(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. kalsium, frekuensi konsumsi sumber kalsium anak, frekuensi konsumsi

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kedungkandang. Waktu pelaksanaan April 2017.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode cross sectional, dimana data yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. masyarakat pada saat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 4 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. cross-sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan hubungan status gizi dengan siklus menstruasi. Penelitian. satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. variabel terikat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo,

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian. Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku

METODE PENELITIAN. n =

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. waktu dengan tujuan untuk mencari hubungan Faktor-Faktor Resiko

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. 23 April Penelitian dilakukan pada saat pagi hari yaitu pada jam

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional karena data

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. tidak sakit akan tetapi juga tidak sehat. Memasuki era globalisasi, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.

METODE. Desain, Waktu dan Tempat

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN. Penelitian yang berjudul : Hubungan status gizi dengan tingkat kebugaran pada siswa kelas XI SMAN 1 Palimanan.

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.

METODE PENELITIAN 1 N

Transkripsi:

57 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor biologis (jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi (pengetahuan gizi, uang saku), dan gaya hidup (perilaku makan, waktu olahraga di sekolah, kegiatan ekstra kurikuler, kegiatan waktu luang) terhadap status gizi pada siswa kelas 8 di SLTP Negeri 7 Bogor. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penulis melakukan penelitian variabel diambil pada waktu bersamaan. Studi cross sectional merupakan salah satu jenis studi observasional untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen meliputi faktor biologis (jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi (pengetahuan gizi, uang saku), dan gaya hidup (kebiasaan makan utama,makan pagi, makan jajanan dan aktivitas fisik diluar sekolah serta kegiatan waktu luang), sedangkan variabel dependen meliputi status gizi remaja berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). 4.2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dillaksanakan pada tanggal 6 dan 10-12 November 2008, berlokasi di sekolah SLTP Negeri 7 Bogor, di jalan Paledang No. 25 kota Bogor.

58 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas 8 SLTPN 7 Bogor. Jumlah populasi keseluruhan adalah sebanyak 364 orang. 4.3.2. Besar Sampel (Kriteria Responden) Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah untuk inklusinya meliputi seluruh siswa kelas 8 SLTPN 7 Bogor yang memiliki kriteria meliputi usia 13-14 tahun, masing-masing laki-laki dan perempuan, tidak sedang menderita sakit berat dan bersedia untuk diwawancarai serta diukur berat badan (BB), tinggi badan (TB). Sedangkan ekslusinya adalah diluar dari kriteria yang ada pada inklusi. 4.3.2.1. Besar Sampel Untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus uji hipotesis untuk dua proporsi populasi, berikut rumus sampel selengkapnya: n = {Z 1-α/2 2p (1-P 1 ) + Z 1- β P 1 (1-P 1 ) + P 2 ( 1-P 2 )} 2 (P 1 -P 2 ) 2 Keterangan : n = Jumlah besar sampel Z 1-α/2 = Derajat kemaknaan 95% (1,96), α = 0,05 P = (p1 + p2 )/2

59 Z 1- β = Kekuatan uji 80 % (0,84), β = 1,28 p1 =Proporsi gizi salah pada remaja laki-laki penelitian terdahulu(19,6%) (Sumartanti, 2003) p2 = Proposi gizi salah pada remaja perempuan penelitian terdahulu (7,7%) (Sumartanti, 2003) Dari perhitungan diatas, maka didapakan jumlah minimal subjek adalah sebanyak 185 siswa. Untuk mengantisipasi adanya data yang tidak lengkap, maka jumlah anak yang diambil ditambah 10% menjadi 204 siswa. 4.3.3. Cara Pengambilan Sampel Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (Simple Random Sampling) yaitu dengan menggunakan tabel acak, dimana sampel yang telah didapat sebesar 204 responden kemudian berdasarkan tabel acak setiap kelas meliputi kelas 8-1, sampai dengan kelas 8-9, dipilih berdasar angka yang dilihat dari tabel acak. Kemudian didapat jumlah responden dari masingmasing kelas sebesar 23, 22 dan 21 reponden. 4.4. Prosedur Penelitian Berdasarkan jadwal yang telah didapat dan disepakati bersama oleh pihak sekolah, bahwa pengambilan data akan dilaksanakan pada saat jam mata ajaran olahraga dan dilakukan disebuah aula yang telah disediakan. Penelitian ini akan dilakukan selama 4 hari berturut-turut yaitu dimulai dari hari senin hingga kamis, dan masing-masing dilakukan pada waktu pagi (pkl. 08.00) hingga siang hari (pkl. 14.00). Untuk jadwal hari senin kelas yang akan diambil datanya adalah kelas 8-7, 8-

