FANTASI EKOSISTEM IKAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : Puspita Tri Rahayu NIM

dokumen-dokumen yang mirip
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

BURUNG SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

BAB I PENDAHULUAN. seni memiliki peran terpenting di alam kehidupan manusia sesuai dengan. diungkapkan oleh Soedarso SP sebagai berikut:

IMAJINASI TENTANG AYAM DALAM LUKISAN

KELUARGA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Dwi Febri Sariyanto NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

IMAJINASI BENTUK AIR DALAM LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh. Untung Yuli Prastiawan NIM:

PERWUJUDAN RUANG WAKTU DI DALAM SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Yusuf Ferdinan Yudhistira NIM : PROGRAM STUDI SENI MURNI

GORESAN ANAK-ANAK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

AKTIVITAS MASYARAKAT MARJINAL SEBAGAI TEMA DALAM LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI. Disusun oleh : Eric Pradana

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

WAJAH WANITA SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

GEBOGAN SEBAGAI INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

HARMONI KELUARGA DALAM SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: VALENTINO FEBRI SETYA WIDADA UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI KUCING DALAM KARYA LUKIS

PENCIPTAAN KARYA SENI

DUNIA ANAK SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN LUKISAN

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta.

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana

INTERPRETASI ZAMAN KALABENDHU SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Prima Yoga Artika PROGRAM STUDI SENI MURNI

BAB III METODE PENCIPTAAN

CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS

BONEKA IMAJINATIF DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

MENGANYAM RUPA PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : ARIF FIDIATMOKO NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA

CATATAN MIMPI DALAM LUKISAN. PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh: AHMAD IDHAM NIM: PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS

KEKERASAN TERHADAP ANAK

IRONI KEMAKMURAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

SIKAP KASIH SAYANG KAKAK PEREMPUAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

PERANCANGAN INTERIOR LIQUID KARAOKE YOGYAKARTA

TEMA KELUARGA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

FANTASI MASA KECIL SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

BAB V PENUTUP. berjudul Representasi Benda dalam Lukisan merupakan pengalaman sebagai

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

PEREMPUAN DAN SELENDANG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

IMAJINASI ALAT TELEVISI DAN RADIO KUNO DALAM LUKISAN

SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

KEMUNAFIKAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

2015 ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

MATA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI GRAFIS

UANG ADALAH SUMBER KONFLIK (SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS)

MEMORI MASA REMAJA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU

PARADOKS VISUAL DALAM SENI LUKIS

MATERI SEKOLAH DASAR SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING

ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

HERO DAN VILLAIN DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: Fito Anugrah NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

SPIRIT KAUM DIFABEL DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

KEHIDUPAN DUNIA ANAK-ANAK DALAM IMAJINASI VISUAL

PERAYAAN TRADISIONAL TABOT BENGKULU SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN BATIK LUKIS PENCIPTAAN. Lopika Derfengsi NIM

GERAK FIGUR MANUSIA DALAM IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

VISUALISASI BLINK-182 DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh Bayu Adi Wijaya NIM

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN

ANTITESIS OBJEK DALAM SENI PATUNG

MAWAR DALAM KARYA SENI GRAFIS DRYPOINT

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

MOTTO. Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya (Dimas Arya Gutama)

EKSPRESI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DALAM LUKISAN

PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: FAJAR ANGGARA NIM JURUSAN. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM

KONSTRUKSI GARIS SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG KINETIK PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : Bayu Murti NIM

BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BIOLA SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, LOUNGE DAN RESTAURANT HOTEL COURTYARD MARRIOTT, UBUD, BALI

AMBIGUITAS SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

BAB III. METODE PENCIPTAAN

PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS SEBAGAI REFLEKSI KEGELISAHAN PRIBADI

TEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI

BAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN...

Transkripsi:

FANTASI EKOSISTEM IKAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh : Puspita Tri Rahayu NIM 1312375021 PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 i

FANTASI EKOSISTEM IKAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS Puspita Tri Rahayu NIM 1312375021 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S-1 dalam bidang Seni Rupa Murni 2017 ii

PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Puspita Tri Rahayu NIM : 1312375021 Fakultas : Seni Rupa Program Studi : Seni Rupa Murni Judul Tugas Akhir : Fantasi Ekosistem Ikan Sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis Dengan ini menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir karya seni ini, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana oleh pihak lain dan tidak terdapat duplikasi, tiruan untuk membuat ulang karya orang lain secara sengaja. Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Yogyakarta, 12 Juni 2017 Pembuat Pernyataan Puspita Tri Rahayu iii

iv

KATA PENGANTAR Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir yang berjudul FANTASI EKOSISTEM IKAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS ini dengan lancar. Adapun tujuannya adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan di dalam mengakhiri pendidikan Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa Institut Indonesia Indonesia Yogyakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi, semangat dan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Segala kesulitan dan hambatan yang dialami selama menyusun laporan ini bisa terselesaikan berkat dukungan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu secara khusus penulis mengucapkan rasa terima kasih yang setulusnya kepada: 1. Bapak Amir Hamzah, S.Sn, M.A., selaku Pembimbing I yang telah memberi pengarahan, mendukung, memberikan masukan dan mengajarkan pelajaran berharga selama penyusunan laporan Tugas Akhir. 2. Bapak Satrio Hari Wicaksono, M.Sn., selaku pembimbing II yang dengan sabar memberikan bimbingan, ilmu, saran dan arahan dalam penulisan laporan Tugas Akhir. 3. Bapak Yoga Budhi Wantoro, M.Sn., selaku dosen wali yang banyak membimbing dalam proses akademik selama masa perkuliahan. v

4. Bapak Lutse Lambert Daniel Morin, M. Sn., selaku Ketua Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 5. Bapak Deni Junaedi S.Sn, M.A, selaku cognate yang telah memberikan kritik dan saran yang bermanfaat. 6. Ibu Dr. Suastiwi, M.Des., selaku Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 7. Bapak Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum., selaku Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 8. Seluruh staff Dosen jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang telah mengajarkan berbagai pelajaran berharga selama masa perkuliahan. 9. Seluruh staff Sekretariat Fakultas Seni Rupa yang telah memberikan dukungan dalam bidang administrasi dari awal hingga akhir selama menjadi mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 10. Keempat orang tua tersayang, yang selalu memberikan dukungan, semangat, serta doa yang tiada henti. 11. Heri Dwi Arisandy, suami tercinta yang tiada henti memotivasi agar segera menyelesaikan pendidikan dengan baik. 12. Kedua kakak perempuan beserta keluarga kecil mereka, Indah Budi Lestari dan Juwita Dwi Rahayu yang selalu mendukung selama ini. 13. Ketiga keponakan, Fathinah Attaqqiyyah, Dzakiyyah Rafifah dan Hafshah Humairoh el Fauzi, yang menjadi penyemangat dan penghibur selama pengerjaan laporan Tugas Akhir. vi

14. Ika Dhany Pangastuti dan Galih Pangestika, teman seperjuangan yang telah bersama-sama dari awal perkuliahan sampai saat ini. 15. Ramadhyan Putri Pertiwi, teman satu atap yang juga sebagai editor bahasa penulisan Laporan Tugas Akhir. 16. Teman-teman angkatan 2013 Jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 17. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kemajuan yang lebih bermutu. Akhir kata semoga laporan ini bermanfat bagi pembaca dan masyarakat luas. Yogyakarta, 12 Juni 2017 Puspita Tri Rahayu vii

DAFTAR ISI Halaman Judul 1... i Halaman Judul 2... ii Pernyataan Keaslian... iii Halaman Pengesahan... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR KARYA...xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penciptaan... 1 B. Rumusan Penciptaan... 4 C. Tujuan dan Manfaat... 4 D. Makna Judul... 5 1. Fantasi... 5 2. Ekosistem... 5 3. Ikan... 5 4. Ide... 5 5. Seni Lukis... 6 viii

BAB II KONSEP... 7 A. Konsep Penciptaan... 7 B. Konsep Bentuk Perwujudan... 12 1. Garis... 14 2. Warna... 15 3. Tekstur... 16 4. Bidang / Ruang... 17 5. Bentuk... 17 BAB III PROSES PEMBENTUKAN... 23 A. Bahan... 23 1. Cat atau Warna... 24 2. Pasta... 25 3. Varnish... 26 B. Alat... 27 1. Kanvas... 27 2. Kuas... 28 3. Palet... 29 4. Pisau palet... 30 C. Teknik... 30 1. Opaque... 31 2. Dry Brush... 31 ix

3. Blok... 31 4. Teknik Arsiran... 31 D. Tahap Pembentukan... 32 1. Persiapan (preparation)... 32 2. Inspirasi... 33 3. Pemunculan (Insight)... 35 4. Evaluasi karya (evaluation)... 41 BAB IV TINJAUAN KARYA... 43 BAB V PENUTUP... 86 DAFTAR PUSTAKA... 88 LAMPIRAN..90 A. Foto Diri Mahasiswa... 90 B. Foto Poster Pameran...91 C. Foto Situasi Pameran..92 D. Foto Situasi Display Karya.94 E. Katalogus..95 x

