BAB I PENDAHULUAN. kompetitif ini dapat diperoleh dengan memiliki sumber daya manusia. Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang melesat seperti roket, membentuk suatu era

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia, namun masih banyak. sepenuhnya otomatis tersebut yaitu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya bangsa serta pelestarian mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

DAFTAR KUESIONER. 1. Umur Responden : 2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (silang salah satu) 3. Lama bekerja : 4.

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

SS = Sangat Setuju (Skor 4) S = Setuju (Skor3) TS = Tidak Setuju (skor 2) STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1)

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu strategi serta memanfaatkan berbagai peluang untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. usaha bagi siapa saja yang terlibat didalamnya. Berbicara tentang pariwisata, hotel

BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mengupayakan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini, membawa dampak timbulnya persaingan di dunia usaha yang semakin ketat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya peran aktif dari pegawai atau karyawan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali.

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkembang di dalam masyarakat. Kekuatan pertama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan jasa yang semakin pesat membawa dampak timbulnya persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk memiliki keunggulankeunggulan kompetitif respons yang cepat dan tanggap agar dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang sejenis. Keungggulankeunggulan kompetitif ini dapat diperoleh dengan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki kepuasan tinggi terhadap perusahaan sehingga dapat memberdayakan sumber daya yang dimilikinya secara efektif, efisien dan produktif. Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah dan kompleks, oleh karena itu perusahaan perlu memperhatikan motivasi karyawannya baik berupa pemberian material maupun non material, hal tersebut diharapkan dapat menimbulkan kepuasan karyawan. Kepuasan karyawan tergantung dari dalam diri karyawan itu sendiri, namun pihak perusahaan juga perlu melakukan usaha-usaha yang dapat memotivasi karyawannya. Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar karyawannya tetap puas adalah dengan mengurangi tingkat stres dan memotivasi. Karyawan yang memiliki kepuasan yang tinggi sangat dihargai oleh perusahaan karena perusahaan membutuhkan 1

2 karyawan yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaan dan perusahaan. Karyawan yang memiliki kepuasan tinggi secara tidak langsung menentukan kelangsungan perusahaan dan dapat menentukan maju mundurnya perusahann dimasa yang akan datang. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi karyawan untuk menjadi puas, diantaranya loyalitas kerja, motivasi yang diberikan, komunikasi yang efektif, tempat kerja yang nyaman dan aman, pengembangan karir, pengadaan pelatihan dan pendidikan karyawan, pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja, serta hubungan dengan karyawan lain. Rumah Sakit Melinda 1 Bandung merupakan tempat pelayanan kesehatan swasta yang melayani pemberian kesehatan khususnya untuk ibu dan anak, yang dimana menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009, Rumah Sakit khusus yaitu memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Oleh karena itu dalam meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Untuk itu pihak perusahaan berupaya untuk mendapatkan kepuasan karyawan melalui mengurangi tingkat stress dan motivasi yang maksimal dari karyawan itu sendiri. Sehingga kebutuhan material dan non material karyawan terpenuhi. Menurut Luthfi (2011), kepuasan kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk

3 mendapatkan hasil kerja yang optimal. Selain itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya loyalitas kerja, lingkungan kerja atau iklim kerja yang diberikan oleh perusahaan. Pandangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aset bukan sebagai biaya, memberikan pandangan bahwa SDM sangatlah penting dalam operasionalisasi dan pencapaian tujuan perusahaan. Sumber daya manusia atau karyawan merupakan faktor terpenting dalam kelangsungan perusahaan. Terlebih SDM yang berada di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung yang secara relasi memiliki pengaruh besar dalam perencanaan dalam meningkatkan pelayanan Rumah Sakit, dan pencapaian tujuan perusahaan.perkembangan bisnis jasa yang mengacu pada pelayanan membuat perusahaan harus menyesuaikan dan memberikan inovasi untuk bertahan di persaingan bisnis jasa. Inovasi-inovasi bisnis perusahaan jasa tersebut berasal dari karyawan, ketika karyawan memiliki kepuasan kerja yang relatif tinggi dan merasa terpuaskan maka inovasi inovasi bisnis akan muncul dari karyawan.kepuasan kerja adalah hal yang sangat penting dimiliki oleh setiap orang dalam bekerja, tingkatan kepuasan kerja juga mempengaruhi seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya, bila semakin tinggi semakin baik dia menyelesaikan pekerjaannya, yang secara tidak langsung berdampak pula pada pencapaian tujuan perusahaan. Dalam organisasi, kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya agar moral kerja, dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan kerja tinggi. Pada dasarnya kepuasan kerja adalah hal yang bersifat individual, setiap individu itu memiliki tingkatan kepuasan yang berbeda-beda, sesuai dengan nilai yang ada pada dirinya.

4 Kepuasan kerja merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh Rumah Sakit Melinda 1 Bandung. Terbukti dalam tiga tahun terakhir telah diadakan riset. Berikut adalah data sekunderhasil riset kepuasan kerja yang penulis dapatkan Tabel 1.1 Kepuasan Kerja No Dimensi Capaian 2013 2014 2015 Standar 1 Gaji 17% 16% 12% 50% 2 Pekerjaan 35% 46% 35% 50% 3 Fasilitas 38% 48% 38% 50% 4 Pelakuan manajemen 23% 27% 23% 50% 5 Teamwork 50% 58% 50% 50% 6 Pengembangan Karir 23% 24% 23% 50% Rata-rata 30.17% 36.50% 32.17% 50% Sumber : Bagian SDMRumah Sakit Melinda 1 Bandung Berdasarkan tabel 1.1 hasil tersebut jelas terdapat masalah dalam kepuasan kerja pada Rumah Sakit Melinda 1 Bandung, karena dalam tiga tahun terakhir belum mencapai standar yang ditetapkan oleh manajemen yang menargetkan hasilnya minimal 50 %. Dari data sekunder diatas, terlihat bahwa kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung, pada tahun 2013 hanya 30.17 %, lalu pada tahun 2014 naik menjadi 36,50 % dan terakhir turun kembali menjadi 2015 32.17 %. Kepuasan kerja dihitung dari dimensi yang membentuknya, dimensi tersebut terdiri dari: gaji, pekerjaan, fasilitas, perlakuan manajemen, teamwork dan pengembangan karir. Kemudian dari dimensi diturunkan hingga menjadi indikator, jawaban dari tiap indikator dipisahkan berdasarkan kategori dua kategori, yaitu puas dan tidak puas. Untuk kategori tidak puas yang terdiri dari

5 jawaban sangat tidak puas, tidak puas dan cukup puas, sedangkan untuk kategori puas terdiri dari puas dan sangat puas. Kemudian nilai dari tiap jawaban pada tiap kategori diakumulasikan lalu dibagi dengan jumlah responden sehingga muncul nilai persentasenya. Kepuasan yang fluktuatif tersebut memang dirasa benar, sebab dalam data sekunder hasil penelitian, dalam kolom harapan dan perbaikan yang disediakan untuk responden terdapatkeluhan keluhan dalam tentangbeban pekerjaan yang berat dengan batas waktu yang disediakan sempit, keinginan untuk diadakan gathering atau rekreasi, lalu seringnya terjadi konflik peran dalam pekerjaan, dimana pekerjaan yang melekat dengan karyawan, walaupun jabatan/level pekerjaan karyawan sudah berubah dan tidak berada pada bagian yang sebelumnya tapi pekerjaan tersebut masih menempel di level pekerjaan yang baru. Fenomena stress kerja dan motivasi kerja yang terjadi di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung akan berpengaruh kepuasan kerja karyawan. Maka dari itu penting memperhatikan tingkat kepuasan yang dirasakan karyawan dalam bekerja dengan memberi motivasi kerja dan memperhatikan stress kerja yang dialami karyawan. Dalam usaha meningkatkan kepuasan kerja, penulis melakukan studi pendahuluan dengan pembagian kusioner pendahuluan mengenai faktor-faktor yang dominan menyebabkan kepuasan kerja mengalami fluktuasi.