60 3 dan 8-1. Hari selasa, kelas yang akan diambil datanya adalah kelas 8-9 dan 8-8, sedangkan pada hari rabu kelas yang akan diambil data hanya kelas 8-2 dan untuk hari terakhir yaitu hari kamis, kelas yang akan diambil datanya adalah kelas 8-5, 8-6, dan 8-4. Alasan penulis mengambil jadwal jam olahraga agar mata ajaran lain yang sedang baerlangsung tidak tergganggu oleh kegiatan penelitian. Proses pengambilan data, responden dikumpulkan di aula yang telah disediakan, tahap awal kegiatan dilakukan pengambilan data ukuran antropometri yaitu meliputi BB dan TB untuk tiap-tiap responden. Kemudian setelah ukuran antropometri didapat, responden di arahkan ke proses selanjutnya yaitu wawancara mengenai kebiasaan makan mereka, bagi responden yang sudah selesai diwawancarai, kemudian diberikan sebuah angket berupa kuesioner mengenai pengetahuan gizi dan aktivitas fisik serta faktor lainnya yang harus mereka isi sendiri. Sebelum responden mengisi angket yang telah dierikan, peneliti memberikan penjelasan terlebih dulu kepada responden untuk menghindari adanya kesalahan dalam pengisian. Setelah responden melewati beberapa rangakaian kegiatan penelitian maka responden boleh meninggalkan aula sambil diberikan souvenir sebagai tanda terimakasih peneliti. 4.5. Pengumpulan Data 4.5.1. Persiapan untuk Pengambilan Data Pada tahap ini penulis membuat kuesioner, memeriksa kelengkapan data kuesioner yang diperlukan serta memperbanyak kuesioner tersebut sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan.

61 4.5.2. Instrumen Penelitian Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Timbangan injak / SECA dengan ketelitian sebesar 0,1 kg untuk mengukur berat badan responden. b. Microtoise dengan ketelitian sebesar 0,1 cm, untuk mengukur tinggi bdan responden. c. Kuesioner berupa pengetahuan gizi, aktivitas fisik dan faktor lainnya. d. Kuesioner untuk kebiasaan makan berupa frekuensi makan (FFQ). e. Software Komputer 4.5.3. Tenaga Pengumpul Data Pada saat pengumpulan data penulis dibantu oleh 4 orang tenaga masingmasing 2 orang untuk pengambilan data BB dan TB, 2 orang sebagai pewawancara kebiasaan makan, dan 1 orang untuk membagikan kuesioner dan mengawasi kegitan penelitian berlangsung. 4.5.4. Validitas dan Reabilitas Agar validitas dan reabilitas dapat terjaga, sebelumnya dilakukan pelatiihan bagi tenaga pengumpul data. Tujuan pelatihan ini untuk menyamakan persepsi antar pewawancara tentang tujuan, cara mengumpulkan data dan jenis informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam pelatihan ini bagi tenaga peneliti yang belum mengerti baik dari segi bahasa maupun materi kuesioner yang akan ditanyakan ke

62 responden didiskusikan bersama sehingga kesalahan pada saat wawancara dapat diperkecil. 4.5.5. Macam Data dan Proses Pengumpulan Data Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data sekunder berupa data mengenai gambaran umum tempat penelitian, sedangkan untuk data primer terdiri dari: a. Data Antropometri Data ini diperoleh dengan melakukan penimbangan berat badan dengan timbangan injak seca, dengan cara responden ditimbang dalam posisi tegak, pandangan lurus ke depan, sepatu dilepas dan tidak memegang atau menggantungi barang lain. Hasil penimbangan adalah angka berat badan responden. Selain itu, dilakukan pula pengukuran tinggi badan responden dengan menggunakan microtoise yang ditempel didinding dengan jarak dari lantai 2 meter. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan cara responden berdiri tegak kemudian reponden diukur dalam posisi tegak lurus dengan kepala menempel pada dinding. Didapat hasil pengukuran berupa angka tinggi badan dalam bentuk sentimeter. b. Data Jenis kelamin Data ini diperoleh dengan mengisi form kuesioner yang telah disediakan. Data jenis kelamin dikelompokkan berdasarkan status gender responden, terbagi menjadi 2 kelompok yaitu: 1) laki-laki dan 2) perempuan.

