Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

dokumen-dokumen yang mirip
Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

Estimasi Jumlah Gardu Keluar Tol Pasteur yang Optimal Menggunakan Model Antrean Tingkat Aspirasi *

PENENTUAN KAPASITAS TERMINAL KAPAL PENGANGKUT CURAH KERING DI PT. XYZ

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

Operations Management

Unnes Journal of Mathematics

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)


BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Riska Puspitasari J. Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN:

PENENTUAN JUMLAH TELLER YANG OPTIMAL DENGAN METODE ANTRIAN DI PT BANK HAGA

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

Optimisasi Jumlah Produksi Koran Pikiran Rakyat Dengan Menggunakan Model Newsboy *

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. pihak perusahaan PT. Muliapack Intisempurna. Pengumpulan data ini

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

OPTIMASI PELAYANAN BONGKAR MUAT BARANG PADA SISTEM ANTRIAN PT HONDA PROSPECT MOTOR DENGAN SINGLE AND MULTI CHANNEL QUEUEING ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

ANALISIS SISTEM ANTREAN PELAYANAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG ABSTRACT

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

Sony Kamilie 1 ; Jonny 2. ABSTRACT. Keywords: total server, service time, waiting time, queueing, simulation ABSTRAK

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

Model Antrian Pengangkutan Slag dengan Pendekatan Matematis: Studi Kasus pada PT. Inco Sorowako

BAB II. Landasan Teori

ANALISA PANJANG ANTRIAN PADA LOKET PEMBELIAN KARCIS DI PUSKESMAS SEMANAN KALIDERES

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

Operations Management

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA HALTE OPERASIONAL BRT SEMARANG.

UNNES Journal of Mathematics

Model Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method

Operations Management

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan di depan loket bioskop, bank, antrian untuk dilayani saat servis

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion *

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:

T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

Model Antrian. Queuing Theory

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di:

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

BAB II KAJIAN TEORI. probabilitas, teori antrean, model-model antrean, analisis biaya antrean, uji

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang penting dipelajari karena

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KOTA TEGAL Ernawati Sya diyah 1, Kris Suryowati 2 1,2

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PEMBAYARAN KASIR INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr KARIADI SEMARANG

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PROSES PENGANTONGAN UREA DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT. XYZ

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI KUALITAS LAYANAN MELALUI ANALISIS ANTRIAN PADA PUSAT PELAYANAN MAHASISWA DI FAKULTAS TARBIYAH IAIN MATARAM

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENERIMAAN INVOICE

MODEL ANTRIAN KENDALL-LEE M/M/1

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan PITSTOP Autowash

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

Solusi, Vol. 10, No. 22 Maret 2012 Mei 2012 Perancangan Dan Implementasi Model Sistem Antrian Pelayanan di Puskesmas Mulya Mekar

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * RIKA KARTIKA, SUSY SUSANTY,FIFI HERNI MUSTOFA Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung Email:rikaa_chan@yahoo.com ABSTRAK Divisi X mempunyai tugas utama yaitu menerima, menyimpan, merawat dan mengirim produk ke konsumen. Salah satu produk yang dikelola yaitu Hot Roll Plate (HRP) dan salah satu moda angkutan yang digunakan untuk pengiriman yaitu truk. Dalam kegiatan loading produk HRP terjadi antrean truk di area Terminal Loading Point di Gudang 09 dan 12.Penyebab terjadinya antrean yaitu dalam proses pemuatan (loading), operator terlebih dahulu mencari produk HRP yang akan dimuat/dikirim.penelitian bertujuan untuk menentukan kebutuhan jumlahterminal Loading Point di Gudang 09 dan Gudang 12 yang optimal dengan criteria minimasi total biaya antrean. Metode pemecahan masalah menggunakan Metode Antrean (M/M/c) : (FCFC/~/~). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa jumah Terminal Loading Point sebanyak dua Terminal Loading Point untuk masing-masing gudang. Kata kunci: Gudang, Terminal Loading Point, Metode Antrean ABSTRACT Division X has the main task of receiving, storing, treating and send the product to the consumer. One of the products that run is Hot Roll Plate(HRP) and one mode of transportation used for the delivery is truck. In the activity of loading HRP product, the truck queue occurs in area Terminal Loading Point in Warehouse 09 and 12. Cause of the queuing that is in the process of loading, the operator first seek HRP product to be loaded/shipped. The research aims to determine the needs of the number of Terminal Loading Point in Warehouse 09 Warehouse 12 is optimal with the total queuing cost minimization criterion. Method of problem solving using Queue Method (M/M/c): (FCFC/~/~). Based on the calculations, that the number of Terminal Loading Point as much as two Terminal Loading Point for each warehouse. Keywords: Warehouse, Terminal Loading Point, Queue Method Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional. Reka Integra - 212

