HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS

dokumen-dokumen yang mirip
PERMAINAN YANG BERORIENTASI PERKEMBANGAN UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK

PERMAINAN YANG BERORIENTASI PERKEMBANGAN UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun.

HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ESENSI BERMAIN BAGI ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENGEMBANGAN KREATIVITAS PADA ANAK USIA DINI MELALUI AKTIVITAS BERMAIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

USULAN PENULISAN BUKU PEGANGAN KULIAH : 1. Arif Rohman, M.Si. 2. Ika Budi Maryatun, S.Pd. 3. Wuri Wuryandani, S.Pd. NIP :

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan sebagai pengubahan sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

LAPORAN KEGIATAN PPM

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BERMAIN UNTUK PENGEMBANGAN ASPEK BAHASA DAN MOTORIK*

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN KOGNITIF AUD SEMESTER 2 Pengembangan Kognitif AUD Jam 3 x 50

PENERAPAN PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SAMBIROTO

HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAI KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA GAMBAR SERI

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

Kegiatan Bermain Kreatif Untuk Anak Usia Dini Oleh: Nur Hayati, M.Pd

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah NEUROSAINS DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu masa keemasan (golden Age) dalam

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (National Assosiation Education for Young Children) bahwa anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya di bangun dengan empat pilar, yaitu : learning to know,

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai pendidikan dan dengan pendidikan manusia menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TK

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wiwih,2013

SILABI MATA KULIAH. 6 Memilah teori pendekatan PAUD. 7 Menganalisis berbagai pendekatan dalam PAUD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

Anak Usia Dini: Antara Ekspektasi, Kurikulum, Praktik Pendidikan, dan Bermain

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tanpa pertimbangan hasil akhir. Kegaitan tersebut dilakukan dengan sukarela

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak. Masa ini disebut sebagai the golden age, yaitu saat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI

KURIKULUM ANAK USIA DINI /PRA SEKOLAH/TK. Oleh : Dra. Masitoh, M.Pd.

KONSEPSI, KEBIJAKAN, DAN PROGRAM KERJA FORUM PAUD JAWA BARAT SUNARYO KARTADINATA KETUA FORUM PAUD JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN DAN PENERAPAN PROGRAM BERMAIN PERMAINAN MENYEBUTKAN NAMA BENDA PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah. Metode Pengembangan Sosial Emosi AUD

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

Transkripsi:

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 197912112006042001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1

TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memahami teori bermain untuk anak secara memadai Mahasiswa dapat menerapkan bermain dan permainan secara tepat pada PAUD 2

BERMAIN BAGI AUD Pada hakikatnya semua anak suka bermain. Bermain merupakan faktor penting dalam kegiatan pembelajaran, dimana esensi bermain harus menjadi jiwa dari setiap kegiatan pembelajaran anak usia dini. Melalui kegiatan bermain berbagai keterampilan akademik seperti membaca, menulis dan berhitung dapat dikembangkan dengan optimal, sebagaimana diungkapkan Smilansky dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat hubungan antara bermain terhadap kesuksesan akademik anak di masa mendatang (Dodge, et al., 2002:11). 3

BERMAIN BAGI AUD National Association for The Education of Young Children (NAEYC) dan Association for Childhood Education International (ACEI) menegaskan bahwa bermain memungkinkan anak mengeksplorasi dunianya, mengembangkan pemahaman sosial dan kultural, membantu anak-anak mengespresikan apa yang mereka rasakan dan mereka pikirkan, memberikan kesempatan bagi anak untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan bahasa dan keterampilan serta konsep keaksaraan (Isenberg & Jalongo, 1993 dalam Musfiroh, 2004:15) 4

PENGERTIAN BERMAIN Bermain diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Kegiatan tersebut dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan atau tekanan dan pihak luar (Hurlock, 1978). 5

CIRI-CIRI BERMAIN ANAK CIRI-CIRI Menyenangkan Motivasi instrinsik Spontan/sukarela Ada peran aktif pemain KEGITAN BERMAIN Bermain itu menyenangkan dan anak menikmati kegiatan ini. Anak ingin bermain karena dorongan dari dalam bukan karena disuruh orang lain. Anak bermain karena dorongan spontan Semua pemain berperan secara aktif saat bermain, sehingga kegiatan bermain berjalan lancar dan menyenangkan. 6

CIRI-CIRI BERMAIN ANAK CIRI-CIRI Nonliteral Kaidah nonekstrinsik Aktif Fleksibel KEGITAN BERMAIN Saat bermain anak berpura-pura menjadi sesuatu, atau bertindak sesuatu. Bermain memiliki aturan tersendiri yang disepakati pemainnya. Anak terlibat aktif tidak diam saja baik secara fisik maupun emosi. Anak dapat beralih kegiatan, anak bebas memilih apakah akan ikut bermain atau memilih permainan lain. 7

PERSEPSI ANAK TENTANG KONTINUM BERMAIN DAN BEKERJA Bermain Bebas mengeksplorasi benda HAKIKAT KEGIATAN Aktivitas mungkin didesain guru tetapi memungkinkan penemuan dan kreativitas Bekerja Kegiatan dirancang dan dibawah perintah guru Orientasi produk Umumnya melibatkan benda lain atau manipulatif Kegiatan diseleksi sendiri tapi memerlukan konsentrasi atau perhatian detail Biasanya melibatkan pensil dan kertas Kadang-kadang melibatkan kesungguhan. Proyek (di TK) Tidak perlu kesungguhan beorientasi pada proses Tidak harus diselesaikan Permainan beraturan dan bermuatan akademik Harus diselesaikan 8

PERSEPSI ANAK TENTANG KONTINUM BERMAIN DAN BEKERJA Bermain Berpusat pada minat anak Biasanya aktif secara fisik Sedikit konsentrasi mental atau aktivitas kognisi yang ditunjukkan anak KETERLIBATAN ANAK Niat berpusat pada guru tetapi tersedia pilihan bagi anak Berpusat pada perencanaan guru Bekerja Fisik biasanya tidak aktif Membutuhkan konsentrasi dan aktivitas kognisi anak Dapat berinteraksi secara bebas dengan pasangan Selalu menyenangkan Dapat berinteraksi secara bebas dengan pasangannya Biasanya menyenangkan Kadang-kadang ada interaksi dengan pasangan Kadang menyenangkan 9

PERSEPSI ANAK TENTANG KONTINUM BERMAIN DAN BEKERJA Bermain Bekerja Sedikit harapan guru KETERLIBATAN GURU Berpusat pada harapan dan niat guru Jarang dievaluasi guru Umumnya ada evaluasi guru Keluaran dievaluasi guru 10

KENAPA ANAK PERLU BERMAIN? anak punya energi berlebih, energi ini mendorong anak untuk melakukan aktivitas sehingga anak terbebas dan perasaan tertekan (Catron & Allen, 1999) anak memerlukan penyegaran kembali atau mengembalikan energi yang habis digunakan untuk kegiatan rutin sehari-hari (Moriz Lazarus) anak perlu belajar merespon dan belajar peran-peran tertentu dalam kehidupan (Karl Groos), 11

KENAPA ANAK PERLU BERMAIN? anak perlu melepaskan desakan energi dan mengembangkan rasa harga diri anak perlu mengkreasikan pengetahuannya tentang dunia melalu interaksi diantara anak-anak dan anak perlu pengalaman langsung dalam berinteraksi sosial 12

KENAPA ANAK PERLU BERMAIN? Para Vygotsky-an meyakini bahwa bermain dapat mempengaruhi berbagai aspek perkembangan anak melalui: (1) penciptaan Zone of Proximal Development (ZPD), (2) memfasilitasi separasi (pemisahan) pikiran dari objek dan aksi, (3) mengembangkan penguasaan diri. ZPD merupakan wilayah antara kemampuan aktual dan kemampuan potensial anak, melalui kegiatan bermainlah berbagai potensi yang tersembunyi dapat teraktualisasikan. 13

KENAPA ANAK PERLU BERMAIN? Otak manusia (otak triune) menurut Paul MacLean terdiri dari tiga bagian yaitu: (1) otak reptil atau batang otak (brainstem), (2) sistem limbik (otak mamalia), (3) neokorteks. Kegiatan bermain dapat menstimulasi ketiga bagian otak ini secara seimbang karena pada saat bermain seluruh pikiran, tubuh dan spirit ikut terlibat dan anak mersa aman secara fisik dan emosional. Belahan otak kanan dan kiri pun dapat terstimulasi secara seimbang sehingga memudahkan anak untuk belajar berbagai hal yang berhubungan dengan pola pikir otak kiri yang bersifat logis, teratur dan sistematis maupun pola pikir otak kanan yang bersifat holistik, imajinatif, dan intuitif. 14

REFERENSI Dodge, Diane, Trister, et.all (2002). The Creative Curriculum for Preschool, Washington, DC: Teaching Strategies, Inc. Musfiroh, T. (2004). Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan Stimulasi Multiple Intellegences Anak Usia Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Depdiknas Tedjasaputra, M.S (2001). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta : Grasindo Suyanto, S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Hurlock, B. E. (1995). Perkembangan Anak (Jilid I) Jakarta: Erlangga. Hurlock, B.E.(1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga 15

T U G A S Anda diminta untuk: (1) merancang pembelajaran AUD melalui aktivitas bermain, (2) mensimulasikannya di kelas untuk memperoleh masukan dari rekan dan dosen. (3) mempraktekan perencanaan yang telah diperbaiki di lembaga PAUD. Kisi-kisi perencanaan pembelajaran antara lain : (a) nama permainan, (b) sasaran usia, (c) tujuan permainan, (d) alat dan bahan, (e) langkahlangkah permainan, (f) evaluasi permainan. 16