Tinjauan yang Lalu dan Rumusan Baru Tentang Pedoman Gizi Seimbang dan Implementasi Melalui Kemitraan. Dr. Minarto, MPS Ketua Umum PERSAGI

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN MASALAH GIZI DAN PENGUATAN PELAYANAN GIZI DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI INDONESIA

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Orang Dewasa

Dr. Ir. Ch. Wariyah,M.P.

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa, balita sehat akan menjadikan balita yang cerdas. Balita salah

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2007 Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. H.

BAB I PENDAHULUAN. gemuk adalah anak yang sehat merupakan cara pandang yang telah dibangun sejak lama oleh

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

PENDAHULUAN Latar Belakang

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah apabila

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dunia, lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah overweight dan lebih dari 300

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya dan keterampilan serta mulai mempunyai kegiatan fisik yang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

STUNTING DI INDONESIA DAN GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI (GERAKAN 1000 HPK)

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

PENDAHULUAN Latar Belakang

masih berada di peringkat ke-11 penyebab utama kematian di Indonesia, tahun 1986 naik ke peringkat 3, dan tahun sudah menduduki peringkat 1

REVITALISASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI MELALUI PGS DAN PSG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gizi Dewasa. Afriyana Siregar

BAB I PENDAHULUAN. ketahanan pangan pada tingkat nasional, regional, maupun rumah tangga. Menurut

PENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

Hasil Studi Biaya Pangan. Kerjasama BAPPENAS & WFP

S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Pemanfaatan Hasil Belajar Ilmu Gizi

PENYUSUNAN MENU SEHAT SEIMBANG BAGI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEVI NAWANGSASI. Abstrak

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. saja. Penyebab timbulnya masalah gizi disebabkan oleh beberapa faktor sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan pada masa itu menjadi penyebab utama munculnya masalah gizi remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tanggungjawab Industri Pangan untuk Pencapaian Populasi Penduduk yang Aktif, Sehat dan Produktif

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran fast food dalam industri makanan di Indonesia mempengaruhi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et

2011, No BAB 9 FORMAT

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak optimal dan penurunan perkembangan. berakibat tingginya angka kesakitan dan kematian.

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB V. MATRIKS RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

Food 1000 HPK. for Kids. Warisan untuk Anak Cucu. Asal... Luar Biasa! 1000 HPK. Kehamilan Usia 1 Tahun Usia 2 Tahun. GEN CERDAS Bisa Diturunkan,

BAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. terpenuhi. Anak sekolah yang kekurangan gizi disebabkan oleh kekurangan gizi pada

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Masalah gizi, tidak terlepas

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

Sosialisasi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia 2013: apa yang baru?

Diet untuk Orang Dewasa

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

SUSTAINABLE DIET FOR FUTURE

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyuluhan gizi agar kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE)

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun oleh : AGUSTINA ITRIANI J

Dinas Kesehatan Aceh 2016

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

Veni Hadju Nurpudji Astuti

Pemberian Makanan Tambahan dalam meningkatkan status gizi anak

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan karakteristik..., Aria Novitasari, FKM UI, Universitas Universitas Indonesia Indonesia

Gizi Masyarakat. Rizqie Auliana

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

BAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

POLA PEMBERIAN ASI DAN STUNTING BAYI USIA ENAM SAMPAI SEBELAS BULAN

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi karena harus bersaing dengan negara-negara lain dalam

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI

BAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan

Transkripsi:

Tinjauan yang Lalu dan Rumusan Baru Tentang Pedoman Gizi Seimbang dan Implementasi Melalui Kemitraan Dr. Minarto, MPS Ketua Umum PERSAGI

Tujuan Perbaikan Gizi (UU 36 2009) MENINGKATKAN MUTU GIZI Melalui; a. perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang; b. perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan; c. peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan d. peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.

Arah Perbaikan Gizi Setiap orang mendapatkan informasi tentang gizi Setiap orang akses terhadap bahan makanan yang berkualitas Setiap kasus kelainan gizi mendapatkan pelayanan sesuai standar

UU 36 Tahun 2009 (pasal 143) Pemerintah bertanggung jawab meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pengaruhnya terhadap status gizi. Setiap orang akses terhadap informasi gizi

Mengkaji masalah gizi yang ada. Mengkaji kecenderungan pola makan dan gaya hidup Mempelajari format PUGS negara lain. Dibentuk team ahli inter disiplin, dibantu ahli dari Cornell University ( USA ). Dibahas dalam suatu seminar ilmiah. Saat itu para pakar memutuskan untuk Indonesia perlu 13 pesan dasar.

1. Makanlah aneka ragam makanan. 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi. 3. Makanlah makanan sumber karbo hidrat setengah dari kebutuhan energi. 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi. 5. Gunakan garam beryodium. 6. Makanlah makanan sumber zat besi. 7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan. 8. Biasakan makan pagi. 9. Minumlah air bersih aman dan cukup jumlahnya. 10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur. 11. Hindari minum minuman beralkohol. 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Dasar pokok atau prinsip meningkatkan dan memelihara kesehatan dan kebugaran dengan Mengatur keseimbangan antara makan dan aktivitas fisik sesuai dengan persyaratan gizi Prinsip memilih dan mengatur makanan atas dasar kelompok sumber zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup sehat

Review PUGS Tahun 2003, pernah direview, masih dianggap relevan Tahun 2009, PUGS direview dan baru akan ditindaklanjuti. The regional consultation on food-based dietary guidelines for countries in the Asia region 6-9 December 2010 in New Delhi, India. WNPG XI 20-21 Nopember 2012

1. Masalah Gizi & Peran PGS dalam Penanggulangannya Kerangka Konsep terjadinya masalah PGS dlm penanggulangan masalah gizi Pengembangan PGS Lingkup Kajian 2. Status Gizi & Kesehatan serta PTM terkait Gizi Masalah gizi di Indonesia Faktor-faktor resiko dari PTM PTM & Kontribusinya terhadap kematian di Indonesia

Perkembangan Status Gizi Masalah yang telah dapat dikendalikan Masalah yang belum selesai (un-finished) Kekurangan Vit A, Gangguan Akibat Kurang Iodium, Anemia Gizi pada anak 2-5 tahun Stunting dan Gizi Kurang Masalah baru yang mengancam kesehatan masyarakat (emerging) Gizi lebih

Masalah Kurang Vitamin A % Xerophthalmia (X1B) 1978-1992 % retinol < 20 µg/dl 1992-2011 Batas masalah kesehata n 0.5 % Batas masalah kesehata n 15 % Sumber data: - 1978 Survai Nasional Vita A - 2007 Survai Nasional gizi Mikro - 1992 Survai Nasional Vita A - 2011 SEANUTS (Nasional)

Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI) Indikator Batas masalah kesehatan masyarakat 2002 2007 2011 Median EIU pada anak sekolah (µg/l) % EIU < 100 µg/l EIU : Ekskresi Iodium dalam Urin 100-299 229 224 228 20% 16,3 12,9 11,5 Sumber data: 2002 Survai GAKI 2007 - Riskesdas 2011 - SEANUTS

Prevalensi Anemia Gizi pada anak 1995-2011

Status Gizi Balita 1989-2010 Status Gizi Balita 2010 40 GZ Kurang dan Buruk 35 GZ Buruk 30 25 20 15 10 5 0 Kecenderungan Gizi Kurang 1989-2010 31 28,2 12,8 21,6 18,4 8,4 5,4 17,9 4,9 1989 1995 2000 2007 2010

Prevalensi Gizi Lebih pada Anak dan Dewasa

Prevalensi Gizi Kurang menurut tingkat pendapatan, 2010 60,0 50,0 47,0 42,6 40,0 37,9 34,4 30,0 20,0 10,0 23,6 14,2 12,4 19,9 13,1 12,4 17,3 12,5 12,9 15,6 11,4 14,2 10,8 26,9 9,8 14,9 0,0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Underweight Stunting Wasting Overweight

Pola konsumsi pangan 2011 Sumber data: diolah dari BPS 2012

Proporsi pengeluaran rumah tangga menurut pendapatan 100% Rokok/Alkohol 75% Pangan olahan 50% 25% Padi2-an dan Ubi2-an 0% Quintile 1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5 Dimodifikasi dari Bob Tilden, 2011

Sarapan dan Kelebihan BB Evidence Summary Overview - RCT; non RCT; prospective cohort studies Conclusion Moderate evidence suggests that children who do not eat breakfast are at increased risk of overweight and obesity. The evidence is stronger for adolescents.

REKOMENDASI Perlu penyempurnaan Pesan Gizi Seimbang (PGS) dengan prioritas pada 1000 HPK PGS harus berpijak di atas 4 pilar yakni: Makan bervariasi sesuai kebutuhan Ativitas fisik secara teratur dan terukur Menjaga kebersihan diri dan lingkungan Pertahankan berat badan ideal.

REKOMENDASI Cegah terjadinya IUGR dan akibat lanjut: Suplementasi zat gizimikro kepada remaja puteri dan bumil untuk cegah dan atasi anemi PMT bumil untuk cegah dan atasi KEK Tingkatkan ASI Ekskulisf dan kualitas MP-ASI Monev secara ketat PMT bagi anak > 2 tahun yang kekurangan gizi agar tidak terjadi kegemukan

REKOMENDASI Cegah terjadinya Sindroma Metabolik: Kegiatan fisik secara teratur dan terukur. Asosiasi Jantung Amerika mulai dari yang ringan lalu meningkat hingga 30-60 menit 5-7 hari/minggu; Turunkan berat badan ke berat badan ideal jika kelebihan berat badan apalagi kegemukan. Batasi lemah jenuh, gula dan garam

REKOMENDASI Hindari pangan yang mengandung asam lemak jenuh, lemak trans, dan cholesterol Batasi garam Batasi gula terutama gula tambahan seperti makanan dan minuman padat fruktosa misalnya HFCS. Biasakan makan pagi secara teratur Minum air cukup

1. Makanlah aneka ragam makanan. 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi. 3. Makanlah makanan sumber karbo hidrat setengah dari kebutuhan energi. 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi, GARAM, GULA 5. Gunakan garam beryodium. New PGS 6. Makanlah makanan sumber zat besi. 7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan. 8. Biasakan makan pagi. 9. Minumlah air bersih aman dan cukup jumlahnya. 10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur. 11. Hindari minum minuman beralkohol. 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Peranan Pemerintah dan masyarakat Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan secara tegas menyebutkan bahwa Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat bersama-sama menjamin tersedianya bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi secara merata dan terjangkau; Pemerintah bertanggung jawab meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi.

PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN PEMERINTAH inisiator, fasilitator, dan motivator ORGANISASI PROFESI & AKADEMISI Think Tank DONOR memperkuat kolaborasi dan inklusi MITRA PEMBANGUNAN memperluas dan mengembangkan kegiatan GERAKAN NASIONAL SADAR GIZI ORGANISASI KEMASYARAKATAN analisasi kebijakan serta pelaksana pada tingkat masyarakat DUNIA USAHA pengembangan produk

P E N U T U P Penerapan PGS diperlukan dalam rangka upaya peningkatan kualitas SDM Dukungan dari semua pihak akan membantu tersosialisasinya PGS kepada masyarakat. Dengan diterapkannya PGS diharapkan dapat meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat