 orang (16,7%) (Gambar 1). 350 Gambar 2. Diagram Pemeriksaan CDT BAHASAN Penelitian ini dilakukan pada penghuni Panti Werdha Agape Tondano selama bulan Desember 2014 hingga Januari 2015. Pada penelitian ini, jumlah penghuni Panti Werdha berjumlah 29 orang, diantara 29 orang hanya didapati 27 orang yang memenuhi kriteria inklusi, dari 27 orang ada 15 orang yang dieksklusi, jadi berdasarkan kriteria penelitian, peneliti hanya mendapatkan 12 responden dari 29

Susanto, Tumewah, Mawuntu: Gambaran skor MMSE... penghuni tetap panti Werdha Agape Tondano. Pada penelitian ini, hasil CDT dan TMT A & B menunjukkan jenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami gangguan kognitif daripada laki-laki, pada pemeriksaan MMSE pasti gangguan kognitif sama antara responden laki-laki dan perempuan, sedangkan curiga gangguan kognitif lebih banyak dialami oleh perempuan. Dari data pemeriksaan CDT dan TMT A & B dapat dilihat bahwa gangguan kognitif ditemukan lebih banyak pada golongan usia 75 tahun, pada pemeriksaan MMSE pasti gangguan kognitif seimbang antara golongan usia 60-74 tahun dan golongan usia 75 tahun sedangkan curiga gangguan kognitif lebih banyak dialami oleh golongan usia 75 tahun. Hal ini sangat sesuai dengan kepustakaan, bahwa umur yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan anatomi, seperti semakin menyusutnya otak, dan perubahan biokimiawi di SSP sehingga dengan sendirinya bisa menyebabkan terjadinya penurunan fungsi kognitif. 4,5 Pada hasil pemeriksaan MMSE, CDT, TMT A & B menunjukkan bahwa tingkat pendidikan SD mengalami gangguan kognitif terbanyak, pada pemeriksaan MMSE curiga gangguan kognitif seimbang antara pendidikan SD dan S1. Pada penelitian ini, hasil pemeriksaan MMSE berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa yang mengalami gangguan kognitif setara antara yang tidak bekerja dan pensiunan PNS dan curiga gangguan kognitif lebih banyak pada yang tidak bekerja. Pada pemeriksaan TMT A dan TMT B berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa yang mengalami gangguan kognitif lebih banyak pada yang tidak bekerja, sedangkan hasil pemeriksaan CDT menunjukkan bahwa yang mengalami gangguan kognitif seimbang antara penjahit, pensiunan veteran, dan pensiunan PNS. 351 Dari hasil CDT yang didapat menunjukkan 3 orang (25%) termasuk dalam kategori fungsi kognitif terganggu dan 9 orang (75%) termasuk dalam kategori fungsi kognitif normal. Hasil pemeriksaan CDT memiliki persamaan dengan pemeriksaan MMSE yaitu sebagian besar memiliki hasil yang normal, hasil ini juga sesuai dengan pernyataan CDT menunjukkan korelasi yang baik dengan tes kognitif yang lain yaitu MMSE (Henderson, Scot, & Hotopf, 2007). 6 Berdasarkan hasil TMT A menunjukkan bahwa 100% responden mengalami gangguan kognitif, sedangkan hasil TMT B menunjukkan bahwa 92 % responden mengalami gangguan kognitif. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menunjukkan hasil pemeriksaan MMSE dengan fungsi kognitifnya normal, CDT dengan fungsi eksekutif normal, sedangkan untuk TMT A seluruh responden mengalami gangguan eksekutif, dan TMT B hampir seluruh responden mengalami gangguan eksekutif. Secara keseluruhan, gangguan fungsi kognitif lebih banyak pada lansia perempuan usia 75 tahun, pendidikan SD, dan tidak bekerja. SARAN Disarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih besar baik di rumah sakit maupun di tempat lain, untuk mendeteksi fungsi kognitif. Selain itu, perlu dilakukan skrining dengan pemeriksaan MMSE, CDT, TMT A & B untuk mendeteksi adanya gangguan kognitif, dan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam melatih perkembangan kognitif. DAFTAR PUSTAKA 1. Martono, Heru. Gerakan Nasional Pemberdayaan Lanjut Usia [homepage on the internet]. c2008 [cited 2014 Oct 5]. Available from:

http://www.gemari.or.id/file/edisi88/g emari8933.pdf 2. Hesti, Harris S, Mayza A, Prihartono J. Pengaruh Gangguan Kognitif Terhadap Gangguan Keseimbangan Pada Lanjut Usia. Neurona.2008;25:26-31. 3. Setiati S, Harimurti K, Arya RG. Proses menua dan implikasi kliniknya. Dalam: Sudabyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Ed 5. Jilid I. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI; 2009.p. 757-60. 4. Martono H, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi ke-4. Balai Penerbit Jakarta: FK UI; 2010. 5. Kandel, Schwartz, Jessell. Principles of Neural Sciences Fifth Edition. USA: McGraw-Hill; 2000. 6. Hartati S, Widayanti CG. Clock Drawing: Asesmen untuk demensia (study deskriptif pada orang lanjut usia di kota Semarang. Jurnal Psikologi Undip. Volume 7. No 1. April 2010. 352