Kartika, dkk 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Divisi X adalah salah satu divisi yang ada di lingkungan PT X, dibawah Direktorat Pemasaran. Divisi inimempunyai tugas utama yaitu menerima, menyimpan, merawat dan mengirim produk ke konsumen. Sarana yang digunakan dalam proses pengiriman produk ke konsumen dengan menggunakan truk, kereta api, dan kapal laut untuk tujuan kirim kekonsumen yang ada di luar pulau. Dalam prosesnya, pemuatan produk Hot Roll Plate (HRP) ke dalam truk mengalami kendala yaitu terjadinya antrean truk sehinggadapat menimbulkan terjadinya keterlambatan pengiriman produk Hot Roll Plate ke konsumen. Antrean tersebut terjadi di Terminal Loading Point (titik pemuatan) di Gudang 09 dan Gudang 12. Di dalam Gudang 09 selain sebagai tempat penyimpanan produk Hot Roll Plate yang sudah di kemas tetapi juga bersatu bersama area produksi, sehingga kondisi gudang lebih padat. Sedangkan, Gudang 12 hanya sebagai tempat penyimpanan produk Hot Roll Plate yang sudah di kemas. 1.2 Identifikasi Masalah Antrean truk terjadi karena dalam kegiatan pelayanannya operator terlebih dahulu harus melakukan kegiatan mencari keberadaan produk Hot Roll Plateyang akan dimuat ke dalam truk. Kegiatan mencari ini disebabkan karena penataanproduk Hot Roll Plate digudang yang ditumpuk berdasarkan kesamaan panjang dan lebar dari produk Hot Roll Plate tersebut yang setiap kelompoknya disimpan secara sembarang. Sehingga, ketika produk HRP yang akan dimuat ke dalam truk (dikirim) tidak berada diposisi yang paling atas, maka operator harus melakukan pembongkaran tumpukan HRP tersebut. Berdasarkan pengamatan awal, maka perlu dilakukan penelitian terhadap antrean truk di Terminal Loading Point dengan menggunakan Metode Antrean [Taha,1987] untuk mengetahui kebutuhan jumlah Terminal Loading Point yang optimal di Gudang 09 dan Gudang 12 dengan kriteria total biaya antrean yang minimum. 2. STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Teori Antrean Teori antrean adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrean-antrean atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan merupakan sesuatu yang biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan tersebut (Taha, 1996). 2.2 Tujuan Dasar Model Antrean Tujuan dasar dari model-model antrean adalah peminimuman sekaligus dua jenis biaya, yaitu biaya langsung untuk menyediakan pelayanan dan biaya individu yang menunggu untuk memperoleh pelayanan (Siswanto,2007). 2.3 Pendayagunaan Fasilitas Antrean Rumus untuk model antrean (M/M/1) : (FCFS/ / ) adalah sebagai berikut (Taha, 1987): Probabilitas terdapat 0 pelanggan dalam sistem antrean: Po = (1 - ρ ) (1) Reka Integra - 213

