Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

dokumen-dokumen yang mirip
PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR

KONTUR ILMU UKUR TANAH II. DIII Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri

GARIS KONTUR SIFAT DAN INTERPOLASINYA

ILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan)

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun: Nara Sumber : Sukendra Martha. Editor : Diah Kirana Kresnawati Agus Hermawan Atmadilaga

KONTUR.

Modul 10 Garis Kontur

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.

PENGUKURAN BEDA TINGGI / SIPAT DATAR

Jadi huruf B yang memiliki garis kontur yang renggang menunjukkan kemiringan/daerahnya landai.

Ringkasan Materi Pelajaran

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

LAPORAN MENGHITUNG DAN MENGGAMBAR PETA KONTUR SERTA PETA LERENG

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

PETA TOPOGRAFI. Oleh Ign. Sudarno

01. BATIMETRI. Adapun bentuk-bentuk dasar laut menurut Ross (1970) adalah :

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

7. Peta Geologi Pengertian dan Kegunaan

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN

BAB II GEOMORFOLOGI 2. 1 Fisiografi Regional Jawa Tengah

PRACTICAL MATH 1 HOGA SARAGIH GEOMETRI TERAPAN. hogasaragih.wordpress.com 1

Garis Kontur, Sifat dan Interpolasinya

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT

Pemetaan. sumber.hayati.laut

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

A.Definisi. A.Definisi. Mappa = taplak meja Gambaran konvensional permukaan bumi. yang diperkecil dengan skala

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. curah hujan ini sangat penting untuk perencanaan seperti debit banjir rencana.

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 18 April 2014 NIM NIM

PENGENALAN MACAM-MACAM PENGUKURAN SITUASI

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

Home : tedyagungc.wordpress.com

ACARA IV POLA PENGALIRAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 2.1. Gambar Garis Kontur Dari Suatu Permukaan Bumi

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GEOGRAFI TEKNIK Untuk SMA Kelas XII Sistem KTSP 2013/2014

MODUL 4 DRAINASE JALAN RAYA

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

Konsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo

Kelandaian maksimum untuk berbagai V R ditetapkan dapat dilihat dalam tabel berikut :

BAB IV PEMBAHASAN. 3.1 Materi Teknik Pramuka

BAB III GEOLOGI DAERAH NGAMPEL DAN SEKITARNYA

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

GEOLOGI DAERAH KLABANG

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai BATIMETRI. Oleh. Nama : NIM :

V. INTERPRETASI DAN ANALISIS

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

MEMBACA PETA RBI LEMBAR SURAKARTA MATA KULIAH KARTOGRAFI DASAR OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K

BAB. Bentuk Permukaan Bumi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

CUCU RATNASIH ( ) REFKA MAHERA ( )

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

03/10/2012 SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN

2.3.7 Analisis Data Penginderaan Jauh

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM PENENTUAN BATAS DAERAH

Sri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GEOGRAFI 1 LATIHAN SOAL

Matematika Dasar NILAI EKSTRIM

PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Luas DAS Cileungsi

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Grup Perbukitan (H), dan Pergunungan (M)

Surface Runoff Flow Kuliah -3

PDF Compressor Pro BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Pengertian Persamaan Garis Lurus 1. Koordinat Cartesius a. Menggambar Titik pada Koordinat Cartesius b. Menggambar Garis pada Koordinat Cartesius

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB IV DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

VISUALISASI 3D LAHAN RENCANA PROYEK UNTUK PERHITUNGAN VOLUME GALIAN DAN TIMBUNAN

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN. adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang

BAB III NAVIGASI MAHASISWA PECINTA ALAM SUNAN AMPEL (MAPALSA) UIN SUNAN AMPEL DALAM MENENTUKAN ARAH KIBLAT

Pengukuran Tachymetri Untuk Bidikan Miring

PENDEKATAN MORFOLOGI SUNGAI UNTUK ANALISIS LUAPAN LAHAR AKIBAT ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 DI SUNGAI PUTIH, KABUPATEN MAGELANG

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KONDISI UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara Pembuatan Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu. Di dalam peta dilengkapi oleh simbol-simbol tertentu yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada pembacanya. Simbol simbol tersebut dapat berupa garis, titik, dan lain-lain. Nah, kali ini kita akan membahas salah satu simbol pada peta yang berupa garis, yaitu garis kontur. Apakah yang dimaksud dengan garis kontur? Berikut ini adalah pembahasan lengkapnya. Pengertian Garis Kontur Garis kontur adalah garis-garis pada peta yang menghubungkan titik-titik atau tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama dalam suatu bidang acuan tertentu. Konsep garis kontur bisa dengan mudah dimengerti dengan cara membayangkan suatu kolam yang dipenuhi air. Apabila air di dalam kolam tersebut berada dalam keadaan tenang, maka ketinggian tepi permukaan air tersebut sama, sehingga garis kontur menutup semua tepi kolam. Namun, sebaliknya jika kolam tersebut dilempar batu, maka permukaan air akan beriak dan menyebabkan gelombang-gelombang. Akibatnya, tinggi permukaan air menjadi tidak sama dan permukaan air akan membentuk garis kontur. Setiap permukaan air yang turun akan membetuk garis-garis kontur yang berbeda. Baca Juga: Pengertian dan 6 Komponen Penginderaan Jauh Sifat Garis Kontur Untuk melihat perbedaan garis kontur dengan simbol berupa garis lainnya pada peta, dapat dilihat melalui sifat sifat garis kontur berikut ini.

1. Garis kontur tidak dapat saling berpotongan dengan garis yang lain, kecuali apabila garis kontur tersebut berada pada bidang yang ekstrim seperti tebing yang curam. 2. Apabila permukaan topografi landai, maka garis kontur akan merenggang. Sebaliknya, apabila permukaan topografi curam, maka garis kontur akan merapat. 3. Garis kontur tidak akan pernah saling bertemu atau becabang dengan garis kontur lainnya. 4. Pada topografi yang berupa lembah, garis kontur akan semakin meruncing ke arah hulu. Penentuan besar kecilnya garis kontur Garis kontur memiliki besar interval yang berbeda-beda pada setiap peta, Adapun besarnya interval garis kontur dapat ditentukan oleh sebagai berikut: 1. Skala peta Semakin besar skala pada peta, maka interval garis kontur akan semakin mengecil. Baca Juga: Definisi & Daftar Kata Keterangan dalam Bahasa Indonesia 2. Variasi relief Semakin besar variasi relief pada permukaan bumi, maka semakin kecil interval garis kontur. 3. Tujuan khusus.

Interval garis kontur dapat disesuaikan dengan tujuan penulisannya. Contoh, semakin kecil interval kontur yang dibuat, maka akan semakin banyak detail yang diperlihatkan. Namun, dalam menentukan besarnya garis interval kontur harus tetap menyesuaikan kebutuhan seberapa detail penampang topografi yang ingin diperlihatkan. Pada umumnya, interval garis kontur ditetapkan sebesar 1/2000 dari skala peta. Misalnya, apabila suatu peta memiliki skala 1 : 25.000, maka interval garis konturnya akan sebesar 12½ m. Peraturan Garis Kontur Garis kontur pada peta dibuat dengan cara tidak sembarangan, melainkan dengan peraturan-peraturan tertentu. Adapun peraturan peraturan dalam pembuatan garis kontur adalah sebagai berikut: 1. Garis kontur harus selalu dibuat dengan tertutup atau harus berhenti pada bagian tepi peta. 2. Setiap garis kontur harus memiliki perbedaan yang jelas. Garis kontur tertutup yang memperlihatkan depresi harus dibedakan dengan garis kontur tertutup lainnya yang menunjukkan bukit. Pembedaan garis kontur ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan garis-garis gigi ke arah garis kontur depresi. Baca Juga: Berbagai Gerakan Perlawanan Terhadap Jepang Cara Pembuatan Garis Kontur Nah, kita telah mengetahu pengertian, sifat, dan aturan-aturan pada garis kontur. Namun, bagaimanakah cara pembuatan garis kontur? Berikut ini adalah cara-caranya:

1. Pertama, tetapkan tingkat ketinggian setiap daerah pada peta dengan titiktitik tertentu. 2. Kemudian, hubungkanlah titik-titik pada permukaan peta tersebut, yaitu dengan cara titik yang tinggi dihubungkan pada titik titik yang lebih rendah di sekitarnya. 3. Setelah itu, buatlah interpolasi yang disesuaikan dengan interval konturnya. 4. Lalu, hubungkan titik titik yang telah diperoleh dari hasil interpolasi yang ukurannya sama, dengan menggunakan garis garis. 5. Apabila garis garis kontur yang telah didapatkan memotong lembah, walaupun lembah tersebut tidak memiliki harga ketinggian tertentu, maka garis kontur tersebut dibuat meruncing ke arah hulu. Kemudian, spasi atau jarak garis kontur disesuaikan dengan bentuk bentuk lereng. Teknik Membaca Peta Kontur Pengertian Kontur Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu yang disebut permukaan laut rata-rata. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara 2 (dua) garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah tengah di atas skala grafis. Kontur biasanya digambar dalam bentuk garis-garis utuh yang kontinyu (biasanya berwarna cokelat atau oranye). Setiap kontur keempat atau kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan digambarkan dengan garis yang lebih tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu pembacaan kontur dan menghitung kontur untuk menentukan tinggi. Angka (ketinggian)

