BAB III METODE PENELITIAN. George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah-kaidah apa yang

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

BAB III METODE PENELITIAN. Begitu pula pada penelitian ilmu sosial. Menurut Servaes dalam bukunya Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. paradigma yang ingin memodifikasi kelemahan kelemahan yang terdapat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini memiliki sifat penelitian deskriptif. Dari berbagai sifat

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Sifat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma post-positivism.

BAB III METODOLOGI. dengan pendekatan secara kualitatif. Dengan pertimbangan bahwa penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan mencari esensi makna di balik fenomena. Paradigma postpositivisme

BAB III METODE PENELITIAN. bagaimana aktfitas personal selling dalam menyampaikan pesannya sehingga dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model-model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di bagian utara kota Surabaya, Jalan-jalan yang melingkupi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. asumsi/ aksioma dasar filosofis dan paradigma yang berbeda. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penulisan skripsi ini yang digunakan oleh penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang objektif serta dibutuhkan data-data dan informasi yang aktual

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif, kualitatif dan campuran ( gabungan kualitatif dan kuantitatif ). 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi) dalam ilmu pengetahuan. Menurut George Ritzer, paradigma adalah pandangan yang mendasar dari ilmuwan mengenai (i) hal yang menjadi pokok kajian yang semestinya harus dipelajari sebagai disiplin ilmu pengetahuan; (ii) hal yang harus ditanyakan dan (iii) bagaimana cara menjawabnya. 56 Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. 57 Paradigma penelitian yang digunakan adalah post positivisme. Paradigma post positivisme berpendapat bahwa peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat jarak (distance) dengan kenyataan yang ada. Hubungan peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif. Oleh karena 56 Agus Salim. Teori Dan Paradigma Penelitian Sosial: Buku Sumber Untuk Penelitian Kualitatif, Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana. 2006. Hal 78 57 Juliansyah Noor. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana. 2011. Hal 78 49

50 itu perlu menggunakan prinsip-prinsip trianggulasi, yaitu penggunaan bermacammacam metode, sumber data, dan data. 3.2. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. 58 Natsir 59 menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi hanya data dasar. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, dengan menggunakan panduan interview. 58 Juliansyah Noor. Metodelogi Penelitian; Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. (Edisi-1). Kencana..Jakarta. 2011. Hal. 34 59 Natsir. Metode Penelitian. Jakarta: 2003. Hal 3

51 3.3. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik ini merupakan salah satu metode penelitian yang lazim dipakai dalam ilmu-ilmu sosial, berguna untuk menyelidiki gejala aktual dalam konteks kehidupan nyata, dimana batas-batas antar gejala konteksnya tidak bergambar jelas dan sumber fakta ganda. Studi kasus merupakan pokok permasalahan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila penelitian hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. Selain itu, penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu studi kasus eksplanatoris, eksploratoris dan deskriptif. 60 3.4. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, penulis memilih nara sumber yang benar-benar layak mewakili tingkat signifikan penelitian, yang didasarkan pada kredibilitas PT. Orientama Lintas Buana selaku pemegang merek dagang Loncin di Indonesia, khususnya yang terlibat dalam event Ayo Ngegas Bersama Loncin. 60 Robert K. Yin. Studi Kasus Desain dan Metode. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta. 2008. Hal. 1

52 Nara sumber dipilih oleh peneliti dilakukan sesuai dengan kriteria tertentu karena narasumber merupakan orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian 61. Adapun kriteria yang harus dipenuhi adalah : 1. Mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. 2. Berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim penelitian. 3. Dapat memberikan pandangan dari segi orang dalam tentang nilainilai, sikap, bangunan, proses, dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian. 4. Bersikap jujur, taat pada janji, patuh pada peraturan, dan suka berbicara. 5. Tidak termasuk salah satu kelompok yang bertikai dalam latar penelitian. 6. Mempunyai pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu, yang dianggap tepat untuk dijadikan narasumber dalam penelitian ini yaitu Marketing & Business Development Manager, Event Officer, pengunjung event dan tidak menutup kemungkinan juga seluruh pihak-pihak 61 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2006. Hal. 49

53 terkait dengan aktivitas event Ayo Ngegas bersama Loncin apabila memang diperlukan. Narasumber-narasumber tersebut adalah: 1. Marketing & Business Development Manager PT. Orientama Lintas Buana, Bapak Alvin Suharly. Melalui Bapak Alvin Suharly penulis dapat mengetahui proses pembuatan konsep dan pelaksanaan promotion event Ayo Ngegas bersama Loncin. 2. Event Officer PT. Orientama Lintas Buana, Ibu Cindy Istiana. Melalui Ibu Cindy penulis dapat mengetahui tentang pelaksanaan event mulai dari sales promotion sampai kepada aksi pembelian. 3. Pengunjung Event : Bapak Yusuf Mulyadi. Melalui Bapak Yusuf Mulyadi penulis dapat mengetahui seberapa antusiasnya konsumen terhadap penyelenggaraan promotion event Ayo Ngegas bersama Loncin dan seberapa berhasilkah event yang diadakan oleh PT. Orientama Lintas Buana ini.

54 3.5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan hasil yang optimal, proses pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dilakukan dengan pengumpulan data secara primer dan sekunder yaitu : 3.5.1. Data primer Data primer merupakan data-data yang diperoleh penulis langsung dari obyek atau sumber pertama yang diteliti. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah suatu mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. 62 Narasumber yang dipilih harus berkompeten dibidangnya. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan informasi dengan melakukan wawancara mendalam mengenai aktifitas event dengan Marketing & Business Development Manager dan Event Officer dari PT. Orientama Lintas Buana sebagai pemegang merek Loncin untuk wilayah Indonesia. Penulis juga melakukan wawancara mendalam dengan salah seorang pengunjung event Ayo Ngegas bersama Loncin. 62 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2006. Hal 102

55 3.5.2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan metode pustaka. Datadata tersebut berupa dokumen-dokumen, arsip, buletin-buletin yang berkaitan langsung dengan informasi tentang perusahaan yang menjadi objek penelitian dan penyusunan skripsi ini. Data sekunder ini diperoleh untuk melengkapi data primer yang belum lengkap. 3.6. Teknik Analisis Data Tahap analisis data memegang peranan penting dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagai faktor utama penilaian kualitas tidaknya riset. Artinya kemampuan peneliti memberi makna kepada data merupakan kunci apakah data yang diperolehnya memenuhi unsur reliabilitas dan validitas atau tidak. 63 Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, metode ini meliputi kegiatan yang dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung ke perusahaan untuk memperoleh data yang diperlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti dan dilukiskan satu demi satu. Pada tahap analisis ini peneliti memaparkan secara deskriptif hasil yang telah diperoleh selama wawancara, hasil dari wawancara yang didapat kemudian disalin dan dipaparkan dalam bentuk tulisan. Dari hasil yang di peroleh maka peneliti akan 63 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2006. Hal 196

56 mengetahui apakah data data yang dibutuhkan sudah cukup atau masih kurang sehingga peneliti dapat segera melakukan wawancara selanjutnya yang lebih mendalam. 3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik pemeriksaan keabsahan data ini sangatlah penting karena merupakan pertanggung jawaban atas proses dan hasil penelitian. Hal ini juga digunakan untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data penelitian yang telah terkumpul. Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Menurut William Wiersma, Triangulation is qualitative crossvalidation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedurs. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu 64. 64 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2011. Hal 273

57 Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber 65. Sumber-sumber yang didapat nantinya dideskripsikan, dikategorikan mana yang sama dan mana yang berbeda. Selanjutnya data dianalisa sehingga menghasilkan kesimpulan dan dimintakan kesepakatan dari narasumber. Triangulasi teknik pengumpulan data menggunakan kombinasi dari data primer dan data sekunder yang diperoleh. Data primer lebih utama digunakan karena berasal dari hasil wawancara terhadap nara sumbernya. Data sekunder menjadi data tambahan untuk melengkapi dan menguatkan data primer. Triangulasi waktu berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusianya karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Oleh karena itu, peneliti harus memperhatikan proses yang terjadi dan perubahan apa saja yang terjadi dalam penelitian tersebut. 65 Sugiyono. op. cit. 274