ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT. BPR ARTHA SAMUDERA INDONESIA KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara piha

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

Pengaruh Metode Camels Dan Rgec Terhadap Harga Saham

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

III. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)

BAB I PENDAHULUAN. memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara umum, bank yang sehat adalah bank yang menjalankan fungsifungsinya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Bank juga

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

Tessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

Hery Susanto Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) TBK.

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

Rahmah Febrina Dwiatmanto M G Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk menghadapi risiko di masa yang akan datang (PBI No. 13/1/PBI/2011).

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

Fitrawati Muhammad Saifi Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK SETELAH DAN SEBELUM DIBERLAKUKAN PBI No:13/1/PBI/2011 (STUDI KASUS PT BANK X)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

AKUNTABEL 15 (1),

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI BERDASARKAN METODE RGEC

BAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan

BAB V PENUTUP. Devisa periode dengan menggunakan metode RGEC adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, LDR, ROA TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Judul : Pengaruh Penilaian Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital

PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode. CAMELS dan Metode RGEC

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Mulai dari petani, buruh, dan nelayan sudah mengenal bank. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian

ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO

: Lisnawati NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Perbankan adalah lembaga

I. PENDAHULUAN. kemampuan kerja dan kemampuan-kemampuan lainnya. Pesatnya pertumbuhan perbankan di Indonesia menyebabkan diperlukannya

BAB I PENDAHULUAN. Bank Indonesia melakukan proses konsolidasi terhadap Perbankan Indonesia.

ANALISIS PENGGUNAAN METODE CAMELS TERHADAP PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK RAKYAT INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mengakibatkan menurunnya nilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan telah menjadi ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama dari bank sendiri yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT. BPR ARTHA SAMUDERA INDONESIA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan OLEH : ZUMROTUL WAKHIDAH NPM: 11.1.01.04.0116 PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI 2015 1

2

3

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT. BPR ARTHA SAMUDERA INDONESIA KEDIRI ZUMROTUL WAKHIDAH NPM : 11.1.01.04.0116 FKIP Prodi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II : Dr. M. Anas, S.E., M.M : Bayu Surindra, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABTRAK Bank merupakan salah satu sektor yang berperan sangat penting dalam perekonomian. Bank dapat menjalankan fungsinya dengan baik jika bank tersebut dalam keadaan sehat. Bank yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik adalah bank yang memiliki modal yang cukup, mempunyai kualitas aset yang baik dan bank dikelola dengan baik sehingga menghasilkan laba yang bertujuan untuk kelangsungan hidup bank tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning And Capital) pada PT. BPR Artha Samudera Indonesia Kediri? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning And Capital) pada PT. BPR Artha Samudera Indonesia Kediri Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian di PT. BPR Artha Samudera Indonesia adalah ex post facto, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dan instrumen penelitiannya menggunakan wawancara dan dokumentasi yang berupa laporan keuangan tahun 2013 dan tahun 2014. Penelitian tingkat kesehatan bank ini diukur dengan menggunakan beberapa aspek yang terdiri dari aspek Risk Profile yang diukur dengan rasio NPL dan LDR, aspek Earning yang diukur dengan ROA dan NIM, dan aspek Capital yang diukur dengan CAR. Jika dilihat dari beberapa aspek yang diteliti, maka hasil dari penelitian menunjukkan bahwa PT. BPR Artha Samudera Indonesia tahun 2013 yang diukur dengan menggunakan metode RGEC adalah NPL sebesar 6,29%, LDR sebesar 79,77%, ROA sebesar 3,90%, NIM sebesar 17,59% dan CAR sebesar 17,03%. Sedangkan PT BPR Artha Samudera Indonesia pada tahun 2014 yang diukur dengan menggunakan metode RGEC mempunyai NPL sebesar 7,82%, LDR sebesar 79,80%, ROA 4

sebesar 2,71%, NIM sebesar 18,65% dan CAR sebesar 18,24%. Jika dinilai secara keseluruhan PT. BPR Artha Samudera Indonesia Kediri ini pada tahun 2013 dan tahun 2014 mempunyai bobot komposit sebesar 88%. Hal ini menunjukkan bahwa bank tersebut dalam keadaan sangat sehat sehingga bank tersebut dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Kata kunci:metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning And Capital), tingkat kesehatan bank. 5

