TANGGAPAN SISWA KELAS I, II TERHADAP DISIPLIN SEKOLAH DI SMA PERINTIS SUNGAI SIRIH TAHUN PELAJARAN 2003/2004

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PADA SISWA SMP NEGERI 19 KOTA JAMBI

PENGARUH SISTEM PEMONDOKAN TERHADAP PERILAKU SISWA BERDASARKAN NILAI-NILAI PANCASILA DI SLTP BABUSSALAM PEKANBARU

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA TAMATAN TK DAN NON TK DI SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 19 KOTA JAMBI. Oleh : NOVI RAHAYU

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik

EFEFEKTIFITAS LAYANAN INFROMASI DAMPAK NEGATIF PELANGGARAN DISIPLIN DISERTAI MEDIA SPANDUK TERGADAP PENGEMBANGAN DISIPLIN SISWA SMP NEGERI 15 PALU

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kuat. Kedisiplinan berasal dari kata bahasa Inggris discipline yang

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN GURU DALAM MENANGGULANGI SISWA YANG BERPRESTASI BELAJAR RENDAH. SARIDIN Pengawas Sekolah Dasar UPTD Kecamatan Singigi

BAB IV HASIL PENELITIAN. data terhadap permasalahan yang ada, maka penulis menyebarkan angket kepada

Debi Febianto Dosen Imam Bonjol Padang

BAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

PERBEDAAN KONSEP DIRI SISWA BERPRESTASI TINGGI DENGAN BERPRESTASI RENDAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan mengandung sangsi terhadap pelanggarnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. tergambar dalam amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TANGGAPAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PELAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN DALAM BIMBINGAN PRIBADI

IMPLEMENTASI BIMBINGAN PRIBADI DENGAN BUKU SAKU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA SMK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I STABAT TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN. Budaya sekolah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

BAB I PENDAHULUAN. di dalam proses pembelajaran. Guru yang profesional dituntut agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

BUKU PENGHUBUNG SDN GIRIWINAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini,

2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG

PENERAPAN PROGRAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN 94 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

2. Tata tertib ini sifatnya mengikat dan wajib ditaati oleh seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KETERAMPILAN MAHASISWA PPLK PGSD STKIP NASIONAL DALAM PENGELOLAAN KELAS DI SDN 11 VII KOTO SUNGAI SARIAK

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan saat ini adalah pembangunan dibidang pendidikan, menyadari. kalangan pendidikan itu sendiri termasuk para guru.

Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kompetensi Mata Pelajaran Adaptif Terhadap Kompetensi Mata Pelajaran Teknik Pengelasan Siswa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Ulasan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV. akhirnya menghasilkan sejumlah kesimpulan.

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. objek dalam penelitian ini adalah penerapan strategi Design A Test dan

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA SMP NEGERI 5 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

Kisi-kisi instrumen kesiapan kerja siswa SMK N 2 Yogyakarta program keahlian teknik listrik. Dalam menghadapi globalisasi dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa,

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KUANTAN MUDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti

ARTIKEL ILMIAH KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA DI RUMAH PADA SMP NEGERI 2 BAYUNG LENCIR TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH

SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR

PENDIDIKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI HUKUMAN (Studi Tentang Pandangan Stakeholder di SMP Miftahurrohman Punduttrate Benjeng Gresik)

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

Konselor Volume 3 Number 1 March 2014 ISSN:

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PRAMUKA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SMK NEGERI 1 NAWANGAN PACITAN TAHUN PELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. ABSTRAK. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. simpulkan bahwa peranan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

I. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

Transkripsi:

TANGGAPAN SISWA KELAS I, II TERHADAP DISIPLIN SEKOLAH DI SMA PERINTIS SUNGAI SIRIH TAHUN PELAJARAN 2003/2004 M. Juroto Guru SDN 015 Sungai Sirih jurotto974@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul Tanggapan Siswa Kelas I, II Terhadap Disiplin Sekolah Di SMA Perintis Sungai Sirih Tahun Pelajaran 2003/2004. Ada alasan tersendiri mengapa penelitian ini mengambil judul seperti yang dimaksud diatas. Pertama tidak sedikit orang yang bangga dengan sikap disiplin sehingga banyak juga yang berani mengatakan bahwa sekolah itu tidak disiplin, sekolah itu kurang disiplin dan seterusnya. Kedua juga tidak sedikit buku-buku karya besar para ahli yang mengambil judul buku dan bicara tentang disiplin. Dan yang paling mendasar adalah rasa ingin tahu bagaimana tanggapan siswa terhadap disiplin sekolah yang dimaksud. Kalau tanggapan itu menuju kearah positif, mangapa masih banyak ditemui gejalagejala pelanggaran terhadap disiplin sekolah. Misalnya keterlambatan siswa datang ke sekolah, pulang sebelumnya (bolos), baju tidak dimasukkna, seragam tidak lengkap, terjadi perkelahian antar pelajar dan sebagainya. Yang menjadi persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran tanggapan aspek seragan sekolah, kehadiran siswa dalam sekolah, kegiatan upacara, SKJ dan gotong royong, piket kebersihan lingkungan kelas dan OSIS, kegiatan proses pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, aspek budaya dan aspek keamanan dan kesopanan. Jika sudah diketahui gambarannya maka dengan mudah melakukan koreksi terhadap disiplin sekolah itu sendiri maupun terhadap penerapannya dan selanjutnya sekolah dapat mengambil langkah yang tepat guna merencanakan, merumuskan, dan menerapkan disiplin sekolah. Begitu juga Komite Sekolah dan orangtua murid dapat memahami betapa besar artinya disiplin dalam berbagai kehidupan, lebih-lebih di sekolah. Kata kunci: Disiplin, Sekolah. A. Latar Belakang Sekolah sebagai lembaga pendidikan hendaknya semua aktivitas yang ada di sekolah itu bernuansa dan PENDAHULUAN memiliki nilai-nilai pendidikan mulai dari sikap dan perilaku kepala sekolah, guru, siswa, termasuk di dalamnya penjaga sekolah. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 3, September 2017 519

Dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi pelanggaran dan bukan persaudaraan melainkan permusuhan. Pelanggaran terhadap disiplin sekolah cenderung meningkat seperti datang terlambat, pulang tidak pada waktunya, berpakaian seragam tidak lengkap, kurang rapi dan berbagai bentuk pelanggaran disiplin lainnya. Kejadian-kejadian semacam itu jika terus berlangsung maka sekolah akan kehilangan kesempatan untuk A. Pengertian Disiplin (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997: 237) disiplin memiliki arti tata tertib atau ketaatan (kepatuhan) pada peraturan dan tata tertib. B. Disiplin Sekolah Istilah disiplin berasal dari bahasa latin Disciplina yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Istilah tersebut diperkuat oleh istilah lain dalam bahasa Inggris Disciple yang berarti mengikuti orang untuk belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin, (Tulus Tu u, 2003: 30). Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Bahar Soeharto menyebutkan tiga hal mengenai disiplin yaitu disiplin sebagai latihan, disiplin sebagai hukuman dan disiplin sebagai alat pendidikan. Disiplin sekolah memberi pengaruh yang baik bagi perubahan perilaku dan prestasi belajar siswa. Disiplin memiliki peranan sebagai berikut: 1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. 2. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. TINJAUAN KONSEPTUAL menunjukkan prestasi terbaik karena sekolah hanya disibukkan oleh masalah yang belum jelas penyebabnya. Disiplin merupakan kunci keberhasilan tetapi banyak siswa yang melanggar disiplin. Sehubungan dengan itu maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang disiplin yang berjudul Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Disiplin Sekolah di SMA Perintis Sungai Sirih Tahun Pelajaran 2003/2004. 3. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditujukkan peserta didik terhadap lingkungan. 4. Untuk mengatur keseimbangan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. 5. Menjauhi siswa melakukan halhal yang dilarang sekolah. 6. Mendorong siswa melakukan halhal yang baik dan benar. 7. Peserta didik belajar hidup dengan membiasakan yang baik, positif dan bermanfaat bagi diri dan lingkungan. Mengingat pentingnya disiplin sekolah untuk meraih sukses maka disiplin sekolah hendaknya mendapat tanggapan positif dari semua pihak. Hal ini sesuai dengan pendapat Wayson yang menyatakan bahwa pribadi yang memiliki dasar-dasar dan mampu mengembangkan disiplin berarti memiliki keteraturan diri berdasarkan aturan nilai moral (Muhammad Shohib, 1998: 2). Adapun langkah-langkah untuk menanamkan disiplin pada anak adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi perilaku yang kurang baik. 2. Membuat peraturan. 3. Memilih konsekuensi yang tepat. 520 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 3, September 2017