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X Jumlah pelanggan yang menunggu dalam sistem antrean: ρ Ls = (1 ρ) Jumlah pelanggan yang menunggu dalam antrean: Lq = Ls - λ = ρ 2 μ 1 ρ Waktu menunggu pelanggan dalam antrean: Wq = Lq = ρ λ μ (1 ρ) Waktu yang dibutuhkan pelanggan dalam sistem antrean: Ws = Ls = 1 λ μ (1 ρ) (2) (3) (4) (5) c = Jumlah fasilitas pelayanan (Server) yang tersedia rumus untuk model antrean (M/M/c) : (FCFS/ / ) adalah sebagai berikut (Taha, 1987): Probabilitas terdapat 0 pelanggan dalam sistem antrean: 1 Po = (6) s 1 P n ρ n =0 + c n! c!, 1 ρ c Jumlah pelanggan yang menunggu dalam antrean: Lq = ρ c+1 c 1!.( c ρ) 2. Po (7) Jumlah pelanggan yang menunggu dalam sistem antrean: Ls = Lq + λ μ Waktu menunggu pelanggan dalam antrean: Wq = Lq λ Waktu yang dibutuhkan pelanggan dalam sistem antrean: Ws = Wq + 1 μ 2.4 Menentukan Jumlah Fasilitas Pelayanan Yang Optimum Model ongkos yang akan digunakan yaitu menyangkut jumlah optimal fasilitas pelayanan (c ), dengan rumus sebagai berikut (Taha, 1987): TC (c) =( c x C1) + ( C2 x Ls ) (11) Dimana: Ls : Panjang antrean dalam sistem (unit pelanggan) C1 : Biaya penambahan pelayanan (Rp/satuan waktu) C2 : Biaya menunggu pelanggan (Rp/satuan waktu/pelanggan) Dengan memenuhi syarat kondisi optimum: C Ls ( c ) Ls ( c + 1 ) 1 Ls (c 1) Ls ( c ) (12) C 2 Biaya yang terjadi pada Model Antrean meliputi biaya pelayanan dan biaya antrean. Hubungan Biaya Pelayanan dan Biaya Antrean dapat dilihat pada Gambar 1. Daftar Simbol: μ : Laju pelayanan loading produk Hot Roll Plate λ : Laju kedatangan truk di Terminal Loading Point Ls : Jumlah truk yang berada dalam sistem antrean (di area Terminal Loading Point) Lq : Jumlah truk yang berada dalam antrean Ws : Waktu menunggu truk yang berada dalam sistem antrean (di area Terminal Loading Point) Wq : Waktu menunggu truk yang berada dalam antrean ρ : Utilitas dari server (Terminal Loading Point) (8) (9) (10) Reka Integra - 214

Kartika, dkk Po : Probabilitas terdapat 0 truk dalam sistem antrean (di area Terminal Loading Point) TC (c) : Total Biaya antrean truk c : Server (Terminal Loading Point) C1 : Biaya penambahan pelayanan (Rp/satuan waktu) C2 : Biaya menunggu pelanggan (Rp/satuan waktu/pelanggan) C Ongkos Total yang Diharapkan Ongkos Pelayanan yang Diharapkan Ongkos Tingkat pelayanan μ Ongkos Menunggu yang Diharapkan Gambar 1. Hubungan Biaya Pelayanan dan Biaya Antrean 3. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah Antrean truk di Terminal Loading Point perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kebutuhan jumlah server (Terminal Loading Point) yang optimal dengan total biaya antrean yang minimum. 2. StudiLiteratur Melakukan pengumpulan-pengumpulan referensi yang terkait dengan masalah Antrean. 3. Metode Pemecahan Masalah Metode pemecahan masalah yang digunakan yaitu Teori Antrean.Teori antrean digunakan untuk melakukan perhitungan optimasi kebutuhan Terminal Loading Point. Teori Antrean tersebut yang digunakan yaitu Model (M/M/c) : (FCFS/~/~). Simbol M yang pertama menyatakan pola jumlah kedatangan berdistribusi poisson dan simbol M yang kedua menunjukan pola waktu pelayanan berdistribusi eksponensial.disiplin pelayanan dalam gudang ini menggunakan disiplin FCFS (First Come First Serve) yaitu truk yang datang lebih awal merupakan truk yang dilayani terlebih dahulu, jumlah maksimum truk yang diperkenankandalam sistem tidak terhingga, dan besarnya populasi truk pun tidak terhingga. 4. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data. Data-data yang dibutuhkan adalah sebagaiberikut: - Data waktu pelayanan muat di Terminal Loading Pointdi Gudang 09 dan Gudang 12, - Data jumlah kedatangan truk di Terminal Loading Pointdi Gudang 09 dan Gudang 12, - Data biaya antrean terdiri dari data biaya menunggu dan biaya pelayanan. Data biaya menunggu adalah data biaya yang dikenakan pada truk yangmenunggu pada Terminal Loading Point di masing-masing gudang yangdiperhitungkan berdasarkancost opportunity lostyang ditetapkan Reka Integra - 215

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X olehtransportir. Data biaya pelayanan adalah data biaya yang dikeluarkan perusahaanuntuk membayar upah tenaga kerja (operator) yang melayani kegiatan pemuatanproduk Hot Roll Plate yang akan dimuat kedalam truk. Tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut: - Uji distribusi eksponensial untuk waktu pelayanan di Terminal Loading Point di Gudang 09 dan Gudang 12 - Uji distribusi poisson untuk jumlah kedatangan truk di Terminal Loading Point di Gudang 09 dan Gudang 12 - Menghitung performance antrean - Menghitung total biaya antrean 5. Anaslisis hasil Pengolahan Data Analisis meliputi analisis terhadap total biaya antrean dan analisis sensitivitas. 6. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan saran diajukan untuk membantu perusahaan dalam mengatasi masalah antrean truk di area Terminal Loading Point dengan mengetahui kebutuhan jumlah Terminal Loading Point yang optimum dengan kriteria meminimasi total biaya antrean. 4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data jumlah kedatangan truk dan data waktu pelayanan muat di Terminal Loading Pointdi Gudang 09 dan Gudang 12 diperoleh selama periode 4 Maret 2013 hingga 19 Maret 2013, dengan waktu pengamatan selama 24 jam/hari. Data ongkos merupakan data yang terkait dalam kegiatan loading yaitu terdiri dari biaya pelayanan dan biaya menunggu.data perhitungan biaya pelayanan (biaya operator) dapat dilihat pada Tabel1. Tabel 1. Perhitungan Biaya Pelayanan (Biaya Operator) Gaji Per Jumlah Hari Kerja Jam Kerja Jam Kerja Per Gaji Per Operator Per Biaya Per Bulan Per Per Operator Per Per Operator Operator Per Operator Per Pelayanan Pelayanan Per Operator Bulan (Hari) Per Hari Bulan (Jam) jam (Rp) (Orang) jam (Rp) Rp.3.000.000 22 Hari 8 Jam 176 Jam Rp.17.045,5 3 Operator Rp.51.136,4 Biaya menunggu truk pada pelayanan loading muat Hot Roll Plate di Terminal Loading Point di masing-masing gudang diperhitungkan berdasarkan cost opportunity lost Rp. 37.500,00 per truk per jam. 4.2 Pengolahan Data Uji distribusi eksponensial menggunakan Uji Goodness Of Fit. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa untuk Gudang 09 dan Gudang 12 berdistribusi eksponensial. Gudang 09 chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel (alfa = 0,05; v=3) = 6,18< 7,815 yaitu Terima Ho dan gudang 12 chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel (alfa = 0,05; v=3) = 5,34 < 7,815 yaitu Terima Ho. Uji distribusi poisson menggunakan Uji Goodness Of Fit. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa untuk Gudang 09 dan Gudang 12 berdistribusi poisson. Gudang 09 chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel (alfa = 0,05; v=1) = 0,97 < 3,841 yaitu Terima Ho dan Reka Integra - 216

