METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

dokumen-dokumen yang mirip
METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

Tabel 6. Hasil Pendugaaan Faktor Penentu Produktivitas Kelapa Sawit

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODOLOGI Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Kerja Praktek Langsung di Kebun

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL) di PT Inti Indosawit Subur. 3 titik. 1 ha

IV. METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN Metode Pewarnaan Blok

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

VIII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KAKAO DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Kata kunci: Tanaman kakao, Produktifitas dan fungsi produksi

III. METODOLOGIPENELITIAN Metode Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu

III. METODE PENELITIAN

VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI

BAB III METODE PENELITIAN. survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkebunan merupakan penghasil komoditi ekspor di Negara Indonesia setelah sub sektor

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di CILIANDRA PERKASA GROUP

IV. METODE PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI MAGANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI KABUPATEN SELUMA ABSTRAK

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA BUDIDAYA PERIKANAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

MANAJEMEN PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT

PENDAPATAN DAN FUNGSI PRODUKSI USAHA TANI CABAI LAHAN PASIR STUDI DI DUSUN NGEPET, DESA SRIGADING, KECAMATAN SANDEN, KABUPATEN BANTUL, DIY TAHUN 2015

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

KEADAAN UMUM. Wilayah Administratif

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

Lampiran 1 Jurnal harian sebagai karyawan harian lepas Prestasi Kerja Penulis Karyawan Standar

III. METODOLOGI PENELITIAN

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

percobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

PENGELOLAAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

VI ANALISIS EFISIENSI TEKNIS

BAB VI ANALISIS PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA DI KELAPA DUA

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KEBUN RUMPUN SARI ANTAN I, PT SUMBER ABADI TIRTASANTOSA, CILACAP, JAWA TENGAH

TINJAUAN PUSTAKA Akar Tanaman Kelapa Sawit Ekologi Kelapa Sawit

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

METODE PENELITIAN. dipergunakan untuk mendapatkan data yang dianalisis sesuai dengan tujuan

METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan

ANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)

VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV. Indah Jati Furniture yang berlokasi di jalan Tim-

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan pemecahan masalahnya melukiskan suatu objek

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus Vulgaris, Scard) DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU. By :

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Betharia W.M. Pangaribuan 1), Kelin Tarigan 2), dan Yusak Maryunianta 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU 2)

2. TINJAUAN PUSTAKA. Keterangan : KV = risiko produksi padi σ y. = standar deviasi = rata rata produksi

IV. METODE PENELITIAN

KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP.

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Puncak Bogor, Provinsi Jawa

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA SEBAGAI FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PRODUKSI GULA DI PG WONOLANGAN KABUPATEN PROBOLINGGO PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Proyeksi adalah ilmu dan seni meramalkan kondisi di masa yang akan. ternak ayam ras petelur dalam satuan ribu ton/tahun.

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

IV. METODE PENELITIAN

VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least

METODE PENELITIAN. Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi

Pengelolaan Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tanjung Jati

28 Feb 2008 Konsolidasi sisip W8 1 ha 0.25 ha 0.25 ha

Transkripsi:

11 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Sei Lala, PT Tunggal Perkasa Plantation, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, selama empat bulan mulai dari bulan Februari hingga Juni 2010. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang dilakukan penulis adalah dengan cara melakukan kegiatan di lapangan sebagai pendamping mandor dan pendamping asisten afdeling serta dengan cara mempelajari dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan penurunan produktivitas tanaman kelapa sawit di kebun Sei Lala. Pada bulan pertama dan kedua, penulis bertugas sebagai pendamping mandor dengan tugas melaksanakan instruksi dari asisten afdeling. Pada bulan ketiga dan keempat penulis bertugas sebagai pendamping asisten afdeling dengan tugas sebagai berikut: (1) menyusun rencana kerja dan anggaran biaya afdeling, (2) melaksanakan rencana kerja yang telah disusun, (3) mengawasi pelaksanaan kerja, (4) mengevaluasi pelaksanaan kerja, dan (5) membuat laporan hasil pelaksanaan kerja dan biaya yang telah digunakan. Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan magang terdiri atas dua, yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dengan mengikuti semua kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Aspek teknik budidaya yang secara khusus diamati adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan produktivitas kelapa sawit, yaitu pemupukan dan jumlah populasi tanaman per hektar. Data sekunder meliputi data yang telah tersedia di perusahaan yang menunjang kegiatan magang, seperti sejarah dan kondisi umum perusahaan, data iklim, peta, kondisi lahan, varietas

12 tanaman kelapa sawit dan data lain yang berkaitan dengan aspek pemeliharaan tanaman, kondisi pertanaman dan produksi, faktor tenaga kerja (jumlah, prestasi, dan keterampilan), sarana serta prasarana yang tersedia, norma kerja di perusahaan, serta aspek manajerial perusahaan (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan yang dilakukan). Data sekunder diperoleh dengan mempelajari dan menganalisis laporan manajerial yang ada (laporan bulanan, laporan triwulanan, dan laporan tahunan) serta studi pustaka. Data sekunder yang digunakan untuk kepentingan analisis terdiri atas data topografi, curah hujan, pemupukan, jumlah tanaman per hektar (SPH), umur tanaman, buah mentah, dan buah busuk. Data yang digunakan merupakan data selama enam tahun terakhir, yaitu mulai dari bulan Januari 2004 hingga bulan Desember 2009. Data curah hujan yang digunakan dalam analisis merupakan rata-rata jumlah curah hujan per bulan. Data topografi disesuaikan dengan klasifikasi yang telah dibuat oleh PT Tunggal Perkasa Plantations untuk tiap blok tanaman. Data kelompok umur diperoleh dari hasil pengurangan tahun yang digunakan untuk analisis (2002 2009) dengan tahun tanam kelapa sawit. Data SPH merupakan hasil rata-rata jumlah SPH per blok tanam. Data pemupukan merupakan data jenis pupuk yang digunakan oleh Kebun Sei Lala. Data buah mentah dan buah busuk merupakan hasil rata-rata jumlah buah mentah dan buah busuk per blok tanam. Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan untuk setiap satuan terkecil yang ada di kebun, yaitu blok. Metode yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh adalah metode Ordinary Least Square (OLS) dengan pendekatan Univariate General Linear Model dan menggunakan uji Bonferroni tingkat lanjut. Alat bantu yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah SPSS v. 16 for windows. Model fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi produksi Cobbdouglas, yaitu:

