HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 4 MANADO

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

STATUS GIZI REMAJA, POLA MAKAN DAN AKTIVITAS OLAH RAGA DI SLTP 2 MAJAULENG KABUPATEN WAJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado


142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja dalam bahasa Inggris adolescence berasal dari bahasa. latinadolescere berati tumbuh menjadi dewasa. Menurut World Health

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMP NEGERI 10 MANADO.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI BATITA UMUR 1-3 TAHUN DI DESA MOPUSI KECAMATAN BOLAANG MONGONDOW INDUK SULAWESI UTARA 2014

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Dan Konsumsi Protein Dengan Kejadian KEK Pada Mahasiswi STIKES Ngudi Waluyo

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Asupan Energi, Asupan Protein, Status Gizi, Pelajar SMP

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI KOMPLEKS PASAR 45 KOTA MANADO Fitriani Valentine Limpeleh*

GAMBARAN POLA MAKAN, STATUS GIZI, POLA HAID DAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMU NEGERI 18 MEDAN TAHUN 2010 SKRIPSI OLEH :

Tuti Rahmawati Prodi S1 Gizi, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

Keywords: Anemia, Social Economy

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI PROTEIN LEMAK DAN KARBOHIDRAT DENGAN STATUS GIZI PELAJAR DI SMPN 1 KOKAP KULON PROGO YOGYAKARTA.

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN. Oleh : SERGIO PRATAMA

KARYA TULIS ILMIAH POLA ASUPAN KALSIUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh: GAHYAATRI DEVWI A/P SABAPATHY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kekurangan gizi muncul karena tidak seimbangnya asupan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA REMAJA HAMIL USIA TAHUN (Studi pada Kelurahan Rowosari Kota Semarang)

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN FREKUENSI FAST FOOD DENGAN KEJADIAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SMP N 5 KARANGANYAR

HUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG

BAB I PENDAHULUAN. pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE SISWI SD NEGERI 01 SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

HUBUNGAN SIKAP TENTANG PENGATURAN MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMU NEGERI 2 SUKOHARJO

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT BESI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP N 5 KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

POLA MAKAN, KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI PERUMNAS MANDALA, KELURAHAN KENANGAN BARU

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

Rizqi Mufidah *), Dina Rahayuning P **), Laksmi Widajanti **)

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 DAN 5 SD SANTA THERESIA MALALAYANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SEJATI PRATAMA MEDAN TAHUN Oleh : PUTRI FORTUNA MARBUN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh, memproses, dan memahami dasar informasi kesehatan dan. kebutuhan pelayanan, yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

Hubungan Kebiasaan Sarapan dan Asupan Zat Gizi dengan Status Gizi Siswi SMAN 3 Surabaya

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA DI PONDOK PESANTREN AL-IZZAH KOTA BATU

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI SISWA-SISWI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA SUMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN MAKANAN JAJANAN PADA ANAK SD NEGERI NO KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak antara 6-14 tahun, merupakan siklus hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan kelompok peralihan dari masa anak-anak. menuju dewasa dan kelompok yang rentan terhadap perubahanperubahan

HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN RESIKO OBESITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DAN KONSUMSI SUSU DENGAN TINGGI BADAN ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SDN BALIGE

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : NUR KHASANAH J

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA BULAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. balita, anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut, makanan yang memenuhi syarat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PERBEDAAN AKTIVITAS FISIK ANTARA REMAJA PUTRI YANG OVERWEIGHT DENGAN NON OVERWEIGHT DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Relationship of Food Intake, Physical Activity with Weight Gain of Pregnant Women in The City of Makassar

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 1 KOTA MANADO. Puput Dewi Purwanti 1), Shirley E.S Kawengian 1), Paul A.T. Kawatu 1) 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeritas Sam ratulangi ABSTRACT Adolescence is a period that considered susceptible of nutrition, they usually have a lot of activity outside, so it is often forgotten mealtime. Foods that contain carbohydrates, fats, and proteins are used as an energy source. Boys have higher energy and protein requirement than girls because their height and lean body mass (fat reserves) are larger during puberty. The purpose of this research was to analyze the relationship between energy intake and nutritional status on student SMP Negeri 1 Manado. This research is observational analytic research with cross sectional study design. The research was conducted in SMP Negeri 1 Manado from August to October 215. The population in this research were 654 students of grade VIII and IX SMP N 1 Manado. Samples in this research were 248 students that taken by systematic random sampling. The research instrument is a measuring tool height, weight, Food Recall 24-hour questionnaire and Food Frequency Questionnaire. The data analysis is univariate and bivariate analysis using Spearman correlation test. The results showed that there is relationship between energy intake with BMI / U (p <.5). Most of the respondents belong to the category of nutritional normal status BMI / U is numbered 197 students (79%) and nutritional normal status by TB / U amounts to 242 students (98%). Additionally amounts 196 students (79%) have a good energy intake. Keywords: Energy intake, nutritional status ABSTRAK Usia remaja merupakan periode yang dikategorikan rentan gizi, mereka biasanya mempunyai banyak aktivitas di luar rumah, sehingga sering melupakan waktu makan. Makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein digunakan sebagai sumber energi. Anak laki-laki memiliki kebutuhan energi dan protein lebih tinggi dibandingkan anak perempuan karena penambahan tinggi badan dan lean body mass (cadangan lemak) mereka lebih besar dan selama pubertas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara asupan energi dengan status gizi pada pelajar SMP Negeri 1 Manado. Jenis penelitian ini ialah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kota Manado pada bulan Agustus-Oktober 215. Populasi pada penelitian ini berjumlah 654 pelajar kelas VIII dan IX SMP Negeri 1 Kota Manado. Sampel yang pada penelitian ini berjumlah 248 pelajar yang diambil secara systematic random sampling. Instrumen penelitian ialah alat ukur tinggi badan, berat badan, kuesioner Food Recall 24 jam dan Food Frequency Questioner. Analisis data ialah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara asupan energi dengan IMT/U (p<,5). Sebagian besar responden termasuk pada kategori status gizi IMT/U normal yaitu berjumlah 197 pelajar (79%) dan status gizi berdasarkan TB/U normal berjumlah 242 pelajar (98%). Selain itu didapatkan sebanyak 196 pelajar (79%) memiliki asupan energi yang baik. Kata kunci : Asupan energi, status gizi 322

PENDAHULUAN Usia remaja merupakan periode yang dikategorikan rentan gizi, ada tiga alasan yaitu pertama, percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi dan zat gizi yang lebih banyak. Kedua, perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan mempengaruhi masukan energi dan zat gizi. Ketiga, kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga, kecanduan alkohol dan obatobatan, serta tidak sedikit remaja yang makan secara berlebihan dan akhirnya mengalami obesitas (Arisman,21). Pada masa ini, remaja banyak mengalami banyak perubahan, diantaranya perubahan fisik, menyangkut pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi, perubahan bersosialisasi dan perubahan kepribadian termasuk emosi (Waryana, 21). Riset Kesehatan Dasar tahun 213 tentang status gizi penduduk usia remaja oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa terdapat sekitar 35,1% penduduk Indonesia usia 13-15 tahun mengalami gangguan gizi kronis (pendek), 11,1 % mengalami gangguan gizi akut (kurus), dan 1.8 % mengalami gizi lebih (kegemukan). Riset Kesehatan Dasar tahun 21 di Provinsi Sulawesi Utara terdapat sekitar,7% sangat kurus, 5,3% kurus, 9,5% normal, dan 3,4% gemuk. Data ini menunjukkan bahwa obesitas tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata Indonesia yaitu 2,5%. Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup guna menunjang proses pertumbuhan dan melakukan aktivitas harian. Makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein digunakan sebagai sumber energi (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI,212). Total kebutuhan energi dan zat gizi remaja lebih tinggi dibandingkan dengan rentang usia sebelum dan sesudahnya (Nakita,21). Anak laki-laki memiliki kebutuhan energi dan protein lebih tinggi dibandingkan anak perempuan karena penambahan tinggi badan dan lean body mass (cadangan lemak) mereka lebih besar dan selama pubertas (More,214). SMP Negeri 1 Manado terletak di Jln. Mr. A.A. Maramis Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. beberapa pelajar di SMP Negeri 1 Manado menunjukkan bahwa beberapa pelajar di sekolah tersebut jarang untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah, anak laki-laki biasanya jajan di sekolah sedangkan anak perempuan membawa makanan dari rumah, selain itu sebagian dari anak perempuan yang di wawancara mereka mengatakan pernah melakukan diet karena tubuh langsing sering menjadi idaman bagi remaja putri. Mereka hanya makan sekali sehari atau makan makanan seadanya, serta tidak makan nasi. Sehingga kebutuhan gizi mereka tidak terpenuhi dan penerapan prinsip pemeliharaan gizi keliru, serta menyebabkan terjadinya gangguan gizi (Adriani,214). 323

