Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1) :1-8 (2016) ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO

BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias sp) PADA SISTEM RESIRKULASI DENGAN KEPADATAN BERBEDA. Oleh : Muarif dan Rosmawati

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

PENGGUNAAN AIR PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN SISTEM RESIRKULASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(2) : (2016) ISSN :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN IKAN MASKOKI (Carassius auratus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

II. BAHAN DAN METODE

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LOBSTER CAPIT MERAH Cherax quadricarinatus DIPELIHARA PADA SISTEM RESIRKULASI DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA

IV. HASIL DA PEMBAHASA

PENGARUH PEMBERIAN ENZIM PAPAIN PADA PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi

BAB 4. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

Angki Ismayadi, Rosmawati, Mulyana Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus EKOR/LITER

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN PATIN (Pangasius sp.) YANG DIPELIHARA DALAM SISTEM RESIRKULASI

PENGARUH FOTOPERIODE TERHADAP PERTUMBUHAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

INFLUENCES OF Azolla sp. DENSITY TO WATER QUALITY PARAMETERS AND GROWTH OF AFRICAN CATFISH (Clarias gariepinus) IN WATER CLOSED SYSTEM ABSTRACT

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

282 Jurnal Perikanan (J. FISH. Sci) X (2) : ISSN:

PENGARUH PADAT PENEBARAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAMI Osphronemus gouramy Lac. UKURAN 2 CM

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Padat Tebar Tinggi Dengan Penggunaan Nitrobacter Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele (Clarias Sp.)

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Keywords : Biofilter, Cherax quadricarinatus, Glochidia

APLIKASI TEKNOLOGI NANO DALAM SISTEM AERASI PADA PENDEDERAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO)

ZEOLITE ABSORPTION AS AMMONIA FILTER IN WATERS AND THE EFFECTS ON WATER QUALITY

Kampus Indralaya Jl. Raya Palembang Prabumulih KM 32 Ogan Ilir Telp ABSTRACT

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH MAKAN UNTUK PAKAN IKAN LELE DI UPR MITRA CAMBAI PRABUMULIH

JURNAL PERIKANANAN DAN KELAUTAN ISSN Pendederan Larva Ikan Gabus (Channa striata) di Kolam Terpal dengan Padat Tebar Berbeda

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

PENGARUH PERBEDAAN PADAT PENEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) PADA SISTEM RESIRKULASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

II. BAHAN DAN METODE

PENDEDERAN LARVA IKAN TAMBAKAN (Helostoma temmincki) DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

ARTIFICIAL SUBSTRATES INCREASED SURVIVAL AND GROWTH OF HYBRID CATFISH (Clarias gariepinus and C. macrocephalus)

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius sp.) YANG DIPELIHARA DALAM SISTEM RESIRKULASI

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 2(2) : (2014) ISSN :

VARIASI PADAT PENEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPA

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

PENGARUH PADAT PENEBARAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus)

REARING OF RIVER CATFISH (Mystus nemurus C.V) ON A RECIRCULATION SYSTEM USING SYSTEM FILTERS ABSTRACT

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN Padat Tebar (ekor/liter)

EFEKTIFITAS SISTEM AKUAPONIK DALAM MEREDUKSI KONSENTRASI AMONIA PADA SISTEM BUDIDAYA IKAN ABSTRAK

GROWTH AND SURVIVAL RATE OF COMMON CARP (Cyprinus carpio L) WITH DIFFERENT BIOFILTER COMBINATION IN RECIRCULATION AQUAPONIC SYSTEM

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) : (2013) ISSN :

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PADAT TEBAR BERBEDA TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELAN (Osteochilus pleurotaenia)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DENGAN PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA PADA WADAH RESIRKULASI

II. BAHAN DAN METODE

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

ABSTRAK. Kata kunci : Polikultur, Penebaran yang Berbeda, Ikan Rainbow Merah, Lobster Air Tawar.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

INOVASI TEKNOLOGI PADAT TEBAR AWAL TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH PATIN HIBRID PASUPATI DALAM SISTEM RESIRKULASI.

J. Aquawarman. Vol. 2 (2) : Oktober ISSN : Abstract

The Influence of EM-4 (Effective Microorganism-4) in Feed to the Growth and the Survival Rate of Catfish (Clarias gariepinus)

PEMBERIAN MOLASE PADA APLIKASI PROBIOTIK TERHADAP KUALITAS AIR, PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH PADAT PENEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAME (Osphronemus goramy Lac.)

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH PADAT TEBAR YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) :14-22 (2013) ISSN :

Enlargement of Selais (Ompok hypopthalmus) With fish meal Containing Thyroxine (T 4 ) Hormone

PENGARUH PEMBERIAN EM-4 (Effective Microorganism-4) PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus)

II. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PADAT PENEBARAN TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN HIAS SILVER DOLLAR (Metynnis hypsauchen) DALAM SISTEM RESIRKULASI

BAB III BAHAN DAN METODE

PEMELIHARAAN IKAN NILA DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA PADA BUDIDAYA SISTEM AKUAPONIK

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA

Transkripsi:

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1) :1-8 (2016) ISSN : 2303-2960 PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN PATIN (Pangasius SP.) DI SISTEM RESIRKULASI DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA Growth and Survival Rate of Catfish (Pangasiussp.) in Recirculation System Withdifferent Stocking Density Annisa Septimesy 1, Dade Jubaedah 1*, Ade Dwi Sasanti 1 1 PS.Akuakultur Fakultas Pertanian UNSRI Kampus Indralaya Jl. Raya Palembang Prabumulih KM 32 Ogan Ilir Telp. 0711 7728874 * Korespondensi email : dade.jubaedah@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study was to observe the effect of stocking density on the growth and survival of catfish (Pangasius sp.) 3 ± 0,5 cm in a recirculation system with water flow of 0.1 L.sec -. This study was conducted in May - June 2016 in the Basic Laboratory of Fisheries, University of Sriwijaya. The research method used a completely randomized design with three treatments and three replications. The treatment were stocking density of fish 20 ind.l -1 (P1),30 ind.l -1 (P2),and 40 ind.l -1 (P3). Parameters observed were fish growth, survival rate and water quality. The results showed that the different stocking density on a recirculation system with water flow 0.1 L.sec -1 did not significantly different to the survival rate. In this research P1 treatment with stocking density 20 fish.l -1 was the best treatment, with absolute weight growth 1.03 ± 0.43 g, absolute length growth 1.86 ± 0.50 cm, and survival rate 73.34 ± 4.30 %. Keywords : Stocking density, Recirculation system, Pangasius sp. PENDAHULUAN Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu ikan perairan Indonesia yang telah berhasil didomestikasi dan dibudidayakan secara semi intensif dan intensif dengan padat penebaran yang tinggi dan penggunaan air yang minimal (Suresh dan Lin, 1992 dalam Prabowo, 2000). Peningkatan padat penebaran ikan tanpa disertai dengan peningkatan jumlah pakan yang diberikan dan kualitas air terkontrol akan menyebabkan penurunan pertumbuhan ikan dan jika telah sampai pada batas tertentu maka pertumbuhannya akan berhenti sama sekali (Hepher dan Pruginin, 1981 dalam Sarah, 2002).Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah kondisi lingkungan terutama kualitas air (Watanabe, 1988). Dalam usaha memperbaiki kualitas air, debit berfungsi sebagai pembawa oksigen terlarut dan pembuang amonia (buangan metabolisme 1

dan feses) sehingga menyebabkan kondisi lingkungan optimal dan dapat meningkatkan nafsu makan ikan (Arddhiagung, 2010). Menurut Mclean et al. (1993), perubahan kecepatan aliran air selain dapat mempengaruhi kualitas air juga dapat berpengaruh terhadap tingkah laku dan sifat fisiologis jenis ikan tertentu. Perubahan kecepatan air yang diterapkan dalam budidaya sistem sirkulasi mempunyai kelemahan terutama tidak efisien dalam penggunaan air. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut antara lain dengan aplikasi sistem resirkulasi. Menurut Zonneveldet al. (1991) dalam Putra (2014), sistem resirkulasi merupakan aplikasi lanjutan dari sistem budidaya air mengalir, yaitu sistem pemeliharaan ikan dimana air yang sudah dipakai tidak dibuang melainkan diolah kembali sehingga bisa dimanfaatkan lagi. Hasil penelitian Prabowo (2000), menunjukkan bahwa peningkatan kepadatan ikan dari 5 ekor.l -1 hingga 20 ekor.l -1 pada pendederan ikan lele dumbo yang menggunakan sistem resirkulasi dengan debit air 22 L.menit -1 cenderung menurunkan kualitas air terutama oksigen dan amonia. Hasil penelitian Arddhi agung (2010), menyarankan debit air 0,1 L.detik -1 untuk pemeliharaan ikan patin ukuran 7,5 cm dengan padat tebar 6 ekor.l -1 dalam sistem resirkulasi dengan volume air 128 L. Berdasarkan informasi tersebut maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh padat tebar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan patin (Pangasius sp.) berukuran 3 ± 0,5 cm dalam sistem resirkulasi dengan debit air 0,1 L.detik -1. BAHAN DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Dasar Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya pada bulan Mei- Juni 2016. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih ikan patin, spektrofotometer, selang aerasi,waring, batu kerikil, zeolit, ijuk dan pelet 35%. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu toples,aerator, akuarium (60 x 40x 40 cm 3 dan50 x 50 x 60cm 3 ), termometer, phmeter, DO-meter,talang air, timbangan digital, penggaris, dan saringan. Metoda Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2

tiga perlakuan dan tiga ulangan sebagai berikut: P1 = Pemeliharaan dengan padat tebar 20 ekor/l -1 P2 = Pemeliharaan dengan padat tebar 30 ekor/l -1 P3 = Pemeliharaan dengan padat tebar 40 ekor/l -1 Cara Kerja Persiapan Wadah Pemeliharaan dan filter Pada penelitian ini, wadah yang digunakan adalah toples sebanyak 9 unit yang telah dibersihkan dan dikeringkan. Toples ini diisi air dengan volume 7 L dandiendapkan selama semalam. Pada sistem ini aliran air yang telah melewati wadah budidaya akan diolah melalui akuarium filter fisik dan kimia dan dialirkan kembali ke wadah pemeliharaan. Substrat pada filter fisik berupa batu kerikil dan ijuk serta filter kimia berupa zeolit. Sistem resirkulasi dijalankan selama 1 minggu untuk melihat kebaikan kinerja komponen-komponennya sambil diperiksa jika ada yang belum berfungsi. Pemeliharaan ikan Ikan yang digunakan selama penelitian adalah benih ikan patin yang berukuran 3 ± 0,5 cm. Benih tersebut ditempatkan secara acak pada tiap toples sesuai kepadatan perlakuan. Pada awal pemeliharaan dilakukan kegiatan sampling berupa pengukuran panjang dan bobot dari 10% jumlah ikan yang dipelihara setiap toplesnya. Selanjutnya kegiatan sampling panjang dan bobot dilakukan pada pertengahan dan diakhir pemeliharaan. Selama 30 hari pemeliharaan, ikan patin diberi pakan berupa pakan komersil dengan kandungan protein 35%.Pakan diberikan dengan feeding rate 5% dari bobot total tubuh ikan. Pemberian pakan dilakukan setiap tiga kali sehari yaitu pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB. Parameter yang Diamati Pertumbuhan ikan Adapun perhitungan pertumbuhan mutlak bobot dan panjang tubuh ikan adalah sebagai berikut: Pertumbuhan Bobot Keterangan : W = Pertumbuhan mutlat bobot ikan (g) = Bobot rata-rata ikan pada waktu ket pemeliharaan (g) W 0 = Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan (g) 3

Pertumbuhan Panjang Keterangan: P = Pertumbuhan mutlat panjang ikan (g) P t = Panjang benih pada hari ke-t (cm) P 0 = Panjang benih pada hari ke-0 (cm) Kelangsungan Hidup Keseluruhan data nilai tengah dilakukan uji respon pada tingkat kepercayaan 95% menggunakan analisis ragam. Apabila data menunjukkan berbeda nyata, dilakukan uji lanjut menggunakan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Keterangan : SR = Kelangsungan hidup (%) Nt = Jumlah ikan yang hidup pada akhir pemeliharaan (ekor) No = Jumlah ikan yang ditebar pada awal pemeliharaan (ekor) Kualitas Air Analisis kualitas air seperti derajat keasaman (ph), oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, disingkat DO), dan suhudianalisa langsung dari setiap wadah pemeliharaan pada awal, tengah dan akhir masa penelitian. Sedangkan pengukuran amoniak, TSS (Total Suspended Solids) dan TDS (Total Dissolve Solids) dianalisa dengan mengambil sampel diawal, tengah dan akhir masa penelitian. Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi pertumbuhan ikan patin (pertambahan bobot dan panjang mutlak), kelangsungan hidup dan kualitas air. Kelangsungan Hidup Ikan Patin (Pangasius sp.) Kelangsungan hidup ikan patin diakhir pemeliharaan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Kelangsungan hidup ikan patin selama pemeliharaan Perlakuan Kelangsungan Hidup (%) ± STD P1 (20 ekor.l -1 ) 73,34 ± 4,30 P2 (30 ekor.l -1 ) 66,83 ± 7,38 P3 (40 ekor.l -1 ) 62,38 ± 4,26 Berdasarkan analisis ragam padat tebar tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan patin. Pada Tabel 1dapat dilihat bahwa kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan P1 sebesar 73,34 ± 4,30% dengan padat tebar 20 ekor.l -1, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2 (30 ekor.l -1 ) dan perlakuan P1 (40 ekor.l -1 ).Menurut Wedemeyer (1996), peningkatan padat penebaran akan mengganggu proses 4

fisiologi dan tingkah laku ikan terhadap ruang gerak yang pada akhirnya dapat menurunkan kondisi kesehatan dan fisiologis sehingga pemanfaatan makanan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup mengalami penurunan. Pertumbuhan Mutlak Ikan Patin (Pangasius sp.) Pertumbuhan bobot dan panjang mutlak ikan patin (Pangasius sp.) disajikan pada Tabel 2. Tabel 2.Data rerata pertumbuhan bobot dan panjang mutlak ikan patin Perlakuan Pertumbuhan Bobot (g) ± STD Nilai BNT (0,23) Pertumbuhan Panjang (cm) ± STD Nilai BNT (0,12) P1 (20 ekor.l -1 ) 1,03 ± 0,07 b 1,86 ± 0,12 c P2 (30 ekor.l -1 ) 0,70 ± 0,17 a 1,35 ± 0,04 b P3 (40 ekor.l -1 ) 0,60 ± 0,09 a 1,19 ± 0,13 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil analisis ragam diketahui padat penebaran berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot dan panjang mutlak ikan patin (p>0,05). Pertumbuhan bobot dan panjang mutlak pada perlakuan P1 (padat tebar20 ekor.l -1 ) berbeda nyata lebih tinggi dibandingkan dengan bobot dan panjang mutlak perlakuan ikan pada perlakuan P2 dan P3 (padat tebar 30 dan 40 ekor.l -1 ). Data pertumbuhan mutlak pada penelitian ini masih tergolong baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Putra (2014), yang menyatakan bahwa dalam waktu 28 hari pemeliharaan terjadi peningkatan bobot dan panjang ikan patin yang dipelihara dalam sistem resirkulasi dengan bobot sebesar 0,76 g dan panjang 0,31 cm. Sistem resirkulasi dapat menjaga kualitas air pada kolam pemeliharaan ikan patin secara optimal sehingga membantu proses pertumbuhan ikan patin. Menurut Diansari et al. (2013), sistem resirkulasi dapat membuat daya dukung suatu wadah budidaya akan meningkat dan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan budidaya. Kualitas air Selama penelitian suhu berkisar antara antara 26-38 0 C, suhu tersebut berada dalam kisaran normal karena sesuai dengan pernyataan Arifin dan Asyari (1992) dalam Nurhamidah (2007), ikan patin yang dipelihara dalam kolam dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 26,5-28 o C. Dalam penelitian ini nilai ph berkisar antara 6,0-7,0. Menurut Arifin dan Tupang (1983) dalam Nurhamidah (2007), ph yang 5

cocok untuk kehidupan ikan patin siam berkisar 6,5-8,0. Kandungan oksigen terlarut dalam penelitian ini berkisar antara 6,66 mg.l -1 sampai 7,69 mg L -1. Konsentrasi oksigen tersebut masih layak untuk hidup ikan patin. Menurut Legendre et al., (2000) dalam Kusdiarti (2003), konsentrasi oksigen terlarut di atas 3 mg.l -1 masih termasuk dalam batas toleransi ikan patin. Selanjutnya, nilai amonia yang berkisar antara 0,04-0,14 mg L -1. Dari data kualitas air selama pemeliharaan terlihat adanya peningkatan jumlah amonia dari setiap perlakuan (Lampiran 5). Nilai amonia pada penelitian ini cenderung meningkat seiring bertambahnya kepadatan.effendi (2003), menyatakan bahwa kadar amonia pada perairan tawar sebaiknya tidak melebihi 0,1 mg.l -1 karena bersifat toksik bagi beberapa jenis ikan. Selama penelitian ini nilai kualitas air dengan padat tebar yang rendah terlihat lebih baik dibandingkan dengan padat tebar yang lebih tinggi. Hasil pengukuran parameter kualitas air selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 3, sebagai berikut: Tabel 3. Pengukuran parameter kualitas air selama penelitian Parameter Perlakuan Titik Sampel Suhu DO Amonia ph ( 0 C) (mg L -1 ) (mg L -1 ) Inlet 6,6-7,0 26-28 5,11-7,40 0,06-0,11 Outlet 6,2-7,0 26-28 5,66-7,49 0,04-0,11 P1 Wadah 6,5-7,0 26-28 5,62-7,61 0,06-0,11 Pemeliharaan Inlet 6,6-7,0 26-27 6,80-7,64 0,04-0,11 Outlet 6,4-6,8 26-27 5,28-7,44 0,06-0,11 P2 Wadah 6,5-7,0 26-28 5,89-7,40 0,04-0,11 Pemeliharaan Inlet 6,7-7,0 26-27 5,37-7,40 0,06-0,14 Outlet 6,0-6,9 26-27 6,43-7,49 0,06-0,13 P3 Wadah 6,2-7,0 26-28 6,67-7,38 0,06-0,11 Pemeliharaan Filter 5,9-6,9 26-27 6,66-7,39 0,06-0,11 Wadah Penampung Air 6,7-7,0 26-27 6,80-7,13 0,06-0,11 Kisaran Optimal 6,5 8,5 27-30 3-6 <0,1 Keterangan: Kordi (2012) 6

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar yang berbeda pada sistem resirkulasi dengan debit air 0,1 L.detik -1 tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan. Pada penelitiaan ini perlakuan P1 dengan padat tebar 20 ekor.l -1 merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak 1,03± 0,43 g, pertumbuhan panjang mutlak 1,86 ± 0,50 cm, dan kelangsungan hidup selama pemeliharaan sebesar 73,34 ± 4,30%. Saran Dari hasil penelitian ini disarankan untuk menggunakan kepadatan 20 ekor.l - 1 dalam sistem resirkulasi dengan debit air 0,1 L.detik -1. DAFTAR PUSTAKA Arddhiagung GF. 2010. Kinerja Produksi Benih Ikan Patin Pangasius hypophthalmus Ukuran 3 INCI dalam Sistem Resirkulasi dengan Debit Air yang Berbeda, Skripsi (Tidak dipublikasikan). Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Diansari, R.R.V.R., Arini, E., dan Elfitasari, T. 2013. Pengaruh Kepadatan yang Berbeda Terhadap Kelulusan Hidup Ikan Nila (Orechromis Niloticus) pada Sistem Resirkulasi dengan Filter Zeolit.Jurnal of Aquaculture Management and Technology, 2(3): 37 45 Kusdiarti HM., Yunus M., Insan I., Suhenda N. dan Prihadi TH. 2003. Penentuan kriteria kualitas air berdasarkan umur dan ukuran ikan Patin jambal (Pangasius djambal). Prosiding Seminar Hasil Riset BRPBAT tahun 2003.21-34. McLean, W.E., Jensen, J.O.T., dan Alderdice, D.F. 1993. Oxygen Consumption Rates and Water Flow Requirements of Pacific Salmon (Oncorhynchus spp) in The Fish Culture Environment. Aquaculture, 109: 281-313 Nurhamidah D. 2007.Pengaruh Padat Penebaran Pada Benih Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus)dengan Sistem Resirkulasi. Skripsi (Tidak dipublikasikan). Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian. Bogor. Probowo HS. 2000. Pengaruh Padat Penebaran terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.) pada Pendederan menggunakan Sistem Resirkulasi dengan Debit Air 22 L/menit/m 3, Skripsi (Tidak dipublikasikan). Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Putra AM. 2014. Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasiussp.) yang dipelihara dalam Sistem Resirkulasi, Skripsi (Tidak dipublikasikan).program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. 7

Sarah S. 2002. Pengaruh Padat Penebaran terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gurame (Osphronemus goramy Lac.). Skripsi (Tidak dipublikasikan). Program Studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Watanabe T. 1988. Fish Nutrition and Mariculture. Departemen of Boiscience. Tokyo University of Fisheries. JICA, Tokyo. Wedemeyer GA. 1996. Physiology of Fish in Intensive Culture Systems. Chapman ang Hall. USA. 8