BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dan beragam. Kondisi ini melahirkan persaingan yang semakin tinggi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat di segala bidang kegiatan yang menyebabkan persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan dan persaingan dunia usaha sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

DIDIK HERMAWAN B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (sdm) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang harus dicapai dalam

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten dibidangnya. Di sisi lain, manajemen sumber daya manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengaturhubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam penggunaan kemampuan manusia agar dapat mencapai tujuan di setiap perusahaan (Mathis & Jackson 2012:5 dan Hasibuan 2012:23). Sumber daya manusia selalu dituntut untuk meningkatkan produktivitas kerjanya demi kelangsungan dan peningkatan kinerja, pendapatan dan keuntungan perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya kepada keunggulan teknologi, sarana, dan prasarana yang memadai semata, namun juga harus ditunjang oleh faktor manusia yang melakukan dan mengelola kegiatan tersebut. Pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam agenda bisnis. Para pemimpin perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu melihat sumber daya manusia sebagai aset yang harus dikelola sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam suasana bisnis seperti ini, fungsi sumber daya manusia didalam perusahaan harus mampu untuk menjadi mitra kerja yang dapat diandalkan, baik oleh para pimpinan puncak perusahaan, maupun manajer lini. Faktor sumber daya manusia didalam ruang lingkup suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, sebab faktor manusia merupakan faktor yang akan menggerakan perusahaan maupun sumber daya lainnya selain manusia yang ada didalam perusahaan tersebut. Sumber daya manusia harus dipergunakan secara optimal. Sehingga perlu bagi setiap pimpinan perusahaan agar dapat mempertahankan para karyawannya supaya merasa senang bekerja, juga harus diupayakan adanya rasa tenang melalui pemenuhan balas jasa (kompensasi) yang 1

2 diperoleh, sehingga timbul gairah bekerja yang secara langsung dapat berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Secara umum tujuan kompensasi adalah untuk menghargai prestasi kerja karyawan, memotivasi karyawan, serta memberi kepuasan karyawan dalam membantu perusahaan mencapai keberhasilan. Pemberian kompensasi ini perlu dikelola dengan baik oleh perusahaan, karena akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Dimana, perusahaan menyadari bahwa kepuasan kerja karyawan akan memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan. Tenaga kerja jika kita kaitkan dengan peranan dan pendapatannya dapat digolongkan atas pengusaha dan karyawan atau manajer dan buruh. Pengusaha adalah setiap tenaga kerja yang memperoleh pendapatannya berupa laba (profit) atau dividen dari modal yang diinvestasikannya. Pendapatan ini besarnya tidak menentu tergantung dari laba perusahaannya, bahkan tidak berfungsi dan berperan sebagai pemilik perusahaan dengan modal yang diinvestasikannya itu. Karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa sesuai dengan peraturan atau perjanjian. Besarnya balas jasa telah ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya balas jasa/kompensasi yang akan diterimanya. Kompensasi inilah yang akan dipergunakan karyawan itu beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Besarnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Jika balas jasa yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula. Dengan demikian, kepuasan kerjanya juga semakin baik. Di sinilah letak pentingnya kompensasi bagi karyawan sebagai seseorang penjual tenaga fisik dan pikiran (Malayu, 2014). Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara karyawan itu sendiri, keluarga, dan masyarakat. Kompensasi adalah bentuk pembayaran dalam

3 bentuk manfaat dan insentif untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerja semakin meningkat (Yani, 2012:139). Pembentukan sistem kompensasi yang efektif merupakan bagian penting dari manajemen sumber daya manusia karena membantu menarik dan mempertahankan pekerja-pekerja yang berbakat. Rasa kepuasan karyawan dalam perusahaan atau organisasi menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya Hasibuan (2014:202). Keberagaman perilaku tersebut akan mempengaruhi jalannya kegiatan di suatu perusahaan yang berdampak pada hasil yang akan dicapai perusahaan. Suatu perusahaan yang memiliki teknologi yang maju tanpa ditunjang oleh karyawan yang cakap maka kemungkinan besar sasaran yang dimiliknya tidak akan tercapai. Kepuasan atau ketidakpuasan karyawan tergantung pada perbedaan antara apa yang diharapkan. Apabila yang didapatkan karyawan lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan karyawan tidak puas. Karyawan bekerja dengan produktif atau tidak tergantung pada beberapa variabel seperti motivasi karyawan, kompensasi yang diterima, dan lingkungan kerja yang mendukung (Handoko, 2011). Pemahaman terhadap variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja sangat penting, karena fungsi manajemen perusahaan adalah memahami bagaimana karyawan selalu berkinerja baik dan mendapatkan kepuasan kerja yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan dari perusahaan. CV Evycalix Spreader sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pakaian jadi dan produksi. Karyawan merupakan sumber daya yang penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan yang selalu dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kepuasan karyawan dalam suatu perusahaan.

4 Berdasarkan wawancara dengan bagian SDM di CV Evycalix Spreader, penulis memperoleh informasi bahwa kompensasi sudah diberikan sesuai dengan sebagai mestinya, apabila seorang karyawan tercapai target yang diberikan akan diberikan reward berupa bonus dan apabila overtime diberikan uang saku tetapi pada saat ini karyawan CV Evycalix Spreader sedang mengalami penurunan kinerja dan penurunan jumlah absensi. Dapat terlihat dari data laporan absensi CV Evycalix Spreader pada bulan Februari jumlah karyawan yang masuk rata-rata sebesar 41 karyawan dan pada bulan Maret jumlah karyawan yang masuk rata-rata sebesar 38 karyawan. Jumlah Karyawan CV Evycalix Spreader sendiri memliki jumlah karyawan 50 orang. Berdasarkan data tersebut terjadi penurunan sebesar 7,31% dari bulan februari ke bulan Maret. Berikut data absensi karyawan CV Evycalix Spreader pada bulan Februari-Maret 2015: Tabel 1.1 Absensi Karyawan CV Evycalix Spreader Tanggal Februari Maret 1 50 48 2 - - 3 48 46 4 48 41 5 50 50 6 46 42 7 50 42 8 47 47 9 - - 10 50 50 11 50 50 12 50 48 13 44 48 14 47 47

5 15 47 50 16 - - 17 46 48 18 44 50 19 47 46 20 50 46 21 50 47 22 43 44 23 - - 24 48 45 25 48 43 26 50 44 27 47 47 28 50 47 29-49 30 - - Rata-rata perbulan 41 38 Sumber: Bag. Administrasi CV. Evycalix Spreader Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai konsep 3P (pay for position, pay for performance, dan pay for competence) terhadap kepuasan kerja karyawan di CV Evycalix Spreader, Bandung.Yang mengidentifikasi pengaruh yang ada berdasarkan teori dengan pengaruh yang ada pada CV Evicalix Spreader berdasarkan penilaian responden (karyawan), sehingga diharapkan dapat mengetahui dengan tepat pengaruh kompensasi dengan konsep 3P (pay for position, pay for performance, pay for competence) terhadap kepuasan kerja karyawan pada CV Ecycalix Spreader.

6 1.2 Identifikasi Masalah CV Ecycalix Spreader adalah perusahaan yang membuat pakaian jadi seperti jaket dan baju yang terletak di Arcamanik, Bandung. Dimana dalam menjalankan aktivitasnya karyawan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan perusahaan dan dituntut untuk memberikan kontribusi yang baik terhadap perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan CV Evycalix Spreader adalah kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Sehingga mendorong peneliti berminat untuk melaksanakan penelitian di perusahaan tersebut. Kondisi ini menuntut suatu perusahaan untuk mengembangkan performancenya, dan hal itu harus didukung pula oleh karyawan yang profesional dan memiliki loyalitas serta dedikasi yang tinggi. Untuk mencapai hal tersebut, maka pemberian kompensasi yang memuaskan dapat mengurangi turnover dan absenteeism. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat di identifikasikan masalah-masalah tersebut: 1. Bagaimana penetapan Pay for Position, Pay for Performance, Pay for Competence pada CV Evycalix Spreader? 2. Bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan CV Evycalix Spreader? 3. Seberapa besar pengaruh kompensasi dengan konsep 3P terhadap kepuasan kerja CV Evycalix Spreader? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana penetapan Pay for Position, Pay for Performance, Pay for Competence pada CV Evycalix Spreader. 2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan CV Evycalix Spreader.

7 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi dengan konsep 3P terhadap kepuasan kerja karyawan CV Evycalix Spreader. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna bagi: 1. Perusahaan yang Bersangkutan Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak manajemen CV Evycalix Spreader dalam melaksanakan program kompensasi untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawanya. 2. Bagi Pihak Lain Penambah referensi, untuk pengembangan ilmu pada umumnya dan khususnya bagi mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama dalam memahami manajemen sumber daya manusia. 3. Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan program kompensasi dan kepuasan kerja karyawan. 1.5 Kerangka Pemikiran Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu perusahaan. Peranan penting dari para karyawan adalah melakukan semua pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua karyawan mempunyai pemahaman yang sama mengenai tugas dan fungsinya. Hal ini erat kaitannya dengan sikap, nilai, perilaku dan motivasi yang bersangkutan dengan pekerjaan yang dibebankan kepadanya, sehingga harus dilakukan pengelolaan karyawan dengan baik. Pengelolaan karyawan ini berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja yang tinggi merupakan suatu tanda bahwa perusahaan tersebut dikelola dengan baik dan menunjukan kesesuaian antara imbalan serta harapan yang disediakan oleh pihak perusahaan. Harapan dan

8 imbalan tersebut salah satunya besarnya kompensasi yang diterima oleh karyawan. Untuk menilai kompensasi dengan konsep 3P yang merupakan faktor dominan penentu kompensasi yaitu pay for position, pay for performance, dan pay for competence. Oleh karena itu peneliti menggunakan ketiga faktor dominan tersebut sebagai variable bebas. Rasa kepuasan karyawan dalam perusahaan atau organisasi akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Seorang karyawan yang tidak puas akan merasa tidak termotivasi dalam bekerja sehingga kondisi ini akan membuat karyawan merasa jenuh dengan pekerjaannya. Kejenuhan ini akan mengakibatkan pada menurunya kinerja karyawan, salah satunya karena imbalan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Konsep 3P yakni Pay for Position, Pay for Competence, dan Pay for Performance atau dalam istilah Bahasa Indonesia di kenal dengan konsep 3K yakni kedudukan, kompetensi, dan kinerja adalah konsep yang berawal dari konsep job evaluation yang melahirkan pay for position, konsep competency yang melahirkan pay for competence dan konsep performance management yang melahirkan pay for performance. Konsep ini lahir dari ketidakpuasan sistem dimana dalam system tersebut titik beratnya masih tertumpu pada pay for position. Hal ini membuat implementasinya di lapangan terkadang membingungkan dan tidak mampu memuaskan berbagai pihak terutama bagi mereka yang merasa mempunyai kontribusi yang besar pada perusahaan [www.portahlr.com, 2008]. Pengertian Pay for Position menurut (Malthis, 2006) adalah: Dasar bagi kebijakan dan praktek pembayaran gaji di suatu organisasi, dimana perusahaan mengacu pada standar yang diberlakukan untuk sebuah posisi yang akan ditempati oleh karyawan. Pengertian Pay for Competence yang dikutip dari www.portalhr.com, Tanggal 6 Mei 2008 adalah: Merupakan pembayaran dimana perusahaan mengacu pada budaya organisasi serta adaptabilitas yang tinggi dari karyawan untuk bisa nyaman bekerja.

9 Pengertian Pay for Performance menurut (Setyo, 2011) adalah: Merupakan pembayaran dimana perusahaan memberikan peningkatan imbal jasa yang disesuaikan dengan kinerja. Kepuasan kerja yakni dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, dan mutu pengawasan. Sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, dan pendidikan. Pegawai akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak menyokong, pegawai akan merasa tidak puas. Menurut Hasibuan, (2014:202) menyatakan bahwa: Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Dari keterangan di atas dan berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan dalam bab ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa besar kecilnya tingkat kompensasi yang diberikan perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas, berikut ini dikemukakan kerangka pemikiran yang diajukan dalam penelitian ini yang berfungsi sebagai penuntun sekaligus mencerminkan alur berpikir dan merupakan dasar dalam perumusan hipotesis, seperti yang terlihat pada gambar 1.1 dibawah ini:

10 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Kompensasi 1. Pay for Position (X1) 2. Pay for Performance (X2) 3. Pay for Competence (X3) Kepuasan Kerja Karyawan (Y) [www.portalhr.com, Tanggal 6 Mei 2008]. 1.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan telaah pustaka seperti yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H1: Variabel Pay for Position secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan H2: Variabel Pay for Position berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan. 1.7 Metode Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari penelitian yang disusun secara sistematis untuk diambil kesimpulan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Studi Literatur (Library Research), yaitu teknik pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari teori-teori yang terdapat dalam literatur-literatur dan catatan tulisan yang berkaitan dengan topik permasalahan yang menjadi bahan penelitian lebih lanjut. 2. Studi Lapangan (Field Research), Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan kunjungan langsung di perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian, dengan cara:

11 a. Wawancara, dengan melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak intern perusahaan yang terkait atau dengan memberikan daftar pertanyaan kepada pihak perusahaan yang kemudian akan dijawab pada kesempatan lain. b. Kuesioner, suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan tersebut. c. Observasi, pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung terhadap data yang ada di perusahaan. 1.8 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di CV Evycalix Spreader yang berlokasi di jalan Purbadewa No 98 Arcamanik, Bandung.