A. Asumsi-Asumsi Penelitian 1. Tanggapan siswa terhadap disiplin sekolah berbeda-beda. 2. Penerapan disiplin sekolah sudah diterapkan. B. Populasi dan Sampel PROSEDUR PENELITIAN Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian Kelas Populasi Sampel I 96 96 II 54 54 Jumlah 150 150 3. Tanggapan siswa terhadap disiplin sekolah dapat diteliti yang datanya diperoleh melalui angket. 4. Tanggapan siswa terhadap disiplin sekolah dapat diukur dan diidentifikasi. C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang memberikan gambaran atas masalah yang dihadapi. D. Instrumen Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan guna menjawab masalah yang ada digunakan alat ungkap berupa angket. Alternatif yang dipilih oleh responden pada angket diberi bobot atau skor sebagai berikut: a. Pertanyaan positif 1. Jawabab Ya = 1 2. Jawaban Tidak = 0 b. Pertanyaan negatif 1. Jawabab Ya = 0 2. Jawaban Tidak = 1 E. Teknik Analisa Data Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, selanjutnya dilakukan analisa data dengan teknik persentase yang dikemukakan oleh Anas Sudijono yaitu sebagai berikut: Keterangan: P : Persentase yang dicari. F : Frekuensi jawaban benar. N : Jumlah sampel. Tingkat tinggi, sedang, dan rendah ditentukan dengan rumus: ( ) ( ) PENGUMPUL, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Persiapan Pengumpulan Data 1. Mohon surat keterangan izin melakukan penelitian dari Kacabdis Dikpora Kecamatan Singingi. 2. Meminta arsip disiplin (tata tertib) sekolah yang akan diteliti. 3. Menyususn daftar angket. B. Pelaksanaan Pengumpulan Data Setelah persiapan pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan alat pengumpulan data, yaitu dengan menyebarkan angket kepada siswa sebagai responden yang telah ditentukan. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 3, September 2017 521

C. Seleksi Data Dari 150 lembar angket yang disebar ternyata terdapat 144 lembar yang layak untuk dilanjutkan pengolaannya, sedangkan terdapat 6 lembar yang tidak layak untuk diolah lebih lanjut. D. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memberi nomor untuk lembar jawaban. 2. Melakukan skor terhadap setiap pekerjaan responden sesuai dengan prosedur skor. 3. Menyajikan hasil pengolahan dan analisa untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hasil penelitian. E. Hasil Analisis Data 1. Gambaran tanggapan siswa kelas I, II terhadap disiplin sekolah dalam aspek pakaian seragam sekolah. Tabel 2. Kategori Tinggi, Sedang, Rendah Aspek Pakaian Seragam Sekolah 8 10 Tinggi 94 65,27 4 7 Sedang 48 33,33 0 3 Rendah 2 1,38 kesimpulan bahwa dari aspek pakaian seragam sekolah, siswa SMA Perintis Sungai Sirih memiliki tanggapan yang positif yaitu dengan frekuensi 94 atau 65,27% dari 144 2. Gambaran tanggapan siswa kelas I, II terhadap disiplin sekolah dalam aspek kehadiran siswa sekolah. Tabel 3. Kategori Tinggi, Sedang, Rendah Aspek Kehadiran Siswa di Sekolah 6 7 Tinggi 72 50 3 5 Sedang 66 45,83 0 2 Rendah 6 4,16 kesimpulan bahwa dari aspek kehadiran siswa di sekolah, siswa SMA Perintis Sungai Sirih belum memiliki tanggapan yang cukup positif yaitu dengan frekuensi 72 atau 50% dari 144 3. Gambaran tanggapan siswa kelas I, II aspek upacara, SKJ dan gotong royong. 522 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 3, September 2017

