BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki cita-cita dan tujuan yaitu menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pemerintah telah merancang berbagai strategi dan sasaran yang terangkum dalam kerangka pembangunan nasional. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang besar dalam pembangunan negara. Penerimaan pajak berkontribusi lebih dari 70% sumber penerimaan negara. Kenaikan target dan penerimaan pajak terhadap APBN Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan realisasi penerimaan negara tergambar pada tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara 2008-2014 (triliun rupiah) Tahun Pajak Bukan Pajak Total Anggaran Nilai % Nilai % Nilai % 2008 658,7 67% 320,6 33% 979,3 100% 2009 619,9 73% 227,2 27% 847,1 100% 2010 723,3 73% 268,9 27% 992,2 100% 2011 873,9 73% 331,5 28% 1.205,30 100% 2012 980,5 74% 351,8 26% 1.332,30 100% 2013 (APBNP) 1.148,40 77% 349,2 23% 1.497,50 100% 2014 (APBN) 1.280,40 77% 385,4 23% 1.665,80 100% Sumber : Nota Keuangan T.A. 2014 1
2 Pada tabel 1.1 tergambar dua hal yaitu yang pertama adalah presentasi penerimaan pajak lebih besar dibandingkan dengan penerimaan bukan pajak dengan nilai rata-rata sebesar 73,4%. Kemudian yang kedua yaitu kenaikan nilai realisasi penerimaan pajak untuk enam tahun terakhir. Oleh sebab itu, pemerintah melalui DJP (Direktorat Jenderal Pajak) sebagai lembaga yang berwenang menangani permasalahan perpajakan melakukan banyak perbaikan di bidang pelayanan publik dengan melakukan reformasi yang berdasarkan pada kebutuhan Wajib Pajak itu sendiri. Dalam menjalankan administrasi perpajakan seringkali ditemui kendala adminstrasi dilakukan secara manual terutama pada sistem pelaporan, seperti sering terjadi kesalahan pada saat perekaman data, sehingga data yang dituangkan Wajib Pajak (WP) dalam Surat Pemberitahuan (SPT) tidak sama dengan data yang ada pada DJP, sering terjadi kesalahan dalam pengisian dan penghitungan SPT, dibutuhkan waktu yang lama untuk merekam data SPT di Kantor Pelayanan Pajak, khususnya data lampiran SPT. Perekaman data SPT membutuhkan sumber daya manusia yang banyak sehingga memperlambat pelayanan lainnya. Berdasarkan banyaknya kendala dari proses manual, reformasi program kegiatan administrasi perpajakan modern mulai mengikuti kemajuan teknologi. Sistem yang manual diganti dengan sistem yang terkomputerisasi dan online yang berbasis e-system seperti e-npwp, e-spt, e-filing, e- Payment, dan e- Registration. Sistem tersebut diharapkan mampu menutupi kekurangan sistem
3 yang lama dan memberikan kemudahan-kemudahan bagi Wajib Pajak dalam menjalankan setiap kewajiban perpajakannya. (Riza Hardianti, 2012) Sistem ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi di Indonesia. Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor 47/PJ/2008 tentang tata cara penyampaian surat pemberitahuan dan penyampaian pemberitahuan perpanjangan surat pemberitahuan tahunan secara elektronik (e-filing) melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (ASP), DJP menyampaikan bahwa peraturan ini mulai berlaku 01 Maret 2009. Untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan SPT-nya, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan pun telah meluncurkan e-filing, suatu cara penyampaian SPT tahunan PPh secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website DJP Online (https://djponline.pajak.go.id) atau laman penyedia layanan SPT elektronik. DJP Online adalah layanan pajak online yang disediakan oleh DJP melalui laman dan/atau aplikasi untuk perangkat bergerak (mobile device). Adapun penyedia layanan SPT elektronik merupakan pihak yang ditunjuk untuk menyelenggarakan layanan yang berkaitan dengan proses penyampaian e-filing ke DJP, yang meliputi penyedia aplikasi SPT elektronik dan penyalur SPT elektronik. E-Filing adalah sistem pelaporan SPT yang menggunakan sarana internet tanpa melalui pihak lain dan tanpa biaya apapun melalui efiling.pajak.go.id, yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak (WP) dalam pengisian dan penyerahan laporan SPT (dikutip dari
4 www.kemenkeu.co.id tahun 2014). Dengan e-filing, kegiatan mengisi dan mengirim SPT tahunan dapat dilakukan dengan mudah dan efisien, karena telah tersedia formulir elektronik di layanan pajak online yang akan memandu para pengguna layanan. Selain itu, layanan pajak online juga dapat diakses kapan dan di mana pun, sehingga penyampaian SPT dapat dilakukan setiap saat selama 24 jam. Dengan e-filing, tidak perlu lagi dokumen fisik berupa kertas, karena semua dokumen akan dikirim dalam bentuk dokumen elektronik. DJP sudah menerima sistem perpajakan melalui internet sejak tahun 2004 melalui pihak ketiga dan membangun sistem sendiri tahun 2011. Namun seperti yang disampaikan oleh Iwan Djuniardi selaku Direktur Teknologi Informasi Perpajakan bahwa fenomena yang terjadi adalah pelaporan pajak melalui e-filing masih sangat minim, hanya dilakukan perusahaan besar tapi dengan jumlah yang sedikit pula yakni hanya 0,6% saja. Seperti yang ditulis dalam finance.detik.com di Dirjen Pajak (2013), Iwan juga menyampaikan bahwa bahkan di Afrika Selatan 99% perusahaan dan 94% wajib pajak badan melaporkan pajaknya melalui internet. Hal ini timpang sekali dengan yang terjadi di Indonesia, pengguna internet di Indonesia mencapai 24% sedangkan di Afrika Selatan hanya 17% tapi mampu menjalankan e-filing lebih tinggi. Bahkan dibandingan dengan Negara tetangga Malaysia 60% perusahaan dan 40% wajib pajak pribadi sudah melaporkan pajaknya melalui e-filing. SPT secara elektronik (E-Filing) diharapkan dapat membantu para Wajib Pajak dalam hal menyediakan fasilitas untuk melakukan pelaporan segala kewajiban perpajakannya, sehingga Wajib Pajak Orang Pribadi dapat
5 melakukannya di rumah atau tempatnya bekerja. Dan Wajib Pajak Badan dapat melakukannya dari kantor atau tempat usahanya. Hal ini akan dapat membantu Wajib Pajak mengurangi biaya dan waktu yang seharusnya dibutuhkan dalam sistem manual. Segala proses untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak akan berjalan secara benar dan tepat waktu karena bantuan sistem dan teknologi informasi dalam hal ini e- filing. Bersama e-filing proses pelaporan pajak yang cepat dan mudah ini berarti juga akan memberikan dukungan kepada Kantor Pelayanan Pajak dalam hal mempercepat penerimaan laporan SPT dari Wajib Pajak yang semakin bertambah setiap tahunnya. Perampingan administrasi berkas perpajakan secara manual, pendataan akan didukung teknologi informasi untuk meningkatkaan akurasi data, distribusi dan pengarsipan laporan SPT akan lebih cepat dan rapi. Metode pelaporan yang manual sudah tidak relevan dan tidak mungkin dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak untuk dapat meningkatkan pelayanan terhadap para Wajib Pajak. Dalam pajakku.com diungkapkan tujuannya menggunakan E-Filing dimana sistem pelaporan menggunakan sistem dan teknologi informasi berbasis internet, diharapkan jumlah Wajib Pajak dapat meningkat lagi dan penerimaan negara tercapai. Pada tahun 2014 e-filing bagi Wajib Pajak Orang Pribadi sudah dapat diapliaksikan. Seperti yang disampaikan pada website resmi pajak.go.id bahwa jumlah pengguna e-filing untuk tahun pajak 2013 adalah sebesar 1.081.164 SPT, yang kemudian ditargetkan sebesar dua juta SPT untuk dilaporkan di tahun 2015.
6 Realisasinya cukup memuaskan dengan mencapai 2.469.572 SPT untuk tahun pajak 2014. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) menargetkan laporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi dan Badan secara elektronik atau e-filing tembus 4.000.000 tanggal 28 Maret 2016. Realisasi tersebut diharapkan terus meningkat 7 juta hingga akhir 2016. Dikutip dari liputan6.com (2016) Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu, Mekar Satria Utama mengungkapkan, realisasi laporan e-filing yang telah masuk hingga Minggu 27 Maret 2016 mencapai 3,6 juta. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi niat perilaku seseorang untuk menggunakan teknologi informasi. Salah satunya adalah Model Penerimaan Teknologi atau TAM (Technology Acceptance Model) dikembangkan oleh Davis F. D. (1989). TAM mendeskripsikan dua faktor dominan yang mempengaruhi integritas teknologi yaitu persepsi kegunaan (usefulness) dan persepsi kemudahan dalam penggunaan teknologi (ease of use). Adapun penelitian populer lainnya adalah model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) yaitu sebuah model berbasis teori yang dikembangkan oleh Verkatesh, et al. pada tahun 2003. Teori ini dikembangkan melalui pengkajian yang dilakukan terhadap 8 model penerimaan teknologi. Teori ini mengahasilkan 4 faktor yang mempengaruhi yaitu harapan kinerja (performance expectacy), harapan upaya (effort expectacy), pengaruh sosial (social influence), dukungan fasilitas (faciliting condition) dengan dimoderatori
7 oleh beberapa faktor lainnya yaitu jenis kelamin, usia, pengalaman, dam kesukarelaan. Salah satu yang melakukan penelitian dengan mengadopsi teori ini adalah Alexander McLeod et al pada University of Nevada dalam penelitian Individual Taxpayer Intention to Use Tax Preparation Software. Berdasarkan fenomena ini dan penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk menemukan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku niat wajib pajak terhadap penerapan e-filing. Penelitian ini menggabungkan variabel pada penelitian TAM dan UTAUT. Batasan sampel yang diambil adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang telah mengetahui, pernah mencoba, dan menggunakan sistem e-filing. Peneliti akan menulis laporan penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penerapan E-Filing B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, apakah ada pengaruh: 1. Persepsi Kegunaan (percieved usefulness) terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) e-filing 2. Persepsi Kegunaan (percieved usefulness) terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention to use) e-filing
8 3. Persepsi Kemudahan (percieved easy to use) terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) e-filing 4. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention to use) e- filing 5. Harapan kinerja (performance expectacy) terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention to use) e-filing? 6. Harapan Upaya (effort expectacy) terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention to use) e-filing? 7. Pengaruh Sosial (social influence) terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention to use) e-filing? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dalam hal ini, peneliti menyampaikan beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penelitian dan penulisan laporan ini adalah untuk menganalisa besar pengaruh beberpa hal di bawah ini yaitu: a. Persepsi Kegunaan (percieved usefulness) terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) e-filing b. Persepsi Kegunaan (percieved usefulness) terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention to use) e-filing
9 c. Persepsi Efisiensi Kemudahan (percieved easy to use) terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) e-filing d. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) e-filing e. Harapan kinerja (performance expectacy) terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention to use) e-filing f. Harapan Upaya (effort expectacy) terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention to use) e-filing g. Pengaruh Sosial (social influence) berpengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention to use) e-filing 2. Kontribusi Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik kepada berbagai pihak antara lain : a. Kontribusi Teori Sebagai bahan pertimbangan atau penambah wawasan terutama di bidang penerimaan teknologi dalam pelaporan perpajakan yang selanjutnya akan diungkapkan pada pembahasan penelitian ini. Penelitian ini menggabungkan pengujian pada dua teori populer yang berhubungan dengan niat perilaku seseorang menggunakan IT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan sesuatu yang berharga bagi Universitas dan juga sebagai bahan referensi bagi penelitian lain dengan materi yang berhubungan dengan
10 permasalahan yang sedang diteliti. Peneliti juga berharap agar penelitian ini dapat bersaing dengan penelitian lainnya dalam hal pembahasan materi dan teori-teori yang sudah ditulis oleh peneliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi atau bahan acuan untuk menambah pengetahuan. Sebagai pengetahuan yang menjadi bahan pertimbangan dan yang harus dilakukan dalam melaksanakan tertib perpajakan yang sesuai dengan Dirjen Pajak. Wajib Pajak dapat merubah sikap, memperluas kompetensi, dan menambah edukasi agar mengerti mengenai perpajakan, khususnya tentang faktor yang mendukung minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing yang mempunyai banyak kegunaan dan manfaat bagi wajib pajak itu sendiri dan untuk efisiensi penerapan pajak. b. Kontribusi praktik Wajib Pajak juga akan mengetahui seberapa besar peran penerimaan perpajakan bagi pendapatan negara untuk memenuhi pembangunan negara. Wajib Pajak mendapatkan manfaat yang lebih bukan hanya sekedar mengetahui penerapan perpajakan tetapi Wajib Pajak juga akan mengerti mengenai praktek secara langsung tentang perpajakan di Indonesia. Dengan praktek Wajib Pajak secara langsung mengajarkan tentang perpajakan yang berlaku kepada generasi muda.
11 Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan dan mengaplikasikannya secara langsung mengenai teori-teori yang diperoleh, sehingga dapat diterapkan dalam praktek kehidupan di masyarakat. c. Kontribusi kebijakan Bagi DJP hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau masukan tentang indikator-indikator yang mempengaruhi perpajakan di Indonesia. Dan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada DJP dalam menentukan kebijakan tentang tata cara pelaporan SPT secara elektronik sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan data atas minat Wajib Pajak dan harapan Wajiib Pajak untuk di masa yang akan datang.