kontur diletakkan pada bagian kontur yang diputus, dan diurutkan sedemikian rupa agar terbaca searah dengan kemiringan ke arah atas (lebih tinggi). Pada daerah datar yang jarak horisontalnya lebih dari 40 mm sesuai skala peta dibuat garis kontur bantu. Kontur bantu ini sangat berarti terutama jika ada gundukan kecil pada daerah yang datar. Kontur bantu digambar pada peta berupa garis putus-putus untuk membedakan dengan kontur standar. Kontur indeks dan titik-titik tinggi pada peta rupabumi skala 1:25.000 Bentuk Kontur Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk permukaan lahan yang sebenarnya. Kontur-kontur yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal, kontur-kontur yang berjauhan menunjukkan kemiringan yang landai. Jika kontur-kontur itu memiliki jarak satu sama lain secara tetap, maka kemiringannya teratur. Beberapa catatan tentang kontur sebagai berikut: 1. Kontur adalah kontinyu (bersinambung). Sejauh mana pun kontur berada, tetap akan bertemu kembali di titik awalnya. Perkecualiannya adalah jika kontur masuk ke suatu daerah kemiringan yang curam atau nyaris vertikal, karena ketiadaan ruang untuk menyajikan kontur-kontur secara terpisah pada pandangan horisontal, maka lereng terjal tersebut digambarkan dengan simbol. Selanjutnya, kontur-kontur akan masuk dan keluar dari simbol tersebut. 2. Jika kontur-kontur pada bagian bawah lereng merapat, maka bentuk lereng disebut konveks (cembung), dan memberikan pandangan yang pendek. Jika sebaliknya, yaitu merenggang, maka disebut dengan konkav (cekung), dan memberikan pandangan yang panjang.

3. Jika pada kontur-kontur yang berbentuk meander tetapi tidak terlalu rapat maka permukaan lapangannya merupakan daerah yang undulasi (bergelombang). 4. Kontur-kontur yang rapat dan tidak teratur menunjukkan lereng yang patahpatah. Kontur-kontur yang halus belokannya juga menunjukkan permukaan yang teratur (tidak patah-patah), kecuali pada peta skala kecil pada umumnya penyajian kontur cenderung halus akibat adanya proses generalisasi yang dimaksudkan untuk menghilangkan detil-detil kecil (minor). Berbagai kenampakan kontur Profil permukaan lahan dari potongan garis A-B Kenampakan yang tidak berubah dengan penggambaran kontur adalah bukit dan lembah. Bentuk permukaan lahan tidak berubah cukup berarti meskipun ada bangunan gedung, jalan, pemotongan pepohanan (hutan atau perkebunan). Penafsiran yang benar terhadap bentuk permukaan lahan membutuhkan latihan, praktek dan pengalaman yang memadai di lapangan. Membuat Potongan Profil Untuk membuat suatu potongan profil yang utuh antara dua titik A dan B pada peta berkontur, gambarlah sebuah garis lurus pada peta antara titik-titik tersebut. Temukan kontur-kontur rendah dan tinggi yang terpotong oleh garis.