DAFTAR GAMBAR Gb. 1. William Adams, Aquascape Deep forest... 19 Gb. 2. Widayat, Ikan-ikan... 20 Gb. 3. Widayat, Ikan ikan Biru Putih... 21 Gb. 4. Diela Maharani, Gambar Ilustrasi... 22 Gb. 5. Puspita Tri Rahayu, Cat Akrilik... 24 Gb. 6. Puspita Tri Rahayu, Pasta... 25 Gb. 7. Puspita Tri Rahayu, Varnish... 26 Gb. 8. Puspita Tri Rahayu, Kanvas... 27 Gb. 9. Puspita Tri Rahayu, Kuas... 28 Gb. 10. Puspita Tri Rahayu, Palet... 29 Gb. 11. Puspita Tri Rahayu, Pisau Palet... 30 Gb. 12. Puspita Tri Rahayu, Alat dan Bahan... 33 Gb. 13. Puspita Tri Rahayu, Persiapan Melukis... 33 Gb. 14. Puspita Tri Rahayu, Sketsa pada Kertas... 35 Gb. 15. Puspita Tri Rahayu, Sketsa pada Kanvas... 36 Gb. 16. Puspita Tri Rahayu, Pengeblokan... 37 Gb. 17. Puspita Tri Rahayu, Penggradasian... 38 Gb. 18. Puspita Tri Rahayu, Objek Pendukung... 40 Gb. 19. Puspita Tri Rahayu, Finishing... 41 xi

DAFTAR KARYA Gb. 20. Puspita Tri Rahayu, Journey to other Planets, 2016, cat akrilik di kanvas, 120x120cm... 44 Gb. 21. Puspita Tri Rahayu, Sail on The Air, 2016, cat akrilik di kanvas, 75x150cm... 46 Gb. 22. Puspita Tri Rahayu, Showing The True Colors, 2016, cat akrilik di kanvas, 100x150cm... 48 Gb. 23. Puspita Tri Rahayu, Birthday Party, 2016, cat akrilik di kanvas, 80x100cm... 50 Gb. 24. Puspita Tri Rahayu, Halloween Party, 2016, cat akrilik di kanvas, 60x80cm... 52 Gb. 25. Puspita Tri Rahayu, Go Around with My Predator, 2016, cat akrilik di kanvas, 100x80cm... 54 Gb. 26. Puspita Tri Rahayu, Temui Temanmu!, 2016, cat akrilik di kanvas, 80x100cm... 56 Gb. 27. Puspita Tri Rahayu, Terperangkap dalam Dunia Sendiri, 2016, cat akrilik di kanvas, 60x60cm... 58 Gb. 28. Puspita Tri Rahayu, Who Really Knows The Oceans?, 2016, cat akrilik di kanvas, 85x85cm... 60 Gb. 29. Puspita Tri Rahayu, Who Really Knows The Oceans?#2, 2016, cat akrilik di kanvas, 85x85cm... 61 Gb. 30. Puspita Tri Rahayu, Who Really Knows The Oceans?#3, 2016, cat akrilik di kanvas, 85x85cm... 62 xii

Gb. 31. Puspita Tri Rahayu, Hot Air Balloon, 2016, cat akrilik di kanvas, 100x80cm... 64 Gb. 32. Puspita Tri Rahayu, Playing Bubble is Always Fun, 2017, cat akrilik di kanvas, 100x100cm... 66 Gb. 33. Puspita Tri Rahayu, Kembalikan Ekosistem (rumah), 2017, cat akrilik di kanvas, 120x120 cm...68 Gb. 34. Puspita Tri Rahayu, Kampung Halamanku, 2017, cat akrilik di kanvas, 100x200cm... 70 Gb. 35. Puspita Tri Rahayu, Kampung Halamanku #2, 2017, cat akrilik di kanvas, 60x90cm... 72 Gb. 36. Puspita Tri Rahayu, A Little Peace, 2017, cat akrilik di kanvas, 80x100cm... 74 Gb. 37. Puspita Tri Rahayu, 2017! Please be Nice, 2017, cat akrilik di kanvas, 100x80cm... 76 Gb. 38. Puspita Tri Rahayu, Forest, 2017, cat akrilik di kanvas, 100x150cm... 78 Gb. 39. Puspita Tri Rahayu, Buku Jendela Dunia, 2017, cat akrilik di kanvas, 150x100cm... 80 Gb. 40. Puspita Tri Rahayu, Top of The World, 2017, cat akrilik di kanvas, 70x150cm... 82 Gb. 41. Puspita Tri Rahayu, Menuju Satu Titik, 2017, cat akrilik di kanvas, 120x120cm... 84 xiii

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keberadaan seni senantiasa mengiringi perjalanan manusia, karena seni memiliki peran di dalam kehidupan manusia. Seni diciptakan melalui berbagai ide dan gagasan, yang kemudian divisualisasikan menggunakan media dan teknik tertentu, sehingga dapat dinikmati dan diapresiasi. Aktifitas sehari-hari dan lingkungan hidup bisa menjadi inspirasi dalam menciptakan lukisan. Latar belakang kehidupan yang berbeda, membuat karya seni setiap seniman berbeda pula, karena setiap individu mempunyai pengalaman sendiri-sendiri, dan meskipun pengalaman hidupnya sama, pasti berbeda cara menyikapinya. Penulis dilahirkan di lingkungan yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petambak ikan, yaitu di kabupaten Lamongan Jawa Timur, sehingga memiliki kehidupan yang dekat dengan dunia ikan. Keakraban dengan dunia ikan membuatnya menjadi topik bahasan keluarga, dalam keseharian di kampung, kadang penulis suka berlama-lama di tambak untuk berimajinasi tentang dunia mereka. Pengalaman tersebut memicu ketertarikan untuk mengetahui lebih jauh tentang macam-macam ikan beserta ekosistemnya. Seringnya diajak oleh orang tua ke tambak ketika masih kecil, menjadikan kerinduan akan suasana tambak yang sejuk dan menenangkan. Setiap duduk di 1

2 tepian tambak dan sungai memandangi ikan-ikan yang berenang, memunculkan bayangan-bayangan atau fantasi di dalam pikiran. Hal tersebut membuat alam bawah sadar menerka-nerka apa yang terjadi di dalam tambak, kehidupan macam apa yang dialami oleh ikan-ikan di dalamnya. Apakah sama dengan kehidupan manusia, atau mirip dengan kehidupan dalam film animasi yang sering ditemui di televisi maupun bioskop. Terkadang muncul bayangan ikan sebagai makhluk sosial seperti halnya manusia, berkomunikasi dengan ikan-ikan yang lain, mengunjungi rumah tetangganya, jalan-jalan ke mall dan menonton film bersama teman, juga berjualan di pasar. Bayangan-bayangan tersebut sering terlintas di pikiran bahkan hingga saat ini. Sebagai makhluk hidup yang tinggal di air, ikan mempunyai berbagai macam jenis dan bentuk, bentuk yang dimiliki berbeda-beda tergantung habitat yang ditinggali. Bentuk ikan yang berkembang biak di dalam tambak berbeda dengan bentuk ikan yang berada di sungai. Begitu pula dengan bentuk ikan yang berada di zona laut dangkal berbeda dengan bentuk ikan di zona laut tengah maupun dalam. Zona laut dangkal dikenal sebagai surga karena pada zona ini terdapat berbagai jenis ikan yang berwarna-warni. Keanekaragaman bentuk ikan membuat mata tidak bosan-bosan untuk mengamatinya. Sebagai bentuk kreasi, pecinta ikan hias dapat membuat ekosistem ikan yang dinamakan aquascape, yang bisa dibentuk menyerupai bentuk asli di laut maupun dalam bentuk lain. Seni aquascape ini membutuhkan kreatifitas, sama halnya dengan seni lukis. Mereka yang menggeluti dunia ini mampu mengubah bentuk ekosistem ikan sesuai dengan keinginan, ekosistem darat diaplikasikan di

3 air dengan menggunakan fantasi yang ada di pikirannya. Ada yang mengubahnya dalam tampilan ekosistem taman, hutan dengan banyak pohon, gunung atau perbukitan bahkan kombinasi bebatuan dan lain sebagainya, sehingga mirip dengan ekosistem alaminya namun berada di dalam air. Ekosistem buatan lainnya adalah akuarium yang lebih banyak digunakan untuk ikan hias berukuran sedang hingga besar, menggunakan rumput atau tanaman hias, karang dan pernak-pernik menyerupai ekosistem laut buatan. Akuarium berbeda dengan aquascape, karena aquascape lebih didominasi dengan tanaman air, batu, pasir dan kayu sebagai media pertumbuhan tanaman. Ikan yang digunakan adalah jenis ikan hias berukuran kecil. Sehingga pembuatannya fokus pada pembuatan desain tampilan ekosistemnya, sedangkan akuarium fokus pada jenis ikan hias yang dipelihara. Ketertarikan akan ekosistem ikan yang mengundang imajinasi, memunculkan keinginan untuk lebih berfantasi dalam sebuah karya seni lukis. Ekosistem yang berusaha ditampilkan ke dalam lukisan menjadi lebih kaya, seperti contohnya membayangkan ekosistem ikan berada di luar angkasa, memiliki lingkungan pedesaan, berada di atas awan, dan lain sebagainya. Objek yang ditampilkan adalah bentuk-bentuk imajinasi namun masih mengacu pada bentuk asli dan sudah dideformasikan ke dalam bentuk yang fantastis. Dalam sebuah ekosistem ikan tentunya terdapat bermacam-macam komponen, seperti air, terumbu karang, anemon, tumbuhan air dan sebagainya. Komponen-komponen tersebut akan diubah bentuknya menjadi lebih fantastis, penambahan komponen-komponen lain yang tidak berhubungan dengan ikan juga

4 akan dihadirkan, bertujuan untuk memunculkan keadaan atau scene tertentu yang ingin ditampilkan pada tiap lukisan, sehingga makna lukisan bisa tersampaikan. Dari sekian banyak tema lukisan yang dapat diangkat dalam Tugas Akhir, tema Fantasi Ekosistem Ikan dipilih karena penggambaran ekosistem ikan yang fantastis dapat memacu pikiran untuk lebih kreatif dalam berimajinasi, membayangkan tempat-tempat tinggal ikan yang tidak biasa ditinggali. Tema ini menarik untuk dihadirkan karena penikmat seni akan dapat melihat ikan-ikan di dalam sebuah ekosistem-ekosistem bayangan yang fantastis. B. Rumusan Penciptaan Berdasarkan dari latar belakang penciptaan, maka Tugas Akhir ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan fantasi ekosistem ikan? 2. Bagaimana visualisasi fantasi ekosistem ikan dalam lukisan? C. Tujuan dan Manfaat Tujuan : 1. Memvisualisasikan ekosistem ikan ke dalam lukisan dan memfantasikannya. Manfaat : 1. Bagi penulis bermanfaat sebagai ekspresi diri dan juga studi pembelajaran dalam proses akademik dan berkesenian. 2. Penyadaran terhadap masyarakat bahwa ekosistem ikan yang beranekaragam patut dijaga kelestariannya.

5 D. Makna Judul Judul Tugas Akhir adalah Fantasi Ekosistem Ikan Sebagai ide Penciptaan Seni Lukis. Untuk lebih memahami makna judul maka akan dijelaskan arti setiap kata sebagai berikut: 1. Fantasi Menurut Terry Pratchett, fantasi adalah sesuatu yang tidak nyata, yang muncul dari keinginan hati 1. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia fantasi adalah gambar (bayangan) rekaan dan angan-angan; khayal atau daya untuk menciptakan sesuatu dengan angan-angan 2. 2. Ekosistem Ekosistem merupakan suatu sistem di alam yang di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya, mereka hidup dalam suatu komunitas bersama faktor-faktor abiotik yang berinteraksi dengan organisme tersebut 3. 3. Ikan Ikan didefinisikan sebagai hewan yang hidup di air, bertulang belakang, poikiloterm, bergerak dengan menggunakan sirip, bernapas dengan insang dan memiliki gurat sisi (linea lateralis) sebagai organ keseimbangannya 4. 1 Pringle, David, ed. (2002). Fantasy The Definitive Illustrated Guide, Carlton Books, London, hlm. 8 2 Departemen Pendidikan Nasional. (2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia-Pusat Bahasa, Gramedia, Jakarta, hlm. 403 3 Campbell, N. A. (2004). Biologi. Erlangga. Jakarta. Hlm. 388 4 Ibid. hlm. 540

6 4. Ide Ide adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau cita-cita 5. 5. Seni Lukis Seni lukis adalah merupakan bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan perasaan, mengekspresikan emosi, gerak, ilusi maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang 6. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa makna judul Tugas Akhir Fantasi Ekosistem Ikan sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis adalah suatu keanekaragaman komunitas dan lingkungan hewan maupun tumbuhan yang hidup di dalam air, digambarkan menjadi bentuk ekologi alam yang lebih fantastik melalui imajinasi di dalam pikiran, sehingga menjadi sebuah karya seni yang dapat mengekspresikan dan mengungkapkan fantasi penciptanya. 5 Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit. hlm. 537 6 Susanto, Mikke. (2012), DIKSIRUPA-Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa, Dicti Art Lab & Djagat Art House. Yogyakarta, hlm. 241