FPIC DAN REDD Oleh : Ahmad Zazali SEMINAR DAN LOKAKARYA Skill share pengalaman mengembangkan proyek redd di berbagai wilayah di indonesia, dilaksanakan oleh scale up, dinas kehutanan riau dan fakultas pertanian unri Hotel pangeran, 2 agustus2010
Beberapa Level Penting dalam Debat Mitigasi Perubahan Iklim Debat Macro Perdebatan antar Negara atas tanggung jawab lingkungan Daftar Negara Negara Emiter Menurunkan Emisi, (kenaikan suhu > 2 derajat 2050) Angka aman emisi dunia. Mempertukarkan Emisi dengan Carbon (Carbon Offset) Debat Meso Debat Micro Siapa yang memiliki carbon stock ; masyarakat, negara, swasta? Apa bentuk Carbon stock ini; hutan alam, hutan tanaman, kebun campur? Apa yang boleh/tidak dilakukan?
Debat Meso (5 kartu) 1.Skala (Scale) 2.Refferensi (Reference) 3.Pemerintahan (Governance) 4.Keadilan (Fairness) 5. Nilai Tambah Perubahan Tutupan Lahan (added value of land use change)
Free atau Bebas berarti: Keputusan mesti dicapai melalui proses-proses yang saling menghormati kepentingan masingmasing pihak, tanpa ada kekerasan, intimidasi ancaman, penyuapan dan pemaksaan; Tidak boleh ada hasil yang bersifat purapura atau tipuan
Prior atau Mendahului Negosiasi harus berlangsung sebelum pemerintah, investor dan perusahaan memutuskan apa yang akan mereka laksanakan. Hal ini berarti sebelum mereka masuk dan mulai melakukan sesuatu di dalam wilayah adat; berarti:
Informed atau diberitahukan Pihak luar harus menyajikan semua informasi yang mereka miliki tentang rencana investasi atau proyek kepada masyarakat, terkait dengan intervensi yang akan mereka lakukan, dalam bentuk yang mudah dipahami masyarakat; Hal ini berarti memberikan kepada komunitas waktu untuk membaca dan mempelajari, menilai dan mendiskusikan tentang rencana pihak luar tersebut; Hal itu juga berarti bahwa memberikan mereka waktu untuk mengumpulkan informasiinformasi penting yang terkait, sehingga masyarakat mengetahui apa dampak dari proposal pihak luar ini. berarti:
Consent atau Persetujuan berarti: Setiap keputusan atau kesepakatan yang dicapai semestinya dilakukan melalui sebuah proses yang terbuka dan bertahap yang menghormati hukum adat dan otoritas-otoritas masyarakat yang telah dipilih; Hal ini juga berarti sebuah akhir dari keputusan-keputusan yang ditanda-tangani oleh para pemimpin masyarakat yang terkena dampak tanpa harus merujuk lagi kepada seluruh anggota komunitas; karena proses dengan anggota komunitas sudah dilaksanakan sebelum penandatanganan kesepakatan berlangsung;
Sebaran FPIC
FPIC dalam Hukum Nasional Pasal 6 UU HAM No 39/1999: Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan dan kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum, masyarakat, dan Pemerintah. Identitas budaya masyarakat hukum adat, termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan perkembangan zaman. Pasal 10 (c) CBD: Melindungi dan mendorong pemanfaatan sumber daya alam hayati yang sesuai dengan praktik-praktik budaya tradisional, yang cocok dengan persyaratan konservasi atau pemanfaatan secara berkelanjutan;
FPIC dalam Hukum Nasional PasaI 18B (2) Amandemen II UUD 45. Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. Pasal 28 I (3) Amandemen II UUD 45. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. Pasal 2 (4) UUPA. Hak menguasai dari Negara tersebut di atas pelaksanaannya dapat dikuasakan kepada daerah-daerah Swatantra dan masyarakat hukum adat, sekedar diperlukan dan tidak bertentangan dengan kepentingan nasional, menurut ketentuan-ketentuan peraturan pemerintah.
FPIC dalam Hukum Internasional: Hukum Internasional HAM: FPIC tidak secara terbuka diakui dalam hukum-hukum internasional HAM ILO : 6(2) y 7(1) dengan maksud untuk menjamin adanya persetujuan CBD : 8j Deklarasi PBB tentang Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat
Hukum Internasional yang sudah diratifikasi: CERD (Konvensi penghapusan diskriminasi rasial) UU No. 29/1999 ; ICCPR (Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik) UU No. 12/2005 ; ICESCR (Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, sosial dan budaya) UU No. 11/2005; CBD (Konvensi Keanekaragaman Hayati) UU No. 5/1994 ; Ini berarti FPIC harus dihormati di Indonesia
FPIC tidak seperti ini
PROSES FPIC??
TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT www. Scaleup.or.id Scale_up1@yahoo.or.id info@scaleup.or.id