BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil K1 di Kabupaten Banyumas 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prawirohardjo (2010; h. 55) kehamilan, persalinan, nifas,dan

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Maternity Care, tujuan Maternity Care atau pelayanan kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4 dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2012, tercatat AKI yang mengalami kenaikan secara signifikan yaitu 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Menurut WHO Kematian maternal adalah kematian seseorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan (Prawirohardjo, 2010; h.7). Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus, mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711 kasus. Dengan demikian Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 menjadi 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah). Kematian Ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama pelayanan kesehatan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan terlambat mengenal tanda bahaya 1

2 dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu hamil itu sendiri yaitu 1). Terlalu tua pada saat melahirkan >35 tahun, 2). Terlalu muda pada saat melahairkan <20 tahun 3). Terlalu banyak anak > 4 anak, 4). Terlalu rapat jarak kelahiran/paritas < 2 tahun. Kematian ibu juga dipengaruhi baik oleh penyebab langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu terbesar adalah komplikasi obstetrik (90 %) yang dikenal dengan Trias Klasik seperti perdarahan, infeksi dan preeklamsi, atau komplikasi pada saat kehamilan, kelahiran dan selama nifas yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Jumlah kematian ibu hamil adalah sebanyak 33 orang, dengan rincian 13 orang saat menjalani kehamilan, 5 orang pada saat menjalani persalinan, dan 15 orang pada saat nifas. (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.10). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 114.73 Per 100.000 kelahiran hidup, menurun dibanding tahun 2013 sebesar 124,13 per 100.000 kelahiran hidup. Target dari AKI di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup, maka Kabupaten Banyumas melebihi target. Melihat kondisi diatas dapat dikatakan bahwa program Kesehatan Ibu belum berjalan optimal. Berbagai strategi operasional program KIA telah dicanangkan di Kabupaten Banyumas, antara lain Asuhan Antenatal Care (ANC) terintegrasi, optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) bidan, optimalisasi buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), optimalisasi K1, K4, P4K 2

3 dengan stiker dan deteksi resiko tinggi, optimalisasi desa siap antar jaga, pemantapan Puskesmas PONED dan Rumah Sakit PONEK, Peningkatan peran Bidan Koordinator, Peningkatan Lintas Program dan Lintas Sektoral, Pembinaan terfokus pada Puskesmas/Bidan dengan kinerja rendah, persalinan dengan 2 bidan, Pelaksanaan Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) kunjungan nifas, penggalangan donor darah dengan BABINSA (Badan Pembinaan Desa), Peningkatan Program Kelurga Berencana (KB) serta reward dan punishment (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.10-11). Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 9,04 per 1000 kelahiran hidup, kondisi tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2013 sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.7-8). Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2014 jika dibandingkan dengan target Milleum Development Goals (MDGs) tahun 2015 sebesar 17/1000 kelahiran hidup maka AKB di Kabupaten Banyumas sudah baik karena sudah melampaui target (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.8). Berdasarkan 6 indikator Pasangan Wanita Subur (PWS) KIA Puskesmas II Kembaran tahun 2015 maupun 2016 sudah mencapai target, karena Angka Kematian Ibu (AKI) di Puskesmas II Kembaran dengan jumlah 0. Sedangkan jumlah Angka Kematian Bayi dan Balita tahun 2015 di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran masih cukup tinggi. AKB berjumlah 9 bayi. Dari Angka Kematian Bayi dan Balita tersebut disebabkan karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan jumlah 2, asfiksia dengan jumlah 1, aspirasi

4 dengan jumlah 2, kelainan konginetal dengan jumlah 1, gangguan pembuluh darah dengan jumlah 1, combustio dengan jumlah 1, diare dengan jumlah 1. Jadi berdasarkan data-data yang diperoleh pelayanan yang diberikan harus ditingkatkan lagi, sehingga dapat mengurangi angka kesakitan ataupun kematian pada bayi dan balita. (Profil Puskesmas II Kembaran, 2015). Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasihat selama hamil, masa kehamilan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawatdaruratan (Kemenkes RI, 2014). Peran serta bidan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan memberikan asuhan kebidanan yang mencakup empat kegiatan pemeriksaan yang berkesinambungan diantaranya asuhan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir (BBL), dan Keluarga Berencana (KB). Salah satu faktor untuk menentukan tinggi rendahnya AKI dan AKB adalah dengan melihat kemampuan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan suatu bangsa (Manuaba, 2010; h.24). Peran bidan dalam memberikan Asuhan Komprehensif yaitu fungsi bidan sangat penting dalam asuhan yang mandiri, kolaborasi, dan melakukan rujukan yang tepat.

5 Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa asuhan kebidanan komprehensif mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL), dan keluarga berencana sangat penting untuk ditindaklanjuti, karena tanpa adanya pelayanan yang baik, maka tidak akan ada peningkatan kesehatan serta tidak mengurangi angka kesakitan dan kematian di masyarakat. Dengan adanya asuhan pelayanan kesehatan yang baik, dapat diharapkan bisa mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL), Nifas, Dan Perencanaan Keluarga Berencana (KB) Pada Ny.F Umur 25 Tahun G2P1A0 Di Desa Karangtengah Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif yang dimulai sejak kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB) pada Ny.F umur 25 tahun G2P1A0 di Desa Karangtengah Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas sesuai kompetensi serta standar pelayanan kebidanan dan berdasarkan pola pikir manajemen kebidanan 7 langkah varney dan pendokumentasian menggunakan SOAP sesuai KepMenkes Republik Indonesia No.938/MenKes/SK/viii/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan.

6 2. Tujuan Khusus a) Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data subyektif dan obyektif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB) b) Mampu merumuskan diagnosa dan atau masalah kebidanan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB) c) Mampu melakukan perencanaan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB) d) Mampu melakukan implementasi pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB) e) Mampu melakukan evaluasi hasil tindakan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan keluarga berencana (KB) f) Mampu melakukan pencatatan asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan keluarga berencana (KB) pada menggunakan pola pikir Varney dan pendokumentsian menggunakan SOAP.

7 C. Pembatasan Kasus 1. Sasaran Sasaran dalam pengambilan studi kasus ini pada Ny.F umur 25 tahun G2P1A0 mulai dari kehamilan trimester II, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan KB. 2. Tempat Tempat pengambilan studi kasus ini berada di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran Desa Karang Tengah Kecamatan Kembaran 3. Waktu a) Waktu penyusunan proposal dilakukan dari bulan Januari 2017 b) Pengambilan kasus dilakukan dari bulan Januari sampai Mei 2017 c) Penyelesaian proposal karya tulis dilakukan dari bulan Januari sampai Februari 2017 D. Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh kasus penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan 7 langkah Varney dan Pendokumentasian menggunakan SOAP, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukakan menggunakan data primer dan data sekunder. 1. Data Primer a) Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara langsung (Hidayat, 2011; h.87).

8 b) Pemeriksaan fisik Menurut Raspond (2009; h.39) pemeriksaan fisik merupakan komponen pengkajian kesehatan yang bersifat obyektif yang meliputi inspeksi yaitu melihat dan mengevaluasi pasien secara visual dan merupakan metode tertua yang digunakan untuk mengkaji atau menilai pasien. Palpasi yaitu menyentuh atau merasakan dengan tangan. Perkusi adalah menepuk permukaan tubuh secara ringan dan tajam untuk menentukan posisi, ukuran dan densitas struktur atau cairan/udara di bawahnya. Auskultasi adalah ketrampilan untuk mendengar suara tubuh pada paru-paru, jantung, pembuluh darah. c) Observasi Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (Hidayat, 2011; h.87). 2. Data Sekunder a) Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengambil data yang berasal dari dokumen asli (Hidayat, 2011; h.88). b) Studi pustaka Penulis menggunakan buku sebagai acuan referensi dengan kasus yang berkaitan dengan Asuhan Komprehensif dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. c) Media elektronik

9 Penulis menggunakan media elektronik untuk mencari jurnal-jurnal yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. E. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, pembatasan kasus, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori Pada bab ini menguraikan teori mengenai kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB. B. Tinjauan asuhan kebidanan Menguraikan tentang asuhan kebidanan komprehensif pada pasien pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan varney dan pendokumentasian kebidanan dengan metode SOAP (subyektif, obyektif, assesment, planning). C. Aspek hukum Aspek hukum berisi landasan hukum baik undang-undang, standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi serta wewenang bidan sesuai dengan kasus. BAB III : TINJAUAN KASUS

10 Pada bab III ini menguraikan tentang pengkajian yang terdiri dari pengkajian subyektif, obyektif, assesment, perencanaan asuhan menyeluruh, pelaksanaan dan evaluasi, serta uraian data perkembangan dari pasien. BAB IV : PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang kesenjangan antara teori dan praktek asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan trimester II, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB. BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.