PENCABUTAN AKDR. Untuk menjarangkan kehamilan selama 10 tahun

dokumen-dokumen yang mirip
PEMASANGAN AKDR. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

KETERAMPILAN PEMASANGAN DAN PENCABUTAN AKDR

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Divisi Uroginekologi Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/ RSCM

Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Aspirasi Vakum Manual (AVM)

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2

GAMBARAN UMUM PELATIHAN

BAB II LANDASAN TEORI

Lampiran 2

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK

KUNCI JAWABAN KUESIONER TENGAH PELATIHAN

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

Cara Kerja : Mencegah masuknya spermatozoa / sel mani ke saluran tuba Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.

SOP PENCABUTAN AKDR No. Dokumen No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 01 Mei 2015 Halaman : 1

BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK

Penatalaksanaan Kasus Keguguran. Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan serta Kepatuhan pada Standar Pelayanan menjadi Kunci Keberhasilan Asuhan APK

1. Setiap hari kerja jam di Poliklinik KIA 2. Pasien ibu hamil dan nifas

PEMERIKSAAN IVA. : A/II/SOP-PKM/III/2016/001 Dokumen No.Revisi : 00 Tanggalterbit : 01 Maret 2016 Halaman : 1/2

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI TES PAP DAN IVA. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB II TINJAUAN TEORI

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

Kompresi Bimanual. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA PEREMPUAN. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

PELAYANAN PEMBERIAN KB PIL. No. Dokumen. No. Revisi. Halaman: 2. Tanggal Terbit. Implementasi Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) di Puskesmas

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

P E L A T IHA N K E T E R A MP IL A N K L IN IK P E MA S A N G A N DA N P E N C A B U T A N AKDR PKMI PUSAT. d r. A s ri 2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

PELATIHAN KLINIK IMPLAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua perempuan usia reproduksi (Saifuddin, 2006; h. MK-74). IUD Copper T Cu 380 A memiliki panjang 36mm, lebar 32mm,

LAMPIRAN. Lampiran 1


Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

SISTEM UROGENITALIA PENUNTUN PEMBELAJARAN TEHNIK PEMERIKSAAN PROSTAT DENGAN COLOK DUBUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami

BAB V PEMBAHASAN. A. Lama Penggunaan KB IUD dan Kejadian Keputihan. 1 tahun masing-masing adalah sebanyak 15 responden (50%), sehingga total

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN IBU HAMIL / ANTENATAL CARE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN IBU HAMIL KUNJUNGAN AWAL / PERTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permanen (Wiknjosastro, 2005, p.905). Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Penurunan angka kelahiran yang bermakna.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMASKONANG KABUPATENBANGKALAN PENELITIAN

SOP PENCABUTAN IMPLANT No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPTD Puskesmas Tanjungsari

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

Keistimewaan metode barier ini adalah: Mencegah infertilitas, kanker servix dan PMS Meningkatkan partisipasi pria dalam kontrasepsi

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA IUD (Intra Uterine Device)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

STERILISASI & DESINFEKSI

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. : Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Tahun 2010/2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB IMPLAN PADA PASANGAN USIA SUBUR. : Mahasiswa Jurusan Kebidanan Klaten

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya lailani Zahra, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang

PENUNTUN PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

PELATIHAN TEKNOLOGI KONTRASEPSI TERKINI (CONTRACEPTION TECHNOLOGY UPDATE CTU)

Kuesioner. Responden yang terhormat,

Transkripsi:

PUSKESMAS DUMBAYABULAN Tim Penyusun : Felmy S Kude, SKM Sugiyarni Sukardi Amd.Keb Nomor Dokumen: 400/Y.03/07/VI/00 Tanggal Terbit : 12 Juni 2015 A. TUJUAN PROSEDUR PENCABUTAN AKDR Tangggal Revisi : Revisi Ke : Untuk menjarangkan kehamilan selama 10 tahun B. PENJELASAN SINGKAT TENTANG PROSEDUR Nomor Revisi: Halaman : 1/2 Kepala Puskesmas Dumbayabulan Felmy S Kude, SKM NIP. 19670825 198901 2 001 Suatu tindakan pemasangan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang berupa kerangka dari plastic yang fleksibel, berbentuk huruf T diselubungioleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu) C. PERATURAN DAN KEBIJAKAN INTERN TERKAIT PROSEDUR INI 1. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 2. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran Bidang Kesehatan 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat D. PROSEDUR Konseling Pra Pencabutan 1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda 2. Tanyakan tujuan kedatangannya 3. Tanyakan apa alasannya ingin mencabut AKDR tersebut dan jawab semua pertanyaannya 4. Tanyakan tujan reproduksi (KB) selanjutnya (apakah klien mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya) 5. Jelaskan proses pencabutan AKDR dan apa yang klien rasakan pada saat proses pencabutan Tindakkkan PraPencabutan 6. Pastikan klien sudaaah mengosongkan kandung kencingnyadan mencuci area genetalia dengan menggunakan sabun da air 7. Bantu klien naik ke meja pemeriksan 8. Cuci tangan dengan air dan sabun, keringkan dengan kain bersih 9. Pakai sarung tangan DTT yang baru 10. Atur penempatan peralatan daan bahan-bahan yang akan dipakai dalam wadah steril atau DTT Prosedur Pencabutan 11. Lakukan pemeriksaan bimanual : Pastikan gerakkan serviks bebas Tentukan besar posisi uterus Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa 12. Pasang speculum vagina untuk melihat serviks

13. Usap vagina dan serviks dengan larutan 14. Jepit benang yang dekat dengan serviks dengan klem 15. Tarik keluar benang secara mantap tetapi hati-hati untuk mengeluarkan AKDR 16. Tunjukkan AKDR tersebut pada klien, kemudian rendam dalam klorin 0,5% 17. Keluarkan spekulum dengan hati-hati Tindakan Pasca Pencabutan 18. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi 19. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan 20. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan klorin teeersebut 21. Cuci tangan dengan air dan sabun 22. Amati selama 5menit sebelum memperbolehkan klien pulang Konseling Pasca Pencabutan 23. Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami masalah (misalnya perdarahan yang lama atau rasa nyeri pada perut/ panggul) 24. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan 25. Jawab semua pertanyaan klien 26. Ulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia dan risiko keuntungan dari masing-masing alat kontrasepsi bila klien ingin tetap mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya 27. Bantu klien untuk menentukan alat kontrasepsi sementara sampai dapat memutuskan alat kontrasepsi baru yang akan dipakai 28. Buat rekam medic tentang pencabutan AKDR 29. Berikan informasi umum tentang KB 30. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan keuntungan-keterbatasan darimasing-masing jenis kontrasepsi (termasuk perbedaan antara kontap dan metode reversible) : Tunjukkan dimana dan bagaimana alkon tsb digunakan Jelaskan bagaimana carakerja alkon tersebut Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan lain yang mungkin akan dialami Jelaskan efek samping yang umumnya sering dialami klien 31. Jelaskan apa yang bias diperoleh dari kunjungannya Konseling Metode Khusus 32. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan klien 33. Kumpulkan data-data pribadi klien (nama, alamat, dsb) 34. Tanyakan tujuan repodruksi (KB) yang diinginkan (apakah klien ingin mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya) 35. Tanyakan agama/ kepercayaan yang dianut klien, yang mungkin menentang penggunaan salah satu metode KB 36. Diskusikan kebutuhan, pertimbangandan kekhawatiranklien dengan sikap simpatik 37. Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat 38. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping AKDR Cu T 380 A, sampai benarbenar dimengerti oleh klien Konseling Pra-Pemasangan & Seleksi Klien 39. Lakukan seleksi klien (anamnesis) secara cermat untuk memastikan tidak ada kesalahan untuk menggunakan AKDR Riwayat Kesehatan Reproduksi : Tanggal haid terakhir, lama haid dan pola perdaran haid Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir Riwayat kehamilan ektopik Neri yang hebat setiap haid

Anemia berat ( Hb < 9 gr% atau Hematokrit <30 ) Riwayat infeksi genetalia (ISG), Penyakit Menular Seksual (PMS), atau infeksi panggul Berganti-ganti pasangan (risiko ISG tinggi) Kanker serviks 40. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul dan jelaskan apa yang akan dilakukan dan dipersilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan Pemeriksaan Panggul 41. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan mencuci area genetalia dengan menggunakan sabun dan air 42. Cuci tangan dengan air bersih mengalir dengan sabun, keringkan dengan air bersih 43. Bantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan 44. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau kelainan lainnya di daerah supra pubik 45. Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul 46. Atur arah sumber cahaya untuk melihat serviks 47. Pakai sarung tangan DTT 48. Atur penempatan peralatan dan bahan-bhan yang akan digunakaan dalam wadah steril atau DTT 49. Lakukan inspeeksi pada genetalia eksterna 50. Palpasi kelenjar skene dan bartolini amati adanya nyeri atau duh (discharge) vagina 51. Masukkan spekulum vagina 52. Lakukan pemeriksaan inspekulo : Pemeriksaan adanya lesi atau keputihan pada vagina Inspeksi serviks 26. Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakkan kembali pada tempat semula dengan tidak menyentuh peralatan lain yang belum digunakan 27. Lakukan pemeriksaan bimanual : Pastikan gerakkan serviks bebas Tentukan besar dan posisi uterus Pastikan tidak ada kehamilan Pastikan tidak ada infksi atau tumor pada adneksa 28. Lakukan pemeriksaan rektovaginal (bila ada indikasi) : Kesulitas menentukan besar uterus retroversi Adanya tumir pada cavum Douglasi 29. Celupkan dan bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 % kemudian buka secara terbalik dan rendam dalam larutan klorin Tindakan Pra Pemasangan 30. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses pemasangan dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan 31. Masukkan lengan AKDR Cu T 380 A di dalam kemasan sterilnya : Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat ke belakang Masukkan pendorong ke dalam tabung inserter tanpa menyentuh benda tidak steril Letakkan kemasan pada tempat yang datar Selipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan melipat Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik tabung inserter Prosedddur Pemasangan AKDR 32. Pakai sarung tangan DTT yang baru 33. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks 34. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali 35. Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati (takik pertama) 36. Masukkan sonde uterus dengan teknik tidak menyentuh (no touch technique) yaitu secara hati-hati memasukkan sonde ke dalam cavum uteri dengan sekali masuk tanpa

menyentuh dinding vagina ataupun bibir spekulum 37. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde 38. Ukur kedalaman cavum uteri pada tabung inserteryang masih berada di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan 39. Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril, hati-hati jangan sampai pendoorongnya terdorong 40. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalamposisi horizontal (sejajar lengan AKDR), sementara melakukan tarikan hati-hati pada tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan 41. Pegang sertatahan tenakulum dan epndorong dengan satu tangan 42. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong 43. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviksatau terasa adanya tahanan 44. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm 45. Keluarkanseluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah terkontaminasi 46. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati rendam dalam larutan klorin 0,5 % 47. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 30-60 detik 48. Keluarkan spekulum dengan hati-hati Tindakan Pasca Pemasangan 49. Rendam seluruh pppperalatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit untuk dekontaminasi 50. Buang bahn-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan 51. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, bersihkan cemaran pada sarung tangan, buka secara terbalik dan rendam dalam larutan klorin 0,5% 52. Cuci tangan dengan air sabun 53. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15 menit sebelum memperbolehkan klien pulang Konseling pascapemasangan 54. Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR dan kapan harus dilakukan 55. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek samping 56. Beritahu kapan klien harus kembali ke klinikuntuk kontrol 57. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR Cu T 380 A adalah 10 tahun 58. Yakinkan klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila memerlukan konsultasi, pemeriksaan medik atau bila menginginkan AKDR tersebut dicabut 59. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan 60. Lengkapppi rekam medik dan kartu AKDR untuk klien E. KETERLIBATAN PIHAK LAIN DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR 1. Kepala Puskesmas 2. Petugas Apotik 3. Petugas Loket F. FORMULIR, DOKUMEN ATAU BLANGKO Register KB, Kartu KB G. LAPORAN YANG DIHASILKAN Laporan KB H. KAITAN DENGAN PROSEDUR LAIN SOP Asuhan Persalinan Normal, SOP ANC, SOP Pencabutan AKDR

I. LAMPIRAN Pelatihan Klinik CTU Tahun 2011 J. REFERENSI Pelatihan Klinik CTU Tahun 2011