BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi bisnis telekomunikasi di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat. Dalam dunia telekomunikasi secara umum system jaringan telekomunikasi dapat terbagi menjadi dua jenis jaringan, yaitu Code Multiple Access (CDMA) dan Global System for Mobile communication (GSM). Kenyataannya, kemajuan teknologi dalam dunia telekomunikasi tidak dapat mendukung Code Division Multiple Access (CDMA) yang saat ini justru menjadi terpuruk karena berkurangnya peminat pengguna seluler dalam jaringan ini. Berkurangnya peminat pengguna teknologi Code Division Multiple Access (CDMA), salah satunya adalah dikarenakan sistem jaringan ini tidak didukung dengan ekosistem perangkat bergerak (mobile device) yang terlalu menarik jika dibandingkan dengan mobile device untuk GSM. Hal tersebut menyebabkan kondisi yang sangat memperihatinkan bagi provider CDMA, sehingga PT Telekomunikasi Tbk berencana ingin menutup layanan Code Division Multiple Access (CDMA) Flexi. Penutupan layanan ini dilakukan dengan cara mengalihkan konsumennya yang tinggal 6 juta ke teknologi E-GSM dari Telkomsel agar layanan dapat bersatu. Produk Code Divison Multiple Access (CDMA) StarOne dari Indosat pun juga mengalami krisis, konsumennya sampai akhir tahun lalu hanya tinggal 3.000 dari sekitar 300.000 pada tahun sebelumnya dan pada akhirnya StarOne mengikuti jejak Flexi dengan mengalihkan konsumennya ke teknologi E-GSM. Penurunan yang terjadi dalam operator CDMA saat ini ternyata tidak menimbulkan pengaruh yang terlalu siginifikan kepada dua operator. Operator CDMA tersebut adalah Esia satu-satunya brand operator yang dikeluarkan oleh PT Bakrie telecom dan juga Smartfren. Bahkan, Smartfren dan Esia tetap berinvestasi untuk menambah konsumen baru. Tahun ini,esia berencana menambah konsumen (pelanggan data) hingga mencapai target kenaikan pendapatan 100 persen dibandingkan tahun 2013. Dengan harga smartphone yang makin terjangkau, ditargetkan pendapatan layanan Esia meningkat 100 persen. Tahun ini, strategi marketing yang dilakukan Esia adalah 1
2 dengan meluncurkan bundling ponsel pintar di bawah bendera Esia Max-D setelah hanya mengandalkan dongle atau modem untuk mendongkrak konsumen data. Max D memiliki produk Max Touch, Max Fun, dan Max Pic, merek dari PT Air Hidup yang selama ini dikenal dengan produk Cyrus. Kerja sama dengan Cyrus dilakukan lantaran untuk mengurangi risiko dan pengerahan sumber daya manusia yang banyak. Kerja sama dengan vendor yang telah memiliki jaringan dinilai lebih efisien, apalagi dengan Esia. Esia Max Fun diklaim cukup diminati di pasaran. Sebanyak 70 persen produk yang didistribusikan telah laku terjual, dan permintaan berlanjut hingga 2014. Produk ini diharapkan terjadi pertumbuhan pelanggan data double digit atau 10 persen. Pada kuartal I april 2014 PT Bakrie Telecom berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 210,7 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 mengalami kerugian Rp 97,5 miliar. (www.koran-jakarta.com/bisniscdmamasihmelempem) Maka dari itu karena semakin ketatnya persaingan didunia bisnis telekomunikasi ini khususnya dengan sesama operator CDMA yaitu SmartFren, PT Bakrie Telecom Tbk membuat atau mengadakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang menjadi salah satu strategi Public Relations untuk mempertahankan citra perusahaan. Salah satunya adalah dengan mengadakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Wartel Esia Gratis yang diadakan pada tanggal 24 januari 2014 untuk membantu korban banjir disejumlah posko banjir yang ada dijakarta yang langsung dimanfaatkan sejumlah warga korban banjir tersebut untuk melakukan komunikasi dengan kerabat dan keluarganya dengan sambungan telekomunikasi ESIA, selama sehari diawal peluncurannya. Wartel ESIA Gratis dapat dimanfaatkan masyarakat yang terkena musibah banjir di wilayah Bukit Duri / Kp. Melayu di posko banjir Gudang Peluru. Selain Wartel Esia Gratis, Perusahaan juga menyerahkan bantuan berupa makanan, minuman, dan obat-obatan untuk disalurkan oleh relawan ESIA ke lokasi-lokasi korban banjir secara langsung. Inisiatif Corporate Social Respponsibility (CSR) untuk banjir di Jakarta juga melibatkan peran aktif karyawan BTEL yang ikut menjadi relawan maupun terlibat aktif mengumpulkan bantuan sukarela berupa pakaian layak pakai, makanan kering,
3 dan alat sholat untuk diserahkan bersama bantuan dari perusahaan. (http://www.bakrietelecom.com) 1.2 Rumusan Masalah Dalam penilitian ini akan diteliti mengenai pengaruh dari program CSR Wartel Esia Gratis PT Bakrie Telecom Tbk terhadap citra perusahaan. Dengan pertanyaan sebagai berikut; 1. Apakah ada hubungan antara program Corporate Social Responsibility Wartel Esia Gratis terhadap citra perusahaan PT Bakrie Telecom Tbk? 2. Apakah ada pengaruh dari program Corporate Social Resposibility Wartel Esia Gratis terhadap citra perusahaan PT Bakrie Telecom Tbk? 1.3 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang diahadapi selama progam Wartel Esia Gratis ini diadakan selama sehari adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya sosialisasi pihak Rw kawasan Gudang Peluru terhadap warga. 2. Kurangnya papan pengumuman sedang ada Wartel Esia Gratis ditempat-tempat strategis. 3. Pihak karyawan Esia yang kurang proaktif lagi melakukan pendekatan dengan warga korban banjir. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara program corporate social responsibility (CSR) dengan citra perusahaan PT Bakrie Telecom Tbk di mata warga korban banjir ( studi kasus : gudang peluru Tebet). 2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari program corporate social responsibility (CSR) terhadap citra perusahaan PT Bakrie Telecom Tbk di mata warga korban banjir (studi kasus: gudang peluru Tebet).
4 1.4.2 Manfaat : 1. Manfaat Akademis Sebagai tambahan referensi dan acuan bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti kajian yang sama atau ingin melakukan kajian lebih lanjut dimasa mendatang, khususnya bagi mahasiswa Bina Nusantara jurusan Marketing Communication peminatan Public Relations. 2. Manfaat Praktis Sebagai masukan kepada perusahaan mengenai strategi CSR untuk mempertahankan citra perusahaan. 3. Manfaat Umum a. Memberikan pengetahuan umum kepada masyarakat mengenai CSR sebuah perusahaan. b. Sebagai sumber informasi mengenai pengaruh program CSR terhadap citra perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB 2 Studi Pustaka Pada bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang akan menjelaskan kerangka teori yang berisikan teori umum atau dasar. Bab ini juga menjelaskan teori- teori khusus. BAB 3 Metode Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai pendekatan dan metodologi, metode dan tipe riset, operasional konsep, perumusan hipotesis, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis dan intrepetasi data. Menggunakan metode survei. BAB 4 Hasil Penelitian Pada bab ini akan menguraikan deskripsi subyek/obyek penelitian, menguraikan cara menentukan responden memaparkan seluruh hasil analisa,pengolahan data baik data primer maupun skunder serta memaparkan temuan yang diperoleh dari proses analisa data.
5 BAB 5 Penutup Pada bab ini akan dibahas mengenai simpulan dari hasil penelitian. Dalam bab ini juga memaparkan saran perbaikan bagi perusahaan dan hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk penelitian selanjutnya.