1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008, rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis memberikan informasi yang akurat. Informasi yang akurat dan tepat sangat diperlukan guna menunjang mutu pelayanan kesehatan untuk pemenuhan pembuatan laporan. Rekam medis merupakan salah satu sumber data dalam pembuatan pelaporan di rumah sakit. Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat. Terdapat empat tahapan dalam pengolahan data dan penyajian data yaitu pengumpulan, data pengolahan data, analisis data dan penyajian data. Statistik kesehatan merupakan bagian dari kegiatan di bidang rekam medis, yang dikerjakan di bagian pelaporan. Kegiatan pelaporan terdiri dari pengumpulan data statistik rumah sakit untuk pemenuhan pembuatan pelaporan bersumber dari register, sensus harian dan indeks. Pengumpulan data dalam pembuatan pelaporan memerlukan suatu kerjasama yang baik, maka data yang diperlukan akan lebih mudah terkumpul dan pengolahan data dapat segera dilakukan (Depkes, 1997).
2 Menurut Permenkes 1171/Menkes/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), disebutkan bahwa Permenkes 1410/MENKES/SK/X/2003 revisi V dinyatakan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi kemudian diubah menjadi SIRS revisi VI. Gambaran umum SIRS revisi VI adalah pelaporan terdapat dua jenis, yaitu pelaporan intern (dalam rumah sakit) dan pelaporan ekstern (keluar rumah sakit). Pelaporan ekstern diantaranya Rekapitulasi Laporan (RL)1 berisikan Data Dasar Rumah Sakit yang dilaporkan setiap waktu apabila terdapat perubahan data dasar dari rumah sakit sehingga data ini dapat dikatakan data yang bersifat terbarukan setiap saat (update); RL 2 berisikan Data Ketenagaan yang dilaporkan periodik setiap tahun; RL 3 berisikan Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit yang dilaporkan periodik setiap tahun; RL 4 berisikan Data Morbiditas/Mortalitas Pasien yang dilaporkan periodik setiap tahun; RL 5 yang merupakan Data Bulanan yang dilaporkan secara periodik setiap bulan, berisikan data kunjungan dan data 10 (sepuluh) besar penyakit. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada bulan Desember 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman, pelaporan eksternal telah beralih ke SIRS revisi VI mulai tahun 2013. Proses pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas rawat inap masih terdapat kendala daripada proses pengolahan pelaporan morbiditas pasien rawat jalan. Salah satu kendala dalam pembuatan pelaporan morbiditas adalah banyak berkas rekam medis rawat inap yang belum terisi lengkap. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui proses pelaksanaan pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien
3 rawat inap. Proses pengelolaan data merupakan bagian yang penting untuk menghasilkan informasi yang valid, akurat dan tepat waktu. Informasi yang dihasilkan yang nantinya untuk pengambilan keputusan, untuk melihat penyakit yang paling banyak muncul dan untuk kebijakan penambahan fasilitas kesehatan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap (RL 4a) RSUD Sleman?. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pelaksanaan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap (RL 4a) di RSUD Sleman. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap (RL 4a) di RSUD Sleman; b. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap (RL4a) di RSUD Sleman.
4 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Dapat digunakan sebagai masukan dan evaluasi dalam pelaksanaan pengolahan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap sehingga informasi yang diberikan lebih tepat dan akurat. 2. Bagi Institusi Pendidikan Menjadi bahan referensi untuk membandingkan teori yang ada dengan praktek di lapangan. 3. Bagi Peneliti Menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan secara langsung dari rumah sakit mengenai permasalahan pada objek penelitian dan menerapkan teori yang peneliti peroleh di institusi pendidikan. 4. Bagi Peneliti Lain Menambah wacana dan referensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut. E. Keaslian Penelitian 1. Nurhidayati (2010) dengan judul Pelaksanaan Pengelolaan Data Morbiditas Pasien Rawat Jalan di RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten Penelitian Nurhidayati (2010) bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan data morbiditas pasien rawat jalan dan mengetahui kendala dalam pengelolaan data morbiditas pasien rawat jalan di RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten. Hasil penelitian ini adalah data keadaan morbiditas pasien rawat jalan (RL 2b) dan data keadaan
5 penyakit khusus pasien rawat jalan (RL 2b1) belum dibuat sehingga belum memenuhi kebutuhan pihak eksternal rumah sakit. Kendala yang dihadapi adalah ketidak-akuratan data yang dihasilkan oleh sensus harian rawat jalan, kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi coding, loading lambat komputer yang digunakan dan belum ada komunikasi yang efektif antara instalasi rekam medis dan perawat klinik jiwa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Nurhidayati (2010) adalah sama-sama meneliti tentang pelaksanaan pelaporan yang ada di rumah sakit. Metode penelitian yang digunakan sama yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan cross-sectional. Perbedaan penelitian ini dengan Nurhidayati (2010) adalah pada tujuan. Tujuan penelitian Nurhidayati (2010) adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan data morbiditas pasien rawat jalan serta mengetahui kendala dalam pengelolaan data morbiditas pasien rawat jalan di RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap serta mengetahui kendala dalam pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap. 2. Riastiti (2012) dengan judul Pelaksanaan Pelaporan Morbiditas Pasien Rawat Jalan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) Yogyakarta Penelitian Riastiti (2012) bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan laporan bulanan di setiap unit dan pengirimannya dari
6 setiap unit ke unit pusat BP4 Yogyakarta, mengetahui proses pembuatan laporan morbiditas pasien rawat jalan di BP4 Yogyakarta dan pengirimannya ke Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta, mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan pengiriman laporan bulanan morbiditas pasien rawat jalan dari setiap unit ke unit pusat dan laporan morbiditas pasien rawat jalan ke Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta serta mengetahui upaya yang telah dilakukan pihak BP4 Yogyakarta dalam mengatasi keterlambatan pengiriman laporan bulanan morbiditas pasien rawat jalan dan laporan morbiditas pasien rawat jalan. Hasil dari penelitian ini adalah penanggung jawab pembuatan laporan bulanan morbiditas pasien rawat jalan di setiap unit BP4 Yogyakarta berbeda-beda. Proses pengumpulan data laporan bulanan tersebut juga dilaksanakan dengan cara berbeda-beda karena belum terdapat prosedur tetap yang tertulis. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Riastiti (2012) adalah sama-sama tantang pelaksanaan pelaporan. Metode penelitian sama yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Riastiti (2012) terdapat pada tujuan. Tujuan penelitian Riastiti adalah untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan pelaporan morbiditas pasien rawat jalan di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) Yogyakarta. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap dan mengetahui kendala dalam pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap.
7 3. Lestari (2006) dengan judul Pelaksanaan Pembuatan Laporan Morbiditas Pasien Rawat Inap (RL 2a) Di Rumah Sakit Grhasia Provinsi DIY Penelitian Lestari (2006) bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan laporan morbiditas pasien rawat inap (RL 2a), faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan, keuntungan atau manfaat laporan morbiditas pasien rawat inap (RL 2a). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan pembuatan laporan morbiditas pasien rawat inap (RL 2a) di rumah sakit Grhasia Provinsi DIY belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Depkes RI. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah sumber daya manusia, sarana/alat dan prosedur. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Lestari (2006) adalah sama-sama tentang pelaksanaan pelaporan. Metode penelitian sama yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Lestari (2006) terdapat pada tujuan. Tujuan penelitian Lestari adalah mengetahui pelaksanaan laporan morbiditas pasien rawat inap, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan, keuntungan atau manfaat laporan morbiditas pasien rawat inap. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap serta mengetahui kendala dalam pembuatan pelaporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap.