BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. baru pada saat ini tetapi telah ada sejak abad ke-19, yang dimulai dengan revolusi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini bumi kita sedang mengalami berbagai permasalahan yang timbul

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya hal demikian perusahaan mengadakan program Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) ini menjadi trend global seiring

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan secara terus menerus berkembang untuk selalu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

Etika & Tanggung Jawab Sosial

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang atau jasa kepada pelanggan. Ditinjau dari aspek ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian luas dari banyak kalangan. Diwajibkannya Corporate social

PENDAHULUAN tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 dimana pada butir pertama dijelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin kokoh di era globalisasi adalah fakta yang mau tidak mau

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% dan akan. mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,2% pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. wacana CSR berkembang. Munculnya KTT Bumi di Rio pada 1992

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkunganya.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berlaku bagi perseroan yang mengelola atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harahap (2011) menyatakan perusahaan yang berorientasi pada laba

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang berkaitan dengan lingkungan, khususnya masalah yang

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Melihat ketatnya persaingan di industri transportasi, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. udara kasus. ( 2015) Dengan memburuknya keadaan

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

Materi Kuliah ETIKA BISNIS. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan menjadi isu yang semakin relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83) mengemukakan prilaku eksploitatif yang ditunjukkan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan kurangnya tanggung jawab terhadap lingkungan telah mengancam keberlanjutan ketersediaan bahan baku dan energi, serta memicu masalah sosial, lingkungan dan konflik ketenagakerjaan yang semakin berat. Dewasa ini Corporate Social Responsibility (CSR) semakin ramai diperbincangkan, baik oleh korporasi, birokrasi, dan kelompok-kelompok masyarakat atau Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) (Mardikanto, 2014). Isu mengenai CSR semakin berkembang dan menghangat baik di kalangan perusahaan maupun stakeholder-nya (Saputri, 2010). Perusahaan di Indonesia masih berorientasi pada profit tanpa memperhatikan tanggung jawab sosialnya (Wijaya dkk, 2015). Seiring perubahan global, perusahaan mulai melaksanakan CSR walaupun masih dalam lingkup yang sempit. CSR menjadi sebuah alat yang memberi kesempatan bagi perusahaan untuk melengkapi keterbatasan sumber daya yang dimiliki pemerintah yang secara konvensional berperan dalam mensejahterakan secara nasional (Tjakrawala & Ferrani, 2013). Mardikanto (2014:7) menyatakan perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikan serta upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan

memuaskan kebutuhan masyarakat. Sebelum menjalankan perusahaan, pemilik seharusnya memiliki perencanaan (planning) yang jelas terhadap perusahaan, yang disusun dalam jangka pendek atau jangka panjang. Perusahaan dalam pencapaian tujuan selalu berinteraksi dengan lingkungannya sebab lingkungan memberikan kontribusi bagi perusahaan dan kesejahteraan sosial. Eksistensi perusahaan di tengah lingkungan dapat menimbulkan berbagai persoalan lingkungan, seperti: pencemaran, polusi udara, radiasi dan sejenisnya (Sari dkk, 2014). Perusahaan yang mengadopsi strategi lingkungan dan memanfaatkan kemampuan hijau bisa mendapatkan keuntungan yang kompetitif (Berchicchi et al, 2012). Perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat sekitar dan masyarakat pada umumnya. Tingkat bisnis melibatkan pencapaian keunggulan kompetitif melalui diferensiasi atau kepemimpinan biaya pilihan. Perusahaan harus dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya lingkungan untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Keberadaan perusahaan dianggap mampu menyediakan kebutuhan masyarakat untuk konsumsi maupun penyedia lapangan pekerjaan. Terdapat faktor-faktor yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi operasi perusahaan, seperti para stakeholders yang peduli akan lingkungan, dan peraturan lingkungan (Wijaya dkk, 2015). Manajer memahami isu-isu lingkungan tergantung pada permintaan dari berbagai kebutuhan stakeholders (Huang & Kung, 2011). Untung (2014:39) mendefinisikan stakeholders sebagai kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi. Teori stakeholders secara keseluruhan terdapat banyak aliran yang menekankan unsur-unsur yang berbeda dari manajemen stakeholders, yang masing-masing mempengaruhi alam identifikasi pemangku kepentingan. Hubungan perusahaan yang kuat

dengan stakeholders berdasarkan kepercayaan, rasa hormat, dan kerja sama yang baik (Untung, 2014:39). Kepedulian sebuah perusahaan terhadap masyarakat sekitar, karyawan, masyarakat luas, lingkungan sekitar maupun lingkungan secara luas adalah komitmen tanggung jawab berkelanjutan mengenai dampak kegiatan perusahaan yang telah dilakukannya (Sari dkk, 2014). Perusahaan secara sukarela memutuskan untuk berkontribusi pada masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang bersih dengan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan pemangku kepentingan (Murrillo & Lazano, 2006). CSR merupakan hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang dalam operasional perusahaan. Kusniadji (2011) menyatakan perusahaan menjalankan CSR untuk mempertahankan reputasi mereka. Kegiatan CSR di Indonesia telah diatur dalam undang undang sejak 16 Agustus 2007 melalui Undang Undang Perseroan Terbatas (UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas), UU ini mengikat semua jenis korporasi yang berbentuk Perseroan Terbatas baik itu berstatus swasta maupun milik negara. Pelaksanaan praktik ramah lingkungan saat ini dipandang sebagai strategi organisasi yang layak dan banyak perusahaan mencari untuk mempromosikan usaha mereka dengan harapan meningkatnya permintaan untuk produk mereka (Raska & Shaw, 2012). Banyak perusahaan sekarang sengaja mengkomunikasikan bagaimana mereka mengintegrasikan keberlanjutan dalam praktek bisnis mereka dan fungsi pemasaran merupakan pusat kemampuan mereka untuk melakukannya (Sheth et al, 2011). Perusahaan yang menerapkan CSR dan berlandaskan kesadaran lingkungan akan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan perusahaan. Konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan

yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat melalui kegiatan CSR, (Mardikanto, 2014: 136). Pelaksanaan CSR oleh sebuah perusahaan memberikan banyak manfaat diantaranya adalah mempertahankan dan mendongkrak corporate image (Putra, 2015). Perusahaan menerapkan CSR yang berbasis sadar lingkungan, maka dapat memperkuat corporate image perusahaan tersebut. Perlindungan terhadap lingkungan sangat berperan dalam pengembangan citra perusahaan. Sutisna, (2001:86) dalam Putra (2015) menyatakan citra yang buruk akan merugikan organisasi, sebaliknya citra yang baik dari suatu organisasi akan memberikan dampak yang positif dan menguntungkan. Citra atau reputasi positif akan menjadi aset yang sangat berharga dan sulit ditiru (Saputri, 2010). Penelitian ini dilakukan di Desa Sibangkaja yang merupakan lokasi berdirinya yayasan Green School. Yayasan ini digagas oleh seorang pengusaha perak bernama John Hardy dari Kanada. Dalam melaksanakan aktivitasnya, terutama dalam menyelenggarakan pendidikan berbasis alam dan lingkungan hijau, yayasan ini banyak memberi kontribusi kepada masyarakat sekitar sebagai wujud tanggung jawab sosial organisasi ini. Green School cenderung melakukan kegiatan yang berbaur dengan alam, lingkungan, dan masyarakat. Green School melaksanakan program sosial dan berupaya menjaga kelestarian lingkungan sebagai wujud kepedulian perusahaan, sehingga diharapkan keberadaan yayasan ini mendapatkan dukungan dan diterima masyarakat. Green School melakukan beberapa kegiatan CSR diantaranya memberikan les bahasa inggris gratis, beasiswa bagi siswa lokal, mempekerjakan masyarakat sekitar dan kegiatan CSR lainnya. Masyarakat yang tinggal di sekitar Green School secara langsung maupun tidak langsung merasakan dampak dari aktivitas yang dilaksanakan oleh yayasan ini. Green School menyadari bahwa aktivitas yayasan akan menimbulkan dampak bagi beberapa pihak baik karyawan maupun

masyarakat yang tinggal di sekitar Green School. Green School menempatkan masyarakat dan lingkungan sekitar sebagai bagian penting dan menyatu dengan operasional yayasan karena kegiatan yang dilakukan bersentuhan langsung dengan masyarakat dan lingkungan di sekitar. Sari,dkk.(2014) menyatakan tindakan yang memiliki kontribusi positif pasti akan meningkatkan citra positif perusahaan sedangkan yang bersifat merusak akan menurunkan citra perusahaan. Berbagai usaha dalam melaksanakan kegiatan CSR dilakukan oleh perusahaan karena perusahaan membutuhkan dukungan dari lingkungan untuk terus beroperasi serta mempertahankan, meningkatkan citra, dan brand image perusahaan. Pada tahun 2009, Green School membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di bantaran Sungai Ayung yang disebut vortex. Pembangunan ini tentu saja sudah direncanakan dengan matang oleh pihak Green School sebagai wujud bahwa Green School peduli dan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada disekitarnya. Saat pembangunan berlangsung Green School mendapat resistensi dari satu banjar yang menolak pembangunan vortex tersebut dengan alasan dapat merusak lingkungan dan ekosistem di sekitar Sungai Ayung. Resistensi ini dapat menyebabkan citra yayasan dari Green School menurun dikalangan masyarakat yang belum pasti mengetahui apa manfaat dan kelebihan dari vortex ini. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari Wijaya dkk (2015), dengan menggunakan variabel yang sama, namun dengan obyek yang berbeda. Berdasarkan kajian teori dan fakta yang terjadi dilapangan dapat memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian dengan mengadaptasi hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian adalah : Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini

1) Bagaimana pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang sosial terhadap citra yayasan Green School? 2) Bagaimana pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang ekonomi terhadap citra yayasan Green School? 3) Bagaimana pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang lingkungan terhadap citra yayasan Green School? 1.3 Tujuan Penelitian Melihat rumusan masalah yang ditulis, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang sosial terhadap citra yayasan Green School. 2) Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang ekonomi terhadap citra yayasan Green School. 3) Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) di bidang lingkungan terhadap citra yayasan Green School. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari uraian yang telah dipaparkan sebelumnya adapun kegunaan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Kegunaan teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi tambahan dalam bidang ilmu manajemen dan dapat memberi sumbangan studi empiris, khususnya pentingnya penerapan CSR untuk meningkatkan citra perusahaan.

1.4.2 Kegunaan praktis 1) Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai alat ukur bagi instansi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan, bahwa kegiatan dalam perusahaan atau organisasi harus memperhatikan tanggung jawab sosial dan mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah. 2) Bagi Green School Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada manajemen yayasan Green School tentang pentingnya penerapan corporate social responsibility dalam peningkatan citra yayasan. Hasil ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi di dalam yayasan untuk jangka panjang. 3) Bagi Mahasiswa Dengan penelitian ini diharapkan semakin menambah dan mengasah wawasan mahasiswa khususnya peneliti didalam menerapkan teori-teori yang telah diterima dibangku kuliah ke dunia praktik, sehingga dapat menyajikannya dalam bentuk tulisan yang baik. 4) Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan karya ilmiah dalam kepustakaan dan juga sebagai perbandingan bagi mereka yang ingin meneliti kembali tentang masalah ini.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini mencakup konsep atau teori yang relevan mengenai CSR (di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan) citra yayasan, serta perumusan hipotesis penelitian yang didukung dengan penelitian sebelumnya. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, ruang lingkup penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan gambaran umum Green School Bali, deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan simpulan dari hasil analisis data dan saran untuk pengembangan bagi peneliti selanjutnya.