Pada gambar 5.4 kontur yang tertinggi adalah 200 meter, dan yang terendah adalah 80 meter. Letakkan secarik kertas dengan tepi yang lurus sepanjang garis AB, dan tandai pada titik A dan titik B tersebut juga titik-titik di mana kontur-kontur memotong garis. Berilah label angka tinggi. Pemotongan Garis Kontur Dari masing-masing tanda turunkan garis tegak lurus pada kertas. Sejajar dengan pinggiran yang sudah ditandai gambar garis-garis paralel dengan skala yang sesuai untuk menunjukkan angka tinggi dari masing-masing kontur yang dipotong oleh garis AB, yaitu 80 sampai dengan 200 meter. Buat sebuah tanda pada setiap garis vertikal di mana itu memotong skala tinggi sejajar sesuai dengan tingginya pada garis AB. Gabungkan tanda-tanda ini dengan suatu garis kurva yang halus, memungkinkan untuk membentuk lereng permukaan antara kontur-kontur di lembah dan di puncak bukit. Penggunaan kertas milimeter atau grid akan memudahkan penggambaran. Potongan yang menunjukkan intervisibilitas Menentukan Gradien Jalan Pada Peta Kemiringan suatu lereng (slope) biasanya didefinisikan sebagai suatu gradien. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah gradien 2 dalam 16, artinya 2 unit vertikal untuk setiap 16 unit pada arah horisontal. Selama kedua unit tersebut sama pada kedua arah, maka tidak ada bedanya apapun satuan panjangnya (meter atau pun kaki). Gradien tersebut biasanya ditulis sebagai 2/16. Kemiringan lereng atau slope

Kadangkala gradien dinyatakan dalam persentase. Untuk mengkonversinya adalah mengalikan perbandingan dengan bilangan 100%, yaitu: 2/16 x 100% = 1,25% Untuk menentukan gradien suatu titik di jalan pada suatu peta, ukur jarak horisontal antara kontur-kontur yang berurutan pada peta dan nyatakan dalam unit yang sama seperti pada angka interval kontur. Misalnya, jika interval kontur 10 meter dan jarak yang diukur di peta antara dua kontur yang berurutan tersebut adalah 120 meter, maka gradien rata-ratanya antara dua kontur adalah 10/120 = 1/12 atau 1 dalam 12 atau 8,5%. Untuk menentukan gradien yang paling terjal dari suatu jalan, temukan titik di mana dua kontur yang berturutan saling berdekatan, kemudian ukurlah seperti prosedur di atas. Suatu gradien rata-rata dapat diukur dengan cara yang sama terhadap beberapa interval kontur, meskipun hal ini tidak banyak berarti kecuali ada kemiringan lereng yang konstan pada arah yang sama. Jika dibutuhkan untuk memeriksa bahwa gradien maksimum sepanjang suatu jalan tidak melebihi 1/6, dan interval kontur adalah 10 meter, maka jarak antara kontur-kontur tadi tidak boleh kurang dari 6 x 10 = 60 meter. Tandailah pada sepotong kertas suatu jarak 60 meter pada skala peta, interval kontur dapat diperiksa untuk melihat apakah jarak pada titik mana pun lebih pendek dari jarak yang ditentukan. Jika demikian halnya maka gradiennya lebih terjal dari 1/6. Membaca Peta Kontur Posted by Fahri on December 9, 2014 Sifat-sifat garis kontur 1. Garis kontur dengan ketinggian yang lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi, kecuali bila disebut secara khusus untuk hal-hal tertentu seperti kawah. 2. Garis kontur tidak akan pernah berpotongan

3. Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatan dua garis kontur tersebut berubah-ubah. 4. Daerah datar mpunyai kontur yang jarang-jarang, sedangkan daerah terjal atau curam mempunyai garis kontur yang rapat. 5. Garis kontur tidak akan pernah bercabang. 6. Punggung gunung atau bukit terlihat di peta sebagai rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf U yang ujung melengkungnya menjauhi puncak. 7. Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf V yang ujungnya tajam dan menjorok ke arah puncak. 8. Garis kontur berbentuk kurva tertutup. 9. Garis ketinggian pembantu, menyatakan ketinggian antara (tengah-tengah) antara dua garis yang berurutan. Ketinggian Tempat Untuk menentukan suatu ketinggian pada peta, yaitu dengan cara melihat interval kontur pada peta dan lalu hitung ketinggian tempat yang ingin diketahui. Memang ada perkiraan umum yaitu : interval kontur = 1/200 skala peta. Tetapi perkiraan ini biasanya tidak selalu benar. Beberapa peta topografi keluaran Direktorat Geologi Bandung aslinya berskala 1 : 50.000 (interval kontur 25 m), tetapi kemudian diperbesar menjadi berskala 25.000 dengan kontur interval yang tetap 25 m. Dalam misi SAR gunung hutan misalnya, sering kali suatu diperbesar dengan cara di fotocopy untuk ini interval kontur peta tersebut haruslah tetap dituliskan. Sering peta yang dikeluarkan oleh Bakorsutanal (1 : 50.000) membuat garis kontur tebal untuk setiap kelipatan 250 m (kontur tebal untuk ketinggian 750, 1000, 1250 m dan seterusnya) atau setiap selang sepuluh kontur.

Peta yang dikeluarkan oleh AMS (Army Map Service) yang berskala 1 : 50.000, membuat garis kontur tebal untuk setiap kelipatan 100 m. Misalnya : 100,200,300 m dan seterusnya. Peta yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Bandung tidak seragam ketentuan garis konturnya. Dari informasi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada ketentuan khusus dan seragam untuk menentukan garis kontur tebal. Bila ketinggian garis kontur tidak dicantumkan, maka untuk mengetahui ketinggian suatu tempat haruslah dihitung dengan cara sebagai berikut : a. Cari dua titik yang berdekatan yang nilai ketinggiannya diketahui. b. Hitung selisih ketinggian antara kedua titik tersebut hitung berapa kontur yang terdapat diantara keduanya (jangan menghitung garis kontur yang sama nilainya bila kedua titik terpisah oleh lembah). c. Dengan mengetahui selisih ketinggian dua titik tersebut dan mengetahui juga jumlah kontur yang terdapat, dapat dihitung berapa interval konturnya (harus merupakan bilangan bulat). d. Lihat kontur terdekat dengan salah satu titik ketinggian. Bila kontur terdekat itu berada diatas titik maka nilai kontur itu lebih besar dari titik ketinggian itu. Bila kontur berada dibawah maka nilainya lebih kecil. Hitung nilai kontur terdekat itu yang harus merupakan kelipatan dari nilai interval kontur yang telah diketahui dari point (c). Lakukanlah perhitungan diatas sampai merasa yakin nilai yang didapat untuk setiap kontur benar, cantumkan nilai beberapa kontur pada peta anda (kontur 1000, 1.250, 1,500 dan seterusnya) agar mudah mengingatnya. RUMUS : SKALA KONTUR, KONTUR INTERVAL, DAN KEMIRINGAN LERENG Kontur adalah garis yang menunjukkan ketinggian yang sama, Kontur interval adalah jarak di antara dua garis kontur. Garis kontur menggunakan satuan meter. Garis kontur biasanya terdapat pada peta topografi. Ciri-ciri kontur: tidak berpotongan satu garis menunjjukan satu ketinggian

garis kontur rapat = lereng terjal/curam garis kontur renggang = lereng landai angak kontur menunjukkan interval (CI) angka kontur dalam satuan meter lereng terjal cocok untuk wilayah konservasi/hutan dan PLTA lereng landai cocok untuk wilayah pemukiman, pertanian, dan jalur pendakian Mencari skala peta dari garis kontur Rumus: Skala = CI x 2000 m CI adalah kontur interval / beda tinggi yang didapat dari pengurangan angka ketinggian kontur di garis atas dikurangi angka ketinggian kontur di garis yangbawahnya. Contoh: Diketahui dari sebuah peta, selisih garis antar kontur adalah 100 meter. Berapa skala peta tersebut? a. 1 : 100.000 b. 1 : 150.000 c. 1 : 200.000 d. 1 : 250.000 e. 1 : 300.000 Jawab: CI = 100 meter Skala = CI x 2000 m = 100 m x 2000 m = 200.000

Jadi skala peta tersebut adalah 1:200.000 Mencari kontur interval/beda tinggi (CI) Rumus: CI = 1/2000 x skala Contoh: Diketahui skala peta topografi adalah 1:100.000. Berapa beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut? a. 5 meter b. 50 meter c. 55 meter d. 500 meter e. 555 meter Jawab: CI = 1/2000 x skala = 1/2000 x 100.000 = 50 Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut adalah 50 meter Mencari tinggi kontur pada titik tertentu Rumus: d1/d2 x CI + tc atau

BC/AC x CI + tc d1 =jarak B-C pada peta d2 =jarak A-C pada peta CI =kontur interval/beda tinggi] tc =angka kontur C / di bawah jarak ke-1 Contoh: Jarak antara kontur A ke kontur B pada peta adalah 5 cm, sedangkan jarak antara kontur B ke kontur C adalah 3 cm. Titik kontur A berketinggian 50 meter dan titik kontur C berketinggian 25 meter. Skala peta adalah 1:50.000. Berapa ketinggian kontur B pada peta tersebut? a. 34,4 meter b. 35,4 meter c. 36,4 meter d. 37,4 meter e. 38,4 meter Jawab: Cari dahulu kontur intervalnya (CI) CI = 1/2000 x skala = 1/2000 x 50.000 = 25 meter d1= B-C = 3 cm d2 = A-C = (B-C) + (A-B) = 3 + 5 = 8 cm Kx = d1/d2 x CI + tc = 3/8 x 25 meter + 25 meter

=75/8 x 25 meter = 34,375 meter Jadi, ketinggian titik B pada peta tersebut adalah 34,4 meter Mencari beda tinggi dalam ]satuan persen (%) Rumus: Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak sebenarnya x 100 % Contoh; Diketahui titik kontur X berketinggian 225 meter dan titik Y berketinggiann 125 meter. Jarak antara X-Y pada peta dengan skala 1:50.000 adalah 4 cm. Berapa persen kemiringan lereng X-Y? a. 25 % b. 20 % c. 15 % d. 10 % e. 5 % Jawab: Rumus: Beda Tinggi/jarak x 100 % Beda tinggi X-Y = 225-125 meter = 100 meter = 10.000 cm Jarak X-Y pada peta 4 cm

Jarak sebenarnya= jarak x skala = 4 x 50.000 = 200.000 cm Kemiringan Lereng X-Y adalah = Beda tinggi / jarak x 100 % = 10.000/200.000 x 100 % = 5 % Jadi, kemiringan lereng X-Y adalah 5 % Contoh lagi: Hitunglah kemiringan lereng titik A ke titik B Rumus: Cari dahulu kontur interval nya. CI = 125 Cari dahulu jarak sebenarnya. Js = Jp x skala = 4 x 250.000 = 10.000 Mencari kemeringan lereng dengan rumus: Kontur tertinggi - kontur terendah / jarak sebenarnya x 100 % 400-25 / 10.000 x 100 % 375 / 100 % 3,75 % Kemiringan lereng A ke B adalah 3,75 %

Mencari beda tinggi dalam satuan derajat Rumus: Kemiringan lereng = Beda tinggi/jarak x 1 derajat Contoh soal sama seperti di atas. Hanya saja satuan persen (%) diganti dengan satuan derajat. Mencari gradien ketinggian Titik A berada pada ketinggian 200 meter dan titik B berada pada ketinggian 600 meter. Panjang A ke B adalah 2 cm dengan skala peta kontur 1 : 100.000. Berapa gradien ketinggian AB? Rumus radien ketinggian : Tangen a = y / x] y = tinggi kontur AB AB = 600-200 = 400 meter x = panjang AB PAB = 2 cm x skala PAB = 2 cm x 100.000 cm PAB = 200.000 cm = 2000 meter Tangen a = y / x

Tangen a = 400 / 2000 = 0,2 Jarak antara kontur A ke kontur B pada peta adalah 5 cm, sedangkan jarak antara kontur B ke kontur C adalah 3 cm. Titik kontur A berketinggian 50 meter dan titik kontur C berketinggian 25 meter. Skala peta adalah 1:50.000. Berapa ketinggian kontur B pada peta tersebut? a. 34,4 meter b. 35,4 meter c. 36,4 meter d. 37,4 meter e. 38,4 meter Jawab: Cari dahulu kontur intervalnya (CI) CI = 1/2000 x skala = 1/2000 x 50.000 = 25 meter d1= B ke C = 3 cm jarak kontur B ke kontur C pada peta adalah 3 cm d2 = A ke C = (jarak B ke C) + (jarak A ke B) = 3 + 5 = 8 cm jarak kontur A ke kontur C adalah 8 cm Cb = Ca - (d1/d2 x CI) Cb: tinggi kontur B = 50 m - (3/8 x 25 meter) Ca: tinggi kontur A = 50 m - (15,635 m) = 34,375 meter Jadi, ketinggian titik B pada peta tersebut adalah 34,4 meter karena peta tersebut adalah sebuah cekungan, maka kontur A harus dikurangi dengan hasil perhitungan. jika peta tersebut sebuah bukit, maka kontur A ditambah dengan hasil pengukuran.

dari mana tau kalo itu peta sebuah cekungan? tinggi kontur A (50 m) lebih tinggi dari kontur C (25 m) Soal nomor: 1 CI = 100 meter Skala = CI x 2000 m = 100 m x 2000 m = 200.000 Jadi skala peta tersebut adalah 1:200.000 1 : 200.000 (satuanya cm atau meter.?) Apakah ada skala peta dalam satuan meter..? Reply