78 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini merupakan penelitian populasi, secara empiris bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial yang dimoderasi komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control. Dalam penelitian ini sebanyak 48 responden berpartisipasi dalam proses penyusunan RAKS tahun pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri Surakarta. Sedangkan karakteristik responden adalah para pejabat struktural di delapan SMA Negeri Surakarta terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Kepala Tata Usaha. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi selisih mutlak. Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan diperoleh kesimpulan, bahwa partisipasi anggaran, komitmen organisasi, budaya organisasi, locus of control, interaksi partisipasi-komitmen organisasi ( X 1 -X 2 ), interaksi partisipasi-budaya organisasi ( X 1 -X 3 ) dan interaksi partisipasi-loc ( X 1 - X 4 ) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Temuan dari hasil penelitian ini memberikan implikasi strategik bagi pimpinan/manajerial sekolah, bahwa kinerja manajerial di SMA Negeri Surakarta akan semakin tinggi, apabila partisipasi anggaran secara bersama-sama diinteraksikan dengan komitmen organisasi, budaya organisasi, dan internal LOC yang semakin tinggi. 78
79 Pengujian hipotesis secara parsial pada variabel interaksi partisipasi anggaran dengan komitmen organisasi ( X 1 -X 2 ) menunjukkan bahwa hasil yang signifikan, artinya secara parsial komitmen organisasi berperan sebagai variabel pemoderasi pada pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Implikasinya, bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri Surakarta akan semakin kuat apabila selama proses penyusunan anggaran berlangsung para pemimpin memiliki komitmen organisasi yang tinggi. Eker (2007); Sardjito dan Muthaher (2007); dan Hapsari (2010) menemukan hasil serupa bahwa komitmen organisasi yang semakin tinggi akan semakin memperkuat pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Semakin tinggi komitmen organisasi, anggaran yang disusun secara partisipatif akan semakin efektif sehingga dapat memotivasi para pemimpin untuk mengoptimalkan kinerjanya. Semakin tinggi komitmen organisasi maka pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial akan semakin kuat. Pengujian hipotesis secara parsial pada variabel interaksi partisipasi anggaran dengan budaya organisasi ( X 1 -X 3 ) menunjukkan hasil yang tidak signifikan, artinya secara parsial budaya organisasi tidak berperan sebagai variabel pemoderasi pada pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Sehingga partisipasi anggaran dipertimbangkan hanya sebagai variabel independen yang berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial. Temuan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sardjito dan Muthaher (2007) bahwa budaya organisasi orientasi pada orang memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran pada kinerja aparat di kantor Pemerintah Kota Semarang.
80 Pengujian hipotesis secara parsial pada variabel interaksi partisipasi anggaran dengan LOC ( X 1 -X 4 ) menunjukkan hasil yang tidak signifikan, artinya secara parsial LOC tidak berperan sebagai variabel pemoderasi pada pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Sehingga partisipasi anggaran dipertimbangkan hanya sebagai variabel independen yang berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial. Temuan hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Frucot; & Shearon (1991); Lopez et al. (2008) dan Hapsari (2010) bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial akan semakin kuat pada saat manager memiliki internal locus of control. Dengan demikian kesimpulan ini dapat menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian bahwa partisipasi anggaran yang diinteraksikan dengan komitmen organisasi, budaya organisasi, dan LOC akan memberikan pengaruh yang signifikan pada kinerja manajerial. Semakin tinggi interaksi antara partisipasi anggaran dengan variabel moderasi (komitmen organisasi, budaya organisasi, dan LOC ) maka kinerja manajerial di SMA Negeri Surakarta akan semakin tinggi. Dari ketiga variabel moderasi yang dipertimbangkan, hanya komitmen organisasi yang memberikan hasil signifikan dalam memperkuat pengaruh partisipasi anggaran kinerja manajerial. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian tentang pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial yang dimoderasi komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control di Sekolah Menengah Atas Negeri Surakarta ini telah dilakukan dengan sungguh-
81 sungguh, namun peneliti menyadari masih ada beberapa kelemahan dan keterbatasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuesioner, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui instrumen penulis. 2. Penelitian ini hanya berlaku pada kinerja manajerial di Sekolah Menengah Atas Negeri Surakarta dan mungkin tidak akan sama hasilnya apabila diterapkan di instansi atau organisasi lain. 3. Pendekatan kontinjensi melalui penggunaan variabel komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control dalam penelitian ini kemungkinan menjadi faktor kondisional yang harus dipertimbangkan dalam rangka peningkatan efektifitas organisasi melalui penyusunan anggaran. Hal ini mengingat kondisi era globalisasi saat ini penuh dengan ketidakpastian lingkungan. 4. Pemilihan variabel moderating dalam penelitian ini terbatas pada komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control. Untuk lebih menyempurnakan hasil penelitian ini, masih perlu diuji kembali untuk menguji konsistensi hasil penelitian ini dengan penelitian-penelitian berikutnya dengan mempertimbangkan variabel kontinjensi lainnya, seperti perilaku ekstra peran (organizational citizenship behavior), pelimpahan wewenang, dan lain-lain.
82 5.3 Implikasi Temuan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan teori Akuntansi Manajemen khususnya dalam lingkup akuntansi sektor publik. Bagi peneliti selanjutnya, temuan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan kajian pustaka untuk melakukan penelitian sejenis. Temuan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kebijakan Kepala Sekolah serta wakil masing-masing unit/bidang yang terdapat di sekolah dalam rangka meningkatkan akuntabilitas pengelolaan dana. Komitmen manajemen puncak dalam hal ini Kepala Sekolah dan Tim Anggaran Sekolah sangat diperlukan untuk mendukung kesuksesan anggaran. Untuk mencapai tujuan tersebut proses penyusunan anggaran mulai dari tahap perencanaan dan pelaksanaan harus dilakukan secara partisipatif dengan dilandasi komitmen tinggi untuk melakukan pengelolaan dana pendidikan secara efisien, adil, transparan, dan akuntabel. Selain itu pengelolaan dana pendidikan harus ditujukan untuk memperkuat sekolah dalam menentukan dan mengalolasikan dana sesuai dengan skala prioritas yang telah ditetapkan untuk proses peningkatan mutu. Realisasi Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RAKS) yang belum atau tidak tercapai pada tahun pelajaran sebelumnya, dapat digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi untuk melakukan revisi, penyempurnaan, serta upaya tindak lanjut yang lebih efektif dan efisien. Untuk menjamin kesuksesan pelaksanaan RAKS, setiap sekolah dapat menerapkan Strategi Analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman) artinya kegiatan atau program sekolah
83 yang akan dilaksanakan harus memperhatikan hasil analisis SWOT terlebih dahulu. Strategi untuk meningkatkan anggaran partisipatif dan kinerja manajerial adalah dengan membangun komitmen organisasional yang berorientasi pada kualitas. Komitmen yang mengarah pada kualitas sangat diperlukan dalam mencapai kesuksesan pelaksanaan pengembangan program-program sekolah. Dengan adanya komitmen terhadap mutu, personil sekolah yang tergabung dalam Tim Anggaran akan semakin bertanggung jawab untuk mencapai kesuksesan anggaran karena mereka merasa ikut terlibat dalam penyusunan anggaran. Apabila komitmen Tim Anggaran semakin tinggi, proses penyusunan anggaran akan berorientasi pada pencapaian kinerja, sehingga perencanaan atau strategi yang sudah disusun menjadi semakin efektif. Dengan demikian kinerja manajerial yang dihasilkan akan semakin baik. 5.4 Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, komitmen organisasi terbukti memperkuat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial di SMA Negeri Surakarta. Partisipasi penyusunan anggaran di SMA Negeri Surakarta akan semakin meningkatkan kinerja manajerial apabila Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah di semua bidang serta Kepala Tata Usaha memiliki komitmen yang semakin tinggi untuk memberikan hasil kerja terbaik demi kemajuan sekolah. Peningkatan komitmen harus dilandasi etos kerja yang tinggi, kesediaan untuk mencurahkan segenap kemampuan, serta menunjukkan usaha keras demi kesuksesan program-program sekolah.
84 Selama proses penyusunan anggaran berlangsung, para pemimpin yang terlibat dalam Tim Anggaran Sekolah disarankan mengembangkan budaya organisasi yang mampu menciptakan iklim kondusif. Untuk menciptakan iklim yang kondusif para pemimpin disarankan untuk saling menghargai perbedaan individu baik mengenai perbedaan gender maupun status sosial, mengedepankan kepentingan kelompok, mengembangkan sikap solidaritas, serta memelihara hubungan yang akrab. Internal locus of control sangat diperlukan dalam mendukung kesuksesan penyusunan anggaran dan kinerja efektif manajerial sekolah terutama membantu menyelesaikan masalah dan tantangan selama proses penyusunan anggaran berlangsung. Para pemimpin yang terlibat dalam penyusunan anggaran disarankan mengembangkan internal locus of control (LOC) karena dapat meningkatkan keyakinan diri terhadap penyelesaian tugas yang rumit dan dapat digunakan sebagai alat pemacu prestasi. Internal locus of control dapat dikembangkan apabila individu (pemimpin) mampu berpikir positif dan efektif terhadap berbagai permasalahan, mencari informasi dan memiliki inisiatif tinggi untuk memecahkan masalah, meningkatkan keyakinan dan kepercayaan diri terhadap kemampuan yang dimiliki.