6 Untuk itu telah dipilih secara acak, 10 orang responden dari populasi karyawan Rumah Sakit Melinda 1 Bandung Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut : No Faktor Tabel 1.2 Faktor Penyebab Kepuasan Kerja STS (1) TS (2) KS (3) S (4) F N F N F N F N F N SS (5) Jml Skor Skor Ideal % 1 Lingkungan Kerja 5 5 - - 4 12 1 4 - - 21 50 42 2 Stres Kerja 1 1 2 4 - - 4 16 3 15 36 50 72 K3 Kesehatan, 3 keselamatan keamanan dan 3 3 3 6 2 6 2 8 - - 23 50 46 kerja 4 Komunikasi 3 3 5 10 1 3 2 8 - - 22 50 44 5 Aspek Sosial dalam pekerjaan 2 2 4 8 3 9 1 4 - - 23 50 46 6 Motivasi Kerja 4 4 2 4 4 12 - - - - 20 50 40 7 Budaya Organisasi 1 1 2 4 3 9 4 16 - - 30 50 60 8 Komitmen Organisasi 3 3 4 8 2 6 1 4 - - 21 50 42 Total 184 400 46% F : Frekuensi N: Frekusensi x skor jumlah responden :10 orang Jumlah Pernyataan : 8 Skor ideal : skor tertinggi x jumlah responden Sumber : Kuisioner pendahuluan yang diolah Berdasarkan tabel 1.2, hasilnya menunjukan dua faktor yang menyebabkan kepuasan kerja berfluktuasi adalah stres kerja dan motivasi kerja. Stres Kerja memperoleh jumlah skor 36 dengan persentase 72% dan motivasi kerja memperoleh jumlah skor 20 dengan persentase 40%. Menindak lanjuti hasil tersebut, dan untuk mendalami masalah tersebut dilakukan kembali studi pendahuluan terhadap stres kerja dan motivasi kerja.

7 Kuisioner pendahuluan untuk stres kerja disebarkan kepada 10 orang responden secara acak, berikut adalah hasilnya : Tabel 1.3 Hasil Kuisioner Pendahuluan Stres Kerja Karyawan RS Melinda 1 Bandung No Faktor STS (1) TS (2) KS (3) S (4) F N F N F N F N F N SS (5) Jml Skor Skor Idea l % 1 2 3 4 5 6 Beban kerja yang sulit dan berlebihan Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai. Konflik dengan pimpinan atau kelompok kerja Balas jasa yang terlalu rendah Masalahmasalah keluarga seperti anak, istri, mertua dan sebagainya 1 2 4 12 4 16 1 5 35 50 70 1 1 2 4 4 12 3 12 29 50 58 2 4 4 12 3 12 1 5 33 50 66 3 3 3 6 2 6 2 8 23 50 44 1 2 2 6 3 12 4 20 40 50 55 1 1 2 4 2 4 5 20 29 50 36 Total 212 300 70,6% F : Frekuensi N: Frekusensi x skor jumlah responden :10 orang Jumlah Pernyataan : 6 Skor ideal : skor tertinggi x jumlah responden Sumber :Olah data kuisioner (2016) Berdasarkan tabel 1.3, hasilnya menunjukan stres kerja yang dialami karyawan Rumah Sakit Melinda 1 Bandung dapat dikatakan tinggi, karena skornya sebesar 212 dari skor ideal 300 atau dengan persentase 70,6%. Hasil tersebut berdasarkan pada indikator stres menurut Hasibuan (2003;2004) dalam Tukimin (2014).

8 Masalah stres kerja bila dikelola dengan baik bisa menjadi sebuah stimulus ataupun trigger untuk meningkatkan kemampuan karyawan. Namun bila tidak dikelola dengan baik stres membuat karyawan depresi sehingga pada akhirnya membuat kinerjanya buruk. Penanganan stres yang telah dilakukan oleh perusahaan adalah: memberikan cuti, mengadakan family gathering/rekreasi, mengadakan forum diskusi yang diadakan setiap dua minggu sekali yang diikuti top manajemen, memberikan jadwal olahraga bersama untuk karyawan di hari tertentu. Namun dari apa yang sudah dilakukan tindakan tindakan tersebut dirasa masih kurang efektif dalam menangani stres kerja Dalam perannya mencapai tujuan perusahaan, karyawan selayaknya manusia memiliki pikiran, perasaan,dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikapnya terhadap pekerjaan. Dari sikapnya terhadap pekerjaan, karyawan akan menunujukan motivasi, prestasi, kepuasan kerja serta kecintaannya terhadap pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya. Disamping stres kerja, motivasi kerjamerupakan faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja. Motivasi kerja adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seorang karyawan untuk bekerja, demi tujuan pribadinya dan organisasi dimana tempatnya bekerja. Motivasi merupakan hal yang penting yang dapat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dimana motivasi harus diperhatikan oleh manajemen, bila kurang diperhatikan akan muncul efek negatif pada karyawan dan pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan itu sendiri. Motivasi adalah hal yang menjadi fondasi bagi seseorang untuk memasuki organisasi, alasannya tidak lain adalah untuk

9 memenuhi kebutuhannya. Jadi untuk mencapai tujuan perusahaan maka pihak manajemen lah yang menjadi faktor kunci dalam memberikan motivasi,agar bisa menjadi daya dorong yang efektif dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja. Untuk mengetahui lebih tentang motivasi kerja yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan Rumah Sakit Melinda 1 Bandung maka dilakukan penyebaran kuisioner pendahuluan untuk stres kerja, yang disebarkan kepada 10 orang responden secara acak, berikut adalah hasilnya : No Tabel 1.4 Hasil Kuisioner Pendahuluan Motivasi Kerja Karyawan RS Melinda 1 Indikator STS (1) TS (2) Berdasarkan tabel 1.3, hasilnya menunjukan motivasi kerja yang dialami karyawan Rumah sakit Melinda 1 Bandung dapat dikatakan rendah karena skornya sebesar 221 dari skor ideal 500 atau dengan persentase 44,2%. KS (3) S (4) F N F N F N F N F N SS (5) Jml Skor Skor Idea l 1 Pekerjaan itu sendiri 4 4 3 6 2 6 1 4 20 50 40 2 Kemajuan 1 1 2 4 4 12 2 4 1 5 26 50 52 3 Tanggung jawab 3 3 3 6 3 9 1 4 22 50 44 4 Pengakuan 4 4 2 4 2 6 2 8 22 50 44 5 Pencapaian 1 1 3 6 3 9 3 12 28 50 56 Adminisrtasi 6 dan Kebijakan 5 3 4 8 1 3 14 50 28 Perusahaan 7 Penyeliaan 4 2 2 6 2 15 2 8 31 50 62 8 Gaji 5 4 4 8 1 3 15 50 30.0 9 Hubungan 1 3 6 3 9 3 12 27 50 54 10 Kondisi kerja 2 1 4 6 4 9 16 50 32 Total 221 500 44.2 F : Frekuensi N: Frekusensi x skor jumlah responden :10 orang Jumlah Pernyataan : 10 Skor ideal : skor tertinggi x jumlah responden Bandung Sumber : Olah data kuisioner (2016) %

10 Insentif merupakan bentuk rangsangan atau dorongan yang baik dalam melakukan pekerjaan, insentif diberikan untuk memberikan tambahan motivasi kerja. Pemberian insentif adalah cara yang paling efektif dalam meningkatkan motivasi kerja. Berikut pemberian insentif sebagai bentuk motivasi yang diberikan Rumah Sakit Melinda 1 Bandung kepada karyawan: Tabel 1.5 Insentif untuk karyawan Rumah Sakit Melinda 1 Bandung No. Jenis Insentif Frekuensi 1 Tunjangan Jabatan Setiap Bulan 2 Tunjangan Cuti Tahunan Setiap Bulan 3. Tunjangan Transportasi Setiap Bulan 4. Tunjangan Kesehatan Setiap Bulan 5. Tunjangan Kinerja Unit Setiap 3 Bulan 5. Tunjangan Hari Raya Setiap Tahun 6. Tunjangan Pensiun Setelah Masa Kerja 7. Bonus Jasa Produksi Setiap Tahun (Sumber: Rumah Sakit Melinda 1 Bandung) Namun dari bentuk motivasi berupa insentif yang diberikan, tidak serta merta meningkatkan motivasi kerja yang lebih dari karyawan.hal tersebut telihat dari data sekunder hasil penelitian tentang kepuasan kerja dimana ada bagian pertanyaan tentang insentif, hasilnya selama tiga tahun menunjukan bahwa karyawan Rumah Sakit Melinda 1 Bandung semuanya mengharapkan insentif lebih dari perusahaan, bentuk insentif yang diharapkan berupa uang. Hal tersebut dirasa perlu dipenuhi supaya motivasi kerja karyawan meningkat. Kondisi motivasi kerja yang rendah seperti itu dirasa tidak boleh dibiarkan, karena akan berdampak pada kinerja perusahaan dan tujuan perusahaan. Karyawan akan lebih memberikan totalitas dalam bekerja bila dimotivasi dengan baik oleh atasannya, memotivasi karyawan tidak hanya dengan memberikan instentif, butuh pendekatan motivasi lain yang lebih menyentuh rasa

11 sentimentalnya sebagai manusia. Penerapan teori motivasi lain niscaya perlu diterapkan, karena perkembangan prilaku karyawan yang berubah selaras akan kebutuhan perkembangan zaman. Pemberian motivasi kerja dengan pendeketan lain yang tepat perlu dilakukan agar motivasi kerja karyawan tinggi, sehingga dampaknya akan meningkatkan kepuasan kerja. Penanganan stres kerja dan pemberian motivasi kerja yang tepat diharapkan sekali agar meningkatkan kepuasan kerja. Peningkatan kepuasan kerja dapat memberikan manfaat yang positif bagi perusahaan, dengan meningkatnya kepuasan kerja inovasi inovasi bisnis dapat mucul diiringi dengan peningkatan produktivitas yang diharapkan top manajemen. Permasalahan dari kepuasan kerja yang belum memenuhi harapan manajemen itu membuat peneliti untuk menelaah lebih jauh, bagaimana pengaruh dari stres kerja dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. Maka dari itu Penulis akan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan KerjaKaryawanPadaRumah Sakit Melinda 1 Bandung. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat dibuat rangkuman identifikasi masalah dan rumusan masalah yang akan diteliti.

12 1.2.1 Identifikasi Masalah Dilihat dari permasalahan stres kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung, dapat teridentifikasi masalah sebagai berikut : 1.2.1.1 Stres Kerja : a. Stres kerja karyawan yang relatif tinggi b. Beban pekerjaan yang berat. 1.2.1.2 Motivasi Kerja : a. Motivasi kerja karyawanrelatif rendah. b. Mengharapkan insentif tambahan. 12.1.3 Kepuasan Kerja : a. Tingkat kepuasan kerja secara keseluruhan yang fluktuatif. b. Tingkat kepuasan kerja tidak sesuai dari standar yang ditetapkan. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah yang dipaparkan atas, maka identifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Bagaimana stres kerjakaryawan di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung. 2 Bagaimana motivasi kerjakaryawan di Rumah sakit Melinda 1 Bandung. 3 Bagaimana kepuasan kerjakaryawanrumah sakit Melinda 1 Bandung.

13 4 Seberapa besar pengaruh stres kerja dan motivasi kerja baik secara simultan dan parsial terhadap kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa : 1. Stres kerjakaryawan di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung. 2. Motivasi kerjakaryawan di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung. 3. Kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung. 4. Besarnya pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan baik secara simultan maupun parsial di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Setiap penelitian memiliki kegunaan, Penulis membagi menjadinya menjadi dua jenis yaitu : secara teoritis dan praktis. 1.4.1 Kegunaan Penelitian Teoritis Penelitian ini dapat memberikan informasi, referensi dan khasanah keilmuan dalam penelitian di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khusunya kajian tentang Stres kerja, Motivasi kerja dan Kepuasan Kerja.

14 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini dapat menambah keilmuan penulis, bagi Pak Saidi selaku Manajer SDM seperti penelitian yang sebelumnya dilakukan, semoga hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam memberikan kebijakanbagi karyawan yang berada di Rumah Sakit Melinda 1 Bandung, dan bagi pihak lain semoga dari penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat.