PANDUAN LARANGAN MEROKOK DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan. ada dalam diri individu yang bersangkutan ( Sunaryo, 2004 ).

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

4. Dampaknya dan cara penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5

PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN

PAKET PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDERITA GANGGUAN JIWA Di Ruang 23 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA KELUARGA DALAM HAL PERILAKU MEROKOK SISWA SMK SATRIA NUSANTARA BINJAI PADA TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Ada banyak penyebab dari terganggunya kesehatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok lalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kuesioner Penelitian

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari

Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur bahwa iklan rokok hanya dapat dilakukan dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan.

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak diderita oleh masyarakat. Sebagian besar dari infeksi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang di dunia. Perokok tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

I. PENDAHULUAN. dapat ditemui pada kalangan remaja (Fatimah, 2006). kimia yang akan menimbulkan berbagi penyakit (Partodiharjo, 2008).

2.2 Tiga Bahan Rokok yang Paling Berbahaya

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

Yang Terhormat (orang tua / pengasuh)

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB II ROKOK DI KALANGAN REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi mulai dari usia remaja hingga orang tua baik laki-laki maupun

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad

I. PENDAHULUAN. adalah perokok pasif. Bila tidak ditindaklanjuti, angka mortalitas dan morbiditas

Zat Adiktif dan Psikotropika

BAB I PENDAHULUAN 1.2 LATAR BELAKANG

Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke

BAB I PENDAHULUAN. dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda kecil yang paling banyak digemari dan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menghisap dan menghembuskannya yang menimbulkan asap dan dapat terhisap oleh

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB III ANALISIS MASALAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA KARYAWAN DI YOGYAKARTA

Manfaat Minum Air Putih

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan silent disease yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang. agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujungnya yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa normal bervariasi antara 4-10 jam sehari dan rata-rata berkisar antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HealthFirst. Menguak Fakta dan Mitos Rokok serta Alkohol. Hidup Sehat tanpa Rokok dan Alkohol

BAB I PENDAHULUAN. hidup bila tidak mampu bergerak, memelihara gerak dalam. mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. berskala menengah dan kecil (home industry) dan memproduksi rokok kretek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan. ada juga yang menyebutkan bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau

WALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Cch. Memerangi Kanker: Keputusan Anda, Pilihan Anda. Indonesian. Jangan Memperpendek Hidup Anda dengan Merokok Tembakau! Cross Cultural c1 Health

KERACUNAN KARBON MONOKSIDA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PANDUAN LARANGAN MEROKOK DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT A. PENDAHULUAN Kebiasaan merokok bagi sebagian masyarakat sangat sulit ditinggalkan, utamanya yang sudah kecanduan, tanpa rokok serasa hampa. Sebagai salah satu kebiasaan (buruk), asap rokok dewasa ini begitu memasyarakat tidak mengenal umur dan lokasi. Mulai dari fasilitas umum non kesehatan hingga fasilitas kesehatan semisal klinik, puskesmas, dan rumah sakit tak terkecuali Rumah Sakit Begitu buruknya kebiasaan merokok ini hingga merambah ke beberapa oknum Rumah Sakit yang notabene seharusnya mengerti mengenai efek negatif merokok ini dan seharusnya pula menjadi contoh bagi masyarakat agar tidak merokok di lingkungan Rumah Sakit. Tulisan ini tidak akan membahas mengenai betapa banyak penyakit yang diakibatkan merokok dalam jangka pendek hingga jangka panjang. Namun lebih ke dampak kesehatan dan sosial bagi para perokok pasif. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok, namun kebetulan "bernasib buruk" berada di lingkungan perokok. Perokok pasif ini bisa siapa saja, mulai bayi baru lahir yang kebetulan bapak/ ibunya perokok, hingga lansia (lanjut usia). Banyak alasan seseorang tidak merokok, antara lain: alergi asap rokok dan tidak biasa merokok. Seseorang yang tidak merokok dengan alasan alergi umumnya menghindari asap rokok maupun kebiasaan buruk ini, karena efeknya pada saluran pernafasan hingga paru-paru begitu spontan. Tak kurang mulai dari batuk, bersinbersin, hingga pada kasus yang lebih parah radang paru-paru. Mengapa perokok pasif sangat mudah terganggu kesehatannya jika dibandingkan perokok aktif? Pertama, perokok aktif pada umumnya "lebih siap", mempersiapkan dirinya untuk membatasi sejauh mana asap rokok ini terhirup dalam saluran pernafasannya. Berbeda dengan perokok pasif, golongan ini sama sekali tidak siap menerima asap rokok, ditambah lagi jika alergi justru memperparah kondisinya. Masalah ini makin diperburuk dengan ketidakberanian lingkungan melarang perokok aktif menghentikan aksi merokok di tempat umum tanpa memperdulikan lingkungan. Akhirnya bisa ditebak perokok pasif ini dipastikan akan sakit. Kedua, masih terkait dengan point pertama, aksi merokok yang "dibiarkan" ini menjadi "role model" yang seolah bisa ditiru masyarakat pelajar dan dewasa usia produktif ditambah lagi "sugesti -salah" iklan rokok yang meracuni melalui semua media massa di Indonesia, semakin memperburuk keadaan dengan munculnya "kader" perokok-perokok baru di lingkungan kita. Di

beberapa tempat, serasa bukan hal tabu sang anak di usia sekolah merokok bahkan minum alkohol bersama ayah atau pamannya. Tentu hal ini pun bukan tanpa sebab, jika ditelusuri lebih jauh permasalahan ekonomi menghimpit memaksa kondisi yang menyebabkan tingkat pendidikan rendah sehingga apa yang diajarkan di dunia pendidikan tidak sampai sasara B. Pengertian Rokok Rokok merupakan lintingan tembakau yang digulung dengan kertas, daun, kulit kelongsong jagung sebesar kelingking dan panjangnya mencapai 8-10 cm dihisap orang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan Kandungan Rokok Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4.000 bahan kimia, baik berupa gas maupun partikel yang umumnya bersifat racun (toksik), iritasi, dapat menimbulkan kanker (karsinogenik), bersifat radioaktif dan menyebabkan kecanduan (adiktif) dan dapat menyebabkan kematian. Beberapa bahan kimia yang sangat beracun seperti : a) Nikotin Cairan berminyak yang tidak berwarna dan membuat rasa perih. Nikotin dapat am tubuh melalui paru-paru dan saluran pencernaan jika zat tersebut tercampur air liur kemudian tertelan. Nikotin dapat menghambat kontraksi rasa lapar. Mengandung zat adiktif (ketagihan nikotin dalam rokok sama ketagihannya dengan heroin atau kokain) yang mempengaruhi saraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. b) Tar Tar adalah kumpulan dari ratusan bahkan ribuan bahan kimia dalam komponen padat asap rokok setelah dikurangi nikotin dan air yang berwujud cairan kental berwarna coklat tua/ hitam. Semuanya dapat merusak sel paru-paru dan dapat menyebabkan kanker. c) Karbon monoksida

Gas tidak berbau dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna unsur arang dan karbon. Zat ini sangat beracun karena dapat menghambat pengangkutan oksigen (O 2 ) ke otot yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras. d) Amonia Gas yang terdiri dari hidrogen dan nitrogen. Amonia sangat gampang memasuki sel-sel tubuh. Racun amonia sangat keras, sehingga kalau disuntikkan sedikit saja ke pembuluh darah akan menyebabkan pingsan/ koma. Contoh bahan yang mengandung ammonia adalah deterjen pembersih lantai. (1) Formaldehida Gas tidak berwarna, berbau tajam. Gas ini tergolong pengawet dan pembasmi hama. Salah satu jenis zat ini adalah formalin. (2) Arsen Arsen merupakan racun tikus. (3) Zat-zat lainnya Seperti, Asam Asetik, Naptalin, Asetanisol, Hidrogen Sianida, Hidrasin, Aseton, Kadmium, Metanol, Polonium-210, Sodium Hidroksida, Formalin, Geraniol, Toluene, Urea, Cinnamaldehyde Bahaya Rokok Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan baik bagi perokok maupun orang di sekitar perokok (perokok pasif). Pada asap rokok terdapat ratusan bahan beracun. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui apa yang ada pada asap rokok dan bahayanya bagi kesehatan. Bahaya tersebut beberapa diantaranya adalah akibat rokok terhadap paruparu dan jantung. Selain itu juga tidak bisa dikesampingkan bahayanya terhadap otak, lambung, ginjal dan masih banyak lagi organ tubuh lainnya. Bahaya bagi Paru-Paru dan Saluran Pernafasan Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar (atas) terjadi perubahan struktur dan bentuk sel lapisannya dan juga dikeluarkannya lebih banyak cairan lendir atau mucus. Pada saluran napas kecil (bawah) terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel

dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli (bagian akhir saluran nafas). Jika hal ini berlanjut akan mengakibatkan kanker. Bahaya bagi Jantung dan Pembuluh Darah Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi terhadap tercetusnya penyakit jantung koroner. Gangguan pada jantung disebabkan oleh rusak atau terganggunya pembuluh darah yang menyediakan darah bagi jantung. Gangguan ini mengakibatkan penyumbatan akibat penggumpalan komponen darah di dinding pembuluh darah. Penyumbatan ini dapat mengakibatkan hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit akibat penyumbatan pembulah darah perifer yang bias menyebabkan kaki diamputasi. Bahaya bagi Organ Tubuh Lainnya Rokok dapat mengakibatkan gangguan pada lambung. Pada keadaan normal lambung dapat bertahan terhadap keasaman cairan lambung karena beberapa zat tertentu. Nikotin dapat mengacaukan zat tertentu terutama bikarbonat yang membantu menurunkan derajat keasaman. Kebiasaan merokok dapat memperparah penyakit lambung yang sudah ada misalnya gastritis dan tukak lambung-duodenum. Selain yang telah disebutkan diatas merokok juga dapat mengakibatkan kemandulan baik bagi pria maupun wanita, impotensi bagi pria, gangguan pada janin ibu hamil dan juga bisa memicu timbulnya serangan asma. Bahaya Perokok Pasif Perokok pasif yaitu orang yang berada di sekitar orang yang merokok ikut mendapatkan dampak buruk dari asap rokok. Perokok pasif menghisap asap rokok yang keluar dari ujung batang rokok. Resiko penyakit yang ditimbulkan tidak kalah besar dari seorang yang merokok. Bahkan perokok pasif mendapat bahaya yang lebih besar karena asap

yang dihisap dikeluarkan terus dari ujung batang rokok. Oleh karena itu adalah wajar jika ada orang yang terganggu dan melarang orang lain merokok disebelahnya karena orang tersebut mempunyai hak penuh untuk hidup sehat. Dampak Lainnya - Membuat gigi kuning/hitam, kuku kuning, tampak lebih tua dan nafas bau, kulit keriput, mata merah. - Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa. - Hari-hari kerja hilang Tujuan adanya Larangan Merokok di Lingkungan Fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit) Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat membutuhkan kondisi lingkungan yang sehat khususnya pengaruh negatif dari api rokok yang berpotensi adanya kebakaran terutama oksigen dan gas lainnya yang digunakan di lingkungan rumah sakit yang sangat sensitif terhadap percikan api termasuk api rokok. Selain itum, asap rokok dapat mengganggu/memperburuk kesehatan pasien dan memperlambat kesembuhan pasien. Tips Berhenti Merokok Tumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti merokok Minum air putih sesering mungkin Ini akan membantu mengeluarkan nikotin dan bahan kimia lainnya dari tubuh lebih cepat. Gunakan sedotan untuk memenuhi keinginan merokok. Membuat sesuatu

- Buang perlengkapan merokok seperti korek, asbak, dan tentunya rokok (Jauhkan diri dari para perokok lain sedapatnya terutama selama beberapa minggu berikutnya. Ini akan mengalahkan godaan dan menguatkan keputusan anda untuk tidak mulai lagi. - Lakukan kegiatan yang membuat anda lupa akan rokok - Tolak ajakan untuk merokok dengan mengatakan maaf, saya tidak merokok - Rancangkan duit yang biasanya anda belikan rokok untuk keperluan lain. - Cari pertolongan, Entah ingin berhenti secara mendadak atau secara bertahap dengan pelan-pelan mengurangi banyak rokok yang Anda isap, alangkah baiknya bila ada orang yang memberikan dukungan. Dengan dukungan dari beberapa orang, hasilnya akan jauh berbeda. Mintalah dukungan dari teman-teman dan keluarga, atau dari perkumpulan yang sama-sama ingin berhenti merokok. Mengkonsumsi sesuatu - Sepiring buah tiap hari, ini merupakan suatu penawar yang manjur terhadap racunracun tembakau. - Mengganti rokok dengan permen saat mulut terasa pahit ketika muncul keinginan untuk merokok - Minum sari jeruk. Ketika harus mengatasi reaksi-reaksi akibat hilangnya asupan nikotin, dan ini bisa berlangsung selama satu atau dua pekan. Akan tetapi akan lebih mudah mengatasi reaksi-reaksi seperti mudah tersinggung, cemas, bingung, sulit konsentrasi, dan sulit tidur akibat penghentian asupan nikotin secara jauh lebih cepat apabila banyak meminum sari jeruk selama masa itu. Itu karena sari jeruk membuat urin lebih asam, jadi lebih cepat mengusir nikotin dari tubuh anda. Menarik nafas panjang - Adakanlah cukup gerak badan termasuk menarik nafas dalam-dalam sebanyak 10 kali serta berjalan-jalan jauh di udara terbuka beberapa kali setiap hari ini akan membersihkan paru-paru dan memperbaiki perasaan kesehatan anda. Melengahkan nyalaan api Melakukan senam/olahraga/latihan gym Tips Untuk Berhenti Merokok Khususnya di Lingkungan Fasilitas Kesehatan

a. Merokoklah sebelum anda ke rumah sakit b. Jangan membawa bekal rokok anda ke rumah sakit c. Bawa bekal permen sebagai pengganti rokok jika keinginan anda merokok timbul saat di rumah sakit d. Ingatlah selalu akan keberadaan keluarga anda yang sakit atau pasien lainnya yang dirawat di rumah sakit agar tidak terkena polusi asap rokok yang dapat memperburuk kondisi dan memperlambat kesembuhan keluarga anda atau pasien lainnya jika anda merokok di lingkungan fasilitas kesehatan (rumah sakit) e. Jika anda benar benar tidak tahan untuk tidak merokok, pergilah ke tempat lain diluar lingkungan rumah sakit.