63 c. Data Jumlah anggota keluarga Data jumlah anggota keluarga diperoleh dengan mengisi form kuesioner yang telah disediakan. Jumlah anggota keluarga dituliskan dalam bentuk angka. Pertanyaan jumlah anggota keluarga dibuat dalam bentuk pertanyaan terbuka. Kategori jumlah anggota keluarga di bagi menjadi 1. besar : > 5 orang dan 2. kecil : 5 orang. d. Data Pengetahuan gizi Data pengetahuan gizi diperoleh dengan mengisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti mengenai gizi. Dan ketentuan penilaian setiap responden yang menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak < 70 % maka dikategorikan ke dalam pengetahuan kurang sedangkan responden menjawab pertanyaan 70% maka dikateorikan ke dalam pengetahuan baik. e. Data Uang saku Data uang saku diperoleh dengan mengisi pertanyaan mengenai sistem pemberian uang saku dalam perhari, perminggu atau perbulan dan responden menyebutkannya dalam bentuk angka. Uang saku dikategorikan menjadi 1. Besar : jika uang saku dari median (10.000) dan 2. Kecil : jika uang saku < dari median (10.000).

64 f. Data Kebiasaan makan Data kebiasaan makan diperoleh dengan cara peneliti mencatat dan mengisi form food frequency (FFQ) berdasarkan frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi. Kebiasaan makan terdiri dari: 1. Kebiasaan makan utama Data kebiasaan makan utama diperoleh dengan mencatat dan mengisi form food frequency (FFQ) mangenai konsumsi makanan lengkap dalam 1 hari, dikategorikan menjadi 1. < 3 x/hari dan 2. 3 x/hari 2. Kebiasaan makan pagi Data kebiasaan makan pagi diperoleh dengan mecatat dan mengisi form food frequency (FFQ) mangenai konsumsi makanan pagi yang dikategorikan menjadi 1. jarang ( 3x/mgg) ; 2. sering (4-7 x/mgg) (Depkes, 1996). 3. Kebiasaan makan jajanan Data kebiasaan makan jajanan diperoleh dengan mencatat dan mengisi form foo frequency (FFQ) mengenai konsumsi makan jajanan yang dikategorikan menjadi 1. jarang ( 3x/mgg) ; 2. sering (4-7 x/mgg) (Depkes, 1996). g. Data Aktivitas Fisik 1. Diluar sekolah Data waktu olahraga disekolah diperoleh dengan mengisi kuesioner mengenai jenis kegiatan yang dilakukan diluar sekolah (< 3 x/ minggu dan 3 x/minggu ) dan waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut (< 30 menit dan 30 menit). Kegiatan tersebut di kategorikan menjadi 1. berat dalam waktu lama ( 90 ) dan 2. ringan dalam waktu sebentar 2. (< 90 ).

65 2. Data waktu luang Data untuk waktu luang diperoleh dengan mengisi kuesioner mngenai kegiatan apa saja yang dilakukan selama waktu luang dan waktu yang digunakan untuk melakukan hal tersebut dalam sehari ( 1. > 2 jam perhari dan 2. < 2 jam perhari). h. Data IMT Data IMT diperoleh dengan menggunakan data antropometrik berat badan dalam kilogram dibagi oleh kuadarat tinggi badan dalam sentimeter. Pada penelitian ini, pengolahan data IMT tersebut dillakukan dengan menggunakan software Epi-Info untuk mengetahui nilai persentil IMT anak kelas 8 SLTPN 7 Bogor. i. Data Status Gizi Data status gizi diperoleh melalui perbandingan nilai IMT responden dengan nilai standar persentil IMT menurut umur dari CDC Growth Chart tahun 2000 yang dikategorikan menjadi: 1. Kurus (underweigth) : IMT < 5 persentil 2. Normal : IMT 5- < 85 persentil 3. Risiko Gemuk ( Risk overweight ) : IMT 85 95 persentil 4. Gemuk ( Overweight) : IMT > 95 persentil Yang dikategorikan menjadi : a. Gizi salah (IMT risiko gemuk, gemuk dan kurus) b. Gizi baik (IMT normal)

66 4.6. Analisis Data 4.6.1. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk menganalisa data serta variabel independen (jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pengetahuan gizi, uang jajan, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik) dan dependen (Status gizi) yang disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan software komputer. 4.6.2. Analisis Bivariat Untuk melihat hubungan antara variabel dependen (Status gizi) dengan masing-masing variabel independen (jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pengetahuan gizi, uang jajan, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik). Adapun uji statistik yang dilakukan adalah uji X 2 (Chi square). Uji tersebut diambil berdasarkan pertimbangan bahwa variabel independen dan variabel dependen merupakan data kategori. Analisis uji statistik chi square pada batas kemaknaan p < 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Rumus chi square adalah sebagai berikut: X 2 = (0 E ) 2 E ; df = ( k- 1 ) ( b- 1 ) Keterangan : X = Chi Square 0 = nilai yang diobservasi

67 E = frekuensi yang dihasilkan k = jumlah kolom b = jumlah baris Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen digunakan derajat kemaknaan 5% (α = 0,05 ). Bila hasil uji statistik mendapatkan nilai p < 0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut dan jika nilai p > 0,05 maka tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut.