PERANAN PERMAINAN PAINTBALL DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEPEMIMPINAN TERHADAP REMAJA. Nofi Marlina Siregar, Martino Herlangga

dokumen-dokumen yang mirip
Mata Kuliah Ecommerce Peluang Usaha Penyewaan Arena Paintball

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa dan

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Asep Saputra, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

PSIKOLOGI REMAJA. Sumber buku : Psikologi Remaja karangan Prof. Dr. Sarlito WS. Oleh : Saktiyono B. Purwoko, S.Psi

PENDAHULUAN Latar Belakang

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. adanya proses pengumpulan data melalui pengamatan dan wawancara. menemukan makna yang ada di balik data yang diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

TINJAUAN TENTANG SOSIALISASI ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA DALAM PERKEMBANGAN SOSIALNYA DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI 1 KANTOR GUBERNUR PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurlaela Damayanti, 2013

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

BAB III METODE PENELITIAN. alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dan tekanan dalam kehidupan dipengaruhi oleh persepsi, konsep

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Yang Maha Esa. Manusia diciptakan berbeda dari makhluk-makhluk Tuhan yang

Ontong Sinaga Surel:

Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Ceria Desa Sesela Kabupaten Lombok Barat

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika zaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

KURANGNYA KONTROL DIRI SISWA DI LINGKUNGAN SMK NEGERI 2 BATAM

PENGARUH BULLYING TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 05 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI DI DESA TAWANG KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

Oleh Zul Andri Syamsul Gultom Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi di Taman Kanak-kanak Tauladan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri)

BAB 2 DATA DAN ANALISA

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

B A B I PENDAHULUAN. di sepanjang rentang hidup. Salah satu tahap perkembangan manusia

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

BAB I PENDAHULUAN. sosial anak. Hurlock (1993: 250) berpendapat bahwa perkembangan sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktunya berbeda bagi setiap orang tergantung faktor sosial dan budaya.

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang LISTYA ANGGRAENI, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia selain sebagai makhluk pribadi, juga merupakan makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai hak yang sama dengan orang dewasa.

HUBUNGAN ANTARA PEMBELAJARAN PENJAS DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA

TUMBUH KEMBANG ANAK. Mei Vita Cahya Ningsih. Tumbuh (pertumbuhan) berkenaan dengan pertumbuhan ukuran organ tubuh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSAT PAINTBALL

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP KERJASAMA SISWA

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. latin adolensence, diungkapkan oleh Santrock (2003) bahwa adolansence

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur

BAB I PENDAHULUAN. memiliki konsep diri dan perilaku asertif agar terhindar dari perilaku. menyimpang atau kenakalan remaja (Sarwono, 2007).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

AKTIVITAS GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROPOSAL KEGIATAN PERMAINAN PAITBALL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang menjelaskan tentang pengertian dan tujuan. pendidikan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan

BAGAIMANA MENGENAL DIRI ANDA

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGALAMAN REMAJA DALAM MENERIMA PENDIDIKAN SEKS

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

Transkripsi:

PERANAN PERMAINAN PAINTBALL DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEPEMIMPINAN TERHADAP REMAJA Nofi Marlina Siregar, Martino Herlangga Universitas Negeri Jakarta email: nofisiregar_fik96@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui peranan permainan paintball dalam membentuk karakter kepemimpinan terhadap remaja, tempat penelitian ini dilaksanakan di Eco Park Green MissionAncol Jakarta Utara. Waktu penelitian pada 14 November 2014 hingga 11 Januari 2015. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah para komunitas paintball, sampel dalam penelitian ini terdiri dari 16 orang. Untuk uji coba sampel akan diambil 8 orang untuk diamati. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik non random sampling yaitu dengan purposive sampling. Dari data yang telah diolah dapat disimpulkan sebagai berikut: penerapan permainan paintball dapat membangun sikap atau karakter kepemimpinan terhadap remaja sehingga dapat berguna dalam kehidupan sosial. Kata-kata kunci: permainan paintball, karakter kepemimpinan dan remaja. PENDAHULUAN Paintball adalah olahraga dimana pemain mengeliminasi lawannya dengan cara menembak menggunakan peluru yang terdiri dari cat (disebut dengan paintball yang biasanya ditembakkan dari karbondioksida atau gas bertekanan yang memperkuat senjata paintballatau biasa disebut marker. Permainan tersebut juga dapat dimainkan baik secara indooratau outdoordan memiliki berbagai macam bentuk, yang paling terkenal adalah woodsball, Skenario, X-Ball, dan Speedball. Paintball jika dihubungkan dengan pengetahuan mengenai karakter seseorang, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisikondisi tertentu. Dilihat dari sudut pengertian, ternyata karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan. Kemudian karakter juga bisa dibentuk melalui pikiran yang didapat dan terbentuk dari pengalaman hidupnya. Pembentukan karakter disini terhadap remaja karena masa remaja adalah proses pencarian identitas. Proses ini mengeksplorasi seluruh potensi, baik, emosi, pikiran, maupun spiritual mereka, agar terungkap dan berkembang seluruh potensi terbaiknya. Permainan paintball diharapkan bisa munumbuhkan rasa percaya diri, keterampilan berkomunikasi, membina hubungan sosial 78

dilingkungannya, jiwa kepemimpinannya timbul serta efektif dalam mengelola sikap. Pada hal ini lebih ditekankan dengan jiwa kepemimpinan adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan. Sukses tidaknya sebuah kelompok sangat tergantung pada kemampuan pemimpin dalam menggerakan sebuah kelompok untuk mencapai tujuan. Sebagian besar umat manusia memerlukan pemimpin bahkan mereka tidak menghendaki yang lain dari pada itu. Penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri, yang dimaksud adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup. Peranan karakter kepemimpinan juga berpengaruh dalam perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan teman sebaya dibanding orang tua Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman. Pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar. Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya. KAJIAN TEORI Permainan. Permainan merupakan salah satu aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang mengisi waktu luang atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau dengan bersama-sama, Permainan bisa berupa olahraga atau dengan media elektronik. Adapun aturan permainan yang dan penerapannya tergantung pada tempat dengan tujuan untuk menjamin keselamatan, menjaga kejujuran permainan atau menghilangkan kecurangan. Berikut ini adalah beberapa aturan yang harus ditegakkan dalam permainan Paintball: 1. Jarak Minimum 2. Perlengkapan Paintball 3. Lapangan Paintball 4. Jarak tembak 5. Beberapa strategi formasi bermain: Bungkerterbuat dari balon dan merupakan bungker yang sering digunakan dalam kompetisikompetisi Paintball internasional yang telah memiliki standar internasional : 1. Temples (bungker yang berbentuk menyerupai candi) 2. Cylinder 3. Medium cylinder 4. Cake 5. Brick 6. Medium doritos 7. Smalldoritos 8. Giant beam 9. Bumper 79

10. U (bungker berbentuk huruf U ) Peralatan (perlengkapan) Olahraga Paintball 1) Masker 2) Marker / Gun 3) Peluru cat (Paints) Fase Remaja Pada hal ini masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja. 1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa stormdan stress. 2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri 3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak halhal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa. 4. Kebanyakan remaja bersikap dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Usia remaja perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap yaitu: a. Masa remaja awal (10-12 tahun) 1. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya. 2. Tampak dan merasa ingin bebas. 3. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak). b. Masa remaja tengah (13-15 tahun) 1. Tampak dan ingin mencari identitas diri. 2. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis. 3. Timbul perasaan cinta yang mendalam. c. Masa remaja akhir (16-19 tahun) 1. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri. 2. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif. 3. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya. 4. Dapat mewujudkan perasaan cinta. 5. Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak. Kepemimpinan Pemimpin adalah seorang yang memiliki kempampuan untuk mempengaruhi dan menggerakan orang lain untuk mencapai tujuan. Sukses tidaknya sebuah kelompok sangat tergantung dari kemampuan pemimpin dalam menggerakan seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan. kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, panik, kacau, anarki, dan lain-lain. Sebagian besar umat manusia memerlukan pemimpin bahkan mereka tidak menghendaki yang lain dari pada itu. Kepemimpinan merupakan faktor terpenting dalam suatu kelompok, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan kepemimpinan itu? Banyak para penulis yang memberikan definisi tentang kepemimpinan. kepemimpinan 80

adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut. Kepemimpinan tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam diri dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi seorang pemimpin baik bagi dirinya sendiri, keluarga, lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial. Kepemimpinan merupakan karakter yang mungkin semua orang miliki dan seorang pemimpin yang baik harus memiliki kepribadian, kreatif, cerdas, mempunyai keahlian yang lebih dan mau belajar mendengar kritikan orang lain. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei, data yang dikumpulkan akan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar. Kata-kata disusun dalam kalimat misalnya kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informan. Penelitian kualitatif bertolak dari kontruktivismeyang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individuindividu HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah diadakan pengujian terhadap instrumen penelitian pada 5 responden yang terdiri dari anggota, maka hasil analisis butir instrumen itu di tetapkan dalam pengambilan data penelitian. Dalam wawancara penelitian ini terdapat 2 butir pernyataan mengenai Kepatuhan atas instruksi, 2 butir pernyataan mengenai Berprilaku tertib, 2 butir pernyataan mengenai Mengikuti peraturanan, 2 butir pernyataan mengenai Memperhatikan tindakan, 2 butir pernyataan mengenai Kegigihan atau keseriusan, 3 butir pernyataan mengenai Berusaha meraih yang terbaik, 3 butir pernyataan mengenai Berusaha meraih yang terbaik, 2 butir pernyataan mengenai Berani berkorban, 2 butir pernyataan mengenai Belajar menerima perubahan atau hal-hal baru, 2 butir pernyataan mengenai Melakukan atau menerapkan hal baru, 2 butir pernyataan mengenai Kebersamaan, 2 butir pernyataan mengenai Saling tolong menolong. Setelah data terkumpul, dianalisis secara deskriptif persentase untuk mengetahui hasil data penelitian, langkah selanjutnya yaitu dilakukan pengolahan data dan melakukan analisis terhadap data penelitian yaitu berupa jawaban yang telah diisi oleh responden. Setelah menghitung skor rata-rata tiap butir pertanyaan dan menghitung persentase setiap butir pertanyaan berdasarkan hasil penelitian jawaban responden, kemudian dilakukan interprestasi hasil jawaban dari tiap butir pertanyaan. Interprestasi hasil analisis data setiap butir pernyataan diperoleh dengan menggunakan menghitung jumlah skor tiap butir pernyataan dibagi jumlah responden kemudian dikalikan 100%. Adapun hasilnya sebagai berikut: 81

Tabel 1. Patuh Terhadap Intruksi Oleh Ketua Regu Sangat Tahu 2 40 % Tahu 3 60 % Kurang Tahu 0 0% Tidak Tahu 0 0 % Sangat Tidak Tahu 0 0 % diketahui bahwa yang dilakukan saat diberi instruksi oleh ketua regu sebanyak 2 orang atau 40 % yang menjawab sangat tahu dan sebanyak 3 orang atau 40% yang tahu. Tabel 2. Mentaati Intruksi Ketua Regu Sangat Setuju 2 40 % Setuju 3 60 % bahwa yang mentaati ketika ketua regu memberi instruksi sebanyak 2 orang atau 40 % yang menjawab sangat tahu dan sebanyak 3 orang atau 40% yang tahu. Tabel 3. Bersikap Tertib Selama Permainan Berlangsung diketahui bahwa yang bersikap tertib selama permainan berlangsung sebanyak 1 orang atau 20 % yang menjawab sangat tahu dan sebanyak 4 orang atau 80% yang tahu. 82

Tabel 4. Rekan Team Anda Tidak Berpilaku Baik diketahui bahwa rekan team yang tidak berpilaku baik sebanyak 1 orang atau 20 % yang menjawab sangat tahu dan sebanyak 4 orang atau 80% yang tahu. Tabel 5. Merasa Dipaksa Untuk Mengikuti Peraturan Dalam Permainan Paintball Sangat Tahu 0 0 % Tahu 4 80 % Kurang Tahu 1 20 % Tidak Tahu 0 0 % Sangat Tidak Tahu 0 0 % diketahui bahwa yang Tidak merasa dipaksa dalam mengikuti peraturan sebanyak 4 orang atau 80% yang tahudan yang menjawab kurang tahu sebanyak 1 orang atau 20%. Tabel 6. Rekan Team Tidak Mengikuti Aturan Sangat Setuju 0 0 % Setuju 2 40 % Kurang Setuju 3 60 % diketahui bahwa rekan team yang tidak mengikuti aturan sebanyak 2 orang atau 40% yang tahu, dan yang menjawab kurang tahu sebanyak 3 orang atau 60%. 83

Tabel 7. Saling Memperhatikan Tindakan Teamnya diketahui bahwa yang saling memperhatikan tindakan teamnya sebanyak 4 orang atau 80% yang tahu, dan yangnmenjawab kurang tahu sebanyak 1 orang atau 20%. Tabel 8. Yang Dirasakan Ketika Tindakan Diperhatikan Oleh Rekan Team Sangat Setuju 2 40 % Setuju 3 60 % Sangat Tidak Setuju 0 10 % diketahui bahwa yang dirasakan ketika tindakan diperhatikan oleh rekan team sebanyak 2 orang atau 40% yang tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 1 orang atau 20%. Tabel 9. Dalam Permainan Diperlukan Kegigihan Sangat Setuju 2 40 % Setuju 3 60 % diketahui bahwa yang dalam permainan diperlukan kegigihan sebanyak 2 orang atau 40% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 1 orang atau 20%. 84

Tabel 10. Serius untuk Mengikuti Permainan Pendapat Frekuensi Frekuensi Relatif diketahui bahwa yang serius untuk mengikuti permainan sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 4 orang atau 80%. Tabel 11. Dalam Permainan Berusaha yang Terbaik Sangat Setuju 0 0 % Setuju 5 100 % diketahui bahwa dalam permainan berusaha yang terbaik yang menjawab tahu sebanyak 5 orang atau 100%. Tabel 12. Melakukan yang Terbaik dalam Situasi Sulit diketahui bahwa yang melakukan yang terbaik dalam situasi sulit sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 4 orang atau 80%. 85

Tabel 13. Memberikan Motivasi Sebelum Memulai Permainan diketahui bahwa yang memberikan motivasi sebelum memulai permainan sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 4 orang atau 80%. Tabel 14. Mengatur Strategi dalam Bermain diketahui bahwa yang mengatur strategi dalam bermain sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 4 orang atau 80%. Tabel 15. Menembak Musuh Sebanyak Mungkin dalam Bermain Paintball Serius untuk Mengikuti Permainan Sangat Setuju 0 0 % Setuju 5 100 % diketahui bahwa yang menembak musuh sebanyak mungkin dalam bermain paintball serius untuk mengikuti permainan sebanyak 5 orang atau 100% yang menjawab tahu. 86

Tabel 16. Cara untuk Bertindak Produktif diketahui bahwa cara untuk bertindak produktif sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 4 orang atau 80%. Tabel 17. Sikap Berani Berkorban diketahui bahwa yang mempunyai sikap berani berkorban sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 4 orang atau 80%. Tabel 18. Seluruh Anggota Team Berani Berkorban Sangat Setuju 2 40 % Setuju 3 60 % diketahui bahwa yang seluruh anggota team berani berkorban sebanyak 2 orang atau 40% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 3 orang atau 60%. 87

Tabel 19. Perubahan Strategi dan Teknik Peperangan Sangat Setuju 2 40 % Setuju 3 60 % diketahui bahwa yang melakukan perubahan strategi dan teknik peperangan sebanyak 2 orang atau 40% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 3 orang atau 60%. Tabel 20. Setuju dengan Perubahan dan Hal-Hal Baru Sangat Setuju 2 40 % Setuju 3 60 % diketahui bahwa yang setuju dengan perubahan dan hal-hal baru sebanyak 2 orang atau 40% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 3 orang atau 60%. Tabel 21. Posisi Bertahan dan Terdesak Setuju 1 20 % Kurang Setuju 3 60 % diketahui bahwa yang posisi bertahan dan terdesak sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 1 orang atau 20%, dan yang menjawab tahu sebanyak 3 orang atau 60%. 88

Tabel 22. Melakukan Perubahan dalam Mengambil Peran yang Berbeda diketahui bahwa yang melakukan perubahan dalam mengambil peran yang berbeda sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, dan yang menjawab tahu sebanyak 4 orang atau 80%. Tabel 23. Setuju Dengan Perubahan Dan Hal-Hal Baru Setuju 2 40 % Kurang Setuju 2 40 % Jumlah 5 100% diketahui bahwa yang setuju dengan perubahan dan hal-hal baru sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 2 orang atau 40%, menjawab tahu sebanyak 2 orang atau 40%. Tabel 24. Team Memiliki Rasa Kebersamaan yang Tinggi Sangat Setuju 0 0 % Setuju 5 100 % diketahui bahwa team memiliki rasa kebersamaan yang tinggi sebanyak 5 orang atau 100% yang menjawab tahu. 89

Tabel 25. Saling Menolong Itu Penting dalam Permainan Paintball Pendapat responden Frekuensi Frekuensi relatif Setuju 2 40 % Kurang Setuju 1 20 % Tidak Setuju 1 20 % diketahui bahwa yang saling menolong itu penting dalam permainan paintball sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 2 orang atau 20%, yang menjawab kurang tahu sebanyak 1 orang atau 20%, dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 1 orang atau 20%. Tabel 26. Menolong Anggota yang Terdesak Setuju 3 60 % Kurang Setuju 1 20 % diketahui bahwa yang menolong anggota yang terdesak sebanyak 1 orang atau 20% yang sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 3 orang atau 60%, dan yang menjawab kurang tahu sebanyak 1 orang atau 20%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan didukung deskripsi teoritis dan hasil analisis data maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Permainan paintball berpengaruh dalam membentuk nilai-nilai kepemimpinan pada remaja 2. Permainan paintball memiliki kekuatan yang dapat menjadi salah satu alternatif kegiatankegiatan pembentukan nila-nilai kepemimpinan. 3. Permainan paintball dapat melatih komunikasi sesama anggota agar selalu menjaga kekompakan, kesenangan dan rasa nyaman. 4. Permainan paintball juga dapat membentuk rasa saling menghargai antar sesama dan tolong menolong. Saran Setelah mengetahui hasil dari penelitian, maka disarankan: 1. Untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan pada remaja perlu mengadakan kegiatan seperti simulasi permainan paintball agar anggota-anggota dapat lebih meningkatkan jiwa kepemimpinan. 2. Melengkapi fasilitas dan arena permainan yang kurang 3. Mengembangkan dan menyediakan tempat dengan 90

biaya yang murah bagi masyarakat luas yang ingin mencoba permainan paintball. 4. Peneliti menyarankan kepada semua anggota-anggota serta komunitas lain untuk mengoptimalkan dan lebih siap, guna meningkatkan nilai-nilai kepemimpinan yang ada pada diri masing-masing anggota dan juga komunitas lain DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. 2014. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Bumi Aksara. Amodea, Jhon. 2004. Paintball 2Xtremes. Pennsylvania : Plubished By Paintball X3 Edition. Guersney, Bob. 2012. Paintball Originsnational Survival Game, Beginning of NPPL Woods Tournaments. USA and Europe. Virginia : Plubishedby DTB Edition. Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutikno, M. Sobry 2014. Pemimpin Dan Kepemimpinan. Lombok : Holistica, http://federasiolahragapaintba llindonesia.blogspot.com/ (diunduh 20 November 2014) Ultimatepaintballseries.com.au (Diakses 27 november 2014) www.paintballimpact.com/str atgy.html (Diakses 7 Desember 2014). 91