BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

dokumen-dokumen yang mirip
yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sehingga media sangat dibutuhkan terutama media televisi yang benar-benar dirasakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Teori yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

Analisis Isi Tema Persoalan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di stasiun TVOne dan Metro TV. Zakia Megasari Basahil.

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

BAB I PENDAHULUAN. Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan. menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kecanggihan teknologi saat ini memberikan banyak kemudahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tetap eksis selama bertahun-tahun hingga saat ini. Pada harian

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. Kick Andy merupakan salah satu progam acara di Metro TV yg sangat. informatif, inspiratif, dan edukatif. Sebuah acara talkshow yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian ini adalah analasis framing tentang kasus KPK versus Polri di

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

Prosiding Jurnalistik ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mendukung berbagai aktivitasnya. Teknologi pada era globalisasi

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PSSI DI INTERNET

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

Headline Berita Hari Ini Periode: 02/05/2014 Tanggal terbit: 02/05/2014

menjadi pemberitaan yang sering kali dikaitkan dengan isu agama. Budi Gunawan dalam bukunya Terorisme : Mitos dan Konspirasi (2005, 57) menekankan : K

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita buruh merupakan salah satu berita yang jarang dilihat dalam tayangan pemberitaan media TV. Berita buruh masih belum mendapatkan porsi yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat menayangkan lebih dari satu kali program berita. Tayangan pada program berita di stasiun TV dapat dilihat tidak pernah mengangkat buruh menjadi berita utama ataupun hardnews. Indonesia memiliki banyak stasiun TV swasta baik nasional maupun lokal. Televisi sebagai media massa memiliki fungsi untuk memberikan informasi, pengetahuan dan hiburan. Stasiun televisi di Indonesia pun banyak memiliki program acara yang memenuhi fungsi dari media massa tersebut, bahkan Indonesia memiliki dua stasiun TV yang menayangkan program acara berita selama 24 Jam non stop. Dua media tersebut adalah metro TV dan TV One, namun disayangkan dalam dua media tersebut pula tidak ditemukan atau dilihat tayangan berita mengenai buruh. TV One seolah enggan mengabarkan buruh dan mengangkat berita buruh, karena setelah kejadian bencana lumpur lapindo, jarang melihat TV One mengabarkan adanya berita buruh. Metro TV juga merupakan TV berita yang dikenal masyarakat sebagai TV pertama yang berani menayangkan 24 Jam program berita. Metro TV pun jarang menayangkan berita buruh, namun berbeda 1

2 dengan TV One metro masih menayangkan berita buruh walaupun dengan porsi berita yang minim. Berita buruh di Metro TV tak jauh dengan pemberitaan demo dan buruknya kondisi buruh Indonesia. Setiap tanggal 1 Mei yang diperingati hari buruh, Metro TV menayangkan berita buruh dalam program beritanya. Pada perayaan-perayaan besar buruh, Metro TV lebih menayangkan berita perbandingan buruh Indonesia dengan Negara lain. Tetap seperti biasa walaupun dalam peringatan hari buruh, Metro TV memberikan durasi yang minim untuk tayangan buruh. Metro TV merupakan TV berita pertama di Indonesia. Pada 2007 Metro TV memiliki pesaing yang sama-sama menayangkan berita selama 24 Jam. TV One menjadi TV berita yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia Aburizal Bakrie. Setelah mengudaranya TV One menjadi TV berita, terlihat adanya persaingan antara dua media yang sama-sama menamai diri sebagai media TV berita. Berita buruh pun sempat dijadikan media persaingan saat terjadinya kasus lapindo Metro TV menayangkan kehidupan para buruh yang kehilangan pekerjaan akibat bencana lumpur tersebut, namun berita tersebut tidak berlangsung lama. Metro TV gencar menayangkan berita buruh namun tidak ada berita tersebut di TV One, dan berita buruh tersebut pun berangsur menghilang. Pada 1 Mei 2014 merupakan tahun pertama dimana hari buruh dijadikan libur nasional oleh pemerintah. Berbeda dengan perayaan hari buruh tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2014 ini hampir seluruh televisi terutama program berita serentak menayangkan berita mengenai aksi buruh merayakan MayDay. Pada kesempatan tersebut buruh melakukan long march dari Bundaran HI sampai

3 Gelora Bung Karno. Yang menarik dalam perayaan hari buruh ini adalah seluruh buruh yang tergabung dalam aliansi buruh se-indonesia berkumpul di GBK menyaksikan salah satu calon presiden yang akan hadir menandatangani perjanjian tuntutan buruh terutama UMK 2015. Capres yang hadir dalam acara adalah Prabowo merupakan calon yang diusung partai gerindra. Prabowo dalam acara memberikan pidato yang menerangkan bahwa dia berjanji akan memenui kesepuluh tuntutan buruh apabila terpilih nanti. Namun pidato tersebut tidak ditayangkan oleh Metro TV dan TV One, padahal kedua media memiliki selogan yang mengartikan bahwa mereka akan mengabarkan terdepan, dan berbeda. Metro TV dan TV One hanya menayangkan jalannya kegiatan long march dan beberapa tuntutan buruh, dan TV One menyangkutkan berita buruh tersebut dengan moment pilpres 2014 tanpa membahas isi pidato Prabowo. TV One dan Metro TV memiliki Program berita yang format acaranya berbeda. Namun, kedua media ini tetap selalu menayangkan berita yang masuk katagori hardnews ditayangkan secara live atau on the spot. TV One memiliki program acara yang membuatnya berbeda dengan TV lain. Kabar petang merupakan program berita yang menayangkan berita Live dari beberapa kota besar di Indonesia. Metro TV pun memiliki format berita hardnews yang berbeda, karena pada program Metro Siang berita yang ditayangkan siang hari akan dikabarkan secara langsung di Lokasi berita dan akan langsung meminta informasi dari narasumber di lapangan. Berita buruh melakukan kegitan di lapangan GBK termasuk hardnews karena berita tersebut dianggap penting dan seharusnya diketahui oleh masyarakat

4 secara cepat dan tepat. TV One dan Metro TV yang memiliki keunikan dalam menayangkan hardnews justru tidak menayangkan isi pidato Prabowo yang mungkin dinantikan oleh masyarakat. Perubahan cara penayangan terjadi setelah adanya koalisi partai besama calon presiden terpilih Prabowo dan Jokowi. Diketahui pemilik kedua media TV adalah ketua umum dari partai politik. Abirizal Bakrie pemilik dari TV One merupakan ketua umum Partai Golkar, sedangkan Surya Paloh adalah ketua umum Partai Nasdem. Pada pertengahan Juni partai Golkar berkoalisi dengan Prabowo yang menjadikan Prabowo sebagai calon presiden dan Nasdem berkoalisi dengan Jokowi yang meraih persentase tinggi juga untuk menjadi calon presiden. Pada tanggal 5 Juli 2014 akan diadakan debat capres, dan pada program acara kabar petang TV One pada Tanggal 4 Juli dan Metro Siang Metro TV pada Tanggal 5 Juli 2014 terlihat perbedaan dalam penayangan berita buruh dengan berita buruh edisi 1 Mei 2014. TV One yang memiliki keunikan karena melaporkan berita langsung dari Lokasi menayangkan persiapan Prabowo dengan ribuan massa pendukungnya yang merupakan massa dari aliansi buruh se-indonesia dengan melakukan teknik pengambilan gambar yang menunjukan banyaknya pendukung Prabowo akan menjadikan Prabowo sebagai Presiden pilihan rakyat. Sedangkan Metro TV tetap dengan formatnya yang mengabarkan berita langsung di lokasi acara debat, melihat kesiapan kepolisian untuk pengamanan akan datangnya massa pendukung Prabowo yang berasal dari ribuan buruh se-indonesia. Metro TV menunjukan gambar ribuan massa buruh yang ada dilokasi dan mengartikan adanya massa buruh yang jumlahnya banyak akan mengakibatkan kericuhan

5 dalam acara debat capres malam hari. Kedua media ini menganggap berita tersebut hardnews oleh karena itu berita tersebut layak untuk ditayangkan dan dinformasikan secara langsung. Peneliti tertarik menggunakan hardnews dalam penelitian ini karena hardnews merupakan berita yang harus langsung disampaikan kepada masyarakat dan isi berita harus aktual, dan dapat dipercaya. Metro TV dan TV One menayangkan berita tersebut dengan menggunakan format yang sama yaitu mengabarkan langsung dilokasi berita terjadi, namun dari lokasi yang sama, dalam situasi yang sama, serta teknik pengambilan yang sama dengan menunjukan banyaknya massa buruh, Metro Siang dan Kabar Petang menayangkan berita dengan sudut pandang yang berbeda. Metro TV dan TV One dalam kedua program berita tersebut menunjukan bahwa media memiliki kepentingan-kepentingan tertentu bagi pemiliknya, entah dari segi ekonomi, politik, ideologi, ataupun lainnya. Hal tersebut mempengaruhi wartawan mengahadirkan realitas/ berita secara subjektif. Realitas tersebut pun akan tercipta lewat konstruksi, sudut pandang, dan ideologi dari wartawan. Oleh karena itu wartawan Metro Siang dan Kabar Petang terlihat mengkontruksikan berita secara subjektif, terlihat dari kepentingan politik yang terkandung dalam berita. Berita yang terkonstruksikan tersebut dapat mempengaruhi opini publik terhadap media. Peneliti akan menggunakan analisis framing untuk menjawab adanya perbedaan sudut pandang tersebut. Peneliti menggunakan framing karena dengan analisis framing peneliti dapat mengetahui bagaimana perspektif atau cara

6 pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. 1 Peneliti pun akan menggunakan model Robert N Entman dalam melakukan analisis framing. Model Robert N Entman merupakan model analisi framing yang tepat untuk penelitian ini, karena Robert N Entman memiliki konsep framing yang digunakan untuk menggambarkan proses seleksi isu dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas yang dibangun media massa. 2 Alasan peneliti mengangkat judul ini adalah karena ingin menganalisa media massa membingkai berita pada tanggal 1 Mei, 4 Juli dan 5 Juli 2014 di program berita harian Metro Siang dan Kabar Petang. Peneliti juga memilih Metro TV dan TV One karena kedua media ini merupakan TV berita yang menayangkan 24 Jam program acara berita dan memiliki perbedaan sudut pandang dalam penayangan berita 1 Mei, 4 Juli, dan 5 Juli 2014. 1.2 Fokus Penelitian Media massa membingkai peristiwa yang terjadi berbeda-beda. Membingkai suatu peristiwa akan berbeda tergantung pada pandangan wartawan dan media masing-masing. Wartawan akan menkonstruksikan peristiwa secara subjektif. Perbedaan dalam setiap tayangan berita di media TV menjadi suatu hal yang dapat dianalisis. Membingkai berita adalah cara bagaimana suatu media menyajikan peristiwa atau isu. Ketika media menayangkan berita hasil seleksi pada khalayak, dan terlihat perbedaan antara media TV satu dengan media TV lainnya, maka hal tersebut akan menumbuhkan pandangan berbeda dari masyarakat. 1 Kriyantono, Metode Kualitatif, Jakarta, 2006 2 Eriyanto, Analisis Framing, LKIS, Yogyakarta, 2012

7 Penelitian mengenai adanya perbedaan media TV membingkai berita dapat dilihat dari tayangan berita berita mengenai buruh dalam perayaan hari buruh dan persiapan acara debat capres 2014 yang ditayangkan dalam program Metro Siang dan Kabar Petang. Berita yang ditayangkan kedua media TV menunjukan adanya perbedaan dalam membingkai peristiwa tersebut. Berita yang ditayangkan Metro Siang pada tanggal 1 Mei 2014 menunjukan bahwa massa buruh melakukan long march dari bundaran HI sampai GBK sedangkan TV One dalam program Kabar Petang menayangkan buruh berkumpul di GBK untuk berkumpul dan merayakan pesta buruh. Pada tanggal 4 Juli 2014 Kabar Petang menginformasikan ribuan pendukung Prabowo siap mengawal jalannya acara debat capres 2014, sedangkan pada tanggal 5 Juli 2014 Metro Siang mengabarkan bahwa massa pendukung Prabowo akan diusir dalam acara debat capres 2014, Namun, bagaimana dalam kondisi yang sama, berita yang ditayangkan dapat berbeda. Oleh karena itu fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: Bagaimana media massa membingkai pemberitaan mengenai buruh dalam Program Metro Siang Metro TV dan Kabar Petang TV One pada edisi 1 Mei, 4 Juli dan 5 Juli 2014? 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian diatas, peneliti mengidentifikasikan masalah yang ada dalam penelitian ini bahwa kemampuan wartawan dalam mengkonstruksikan realitas/ berita dianggap subjektif, kerena wartawan mengkontruksikan realitas melihat pada kepentingan media dan rating,

8 maka dari itu peneliti mengetahui cara bagaimana wartawan membingkai sebuah berita televisi. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media massa membingkai pemberitaan mengenai buruh dalam Program Metro Siang Metro TV dan Kabar Petang TV One pada edisi 1 Mei, 4 Juli dan 5 Juli 2014 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis Penelitian ini dilakukan penulis memiliki manfaat teoritis agar dapat menambah kajian dalam bidang ilmu komunikasi terutama yang menggunakan metode kualitatif pada umumnya, melalui paradigma konstruktivis dengan menggunakan analisis framing pada khususnya. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pengetahuan tentang strategi yang digunakan media dalam membingkai realitas sosial dalam berita mengenai aksi demo buruh. 1.5.2 Manfaat Praktis Penelitian yang berjudul berita buruh dalam bingkai media Metro TV dan TV One diharapkan apat menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi jurnalis serta institusi media massa, khususnya TV One dan Metro TV dalam mengkonstruksi realitas dan membingkainya ke dalam berita serta menyampaikan berita kepada khalayak. Hasil penelitian ini pun dapat menjadi referensi bagi mahasiswa ilmu

9 komunikasi yang tertarik dengan penelitian teks media khususnya yang menggunakan metode analisis framing.