BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go public nilai perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
menentukan apakah harga saham tersebut sudah mencerminkan nilai intrinsiknya. Ide dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Sebelum melakukan suatu investasi, para

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Apabila

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan tersendiri di bidang bisnis dan memaksa pemimpin-pemimpin perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang mempertemukan antara penawaran

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik menjadi suatu kebutuhan pokok bagi sebagian orang. terutama kaum wanita. Kecantikan semakin berkembang dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar baik ditinjau dari sudut supply maupun demand. Potensi dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keuntungan yang diharapkan dan risiko yang mungkin terjadi. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX) memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar modal, keduanya adalah lembaga-lembaga yang bahu membahu.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan wajib yang harus dimiliki oleh masing masing orang ataupun keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi harga saham.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para investor. Nilai perusahaan akan tercermin dalam nilai pasar sahamnya, semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go public nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan (Sasongko, 2014). Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen. Apabila dividen yang dibayar tinggi, harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut rendah sehingga nilai perusahaan rendah. Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Tinggi rendahnya harga saham ini juga merupakan refleksi dari keputusan investasi, keputusan pendanaan dan pengelolaan aset tersebut (Martono dan Agus Harjito, 2010: 4). Pemain saham atau investor perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika harga saham agar dapat mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih. Perlunya informasi yang sahih tentang kinerja keuangan perusahaan, manajemen perusahaan, kondisi ekonomi makro, dan informasi relevan lainnya untuk menilai saham secara akurat. Faktor fundamental perusahaan memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Penilaian saham secara akurat bisa meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan wajar, mengingat investasi saham di 1

pasar modal merupakan jenis investasi yang beresiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan relatif besar (Cates dalam Mulyono, 2000: 99). Investasi di pasar modal sekurang-kurangnya perlu memperhatikan dua hal, yaitu: keuntungan yang diharapkan dan resiko yang mungkin terjadi. Ini berarti investasi dalam bentuk saham menjanjikan keuntungan yang besar sekaligus beresiko. Oleh karena itu perusahaan berusaha berkembang dan menunjukkan kinerja yang lebih baik dimata investor. Semakin berkembangnya kegiatan pengembangan perusahaan tentunya membutuhkan dana yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut tentunya diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana berupa ( fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan sebagai pengganti ataupun sebagai penambah dana yang sedang dijalankan ataupun untuk pengembangan dan perluasan bidang usaha. Perusahaan harus dalam keadaan yang menguntungkan atau memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi. Hal ini dikarenakan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Selain itu, tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk melakukan pendanaan internal maupun eksternal. Perusahaan harus meningkatkan profitabilitas perusahaan tersebut oleh karena itu, para kreditur, pemilik perusahaan, dan khususnya pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan profitabilitas perusahaan (Syamsuddin, 2007: 59). Perusahaan dalam indeks LQ45 merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Dengan mengetahui informasi harga saham yang baik tentu para calon investor akan lebih mengetahui tentang harga pasar yang akan mereka tuju. Tabel 1.1 Harga Saham Indeks LQ 45 Periode Februari 2013. 2

Perusahaan EPS ROE ROA NPM SAHAM AALI 1558.13 37.64 28.38 21.22 19,700 ADRO 103.18 20.13 9.16 12.49 1,590 AKRA 153.4 14.04 6.01 3.62 4,150 ANTM 65.87 7.99 4.98 8.81 1,280 ASII 419.73 25.22 11.82 11.87 7,600 ASRI 38.2 20.06 8.17 43.67 600 BBCA 332.89 21.13 2.44 40.74 9,100 BBNI 267.83 15.21 2.02 29.87 3,700 BBRI 757.28 36.77 4.33 37.66 6,950 BBTN 57.05 17.12 1.41 15.49 1,450 Sumber : IDX tahun 2013 Profitabilitas mempunyai arti penting bagi perusahaan di dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk jangka panjang karena seorang investor atau pemegang saham badan usaha berkepentingan atas penghasilan saat ini dan yang diharapkan di masa yang akan datang, kestabilan penghasilan dan keterkaitan dengan penghasilan perusahaan yang lain sehingga investor atau pemegang saham perlu memperhatikan profitabilitas perusahaan. Indikator yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan memperoleh profitabilitas ini ditunjukkan dari beberapa ratio keuangan antara lain Earning Per Share, Return on Assets, Return on Equity, dan Net Profit Margin. Earnings Per Share (EPS) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. EPS adalah salah satu dari dua alat ukur yang sering digunakan untuk mengevaluasi saham biasa dalam lingkaran keuangan (Sutrisno, 2005: 239) Return on Asset mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu (Hanafi, 2003: 42). Semakin tinggi Return on Asset suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan. Return on Asset perlu dipertimbangkan oleh investor dalam berinvestasi saham, karena Return on Asset 3

berperan sebagai indikator efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperoleh laba. Return on Equity mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu (Hanafi, 2003: 42). Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Jadi, para investor dapat menggunakan indikator ROE sebagai bahan pertimbangan dalam memilih saham atau menanamkan modalnya, karena rasio ini menunjukkan bahwa dengan kinerja manajemen meningkat maka perusahaan dapat mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih sehingga saham perusahaan banyak diminati investor. Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih ( net profit) yaitu sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan (Syamsuddin, 2007: 62). Semakin tinggi Net Profit Margin akan menunjukkan adanya efisiensi yang semakin tinggi, sehingga variabel ini menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan. Variasi harga saham ditentukan oleh banyak faktor, baik yang berasal dari lingkungan eksternal maupun internal perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Rinati (2008: 9) Net Profit Margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham, sedangkan Return On Assets (ROA) diperoleh hasil bahwa variabel ini mempunyai pengaruh terhadap harga saham dan Return On Equity (ROE) tidak mempengaruhi harga saham. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurmalasari (2008: 6) Return On Assets (ROA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dimana saat laba sebelum pajak naik dan total aktiva turun maka ROA akan naik, maka besar ROA akan naik. ROE terhadap harga saham tidak memiliki pengaruh yang signifikan, untuk NPM juga tidak memiliki pengaruh signifikan dan hubungan negatif. Indeks LQ45 sebagai salah satu indikator indeks saham di BEI dapat dijadikan acuan 4

sebagai bahan untuk menilai kinerja perdagangan saham. Indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan sehingga akan terdiri dari saham saham dengan likuiditas tinggi (Rinati, 2008 :3).Oleh karena itu perlu mengkaji pengaruh EPS, NPM, ROA, dan ROE terhadap harga saham di perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI, mengingat pasar modal semakin sering menuju ke arah yang efisien sehingga semua informasi yang relevan dapat dijadikan sebagai masukan untuk menilai harga saham. Berbagai penelitian tentang harga saham telah banyak dilakukan, namun beberapa penelitian juga menyarankan untuk melakukan penelitian kembali dan melakukan pengembangan model dengan menerapkan variabel-variabel yang berbeda pada obyek yang lain, karena adanya perluasan penelitian tersebut kemungkinan juga dapat memberikan hasil yang berbeda dan semakin memperjelas penelitian-penelitian yang telah ada. Dengan adanya hasil penelitian antara penelitian-penelitian terdahulu mengenai harga saham maka peneliti tertarik untuk mereplikasi penelitian Ina Rinati (2008) yang berjudul Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum Dalam Indeks LQ45 selama periode 2004-2008. Persamaan penelitian ini dengan Ina Rinati adalah variabel X dan Y yang digunakan. Sedangkan perbedaaan penelitian ini dengan penelitian Ina Rinati adalah variable yang diteliti Ina Rianti yaitu variabel independen yang digunakan dan menambahkan Earning Per Share. Perbedaan yang terakhir adalah tahun penelitian Ina Rinati 2004-2008, sedangkan penelitian ini dari tahun 2013-2014. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return of Equity (ROE), Return of Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham pada perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ 45. 5

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan research gap tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Earning Per Share terhadap Harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Indek LQ 45? 2. Bagaimana pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Indek LQ? 3. Bagaimana pengaruh Return of Assets (ROA) terhadap Harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Indek LQ 45? 4. Bagaimana pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Indek LQ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan diatas, yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisis pengaruh Earning Per Share terhadap Harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Indek LQ 45. 2. Menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Indek LQ 45. 3. Menganalisis pengaruh Return of Assets (ROA) terhadap Harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Indek LQ 45. 4. Menganalisis pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Indek LQ 45. 1.4 Kegunaan Penelitian 6

Kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Dapat menjadi bukti emperis dan memberi kontribusi dalam memperkaya penelitianpenelitian tersebut. 2. Bagi para investor, calon investor, analis, dan pemerhati investasi, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam mempertimbangkan pembuatan keputusan untuk membeli ataupun menjual saham. 3. Bagi pihak manajemen perusahaan, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan dalam penentuan harga saham. Bagi peneliti dan akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pengembangan kajian tentang harga saham. 7