I. LATAR BELAKANG Pada zaman sekarang ini perbankan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Sektor perbankan juga dianggap sebagai roda penggerak perekonomian suatu negara. Melalui kegiatan perkreditan dan jasa lain yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sistem perekonomian. Sehingga dapat dikatakan jika perbankan itu memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat kota maupun desa sudah tidak asing lagi mendengar istilah bank, karena kehidupan di masyarakat tidak terlepas dari kegiatan badan usaha ini. Menurut Kasmir (2007:11) bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Bank berfungsi sebagai tempat menabung dan meminjam uang dalam kehidupan masayarakat. Selain itu, bank memiliki fungsi utama dalam pembangunan ekonomi yaitu bank sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit, bank sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang. Bank dianggap sebagai tempat kepercayaan nasabah untuk mengelola dananya. Bank dengan manajemen yang baik harus bisa menjaga kepercayaan nasabah dalam menyimpan dananya. Dalam menjaga kepercayaan nasabah, kesehatan bank harus dipelihara. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara masayarakat, menjalankan kepercayaan dapat fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai 6

kebijakannya, kebijakan moneter. terutama Krisis keuangan global yang terjadi beberapa tahun terakhir memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas perbankan yang tidak di imbangi dengan penerapan manajemen risiko yang memadai dapat menimbulkan berbagai permasalahan mendasar pada bank maupun terhadap sistem keuangan secara keseluruhan. Pengalaman dari krisis keuangan global telah mendorong peningkatan perlunya efektivitas penerapan manajemen risiko dan Good Corporate Governance. Tujuannya adalah agar bank mampu mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan GCG dan manajemen risiko yang lebih baik sehingga bank lebih tahan dalam menghadapi krisis. Sejalan dengan perkembangan tersebut diatas, Bank Indonesia menyempurnakan metode penilaian tingkat kesehatan bank umum. Pada prinsipnya tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan Risiko (Risk based bank rating/rbbr) baik secara individual maupun secara konsolidasi, dengan cakupan penilaian meliputi faktor-faktor sebagai berikut : Profil Risiko (Risk Profile), Good Corporate Governance (GCG), Rentabilitas (Earning), dan Permodalan (Capital) untuk menghasilkan peringkat komposit tingkat kesehatan bank. (SE NO.13/24/DPNP 25 Oktober 2011). Kesehatan merupakan hal yang paling penting di dalam berbagai kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang sehat akan meningkatkan gairah kerja dan kemampuan kerja dan kemampuan lainnya. Sama seperti manusia yang harus selalu menjaga kesehatannya, perbankan juga harus dinilai kesehatannya agar tetap prima melayani nasabahnya. Penilaian kesehatan bank digunakan sebagai alat untuk 7

mengevaluasi kinerja bank. Bank mengelola dana dari masyarakat yang dipercayakan kepada bank. Sehingga bank dalam menjalankan peranan dan fungsi tersebut harus berada pada kondisi yang sehat. Bank yang tidak sehat dapat berakibat buruk terhadap kinerja bank tersebut dan juga dapat membahayakan pihak lain terutama para nasabah yang dananya dikelola oleh bank. Oleh karena itu, penilaian terhadap kesehatan bank sangatlah penting yang berguna untuk menilai apakah bank berada dalam kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat, atau tidak sehat yang berguna bagi pihak pihak yang berkepentingan mengambil keputusan. dalam Untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dinilai dari berbagai segi. Penilaian ini bertujuan untuk menilai apakah bank tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat. Bagi bank yang sehat agar tetap mempertahankan kesehatannya, sedangkan bank yang sakit harus segera mengobati penyakitnya. Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan kalau perlu dihentikan operasinya, agar tidak berbahaya bagi para nasabahnya. Standar untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan pemerintah melalui Bank Indonesia. Bank Indonesia sebagai Bank sentral mempunyai peranan penting dalam menilai kasehatan bank. Oleh karena itu, Bank Indonesia menetapkan Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Indonesia. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam menilai tingkat kesehatan perbankan, salah satunya adalah Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 atau sering disebut dengan Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital (RGEC). RGEC ini merupakan penyempurnaan metode 8

penilaian kesehatan bank umum yang dulunya PBI NO.6/10/PBI/2004 atau sering disebut dengan CAMELS (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity Dan Sensitivity To Market Risk). RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning Dan Capital) sesuai dengan SE BI nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum tersebut merupakan petunjuk pelaksanaan dari peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011. Peraturan ini efektif digunakan oleh seluruh bank umum sejak 1 januari 2012. RGEC mencakup komponen-komponen Risk Profile (yang terdiri dari delapan jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi), Good Corporate Governance, Earning dan Capital. Berdasarkan uraian diatas, maka PT. BPR Artha Samudera II. Indonesia Kediri perlu di teliti mengenai tingkat kesehatannya. Agar para nasabah yang akan menghimpun dana maupun meminjam dana semakin percaya dengan bank tersebut. Maka dari itu, judul skripsi yang diambil penulis adalah Analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC pada PT. BPR Artha Samudera Indonesia Kediri. METODE PENELITIAN Berdasarkan judul diatas, maka metode yang digunakan dalam penelitian adalah ex post facto. Definisi metode ex post facto menurut Indriantoro (2009:27) : Metode ex post facto yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa.peneliti dapat mengidentifikasi fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang dipengaruhi (variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabelvariabel yang memepengaruhi (variabel independen). Definisi metode ex post facto Menurut rofikhah (2013) : 9

III. Metode ex post facto merupakan metode penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa yang terjadi untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut. Data yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian tersebut adalah data masa lampau. Dar beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian ex post facto adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis fakta atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan untuk masing-masing aspek RGEC (Risk Profile, Good CEarning dan Capital) diatas, selama periode tahun 2013 dan 2014 selanjutnya akan di analisis mengenai penetapan tingkat kesehatan bank atau peringkat komposit (PK) PT. BPR Artha Samudera Indonesia secara keseluruhan yaitu sebagai berikut: Tabel 4.6 Peringkat komposit RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning Dan Tahun Capital) pada PT. BPR Artha Samudera Indonesia Nilai Komposit 2013 88% 2014 88% Predikat Sangat sehat Sangat sehat Sumber : data diolah oleh penulis Berdasarkan tabel diatas, PT. BPR Artha Samudera Indonesia pada tahun 2013 dan 2014 memperoleh bobot nilai komposit sebesar 88%. Hal ini menandakan bahwa bank tersebut dalam keadaan yang sangat sehat. Sehingga bank ini dapat menjalankan fungsifungsinya dengan baik. Apabila PT. BPR Artha Samudera Indonesia hanya mendapat bobot niali komposit kurang dari 60% maka PT. BPR Artha Samudera Indonesia dalam keadaan yang kurang sehat. Namun, pada kenyataannya bank tersebut enduduki peringakat 1 yaitu dalam keadaan yang sangat sehat. KESIMPULAN 10

1. Pada tahun 2013 PT. BPR Artha Samudera Indonesia mempunyai NPL sebesar 6,29%, LDR sebesar 79,77%, ROA sebesar 3,90%, NIM sebesar 17,59% dan CAR sebesar 17,03%, sehingga jika ditinjau secara keseluruhan aspek dari metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning Dan Capital), PT. BPR Artha Samudera Indonesia mendapatkan bobot nilai komposit sebesar 88% dengan menduduki PK 1 yaitu sangat sehat. 2. Sama dengan tahun 2013, Pada tahun 2014 ini PT. BPR Artha Samudera Indonesia mempunyai NPL sebesar 7,82%, LDR sebesar 79,80%, ROA sebesar 2,71%, NIM sebesar 18,65% dan CAR sebesar 18,24%, sehingga jika ditinjau secara keseluruhan aspek dari metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning Dan Capital), PT. BPR Artha Samudera Indonesia mendapatkan bobot nilai komposit sebesar 88% dengan IV. menduduki PK 1 yaitu sangat sehat. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Tantri.2014.Bank Lembaga Thamrin dan Keuangan.Jakarta:PT.Raja Grafindo persada Agus Purwanto, Erwan dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode Kuantitatif, Pneleitian Untuk Administrasi Publik dan Masalah masaah Sosial. Yogyakarta. Gaya Media Arikunto,Suharsimi.2006.Prosedur Arikunto, Penelitian Pendekatan Suatu Praktik.Yogyakarta:Rineka Cipta. 2006. Metodelogi penelitian. Bina Aksara. Suharsimi. Yogyakarta: Bank Indonesia.2011.Surat Edaran Nomor 13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Umum.(www.bi.go.id Bank 11

diakses tanggal 16 juli 2014). Baridwan, zaki. 2008. Intermediate Accounting. Kedelapan. BPFE Yogyakarta Edisi Yogyakarta: Dendawijaya, Lukaman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta :Ghalia Indonesia. Dwinanda, Ida Wiagustini. 2014.Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bannk Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Berdasarkan Metode RGEC.Jurnal.Bali:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas (Unud) Bali:126-142. Udayana Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Jakarta. Salemba Empat. Indriantoro, Nur Bambang.2009. metodologi penelitian bisnis : untuk akuntansi manajemen.yogyakarta:bp FE. Kasmir. 2003. Bank Dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kasmir.2004.Pemasaran Bank.Jakarta:Kencana, Kasmir.2007.Manajemen Perbankan.Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada. Kasmir. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (edisi revisi).jakarta:pt.raja Grafindo Persada Kusumawati,Melia.2013.Analisis Komparatif Keuangan Berdasarkan Kinerja Perbankan Metode CAMELS Dan RGEC Pada Pt. Bank Mandiri (Persero) Tbk.Jurnal Surabaya. Akuntansi. Fakultas 12

Ekonomi Negeri Surabaya Universitas Munawir.2007.Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta:Libe rty Yogyakarta. Refmasari, Veranda Aga dan Setiawan, Ngadirin. 2014. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Menggunakan Metode RGEC Dengan Cakupan Risk Profile, Earnings Dan Capital Pada Bank Pembangunan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012. Jurnal Profita 2014 Universitas Negeri Yogyakarta, 2(1) h:41-54 13