BAB IV GAMBARAN KOMUNITAS SIPAS

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PANDUAN WAWANCARA. : Pembuat gendewo panahan

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS SIPAS DALAM MELESTARIKAN BUDAYA WARISAN NENEK MOYANG DI KOTA SOLO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS SIPAS DALAM PELESTARIAN TRADISI JEMPARINGAN DI KOTA SOLO JAWA TENGAH

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Proposal Radio Siaran Pendidikan, Seni dan Budaya Kandis FM dalam Menunjang Kemajuan

Barelang TV channel 5 PROFILE & PROGRAM ACARA 2015

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Profil Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Sejarah Terbentuknya Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PAMERAN PESTA KREATIVITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA MELALUI PAGELARAN MANGKUNEGARAN PERFORMING ART 201

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Komunitas

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Br. WANASARA, DESA BONGAN, TABANAN. PROPOSAL RANGKAIAN PERAYAAN 17 AGUSTUS 2012 Dan ULANG TAHUN KE 34 STT PANCA DHARMA 20 AGUSTUS 2012

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB V PAMERAN. diadakannya acara- acara perlombaan yang mengembangkan kreativitas. Panitia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

LAPORAN PENGABDIAN DOSEN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Sanggar Tari Melayu Dang Merdu

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, karena. kesenian dan kekriyaan. Kesenian dan kebudayaan dapat mengalami

PERANCANGAN GRAFIS T-SHIRT ASYIKNYA BERMAIN CATUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT

[HUT RI 17 AGUSTUS 2013]

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Inter Club Indonesia Moratti Lampung. 1. Sejarah Terbentuknya Inter Club Indonesia Moratti

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

LAPORAN PENGABDIAN DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

KARANG TARUNA KELURAHAN NAIKOLAN 12 SEPT 2013

BAB IV PROFIL PAVESA

Menabur Berkah di Tahun Emas

STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO CABANG YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui saat ini para wisatawan berkunjung ke suatu daerah di

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJUARAAN PROVINSI PANAHAN SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Oleh: Yudik Prasetyo, M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONSEP TUGAS AKHIR PERANCANGAN WEBSITE AWSE SABLON SEBAGAI MEDIA PROMOSI

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN. ikasma3bdg BAGIAN #2.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROPOSAL DUKUNGAN KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan anak juga memiliki hak untuk ikut berpartisipasi dalam

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Aceh Tengah, Provinsi D.I. Aceh Kesenian Didong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 4 TAHUN 2005

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN: 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROPOSAL PELAKSANAAN REUNI PERAK SMAN IV ANGKAT CANDUNG ( )

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN HIBURAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PROPOSAL KEGIATAN. diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah PR dan Promosi Perpustakaan. Oleh: Anita Tri Widiyawati NIM 08/279688/PMU/05911

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan seperti

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

Berlangsung Meriah, Masyarakat Apresiasi Positif Penyelenggaraan OOTrad ke 8 Unpad Universitas Padjadjaran

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERIJINAN DAN PEMAKAIAN FASILITAS PADA TAMAN REKREASI KOTA

BAB IV MANASIK HAJI ANAK-ANAK USIA DINI DI KB-TK UMMUL QURO GUNUNGPATI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN CAMERA PERSON DI DEPARTEMEN PROMO SCTV

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR

Reforma Agraria dan Penataan Ruang YANG BERKEADILAN

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

ANGGARAN DASAR CITYCAR COMMUNITY INDONESIA (C3i)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2011 NOMOR 11

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN KOMUNITAS SIPAS 4.1. Sejarah Berdirinya Komunitas SIPAS di Kota Solo Jawa Tengah Komunitas SIPAS (SEMUT IRENG POP ARCHERY SRIWEDARI) didirikan tepatnya pada tanggal 18 september 2015 di Kota Solo Jawa Tengah. Komunitas ini didirikan oleh Bapak Kusuma Putra, Bapak Edy Roostopo, dan Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro. Komunitas ini didirikan sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap budaya warisan nenek moyang, selain melihat antusiasme masyarakat yang tinggi akan olahraga jemparingan. Jemparingan berasal dari bahasa Jawa yang artinya panahan atau bermain panah. Jemparingan merupakan salah satu olahraga tradisional yang sebetulnya menarik. Jemparingan sendiri sudah ada sejak jaman dahulu kala, fungsinya untuk peperangan jaman dahulu. Namun seiring berkembangnya jaman berubah menjadi suatu olah raga yang dapat dinikmati berbagai kalangan dan umur. Olahraga jemparingan ini termasuk ke dalam olahraga yang tidak mudah. Sehingga dibutuh banyak latihan untuk bisa lincah dan menguasai penuh. Sekilas dilihat olah raga ini tidak membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Namun pada kenyataannya dibutuhkan ketangkasan, kekuatan, dan juga fokus yang baik. Jemparingan tidak dimainkan tanpa adanya tata cara. Berikut tata cara permainan jemparingan tradisional atau yang dikenal dengan jemparingan bandul. Jemparingan tradisional bandul ini memiliki sasaran dengan diameter 3 centimeter dan panjang kurang lebih 30 centimeter. Pemanah memanah dalam keadaan duduk dan memakai pakaian adat jawa dengan jarak 30 atau 35 meter dari sasaran. Anak panah yang dipanahkan untuk sekali ronde atau rambahan berjumlah 4 anak panah yang dipanahkan secara beruntun. Dilakukan selama 20 rambahan atau 20 kali berturut-turut. Jadi total yang dipanahkan ada 80 anak panah. Untuk penilaiannya antara lain jika anak panah menancap ke badan bandul yang berwarna putih, pemanah mendapat 1 poin. Sedangkan jika anak panah menancap ke kepala bandul atau yang biasanya berwarna kuning, pemanah mendapat 3 poin. 19

Gambar 4.1 Gambar ketika anak panah akan dilepaskan ke target 1 Gambar 4.2 Gambar ketika anak panah akan dilepaskan ke target 2 20

Gambar 4.3 Penghargaan yang diperoleh SIPAS dari DPPBSI (Dewan Pemerhati dan Penyelamat Seni Budaya Indonesia) 4.2. Visi Misi Komunitas SIPAS 4.2.1 Visi Adapun visi dari komunitas SIPAS adalah Menjadi wadah yang menjadikan kebersamaan sehingga bersama-sama bisa saling mendukung dan memotivasi satu sama lain. 1.2.2 Misi Adapun misi dari komunitas SIPAS adalah Melestarikan warisan nenek moyang khususnya jemparingan agar warisan ini tidak hilang begitu saja. 1.2.3 Motto Sehubungan dengan Visi dan Misi yang diusungnya, komunitas SIPAS merumuskan motto yaitu olah rogo, olah roso, olah jiwo dari penjelasan tersebut olah rogo, olah roso, olah jiwo merupakan bagaimana kita berkonsentrasi penuh terhadap sesuatu yang sifatnya dengan olahraga jemparingan. 21

4.3. Logo Komunitas SIPAS Gambar 4.4 Logo Komunitas SIPAS Penjelasan logo di atas, yaitu: 1. Gambar anak panah, memiliki arti bahwa komunitas SIPAS merupakan komunitas jemparingan (panahan). 2. Huruf I memiliki arti sasaran target tembak busur. 3. Gambar Gendewo memiliki arti ciri kas model gendewo yang digunakan Komunitas SIPAS. 4. Bulu warna kuning memiliki arti kemuliaan. 5. Pangkal bulu warna hijau memiliki arti kesejahteraan. 6. Bulu kuning yang banyak memiliki arti kebersamaan (Paseduluran Tunggal Gendewo). 4.4. Struktur Organisasi Komunitas SIPAS Pengorganisasian dalam sebuah organisasi termasuk dalam hal ini komunitas dilaksanakan dengan tujuan untuk mengorganisasikan kegiatankegiatan atau aktivitas-aktivitas yang ada dalam komunitas tersebut sehingga dapat diatur dan dialokasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam komunitas tersebut sesuai dengan keahlian masing-masing anggota. Pengorganisasian ini juga merupakan suatu cara pengaturan aktivitas-aktivitas diantara para anggota 22

komunitas sehingga tujuan komunitas dapat dicapai. Begitu juga tujuan pengorganisasian di Komunitas SIPAS. Awal pendirian komunitas ini atau penanggung jawab komunitas SIPAS ini adalah Eddy Roostopo, Muhamad Syafirudin, dan Eko Riyatno yang akhirnya memilih Eko Riyatno sebagai ketua karena disini atas dasar kepiawannya dalam olahraga jemparingan ini dan Eddy Roostopo dan kusuma putra sebagai penasehat komunitas SIPAS ini karena kedua orang ini merupakan orang yang tertua berada di dalam komunitas ini. Adapun wakil ketua havid ponx jakaria beliau mendapat tugas atau berwenang ketika peran ketua saat tidak ada dan mengantikan peran ketua dengan tugas yang sudah ada misalnya membuat event atau gladhen. Sekertaris dikomunitas ini ada 2 orang yaitu sekertaris 1 ada faukon dan sekertaris 2 ada husni thamrin memiliki peran sebagai pencatat agenda agenda seperti misalnya saat rapat komunitas SIPAS, saat ada aspirasi anggota maupun kelompok pada saat merancang gladhen. Sementara itu Humas disini ada 3 orang yang memiliki peran dan tugas serta tanggung jawab saat mempromosikan komunitas ini kepada masyarakat umum atau pada saat melobby lobby sponsor yang mau mensponsori acara atau event yang akan diselengarakan oleh komunitas SIPAS. Lalu adapun perlengkapan di dalam komunitas SIPAS ini terdapat 5 orang yang memiliki peran menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh komunitas SIPAS dan mengecek kelayakan target atau bandul yang digunakan untuk melepaskan anak panah. Sementara itu ada juga eksekutif trainer, disini ada 2 orang salah satu tugas atau perannya ialah mengajarkan kepada anggota atapun bertanggung jawab pada saat ada orang yang melakukan jemparingan bebas. Adapun susunan struktur organisasi Komunitas SIPAS adalah sebagai berikut : Penasehat : 1. BRM Kusuma Putra SH.MH 2. Laurentius Eddy Roostopo 3. Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro Ketua : Eko Riyanto, ST Wakil Ketua : Havid Ponx Jakaria Kustoto S.Sn, M.Sn Sekretaris : 1. Faukon A.Md 23

2. M. Husni Thamrin, SIQ, M.S.I Bendahara : 1. Ir. Stefanus Cecep Wijaya Saktiana 2. Diztya Eko A. Humas : 1. I Dewa Made Kasambi Putra. 2. Bintang Nur Cahya 3. Arie Danang Soeryono Adhi SE AK Perlengkapan / Sarana Prasarana : 1. Wahyu Kristiyono Wibowo. A. MD 2. Arif Ahmad Kawileh. 3. Iko Yeni Putra. 4. Widodo Sla 5. Wisnu Susila Eksekutif Trainer I : 1. Riyadi 2. Tri Hariyanto 4.5. Aktivitas yang dilakukan Komunitas SIPAS Aktivitas rutin yang dilakukan oleh komunitas SIPAS adalah melakukan kegiatan latihan jemparingan di lapangan belakang Taman Sriwedari. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap hari dari siang sampai malam hari (09.00). Dalam kegiatan ini biasanya selain diikuti oleh anggota juga masyarakat luas. Selain melakukan rapat-rapat rutin yang biasanya diadakan sebulan 2 (dua) kali pada hari Sabtu mulai pukul 07.30 s/d selesai. Biasanya lokasi rapat bergantian di rumahrumah anggota. Dalam pelaksanaan kegiatan jemparingan tersebut biasanya terdapat 1 (satu) orang trainer yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelatihan, bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung. Selain itu, trainer juga memiliki tanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan pada saat itu. Sementara lomba rutin yang diadakan oleh komunitas jemparingan ini dapat disaksikan pada setiap sabtu legi di belakang Taman Sriwedari Solo. Lomba 24

jemparingan dengan tradisi budaya mataram dilakukan dengan pakaian ala adat jawa dengan belangkon dan jarik. Selain melakukan aktivitas rutin seperti halnya latihan jemparingan, Komunitas SIPAS juga memiliki aktivitas lainnya, seperti: talk show di radio dalam rangka menyebar luaskan pengetahuan tentang jemparingan. Kegiatan ini biasanya dilakukan di Stasiun Radio JPI FM di Kota Solo. Biasanya acara ini masuk dalam kategori acara Kabudayan Jawa yang biasanya ditayangkan mulai pukul 16.00.s/d pukul 16.45 Pada acara ini biasanya Komunitas SIPAS diwakali oleh para penasehat seperti: BRM Kusuma Putra SH.MH, Laurentius Eddy Roostopo, dan Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro. Aktivitas lainnya, yaitu mengisi acara-acara undangan dari beberapa pihak, seperti halnya dari hotel di Kota Solo dalam rangka menampilkan olahraga jemparingan sebagai salah bentuk hiburan sekaligus sebagai salah satu media memperkenalkan olahraga ini kepada masyarakat, maupun turis asing yang berkunjung di hotel tersebut. Selain itu komunitas ini juga pernah mendapat undangan dalam rangka menyambut HUT TNI Angkatan Udara ke 69 yang dilaksanakan di Kayon Resort Boyolali. Kegiatan-kegiatan lainnya, yaitu mengenalkan olahraga ini dikalangan yang lebih luas, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, bahkan dikalangan masyarakat secara umum. Sementara aktivitas sosial yang sering dilakukan oleh Komunitas SIPAS, yaitu melakukan kerja bakti bersama pengurus, anggota, dan masyarakat. Lokasi kerja bakti biasanya dilakukan di sekitar Kota Solo. 25