BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. suatu proses terjadinya peristiwa. Menurut Rusminiati (2007: 2) metode

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat membentuk persamaan dan kemauan siswa, metode ini juga melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. kegiatan fisik maupun mental yang mengandung kecakapan hidup hasil interaksi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. mendasar kegunaanya. Setiap ilmu pengetahuan tidak pernah lepas dari ilmu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

BAB II KAJIAN PUSTAKA. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Freudenhal (dalam Zulkardi, 2001:3) menekankan bahwa. dalam matematika. Aktivitas matematika ini dikenal juga sebagai

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Wujud Benda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ilmu yang mempelajari benda-benda beserta fenomena dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Dua Angka Menggunakan Alat Peraga di Kelas I SD GKST Hanggira

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. yang bagaimanakah yang paling tepat untuk anak-anak? Oleh karena struktur

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam Kamus

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI KELAS VI SD NEGERI NO181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal dan bahkan sadar atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. siswa sangat rendah. Hasil penelitian Suryanto dan Somerset terhadap 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode Eksperimen adalah pemberian kesempatan kepada anak didik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Mengenal Bentuk Bangun Datar Sederhana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan

Memilih Metode Pembelajaran Matematika

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. Pada intinya, fokus IPS

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam membangun dan mengembangkan kapabilitasnya. Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode Demonstrasi 2.1.1 Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain kapada seluruh atau sebagian siswa. Pengertian metode demonstrasi menurut Fathurrahman (dalam Http://F/Metode_Demonstrasi_Dan_Eksperimen<<Bank_Makalah,Opini,Artikel.html). Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Menurut Cardille (1986) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau prosedur yang digunakan. Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan pernyataan lisan (oral) atau peragaan (visual) secara tepat (dalam Canci, 1986 : 38). Menurut Syaiful B. Djamarah (2007:102), Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan dan menunjukkan kepada siswa suatu proses, atau benda tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Menurut Sanjaya W. (2006: 150) mengatakan, Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa menurut penulis metode demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan memperagakan secara langsung proses terjadinya sesuatu yang disertai dengan penjelasan lisan agar siswa tidak hanya mengetahui hasil pembelajaran melalui teori saja tetapi bisa membuktikannya secara langsung melalui demonstrasi tersebut. 4

5 2.1.2. Tujuan dan Fungsi Metode Demonstrasi Tujuan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu. Menurut Nana Sudjana tujuan dari metode demonstrasi adalah untuk memperagakan atau mempertunjukkan suatu keterampilan yang akan dipelajari siswa. Fungsi metode demonstrasi lebih sebagai strategi mengajar yang digunakan untuk menjalankan metode mengajar tertentu seperti metode ceramah. 2.1.3. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi : Langkah-langkah pembelajaran demonstrasi menurut Fathurrahman (2008) adalah: a. Perencanaan Dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah : - Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi berakhir. - Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan di laksanakan. - Memperhitungkan waktu yang di butuhkan. - Selama demonstrasi berlangsung guru harus introspeksi diri apakah keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh siswa, Apakah semua media yang di gunakan telah di tempatkan pada posisi yang baik, hingga semua siswa dapat melihat semuanya dengan jelas dan siswa membuat catatan-catatan yang dianggap perlu - Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik b. Pelaksanaannya Hal-hal yang di lakukan adalah : - Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya - Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa. - Mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar mencapai sasaran - Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik

6 - Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif - Menghindari ketegangan - Evaluasi : dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut, baik di sekolah ataupun di rumah. Cardille mengemukakan bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi adalah sebagai berikut: a. Persiapan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: - Kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan dicapai, - Analisis kebutuhan peralatan untuk demonstrasi, - Mencoba peralatan dan analisis kebutuhan waktu, dan merancang garis-garis besar demonstrasi. b. Pelaksanaan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: - Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan, - Memberikan pengantar demonstrasi untuk mempersiapkan para siswa mengikuti demonstrasi - Memeragakan tindakan, proses, atau prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, dan pertanyaan. c. Tindak lanjut pemakaian metode demonstrasi, meliputi: - Diskusi tentang tindakan, proses, atau prosedur yang baru saja di demonstrasikan, dan - Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan segala hal yang telah di demonstrasikan. d. Guru menyiapkan segala demonstrasi dalam kelas. e. Guru menunjukkan materi dan topik yang akan dibahas serta alat-alat yang akan dipakai. f. Para siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi dan peralatan. Syaiful B. Djamarah (2007:112-113) mengemukakan bahwa penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan metode eksperimen. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi yang diikuti dengan metode eksperimen, ialah :

7 1. Persiapan Menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan demonstrasi dengan : a. Menyediakan alat-alat demonstrasi b. Tempat duduk siswa 2. Pelaksanaan a. Mengajukan masalah dengan siswa b. Melaksanakan demonstrasi : - Menjelaskan dan mendemonstrasikan suatu proses - Usahakan seluruh siswa dapat mengikuti / mengamati demonstrasi dengan baik - Beri penjelasan padat tapi singkat - Hentikan demonstrasi kemudian adakan tanya jawab c. Evaluasi / tindak lanjut d. Beri kesempatan kepada siswa untuk tindak lanjut mencoba melakukan sendiri (metode eksperimen) e. Membuat kesimpulan hasil demonstrasi f. Mengajukan pertanyaan kepada siswa. Sanjaya W. (2006: 151-152) menyatakan langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang perlu disampaikan : a. Rumusan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa setelah proses kegiatan demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan tertentu. b. Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan. c. Lakukan uji coba demonstrasi, uji coba ini meliputi segala peralatan yang diperlukan. 2. Tahap pelaksanaan a. Langkah pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan

8 diantaranya: - Aturlah tempat duduk yang memungkina semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang di demonstrasikan. - Kemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. b. Langkah-langkah pelaksanaan demonstrasi - Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa sehingga siswa tertarik memperhatikan demonstrasi. - Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. - Yakinlah bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa. - Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. c. Langkah Mengakhiri Demonstrasi - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. - Bimbinglah siswa ke arah pertumbuhan diskusi kelompok. - Ambillah sejumlah kesimpulan dari hasil demonstrasi. - Berikan kepada siswa untuk mencoba melakukan demonstrasi. - Buatlah laporan hasil demonstrasi secara tertulis. d. Media Proses belajar mengajar akan bersifat positif atau negatif, itu tergantung pada pemberdayaan sarana dan prasarana itu sendiri. Tinggi rendahnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam menggunakan sarana dan prasarana pendidikan akan menentukan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya dengan sungguh-sungguh akan mengakibatkan keterlambatan dalam penguasaan dan pemahamannya. Untuk itu guru dituntut untuk selalu menumbuhkan kemampuannya, karena efektifitas pembelajaran di sekolah dipengaruhi salah satunya oleh

9 kemampuan guru dalam menerapkan asas kekonkretan dalam mengelola pembelajaran, maksudnya guru harus mampu menjadikan apa yang diajarkannya sebagai suatu yang nyata sehingga mudah dipahami oleh siswa. Untuk mewujudkan semua itu dibutuhkan adanya media pembelajaran yang tepat. Dari beberapa langkah-langkah tentang pelaksanaan metode demonstrasi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut penulis langkah-langkah pelaksanaan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan a. Merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa setelah proses kegiatan demonstrasi selesai. b. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. c. Menyiapkan alat-alat demonstrasi. d. Melakukan latihan pendemonstrasian termasuk cara penggunaan peralatan yang diperlukan. 2. Kegiatan Pelaksanaan Metode Demonstrasi a. Kegiatan Pembukaan - Mengatur tempat duduk yang memungkinkan setiap siswa dapat memperhatikan apa yang didemonstrasikan guru. - Mengemukakan tujuan pembelajaran - Melakukan apersepsi 3. Kegiatan Inti Pembelajaran a. Memberikan pengantar demonstrasi untuk mempersiapkan para siswa untuk mengikuti demonstrasi b. Memeragakan tindakan, proses, atau prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, dan pertanyaan c. Menciptakan suasana kondusif dan menghindari suasana yang menegangkan. d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan

10 segala hal yang telah didemonstrasikan. e. Memperhatikan keadaan siswa apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik. f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. g. Melakukan tanya jawab kepada siswa. 4. Kegiatan Mengakhiri Pembelajaran a. Meminta siswa merangkum pokok-pokok atau langkah-langkah kegiatan demonstrasi. b. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami. c. Melakukan evaluasi, baik evaluasi hasil belajar maupun evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi. 2.2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Mulyono: 37). Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa (Hamalik: 159). Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa yaitu berupa kemampuan, dan faktor yang datang dari luar diri siswa ( Sudjana : 39). Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi, minat dan perhatian, keaktivan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Dengan demikian, untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan operasi pengurangan siswa perlu dilakukan upaya meningkatkan motivasi berprestasi dan aktivitas siswa. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut : 1. Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, penilaian.

11 2. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima aspek yaitu menerima, menanggapi, menilai, mengelola, menghayati. 3. Ranah Psikomotor Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan k em a m p u a n b e rt i n d a k meliputi 4 aspek yaitu menirukan, memanipulasi, pengalamiahan, artikulasi. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu yang lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang baik. Untuk itu, dalam pencapaian tujuan pembelajaran pelu melibatkan peserta didik dan berbagai peralatan serta sesuai prosedur. Maka pembelajaran harus dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi. 2.3. Kerangka Berpikir Pembelajaran dengan Siswa dalam menguasai Kondisi menerapkan metode materi sangat rendah Awal ceramah Pembelajaran dengan Siklus I Tindakan menerapkan metode Pembelajaran dengan demonstrasi metode demonstrasi Dengan penerapan metode Siklus II Kondisi demonstrasi hasil belajar Pembelajaran dengan Akhir siswa dapat meningkat penerapan metode demonstrasi Gambar 2.3 Skema Kerangka Berpikir Pada awal pembelajaran matematika tentang pengurangan bilangan, hasil yang diharapkan masih rendah. Hal ini disebabkan karena guru hanya memanfaatkan

12 metode ceramah, kemudian pada siklus ke 1 guru menggunakan metode demonstrasi tetapi dalam pembelajaran siswa tidak dilibatkan secara langsung. Pada siklus ke 2 guru menerapkan metode demonstrasi tetapi dalam pembelajaran dengan melibatkan siswa, ternyata memperoleh hasil akhir yang sangat memuaskan. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tentang pengurangan bilangan meningkat. 2.4. Hipotesis Berdasarkan kajian teori di atas dan kerangka berfikir tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pada penelitian ini adalah : Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar dalam menyelesaikan soal matematika tentang pengurangan bilangan bagi siswa kelas 1 semester I SD Negeri 1 Wirosari Kecamatan Wirosari Tahun Pelajaran 2012/2013.