13 Y = a X1.1 b1.1 X1.2 b1..2 X1.3 b1.3 X2.1 b2.1 X2.2 b2.2 X2.3 b2.3 X2.4 b2.4 X3.1 b3.1 X3..2 b3.2 X3.3 b3.3 X4.1 b4.1 X4.2 b4.2 X4.3 b4.3 X5.1 b5.1 X5.2 b5.2 X5.3 b5.3 X5.4 b5.4 X6 b6 X7 b7 e u dimana : Y = produktivitas tanaman kelapa sawit. Satuan pengukurannya adalah kg/ha/bulan. X 1.1 = kelompok curah hujan < 60 mm/bulan. X 1.2 = kelompok curah hujan 60 100 mm/bulan. X 1.3 = kelompok curah hujan > 100 mm/bulan. X 2.1 = kelompok umur tanaman kelapa sawit < 7 tahun. X 2.2 = kelompok umur tanaman kelapa sawit 7 11 tahun. X 2.3 = kelompok umur tanaman kelapa sawit 12 25 tahun. X 2.4 = kelompok umur tanaman kelapa sawit > 25 tahun. X 3.1 = kelompok topografi flat/datar. X 3.2 = kelompok topografi rolling/bukit. X 3.3 = kelompok topografi rendahan. X 4.1 = kelompok jenis pupuk tunggal. X 4.2 = kelompok jenis pupuk campuran (tunggal dan majemuk). X 4.3 = kelompok jenis pupuk majemuk. X 5.1 = kelompok standar pokok per hektar (SPH) < 130 pokok. X 5.2 = kelompok SPH 130 135 pokok. X 5.3 = kelompok SPH 136 143 pokok. X 5.4 = kelompok SPH > 143 pokok. X 6 = Buah mentah dipanen. X 7 = Buah busuk. a = intersep, merupakan besaran parameter. bij = koefisien produksi yang juga merupakan elastisitas produksi. i = 1, 2, 3, 4, 5, 6. j = subfaktor produksi. u = pengganggu. e = 2.7182 (bilangan natural).

14 berikut: Bentuk persamaan di atas dapat diubah ke dalam bentuk linier Ln, sebagai Ln Y = Ln a + b1.1 Ln X1.1 + b1.2 Ln X1.2 + b1.3 Ln X1.3 + b2.1 Ln X2.1 + b2.2 Ln X2.2 + b2.3 Ln X2.3 + b2.4 Ln X2.4 + b3.1 Ln X3.1 + b3.2 Ln X3.2 + b4.1 Ln X4.1 + b4.2 Ln X4.2 + b4.3 Ln X4.3 + b5.1 Ln X5.1 + b5.2 Ln X5.2 + b5.3 Ln X5.3 + + b5.4 Ln X5.4 + b6 Ln X6 + b7 Ln X7 + U Peubah curah hujan, topografi, kelompok umur, SPH, dan jenis pupuk untuk memudahkan pengamatan diubah menjadi peubah kualitatif, yakni kategorik dengan bantuan peubah boneka (dummy). Sandi boneka yang digunakan adalah 1 untuk pengamatan yang masuk satu kategori dan 0 untuk pengamatan yang masuk kategori lain. Jika peubah bebasnya berjumlah k, misal D1, D2, D3,..., Dk, maka peubah bonekanya berjumlah k-1. Hasil perhitungan dari fungsi Cobb-Douglas diuji pengaruhnya, baik pengaruh keseluruhan parameter regresi maupun pengaruh masing-masing faktor secara tersendiri, menggunakan uji-f dan uji-t. F adalah: H0 : bi = 0 H1 : bi 0 F hitung = KT bi Hipotesis yang diajukan dalam melakukan analisis dengan menggunakan uji KT bi KT galat, dimana : kuadrat tengah variabel ke-i. KT galat : kuadrat tengah galat variabel ke-i. Bila : F hitung > F tabel maka tolak H0. F hitung < F tabel maka terima H0. Jika H0 ditolak berarti secara bersama-sama variabel dalam proses produksi mempunyai hubungan terhadap proses produksi, sebaliknya jika H0 diterima berarti secara bersama-sama variabel dalam proses produksi tidak berpengaruh nyata terhadap produksi. Pengujian koefisien produksi bertujuan untuk mengetahui apakah faktor produksi tertentu berpengaruh terhadap produktivitas kelapa sawit.

15 Hipotesis yang diajukan dalam melakukan analisis dengan menggunakan uji-t adalah: H0 : bi = 0 H1 : bi 0 t - hitung = bi sbi, dimana bi sbi : koefisien regresi variabel ke-i. : standar error variabel ke-i. Bila : t - hitung > F tabel maka tolak H0. t - hitung < F tabel maka terima H0. Jika H0 ditolak berarti faktor produksi yang digunakan berpengaruh nyata terhadap hasil produksi dan jika H0 diterima maka faktor produksi tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi.