FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI POLI KIA PKM TUMINTING

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PROSES PERSALINAN DI BPM HJ.METI DARMAWATI,SST KABUPATEN CIREBON TAHUN 2016

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

GAMBARAN GEJALA POSTPARTUM BLUES PADA IBU PASCA BERSALIN DI KLINIK SUMIARIANI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Elvira Harmia Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RUMAH BERSALIN CITRA PALEMBANG TAHUN 2015

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis dan merupakan babak baru

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS SEDAYU I BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

KELAS IBU HAMIL MEMPUNYAI PENGARUH POSITIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA MENGHADAPI PERSALINAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN HARIYADI, KARTIKA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2013

CUT ROSMAWAR¹ ¹Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh

DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO 2014

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KLINIK BERSALIN LINDA SILALAHI KECAMATAN PANCUR BATU

BAB III METODE PENELITIAN. desain case control. Kasus kontrol adalah suatu penelitian (survei) analitik

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

ABSTRACT Based on the survey early third trimester pregnant women in the village of Karang Mangu District of Sarang, Rembang of 10 respondents (100%)

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Jurnal Kesehatan Kartika 1

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI POLI KIA PKM TUMINTING Wa Ode Zamriati Esther Hutagaol Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Kepoerawatan Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi Manado Email: Zamriatiwaode@yahoo.co.id ABSTRACT: Physiological changes in the third trimester pregnant women especially maternal seem more complex and increased again compared to the previous trimester, and this is not another pregnancy because the growing conditions. Mothers who do not have the preparation for childbirth would be anxious and fear shows up in a periaku silent tears. Even if the birth as a normal physiological phenomenal, in fact labor berampak against bleeding, extreme pain and can cause fear even death either mother or baby (Janiwarty & Pieter, 2012). Objective: to know the Factors Which Are Associated with Maternal Anxiety Ahead of Labour in Poly Health Center Tuminting KIA. Research design: an observational analytic cross sectional approach. Population is taken using antenatal mothers in poly clinic Tuminting KIA, and the study sample using sampling techniques saturated, with the number of 50 mothers. Data collection through primary data and secondary data. The result: show that mild anxiety 26%, moderate 62%, and 12% by weight. Statistical test results showed that there was a significant relationship between age, parity and traumatic experience with a mother's anxiety level, while the level of education has no significant relationship with the level of maternal anxiety. Suggestion: have enhanced the role and support of health workers to improve the consultation, which is useful for pregnant women to be able to cope with anxiety in the face of labor, the role of educational institutions needs to be improved in order to further develop the science, especially the science of maternity nursing and psychiatric nursing on anxiety in pregnant women in face of labor in order to provide optimal nursing care, as well as the need for more research on anxiety in the third trimester pregnant women face labor relation with the frequency of antenatal care visits. Keywords: Age, Level of Education, Parity, Traumatic Experiences, Anxiety Levels ABSTRAK: Perubahan psikologi pada ibu hamil khususnya trimester III terkesan lebih kompleks dan meningkat kembali dibanding trimester sebelumnya, dan ini tidak lain dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar. Ibu yang tidak mempunyai persiapan untuk melahirkan akan lebih cemas dan memperlihatkan ketakutan dalam suatu periaku diam hingga menangis. Sekalipun peristiwa kelahiran sebagai fenomenal fisiologis yang normal, kenyataannya proses persalinan berampak terhadap perdarahan, kesakitan luar biasa serta bisa menimbulkan ketakutan bahkan kematian baik ibu ataupun bayinya (Janiwarty & Pieter, 2012). Tujuan penelitian : untuk mengetahui Faktor-Faktor Apakah Yang Berhubungan dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Poli KIA Puskesmas Tuminting. Desain penelitian : observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil adalah ibu hamil yang memeriksakan kandungannya di poli KIA puskesmas Tuminting, dan sampel penelitian menggunakan tekhnik sampling jenuh, dengan jumlah 50 ibu. Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder. Hasil penelitian : menunjukkan bahwa kecemasan ringan 26%, sedang 62%, dan berat 12%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, paritas dan pengalaman traumatis dengan tingkat kecemasan ibu, sedangkan tingkat pendidikan tidak mempunyai 1

hubungan yang signifikan dengan tingkat kecemasan ibu. Saran : perlu ditingkatkan peran dan dukungan dari petugas kesehatan dengan meningkatkan jasa konsultasi yang berguna bagi ibu hamil untuk dapat mengatasi kecemasan dalam menghadapi persalinan, perlu ditingkatkan peran lembaga pendidikan agar lebih mengembangkan ilmu, khususnya ilmu keperawatan maternitas dan keperawatan jiwa tentang kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal, serta perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan kaitannya dengan frekuensi kunjungan antenatal care. Kata Kunci: Umur, Pendidikan, Paritas, Pengalaman Traumatis, Kecemasan PENDAHULUAN Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar yang terjadi pada wanita yang produktif. Selama masa kehamilan terjadi perubahan pada ibu baik fisik maupun psikis. Secara umum perubahan fisik selama masa kehamilan ialah, tidak haid, membesarnya payudara, perubahan bentuk rahim, perubahan sistem kerja organ tubuh, membesarnya perut, naiknya berat badan, melemahnya relaksasi otot-otot saluran pencernaan, sensitivitas pada pengindraan, serta kaki dan tangan mulai membesar (Pieter & Lubis, 2010). Adapun perubahan psikis pada ibu trimester pertama diperkirakan 80%, timbul sifat rasa kecewa, penolakan, cemas dan rasa sedih. Pada trimester ke dua kehidupan psikologi ibu tampak lebih tenang dan mulai dapat beradaptasi, dan pada trimester tiga, perubahan psikologi ibu terkesan lebih kompleks dan meningkat kembali dibanding trimester sebelumnya, dan ini tidak lain dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar (Janiwarty & Pieter, 2012). Seiring dengan bertambanhnya usia kehamilan, baik kondisi fisik maupun emosional ibu akan berubah, dan hal ini akan terus berlanjut sampai ke masa persalinan. Menurut Manuaba (1998) persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri. Dengan semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama persalinan pertama, wajar timbul perasaan cemas ataupun takut (Marmi, 2011). Ansietas merupakan bagian dari respon emosional, dimana ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Dimana ansietas dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal. Seorang individu yang mengalami kecemasan secara langsung dapat mengekspresikan kecemasannya melalui respon yang fisiologis dan prilaku, dan secara tidak langsung dapat mengembangkannnya melalui mekanisme pertahanan dalam melawan kecemasan yang disebut koping. Berdasarkan penggolongannya koping ini dibedakan menjadi dua, adaptif yaitu mekanisme yang mendukung fungsi, dan maladaptive yaitu mekanisme yang menghambat fungsi (Stuart, 2006). Ibu hamil yang tidak mempunyai persiapan untuk melahirkan akan lebih cemas dan memperlihatkan ketakutan dalam suatu periaku diam hingga menangis. Sekalipun peristiwa kelahiran sebagai fenomenal fisiologis yang normal, kenyataannya proses persalinan berampak terhadap perdarahan, kesakitan luar biasa serta bisa menimbulkan ketakutan bahkan kematian baik ibu ataupun bayinya (Janiwarty & Pieter, 2012). Berdasarkan SDKI (2007) angka kematian ibu (AKI) yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan WHO, UNICEF, UNFPA, dan World Bank memperkirakan angka 2

kematian ibu lebih tinggi yaitu 420 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut Stalke (2008) sesuai dengan tujuan MDGs yang ke 5 yaitu, meningkatkan kesehatan ibu, target yang ingin dicapai tidak lain, pertama, menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara tahun 1990-2015 dengan indikator tingkat kematian ibu (per 100.000) dan kelahiran yang dibantu tenaga terlatih. Adapun target yang ke dua menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada tahun 2015 dengan indikator wanita menikah pada usia 15-49 tahun yang menggunakan alat KB, tingkat kelahiran usia muda, (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun), yang berkunjung ke fasilitas kesehatan serta kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (Prasetawati, 2012). Hasil penelitian terdahulu yang dilaksanakan di Poli Klinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati, mengenai Hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan, dimana kategori kecemasan yang dialami ibu, dibagi ke dalam beberapa kategori diantaranya: graviditas, dan tingkat pendidikan. Dari 158 responden yang diteliti pada kategori graviditas diperoleh kecemasan yang dialami oleh primigravida 66,2%, lebih tinggi dibandingkan multigravida 42,2 %. Selanjutnya pada kategori tingkat pendidikan Dimana diketahui bahwa proporsi pendidikan ibu dengan kecemasan menunjukkan ada sebanyak 64.5% ibu berpendidikan menengah mengalami kecemasan lebih banyak dibandingkan ibu berpendidikan dasar (47.4%) dan ibu berpendidikan tinggi (44.2%). Sehingga pada tingkat pendidikan dasar dan menengah cenderung lebih banyak mengalami kecemasan dari pada ibu berpendidikan tinggi (Astria, 2009). Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan dan perawat di ruangan Poli KIA Puskesmas Tuminting, jadwal pemeriksaan ibu hamil dilaksanakan 2 kali dalam seminggu, yakni pada hari senin dan rabu. Selanjutnya berdasarkan data pada bulan April, kunjungan ibu hamil sebesar 281 orang, dimana ibu hamil trimester III mencapai 91 orang, dan juga terdapat 33 partus. Data yang diperoleh di Puskesmas Tuminting pada senin, 6 Mei-2013 untuk kunjungan ibu hamil yaitu mencapai 66 orang, terdiri dari 3 orang ibu yang hamil trimester I, 8 orang ibu yang hamil trimester II, dan 45 orang ibu hamil trimester III. Berdasarkan survei dan wawancara, data yang peneliti peroleh dari 10 orang ibu hamil trimester III, rata-rata mengatakan cemas dalam menjelang persalinan. Penyebab kecemasan itu umumnya dikarenakan mereka yang merupakan kehamilan pertama, namun ada pula yang mengatakan karena takut perdarahan, dan juga takut akan keselamatan anak dan dirinya kedepan. Latar belakang tersebut diatas, yang menjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai: Faktorfaktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di poli KIA Puskesmas Tuminting. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional.penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tuminting pada bulan Juni 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kandungannya di Poli KIA Puskesmas Tuminting. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kandungannya di Poli KIA Puskesmas Tuminting. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non probability sampling dengan teknik sampling jenuh. Kriteria Inklusi dalam penelitian ini meliputi: Ibu yang hamil yang memeriksakan kandungannya di Poli KIA Puskesmas Tuminting, Ibu yang hamil trimester III. Dan kriteria eklusinya meliputi: Ibu yang terbukti mengalami komplikasi dalam kehamilan, Ibu yang 3

mengatakan mengundurkan diri secara tiba-tiba. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, untuk mengukur tingkat kecemasan menggunakan parameter Hamilton Anxiet Rating Scale (HARS) yang terdiri dari 14 kelompok gejala yang ada, dan masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka (skor) antara 0-4 yang artinya bila:0 = tidak ada gejala sama sekali,1 = satu dari gejal yang ada, 2 = sedang/ separuh dri gejala yang ada, 3 = berat/lebih dari ½ gejala yang ada, 4 = sangat berat semua gejala ada. Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan hasil dan membaginya dalam 2 kategori: Tidak cemas (bila total skor < 6), Cemas ringan (bila total skor 7-14), Cemassedang (bila total skor 15-27), dan Cemas berat (bila total skor > 27), Kuesioner mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan meliputi: Umur: yang dinai berdasarkan lamanya usia ibu dari lahir, sampai ulang tahun terakhir saat wawancara, yang terdiri dari 2 kategori, resiko tinggi(<20 dan >35 ) tahun dan tidak resiko tinggi (20-35) tahun (Astria, 2009), pendidikan, yang di nilai berdasarkan jenjang pendidikan formal yang terakhir yang berhasil di tamatkan, yang terdiri dari 2 kategori, yakni: Tinggi (SMA, Perguruan tinggi) dan rendah (SMP, SD, dan tidak pernah sekolah), Paritas, yang dinilai berdasarkan jumlah bayi yang dilahirkan responden yang terdiri dari 2 kategori multigravida dan primigravida, Pengalaman traumatis, yang dinilai berdasarkan pengalaman persalinan ibu dimasa lalu, yang terdiri dari 2 kategori, ada pengalaman hamil resiko tinggi dan tidak ada pengalaman hamil resio tinggi. Data yang dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan melalui tahap sebagai berikut: Pemeriksaan kembali (editing), Pengkodean (koding), Proses/ entri data (Proccessing), Pembersihan data (Cleaning), Faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli Kia Puskesmas tuminting, menggunakan analisis statistic uji chi-square (X2) pada tingkat kemaknaan 95% atau ( = 0,05). Prosedur pengambilan dan pengumpulan data meliputi: data primer yaitu data umum tentang karakteristik ibu hamil dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu yaitu umur, tingkat pendidikan, paritas, dan pengalaman traumatis yang diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner), dan Data sekunder yaitu data tentang gambaran wilayah penelitian dan jumlah ibu hamil yang diperoleh dari Puskesmas Tuminting. Setelah mendapat persetujuan untuk melakukan izin penelitian yang dikeluarkan dari program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran universitas Sam Ratulangi dengan nomor: 178 /UN. 12. 1/ PSIK/ PP/ 2013 (Lampiran 2). Surat ini diajukan ke tempat penelitian di PKM Tuminting. Kemudian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan akan melakukan penelitian. Setelah disetujui maka peneliti mulai melakukan penelitian dengan tahapan sebagai berikut:mendatangi pasien yang melakukan pemeriksaan di ruangan Poli KIA PKM Tuminting, kemudian memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada sampel penelitian. Setelah sampel bersedia untuk menjadi objek penelitian, maka peneliti memberikan informed consent (Lampiran 3) untuk ditandatangani, Peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner dan peneliti menunggui paa saat pengisian kuesioner berlangsung, Peneliti memberikan kuesioner pertanyaan dan responden dipersilahkan mengisi kuesioner sesuai dengan jawaban responden, kegiatan ini dilaksanakan pada saat responden menunggu antrian untuk melakukan pemeriksaan di Poli KIA PKM Tuminting, Kuesioner yang elah diisi lengkap oleh sampel penelitian untuk 4

dikembalikan kepada peneliti guna pemprosessan data lebih lanjut (pengolahan data dan analisa data). Setelah mendapat persetujuan untuk melakukan penelitian, selanjutnya dilakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian yang meliputi: Informed consent (lembar persetujuan), Anonimity (tanpa nama), Confidentiality (kerahasiaan). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berdasarkan (tabel 4), menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki umur tidak resiko tinggi (20-35 tahun) yakni sebanyak 38 orang (76%). Hasil penelitian berdasarkan (tabel 5), menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan tinggi (SMA, Perguruan Tinggi) yakni sebanyak 31 orang (62%). Hasil penelitian berdasarkan (tabel 6), menunjukan bahwa sebagian besar responden merupakan primigravida yakni sebanyak 27 orang (54%). Hasil penelitian berdasarkan (tabel 7), menunjukan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami pengalaman traumatis yakni sebanyak 19 orang (82%). Hasil penelitian berdasarkan (tabel 8),menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan sedang dengan skor (>15) yakni sebanyak 37 orang (74%). Tabel 9. Hubungan Umur Dengan Kecemasan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado. Umur Kecemasan Total P Ringan Sedang Resiko tinggi 0 12 12 Tidak 13 25 38 resiko tinggi Total 13 37 50 0,022 Tabel 10. Hubungan Pendidikan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado. Pendidikan Kecemasan Ringan Sedang Total P O R Rendah 4 15 19 Tinggi 9 22 31 0,742 1.652 Total 13 37 50 Tabel 11. Hubungan Paritas Dengan Kecemasan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado. Paritas Kecemasan Ringan Sedang Total P O R Primigravida 1 26 27 Multigravida 12 11 23 0,000 1.035 Total 13 37 50 Tabel 12. Hubungan Pengalaman Traumatis Dengan Kecemasan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Manado. Pengalaman Traumatis Kecemasan Total P Ringan Sedang Ada 0 4 4 Tidak ada 12 7 19 Total 12 11 23 0,037 Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas yang menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Ansietas berbeda dengan rasa takut, dimana ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut (Stuart, 2006). Pada ibu hamil khususnya trimester III perubahan psikologi ibu terkesan lebih kompleks dan meningkat kembali dibanding trimester sebelumnya, dan ini tidak lain dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar. Jika Ibu hamil yang tidak mempunyai persiapan untuk melahirkan akan lebih cemas dan memperlihatkan ketakutan dalam suatu periaku diam hingga menangis. Sekalipun peristiwa kelahiran sebagai fenomenal fisiologis yang normal, kenyataannya proses persalinan berampak terhadap perdarahan, kesakitan luar biasa serta bisa menimbulkan ketakutan bahkan kematian 5

baik ibu ataupun bayinya (Janiwarty & Pieter, 2012). Dari hasil uji statistic Chi-Square (lampiran 8), nilai expected count yang diperoleh lebih kecil dari lima, menunjukkan hasil penilaian harus berdasarkan fisher s Exact Test. Untuk memenuhi syarat uji Chi-Square maka untuk kategori (variabel dependen) tingkat kecemasan di colaps sehingga menjadi data nominal, dengan kategori (ringan dan sedang), dengan tabel 2 x 2 (lampiran 9). Hubungan umur dengan kecemasan ibu hamil berdasarkan hasil uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) pada (tabel 9), menunjukkan ada hubungan umur dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting di wilayah Tuminting kota Manado. Menurut Tobing (2007) kehamilan di umur kurang dari 20 tahun bisa menimbulkan masalah, karena kondisi fisik belum 100 % siap. Untuk umur yang dianggap paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Di rentang usia ini kondisi fisik wanita dalam keadaan prima. Sedangkan setelah umur 35 tahun, sebagian wanita digolongkan pada kehamilan beresiko tinggi terhadap kelainan bawaan dan adanya penyulit pada waktu persalinan. Di kurun umur ini, angka kematian ibu melahirkan dan bayi meningkat, sehingga akan meningkatkan kecemasan (Astria, 2009). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astria (2009) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kecemasan ibu hamil. Hubungan tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu hamil berdasarkan hasil uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) pada (tabel 10), menunjukkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting di wilayah Tuminting kota Manado. Menurut Notoatmodjo (2003), Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan diri dan peningkatan kematangan intelektual seseorang. Kematangan intelektual ini berpengaruh pada wawasan dan berpikir seseorang, baik dalam tindakan yang dapat dilihat maupun dalam cara pengambilan keputusan. pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah menerima ide teknologi baru. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin berkualitas pengetahuannya dan semakin matang intelektualnya. Mereka cenderung lebih memperhatikan kesehatan dirinya dan keluarganya (Depkes, 1999). Hal senada juga diungkapkan oleh Purwatmoko (2001), dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin besar peluang untuk mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan. Sebaliknya rendahnya pendidikan akan menyebabkan seseorang mengalami stres, dimana stres dan kecemasan yang terjadi disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan orang tersebut (Astria, 2009). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Astria (2009) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu hamil.sesuai data yang ada, dimana masih terdapat 31 responden dengan tingkat pendidikan tinggi, namun 22 responden mengalami kecemasan sedang, dan 9 responden ringan. Menurut survei lapangan hal ini dapat disebabkan oleh faktor lain, yakni paritas. Hubungan paritas dengan kecemasan ibu hamil berdasarkan hasil uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) pada (tabel 11), menunjukkan ada hubungan paritas dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting di wilayah Tuminting kota Manado. Menurut Kartono (1992) bagi primigravida, kehamilan yang dialaminya merupakan pengalaman pertama kali, sehingga trimester III dirasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat 6

dengan proses persalinan. Ibu akan cenderung merasa cemas dengan kehamilannya, merasa gelisah, dan takut menghadapi persalinan, mengingat ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan. Sedangkan ibu yang pernah hamil sebelumnya (multigravida), mungkin kecemasan berhubungan dengan pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya (Astria, 2009). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astria (2009) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kecemasan ibu hamil. Hubungan pengalaman traumatis dengan kecemasan ibu hamil berdasarkan hasil uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) pada (tabel 12), menunjukkan ada hubungan pengalaman traumatis dengan kecemasan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tuminting di wilayah Tuminting kota Manado. Pada ibu multigravida, wajar juga mengalami kecemasan, dimana kecemasan itu adalah kecemasan akan bayangan rasa sakit yang dideritanya dulu sewaktu melahirkan. Apalagi bagi ibu yang memiliki pengalaman kehamilan dengan resiko tinggi, tingkat kecemasannya juga pasti akan meningkat. Dimana kehamilan ini memiliki resiko tinggi baik selama kehamilan maupun pada proses persalinan (Janiwarty & Pieter, 2012). Pengalaman traumatis terbukti dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Oleh sebab itu proporsi kecemasan lebih banyak terjadi pada ibu hamil yang memiliki pengalaman trauma pada kehamilan sebelumnya. SIMPULAN Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli KIA Puskesmas Tuminting. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli KIA Puskesmas Tuminting. Ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli KIA Puskesmas Tuminting. Ada hubungan yang signifikan antara pengalaman traumatis dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan di Poli KIA Puskesmas Tuminting. DAFTAR PUSTAKA Astria Y. (2009). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan, diperoleh dari (http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_ digital/yonne%20astria.pdf). Diakses tanggal 2 Mei 2013. Janiwarty B & Pieter H. Z (2012). Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Rapha Publishing. Medan Marmi,S.ST. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Pustaka Belajar. Yogyakarta Pieter H.Z & Lubis N. L. (2010). Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Rapha Publishing. Medan Prasetawati A.E, dr, M.Kes. (2012). Kesehatan Ibu dan Anak Dalam MDGs. Nuha Medika. Surakarta SDKI. (2007). Angka Kematian Ibu Melahirkan, diperoleh dari (http://www.google.com/#hl=en&s client=psyab&q=sdki+aki&oq=sdki+aki &gs_l=hp.3...20954.21523.1.22628.3.3.0.0.0.0.0.0..0.0...0.0...1c.1.12.p syab.ubir4hc3l1o&pbx=1&bav=on.2, or.r_qf.&bvm=bv.46340616,d.bmk &fp=dc761eda7d838ad&biw=1280 &bih=656). Diakses pada taggal 6 Mei 2013. Stuard G.W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. edisi 5. EGC. Jakarta. 7