Kartika, dkk gudang 12 chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel (alfa = 0,01; v=1) = 2, 43 < 3,841 yaitu Terima Ho. Hasil perhitungan parameter-parameter antrean truk Gudang 09 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Parameter-Parameter Antrean Gudang 09 c Rho Po Lq Ls Wq Ws (Truk) (Truk) (Jam) (Jam) 1 0,8252 0,1748 3,8965 4,7218 8,1319 9,8541 2 0,4126 0,4158 0,1693 0,9946 0,3534 2,0756 3 0,2751 0,4357 0,0214 0,8466 0,0446 1,7668 4 0,2063 0,4379 0,0028 0,8280 0,0058 1,7280 5 0,1650 0,4418 0,0003 0,8256 0,0007 1,7229 Hasil perhitungan parameter-parameter antrean truk Gudang 12 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Parameter-Parameter Antrean Gudang 12 c Rho Po Lq Ls Wq Ws (Truk) (Truk) (Jam) (Jam) 1 0,7834 0,2166 2,8344 3,6179 6,3774 8,1402 2 0,3917 0,4371 0,1420 0,9255 0,3195 2,0823 3 0,2611 0,4548 0,0174 0,8009 0,0392 1,8020 4 0,1959 0,4566 0,0022 0,7856 0,0049 1,7676 5 0,1567 0,4601 0,0002 0,7837 0,0006 1,7633 Hasil perhitungan total biaya antrean untuk menentukan kebutuhan jumlah Terminal Loading Point yang optimum untuk Gudang 09 dapat dilihat pada Tabel 4. c C1 (Rp) Tabel 4. Hasil Perhitungan Total Biaya Antrean Gudang 09 c ( C1) C2 Ls C2 (Ls) (Rp/ (Rp/jam/truk) (Truk) (Rp/truk/jam) truk/jam) TC ( c ) (Rp/truk/jam) 1 51136,4 51136,4 37500 4,72176 177066,0 228202,3 2 51136,4 102272,7 37500 0,99455 37295,7 139568,4 3 51136,4 153409,1 37500 0,84659 31747,2 185156,3 4 51136,4 204545,5 37500 0,82800 31050,0 235595,4 5 51136,4 255681,8 37500 0,82556 30958,6 286640,4 Hasil perhitungan total biayaantrean untuk menentukan kebutuhan jumlah Terminal Loading Point yang optimum untuk Gudang 12 dapat dilihat pada Tabel 5. c C1 (Rp) Tabel 5. Hasil Perhitungan Total Ongkos Gudang 12 c ( C1) C2 Ls C2 (Ls) (Rp/ (Rp/jam/truk) (Truk) (Rp/truk/jam) truk/jam) TC ( c ) (Rp/truk/jam) 1 51136,4 51136,4 37500 3,61785 135669,4 186805,8 2 51136,4 102272,7 37500 0,92546 34704,7 136977,4 Reka Integra - 217

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X c Tabel 5. Hasil Perhitungan Total Ongkos Gudang 12 (lanjutan) c ( C1) C2 Ls C2 (Ls) (Rp/ (Rp/jam/truk) (Truk) (Rp/truk/jam) truk/jam) C1 (Rp) TC ( c ) (Rp/truk/jam) 3 51136,4 153409,1 37500 0,80089 30033,2 183442,3 4 51136,4 204545,5 37500 0,78562 29460,8 234006,2 5 51136,4 255681,8 37500 0,78370 29388,7 285070,5 5. ANALISIS 5.1 Analisis Jumlah Terminal Loading Point Yang Optimal Dalam kondisi existing hanya menyediakan satu buah Terminal Loading Point untuk kegiatan loading produk Hot Roll Plate di Gudang 09 akan menghabiskan total biaya antrean sebesar Rp. 228.202 per jam. Sedangkan, dengan hasil optimum yang diperoleh adalah dua buah Terminal Loading Point dengan total biaya antrean sebesar Rp. 139.568 per jam atau dapat menghemat total biaya antrean sebesar 38,84%. Kegiatan loading produk Hot Roll Plate di Gudang 12 dengan hanya menyediakan satu buah Terminal Loading Point akan menghabiskan total biaya antrean sebesar Rp. 186.806 per jam. Sedangkan, dengan hasil optimum yang diperoleh adalah dua buah Terminal Loading Point dengan total biaya antrean sebesar Rp. 136.977 per jam atau dapat menghemat biaya antrean sebesar 26,67%. Perbandingan total biaya antrean dapat dilihat pada Tabel6. Tabel 6. Perbandingan Total Biaya Antrean 5.2 Analisis Sensitivitas Rekapitulasi hasil perhitungan analisis sensitivitas dapat dilihat pada Tabel 7. 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data diperoleh bahwa perusahaan perlu menambahkan satu Terminal Loading Point atau perusahaan tidak perlu menambahkan Terminal Loading Point tetapi melakukan penambahan satu orang operator per shift. Terkait masalah biaya dengan menambah satu Terminal Loading Point (2 buah Terminal Loading Point) total biaya antrean menjadi Rp. Rp. 139.568 untuk Gudang 09 dan Rp. 136.977 untuk Gudang 12. Sedangkan, apabila menambahkan satu orang operator saja total biaya antrean untuk Gudang 09 menjadi Rp. 112.220 (tanpa melakukan penambahan Terminal Loading Point) dan Rp. 103.953 untuk Gudang 12. Reka Integra - 218

Kartika, dkk 6.2 Saran Usulan untuk mengatasi masalah antrean yaitu untuk kondisi gudang saat ini (tanpa melakukan perbaikan apa pun) yang pertama perusahaan sebaiknya menambah satu Terminal Loading Point, yang kedua perusahaan tidak perlu menambahkanterminal Loading Point tetapi perusahaan perlu menambahkan satu operator per shift, yang ketiga melakukan perbaikan terhadap penataan produk Hot Roll Plate, dan yang keempat untuk penelitian selanjutnya perhitungan dapat dilakukan untuk setiapshift. Tabel 7. Rekapitulasi Analisis Sensitivitas Perubahan Faktor Nilai Gudang Persentase Penurunan atau Kenaikan Akibat Perubahan Faktor (%) Persentase Kenaikan Total Biaya Antrean(%) Persentase Penurunan Biaya Antrean (%) Jumlah Optimal Terminal Loading Point 1 Penurunan rata-rata waktu pelayanan loading Hot Roll Plate 1,72 jam/truk menjadi 1,42 jam/truk 9 17,44% 1,76 jam/truk menjadi 1,53 jam/truk 12 13,07% - 6,16% 1-4,50% 1 2 Kenaikan rata-rata waktu pelayanan loading Hot Roll Plate 1,72 jam/truk menjadi 2 jam/truk 9 16,28% 1,76 jam/truk menjadi 2,2 jam/truk 12 25,00% 6,70% - 2 9,84% - 2 3 Kenaikan jumlah kedatangan truk 0,48 truk/jam menjadi 0,50 truk/jam 0,44 truk/jam menjadi 0,56 truk/jam 9 12 4,17% 27,27% 9,04% - 2 10,39% - 2 4 Penurunan jumlah kedatangan truk 0,48 truk/jam menjadi 0,39 truk/jam 0,44 truk/jammenjadi 0,38 truk/jam 9 12 18,75% 13,64% - - 8,40% 1 11.33% 1 5 Penambahan satu orang operator 3 operator menjadi 4 operator 9 33,33% 12 33,33% - - 19,60% 24,11% 1 1 REFERENSI Diktat Kuliah Statistika Industri. (2009). Bandung: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Bandung. Siswanto. (2007). Operations Research (Jilid 2). Jakarta: Penerbit Erlangga. Taha, H. Riset Operasi (Jilid Dua). Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara. Reka Integra - 219

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X Taha, H. (1987). Operations Research An Introduction (Fourth Edition). New York: Macmillan Publising Aksara. Walpole, R. E. (1995).Ilmu Peluang dan Statistik Untuk Insinyur dan Ilmuan.Institut Teknologi Bandung, Bandung. http://thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2007-3-00430-ti%20bab%202.pdf (Minggu, 17 Februari 2013, 10.55) http://thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-1-00594-mtif%202.pdf (Minggu, 17 Februari 2013, 11.20) Reka Integra - 220