Tabel 4. Kategori Tinggi, Sedang, Rendah Aspek Upacara, SKJ dan Gotong Royong 3 4 Tinggi 96 66,66 2 3 Sedang 42 29,18 0 1 Rendah 6 4,16 kesimpulan bahwa dari aspek upacara, SKJ dan gotong royong, siswa SMA Perintis Sungai Sirih memiliki tanggapan yang positif yaitu dengan frekuensi 96 atau 65,27% dari 144 4. Gambaran tanggapan siswa kelas I, II aspek piket kebersihan lingkungan kelas dan piket OSIS. Tabel 5. Kategori Tinggi, Sedang, Rendah Aspek Piket Kebersihan Lingkungan Kelas dan Piket OSIS 7 9 Tinggi 91 63,19 3 6 Sedang 49 34,02 0 2 Rendah 4 2,77 kesimpulan bahwa dari aspek piket kebersihan kelas dan piket OSIS, siswa SMA Perintis Sungai Sirih memiliki tanggapan yang positif yaitu dengan frekuensi 91 atau 63,19% dari 144 5. Gambaran tanggapan siswa kelas I, II aspek kegiatan pembelajaran. Tabel 6. Kategori Tinggi, Sedang, Rendah Aspek Kegiatan Pembelajaran 7 8 Tinggi 99 68,75 3 6 Sedang 43 29,86 0 2 Rendah 2 1,38 kesimpulan bahwa dari aspek kegiatan pembelajaran, siswa SMA Perintis Sungai Sirih memiliki tanggapan yang positif yaitu dengan frekuensi 99 atau 68,75% dari 144 6. Gambaran tanggapan siswa kelas I, II aspek kegiatan ekstrakurikuler. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 3, September 2017 523

Tabel 7. Kategori Tinggi, Sedang, Rendah Aspek Kegiatan Ekstrakurikuler 1,4 2 Tinggi 46 31,94 0,7 1,3 Sedang 54 37,50 0 0,6 Rendah 44 20,55 kesimpulan bahwa dari aspek kegiatan ekstrakurikuler, siswa SMA Perintis Sungai Sirih memiliki tanggapan yang kurang positif yaitu dengan frekuensi 46 atau 31,94% dari 144 7. Gambaran tanggapan siswa kelas I, II aspek budaya. Tabel 8. Kategori Tinggi, Sedang, Rendah Aspek Budaya 2,1 3 Tinggi 84 58,33 1 2 Sedang 56 38,88 0 0,9 Rendah 4 2,77 kesimpulan bahwa dari aspek budaya, siswa SMA Perintis Sungai Sirih memiliki tanggapan yang relatif positif yaitu dengan frekuensi 84 atau 58,33% dari 144 8. Gambaran tanggapan siswa kelas I, II aspek kesopanan dan keamanan. Tabel 9. Kategori Tinggi, Sedang, Rendah Aspek Kesopanan dan Keamanan 6 7 Tinggi 113 78,47 3 5 Sedang 27 18,75 0 2 Rendah 4 2,77 kesimpulan bahwa dari aspek kesopanan dan keamanan, siswa SMA Perintis Sungai Sirih memiliki tanggapan yang sangat positif yaitu dengan frekuensi 113 atau 78,47% dari 144 A. Pembahasan PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah semua data dianalisa dan diolah dengan cermat, maka terlihat bahwa secara umum tanggapan siswa terhadap disiplin sekolah menunjukkan kearah yang cukup positif yaitu: 1. Kategori tinggi sebesar 63,19% dengan frekuensi 91 dari 144 2. Kategori sedang sebesar 30,56% dengan frekuensi 44 dari 144 3. Kategori rendah sebesar 6,25% dengan frekuensi 9 dari 144 524 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 3, September 2017

Ada kecenderungan yang hampir sejalan dengan pendapat Maman Rahman (Tulus Tu u, 2004: 30) yang menyatakan bahwa disiplin sekolah memberi pengaruh yang baik bagi perubahan perilaku dan prestasi belajar yaitu: 1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. 2. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan. 3. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditujukkan peserta didik terhadap lingkungan. 4. Untuk mengatur keseimbangan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. 5. Menjauhi siswa melakukan halhal yang dilarang sekolah. 6. Mendorong siswa melakukan halhal yang baik dan benar. 7. Peserta didik belajar hidup dengan membiasakan yang baik, positif dan bermanfaat bagi diri dan lingkungan. B. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pengolahan data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tanggapan siswa terhadap pakaian seragam sekolah untuk a. Ya sebesar 80,29% b. Tidak sebesar 19,74% a. Ya sebesar 31,76 % b. Tidak sebesar 68,24% 2. Tanggapan siswa terhadap kehadiran di sekolah untuk a. Ya sebesar 71,22% b. Tidak sebesar 28,78% a. Ya sebesar 24% b. Tidak sebesar 76% 3. Tanggapan siswa terhadap upacara, SKJ dan gotong royong untuk pertanyaan positif menjawab: a. Ya sebesar 92,8% b. Tidak sebesar 7,2% a. Ya sebesar 16% b. Tidak sebesar 84% 4. Tanggapan siswa terhadap piket kebersihan lingkungan kelas dan OSIS untuk pertanyaan positif menjawab: a. Ya sebesar 73,35% b. Tidak sebesar 26,66% a. Ya sebesar 77,6% b. Tidak sebesar 22,4% 5. Tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran untuk a. Ya sebesar 91,95% b. Tidak sebesar 8,05% a. Ya sebesar 18,9% b. Tidak sebesar 81,1% 6. Tanggapan siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler untuk a. Ya sebesar 0% sebab tidak ada pertanyaan positif a. Ya sebesar 77,6% b. Tidak sebesar 22,4% 7. Tanggapan siswa terhadap Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 3, September 2017 525

budaya untuk pertanyaan positif menjawab: a. Ya sebesar 83,3% b. Tidak sebesar 16,7% a. Ya sebesar 13,25% b. Tidak sebesar 86,75% 8. Tanggapan siswa terhadap kesopanan dan keamanan untuk a. Ya sebesar 81,05% b. Tidak sebesar 13,95% a. Ya sebesar 15,34% b. Tidak sebesar 74,66% C. Rekomendasi 1. Bapak Kepala Dinas Dikpora agar menurunkan pedoman penyusunan disiplin sekolah. 2. Bapak Kepala Sekolah agar merencanakan, merumuskan dan menerapkan disiplin sekolah. 3. Kepada dewan guru agar dapat menanamkan disiplin melalui keteladanan. 4. Kepada peneliti selanjutnya agar memisahkan pengolahan data antara kelas I dan II. 5. Bapak Ketua Komite agar memberikan pemahaman tentang arti penting penerapan disiplin sekolah kepada orangtua murid. Anas Sudijono, 2003, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafaindo Persada Depdikbud, 1997, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Muhibin Syah, 2003, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya Muhamad Shochib, 1998, Pola Asuh Orang Tua, Rineka Cipta DAFTAR PUSTAKA Nana Sujana, 2003, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Syarifah Mardiyah, 2003, Tingkat Pelanggaran Disiplin Sekolah Ditinjau dari Pola Kepemimpinan Orang Tua, Pekanbaru: Unri Tulus Tu u, 2004, Peranan Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Grasindo 526 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 3, September 2017