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional atau potong lintang yang dilaksanakan di SMP NEGERI 1 MANADO pada bulan Mei - November 215. Populasi pada penelitian ini berjumlah 654 pelajar, besar sampel ditentukan dengan menggunakan Rumus Besar Sampel, yang didapatkan hasil sebesar 248 pelajar. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan pada 248 pelajar SMP Negeri 1 Manado, yang dilakukan dengan melakukan wawancara karateristik responden dan jumlah asupan energi yang dikonsumsi responden, serta melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Berdasarkan hasil, sebagian responden berusia 13 tahun berjumlah 123 orang (49,6%). Mayoritas pendidikan terkakhir ayah dan ibu adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu masing-masing berjumlah 96 orang (52%) dan 133 orang (72%). Berdasarkan hasil, mayoritas pekerjaan ayah adalah sebagai pegawai swasta berjumlah 76 orang (41%), sedangkan mayoritas pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga berjumlah 11 orang (59%). Distribusi asupan energi dari 248 pelajar dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Energi Energi N % Baik 196 79% Kurang 6 2% Lebih 46 19% Jumlah 248 1 Berdasarkan tabel 1, mayoritas responden memiliki asupan energi yang baik sebanyak 196 orang (79%), asupan lebih sebanyak 46 orang (19%), dan asupan yang kurang sebanyak 6 orang (2%). Distribusi status gizi berdasarkan IMT/U dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan IMT/U IMT/U N % Sangat kurus Kurus Normal Gemuk Obes 4 197 35 12 2 79 14 5 Jumlah 248 1 Berdasarkan tabel 2, mayoritas responden memiliki status gizi normal sebanyak 197 orang (79%), sedangkan yang memiliki status gizi gemuk sebanyak 35 orang (14%), status gizi obes sebanyak 12 orang (5%) dan status gizi sangat kurus berjumlah 4 orang (2%). Distribusi status gizi berdasarkan TB/U dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan TB/U TB/U N % 324

Sangat Pendek Pendek Normal 6 242 Berdasarkan tabel 3, mayoritas responden dengan status TB/U normal sebanyak 242 orang (98%) dan responden dengan status gizi TB/U pendek berjumlah 6 orang (2%). 2 98 Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi spearman, hubungan antara asupan energi dengan IMT/U menunjukkan bahwa nilai signifikan ρ=., yang berarti bahwa korelasi antara asupan energi dengan status gizi IMT/U pelajar SMP Negeri 1 Manado mempunyai hubungan yang bermakna dengan koefisien korelasi r =,844 yang berarti bahwa hubungan antara asupan energi dengan status gizi IMT/U tergolong kuat dengan arah korelasi positif. Kelompok umur remaja menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat, yang disebut adolescence growth spurt, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar jumlahnya (Sediaoetama, 28). Ketika mencapai puncak pertumbuhan, remaja biasanya makan lebih sering dalam jumlah yang banyak. Setelah masa growth spurt, remaja biasanya lebih memperhatikan penampilan dirinya. Mereka sering kali terlalu ketat dalam pengaturan pola makan untuk menjaga penampilannya, sehingga dapat menyebabkan kekurangan gizi (Adriani, 214). Hasil analisis menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan 95% (ɑ=,5) menunjukkan bahwa nilai signifikan ρ=,655, yang berarti bahwa korelasi antara asupan energi dengan status gizi pelajar SMP Negeri 1 Manado tidak mempunyai hubungan yang bermakna. Hal tersebut mungkin disebabkan perhitungan asupan energi yang tidak tepat, salah satunya diduga akibat penggunaan metode food recall 24 jam yang dilakukan satu kali. Tinggi badan tidak banyak terpengaruh dengan perubahan mendadak, karena tinggi badan merupakan hasil pertumbuhan secara akumulatif sejak lahir, dank arena itu memberikan gambaran riwayat status gizi masa lalu (Adriani,211). KESIMPULAN Berdasarkan hasil dengan menggunakan survey konsumsi makanan dengan metode food recall 24 ja, didapatkan hasil sebagian besar pelajar di SMP Negeri 1 Manado memiliki asupan energi yang baik sebanyak 196 orang (79%), sedangkan yang memiliki asupan energi yang lebih sebanyak 46 orang (19%), dan asupan yang kurang sebanyak 6 orang (2%). Berdasarkan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan didapatkan hasil responden memiliki status gizi normal sebanyak 197 orang (79%), sedangkan yang memiliki status gizi gemuk sebanyak 35 orang (14%), status gizi obes sebanyak 12 orang (5%) dan status gizi sangat kurus berjumlah 4 orang (2%). Responden dengan status TB/U normal sebanyak 242 orang (98%) dan responden dengan status gizi TB/U pendek berjumlah 6 orang (2%). SARAN 1. Meningkatkan asupan zat gizi, baik zat gizi makro maupun mikro (vitamin dan mineral) bagi anak yang konsumsi zat gizinya kurang sehingga dapat memenuhi 325

angka kecukupan gizi sesuai dengan yang dianjurkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 2. Bagi pelajar, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi makanan yang lebih beragam dan seimbang, lebih memperhatikan kebersihan diri dan makanan sebelum dikonsumsi 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel berbeda serta dengan jumlah sampel yang lebih besar agar mendapatkan hasil yang lebih akurat tentang faktor lain yang berhubungan dengan status gizi pada remaja. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 212. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers More, J. 214. Gizi Bayi, Anak, dan Remaja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Nakita. 21. Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta : Kompas Gramedia Waryana. 21. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama DAFTAR PUSTAKA Adriani, M. 214. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan.Jakarta : Kencana Prenada Media Group Arisman. 29. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:ECG B a d a n P e n e l i t i a n d a n P e n g e m b a n g a n K e s e h a t a n. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Laporan Nasional 21. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 21 B a d a n P e n e l i t i a n d a n P e n g e m b a n g a n K e s e h a t a n. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Laporan Nasional 213. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 21 326