BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita buruh merupakan salah satu berita yang jarang dilihat dalam tayangan pemberitaan media TV. Berita buruh masih belum mendapatkan porsi yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat menayangkan lebih dari satu kali program berita. Tayangan pada program berita di stasiun TV dapat dilihat tidak pernah mengangkat buruh menjadi berita utama ataupun hardnews. Indonesia memiliki banyak stasiun TV swasta baik nasional maupun lokal. Televisi sebagai media massa memiliki fungsi untuk memberikan informasi, pengetahuan dan hiburan. Stasiun televisi di Indonesia pun banyak memiliki program acara yang memenuhi fungsi dari media massa tersebut, bahkan Indonesia memiliki dua stasiun TV yang menayangkan program acara berita selama 24 Jam non stop. Dua media tersebut adalah metro TV dan TV One, namun disayangkan dalam dua media tersebut pula tidak ditemukan atau dilihat tayangan berita mengenai buruh. TV One seolah enggan mengabarkan buruh dan mengangkat berita buruh, karena setelah kejadian bencana lumpur lapindo, jarang melihat TV One mengabarkan adanya berita buruh. Metro TV juga merupakan TV berita yang dikenal masyarakat sebagai TV pertama yang berani menayangkan 24 Jam program berita. Metro TV pun jarang menayangkan berita buruh, namun berbeda 1
2 dengan TV One metro masih menayangkan berita buruh walaupun dengan porsi berita yang minim. Berita buruh di Metro TV tak jauh dengan pemberitaan demo dan buruknya kondisi buruh Indonesia. Setiap tanggal 1 Mei yang diperingati hari buruh, Metro TV menayangkan berita buruh dalam program beritanya. Pada perayaan-perayaan besar buruh, Metro TV lebih menayangkan berita perbandingan buruh Indonesia dengan Negara lain. Tetap seperti biasa walaupun dalam peringatan hari buruh, Metro TV memberikan durasi yang minim untuk tayangan buruh. Metro TV merupakan TV berita pertama di Indonesia. Pada 2007 Metro TV memiliki pesaing yang sama-sama menayangkan berita selama 24 Jam. TV One menjadi TV berita yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia Aburizal Bakrie. Setelah mengudaranya TV One menjadi TV berita, terlihat adanya persaingan antara dua media yang sama-sama menamai diri sebagai media TV berita. Berita buruh pun sempat dijadikan media persaingan saat terjadinya kasus lapindo Metro TV menayangkan kehidupan para buruh yang kehilangan pekerjaan akibat bencana lumpur tersebut, namun berita tersebut tidak berlangsung lama. Metro TV gencar menayangkan berita buruh namun tidak ada berita tersebut di TV One, dan berita buruh tersebut pun berangsur menghilang. Pada 1 Mei 2014 merupakan tahun pertama dimana hari buruh dijadikan libur nasional oleh pemerintah. Berbeda dengan perayaan hari buruh tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2014 ini hampir seluruh televisi terutama program berita serentak menayangkan berita mengenai aksi buruh merayakan MayDay. Pada kesempatan tersebut buruh melakukan long march dari Bundaran HI sampai
3 Gelora Bung Karno. Yang menarik dalam perayaan hari buruh ini adalah seluruh buruh yang tergabung dalam aliansi buruh se-indonesia berkumpul di GBK menyaksikan salah satu calon presiden yang akan hadir menandatangani perjanjian tuntutan buruh terutama UMK 2015. Capres yang hadir dalam acara adalah Prabowo merupakan calon yang diusung partai gerindra. Prabowo dalam acara memberikan pidato yang menerangkan bahwa dia berjanji akan memenui kesepuluh tuntutan buruh apabila terpilih nanti. Namun pidato tersebut tidak ditayangkan oleh Metro TV dan TV One, padahal kedua media memiliki selogan yang mengartikan bahwa mereka akan mengabarkan terdepan, dan berbeda. Metro TV dan TV One hanya menayangkan jalannya kegiatan long march dan beberapa tuntutan buruh, dan TV One menyangkutkan berita buruh tersebut dengan moment pilpres 2014 tanpa membahas isi pidato Prabowo. TV One dan Metro TV memiliki Program berita yang format acaranya berbeda. Namun, kedua media ini tetap selalu menayangkan berita yang masuk katagori hardnews ditayangkan secara live atau on the spot. TV One memiliki program acara yang membuatnya berbeda dengan TV lain. Kabar petang merupakan program berita yang menayangkan berita Live dari beberapa kota besar di Indonesia. Metro TV pun memiliki format berita hardnews yang berbeda, karena pada program Metro Siang berita yang ditayangkan siang hari akan dikabarkan secara langsung di Lokasi berita dan akan langsung meminta informasi dari narasumber di lapangan. Berita buruh melakukan kegitan di lapangan GBK termasuk hardnews karena berita tersebut dianggap penting dan seharusnya diketahui oleh masyarakat
4 secara cepat dan tepat. TV One dan Metro TV yang memiliki keunikan dalam menayangkan hardnews justru tidak menayangkan isi pidato Prabowo yang mungkin dinantikan oleh masyarakat. Perubahan cara penayangan terjadi setelah adanya koalisi partai besama calon presiden terpilih Prabowo dan Jokowi. Diketahui pemilik kedua media TV adalah ketua umum dari partai politik. Abirizal Bakrie pemilik dari TV One merupakan ketua umum Partai Golkar, sedangkan Surya Paloh adalah ketua umum Partai Nasdem. Pada pertengahan Juni partai Golkar berkoalisi dengan Prabowo yang menjadikan Prabowo sebagai calon presiden dan Nasdem berkoalisi dengan Jokowi yang meraih persentase tinggi juga untuk menjadi calon presiden. Pada tanggal 5 Juli 2014 akan diadakan debat capres, dan pada program acara kabar petang TV One pada Tanggal 4 Juli dan Metro Siang Metro TV pada Tanggal 5 Juli 2014 terlihat perbedaan dalam penayangan berita buruh dengan berita buruh edisi 1 Mei 2014. TV One yang memiliki keunikan karena melaporkan berita langsung dari Lokasi menayangkan persiapan Prabowo dengan ribuan massa pendukungnya yang merupakan massa dari aliansi buruh se-indonesia dengan melakukan teknik pengambilan gambar yang menunjukan banyaknya pendukung Prabowo akan menjadikan Prabowo sebagai Presiden pilihan rakyat. Sedangkan Metro TV tetap dengan formatnya yang mengabarkan berita langsung di lokasi acara debat, melihat kesiapan kepolisian untuk pengamanan akan datangnya massa pendukung Prabowo yang berasal dari ribuan buruh se-indonesia. Metro TV menunjukan gambar ribuan massa buruh yang ada dilokasi dan mengartikan adanya massa buruh yang jumlahnya banyak akan mengakibatkan kericuhan
5 dalam acara debat capres malam hari. Kedua media ini menganggap berita tersebut hardnews oleh karena itu berita tersebut layak untuk ditayangkan dan dinformasikan secara langsung. Peneliti tertarik menggunakan hardnews dalam penelitian ini karena hardnews merupakan berita yang harus langsung disampaikan kepada masyarakat dan isi berita harus aktual, dan dapat dipercaya. Metro TV dan TV One menayangkan berita tersebut dengan menggunakan format yang sama yaitu mengabarkan langsung dilokasi berita terjadi, namun dari lokasi yang sama, dalam situasi yang sama, serta teknik pengambilan yang sama dengan menunjukan banyaknya massa buruh, Metro Siang dan Kabar Petang menayangkan berita dengan sudut pandang yang berbeda. Metro TV dan TV One dalam kedua program berita tersebut menunjukan bahwa media memiliki kepentingan-kepentingan tertentu bagi pemiliknya, entah dari segi ekonomi, politik, ideologi, ataupun lainnya. Hal tersebut mempengaruhi wartawan mengahadirkan realitas/ berita secara subjektif. Realitas tersebut pun akan tercipta lewat konstruksi, sudut pandang, dan ideologi dari wartawan. Oleh karena itu wartawan Metro Siang dan Kabar Petang terlihat mengkontruksikan berita secara subjektif, terlihat dari kepentingan politik yang terkandung dalam berita. Berita yang terkonstruksikan tersebut dapat mempengaruhi opini publik terhadap media. Peneliti akan menggunakan analisis framing untuk menjawab adanya perbedaan sudut pandang tersebut. Peneliti menggunakan framing karena dengan analisis framing peneliti dapat mengetahui bagaimana perspektif atau cara
6 pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. 1 Peneliti pun akan menggunakan model Robert N Entman dalam melakukan analisis framing. Model Robert N Entman merupakan model analisi framing yang tepat untuk penelitian ini, karena Robert N Entman memiliki konsep framing yang digunakan untuk menggambarkan proses seleksi isu dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas yang dibangun media massa. 2 Alasan peneliti mengangkat judul ini adalah karena ingin menganalisa media massa membingkai berita pada tanggal 1 Mei, 4 Juli dan 5 Juli 2014 di program berita harian Metro Siang dan Kabar Petang. Peneliti juga memilih Metro TV dan TV One karena kedua media ini merupakan TV berita yang menayangkan 24 Jam program acara berita dan memiliki perbedaan sudut pandang dalam penayangan berita 1 Mei, 4 Juli, dan 5 Juli 2014. 1.2 Fokus Penelitian Media massa membingkai peristiwa yang terjadi berbeda-beda. Membingkai suatu peristiwa akan berbeda tergantung pada pandangan wartawan dan media masing-masing. Wartawan akan menkonstruksikan peristiwa secara subjektif. Perbedaan dalam setiap tayangan berita di media TV menjadi suatu hal yang dapat dianalisis. Membingkai berita adalah cara bagaimana suatu media menyajikan peristiwa atau isu. Ketika media menayangkan berita hasil seleksi pada khalayak, dan terlihat perbedaan antara media TV satu dengan media TV lainnya, maka hal tersebut akan menumbuhkan pandangan berbeda dari masyarakat. 1 Kriyantono, Metode Kualitatif, Jakarta, 2006 2 Eriyanto, Analisis Framing, LKIS, Yogyakarta, 2012
7 Penelitian mengenai adanya perbedaan media TV membingkai berita dapat dilihat dari tayangan berita berita mengenai buruh dalam perayaan hari buruh dan persiapan acara debat capres 2014 yang ditayangkan dalam program Metro Siang dan Kabar Petang. Berita yang ditayangkan kedua media TV menunjukan adanya perbedaan dalam membingkai peristiwa tersebut. Berita yang ditayangkan Metro Siang pada tanggal 1 Mei 2014 menunjukan bahwa massa buruh melakukan long march dari bundaran HI sampai GBK sedangkan TV One dalam program Kabar Petang menayangkan buruh berkumpul di GBK untuk berkumpul dan merayakan pesta buruh. Pada tanggal 4 Juli 2014 Kabar Petang menginformasikan ribuan pendukung Prabowo siap mengawal jalannya acara debat capres 2014, sedangkan pada tanggal 5 Juli 2014 Metro Siang mengabarkan bahwa massa pendukung Prabowo akan diusir dalam acara debat capres 2014, Namun, bagaimana dalam kondisi yang sama, berita yang ditayangkan dapat berbeda. Oleh karena itu fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: Bagaimana media massa membingkai pemberitaan mengenai buruh dalam Program Metro Siang Metro TV dan Kabar Petang TV One pada edisi 1 Mei, 4 Juli dan 5 Juli 2014? 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian diatas, peneliti mengidentifikasikan masalah yang ada dalam penelitian ini bahwa kemampuan wartawan dalam mengkonstruksikan realitas/ berita dianggap subjektif, kerena wartawan mengkontruksikan realitas melihat pada kepentingan media dan rating,
8 maka dari itu peneliti mengetahui cara bagaimana wartawan membingkai sebuah berita televisi. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media massa membingkai pemberitaan mengenai buruh dalam Program Metro Siang Metro TV dan Kabar Petang TV One pada edisi 1 Mei, 4 Juli dan 5 Juli 2014 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis Penelitian ini dilakukan penulis memiliki manfaat teoritis agar dapat menambah kajian dalam bidang ilmu komunikasi terutama yang menggunakan metode kualitatif pada umumnya, melalui paradigma konstruktivis dengan menggunakan analisis framing pada khususnya. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pengetahuan tentang strategi yang digunakan media dalam membingkai realitas sosial dalam berita mengenai aksi demo buruh. 1.5.2 Manfaat Praktis Penelitian yang berjudul berita buruh dalam bingkai media Metro TV dan TV One diharapkan apat menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi jurnalis serta institusi media massa, khususnya TV One dan Metro TV dalam mengkonstruksi realitas dan membingkainya ke dalam berita serta menyampaikan berita kepada khalayak. Hasil penelitian ini pun dapat menjadi referensi bagi mahasiswa ilmu
9 komunikasi yang tertarik dengan penelitian teks media khususnya yang menggunakan metode analisis framing.