BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam. penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB. IV. ANALISIS dan PEMBAHASAN

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 1. MARET

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Revisi SNI T C. Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan)

Lampiran A...15 Bibliografi...16

LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Besi Dan Baja. A. Sejarah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan. analisa harga satuan pekerjaan yaitu : Harga Satuan Pelat Lantai

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA BOW, SNI DAN METODE PERHITUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK RUMAH SUSUN (RUSUN) PULOGEBANG JAKARTA TIMUR

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan bahan material untuk. pembangunan konstruksi banyak melahirkan produk-produk baru.

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Karakteristik beton adalah

ANALISIS BEKISTING METODE SEMI SISTEM DAN METODE SISTEM PADA BANGUNAN GEDUNG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

ANALYSIS ON COST OF CONSTRUCTION OF CONVENTIONAL SLAB AND METAL DECK SLAB SYSTEM

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

Kata kunci: balok struktur beton, metode konvensional, metode precast, biaya dan waktu.

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis perbandingan biaya dan waktu

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit Baja Bergelombang Pada Proyek Pasar Baru Bratang Surabaya. Julistyana Tistogondo, ST, MT ABSTRAK

BAB III METODE PERENCANAAN. Proyek adalah Proyek Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Hotel Dhyanapura

APLIKASI SNI PRACETAK

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN SOFTWARE MS. PROJECT

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan bangunan besar lainnya (Wikipedia). Perancah merupakan konstruksi

PERBANDINGAN ALTERNATIF ROTASI PEKERJAAN BEKISTING PADA GEDUNG APARTEMEN BALE HINGGIL

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

6 Estimasi Biaya. 6.1 Umum. Bab 6

Kata kunci : metode bekisting table form

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

PERBANDINGAN BIAYA PELAKSANAAN PELAT BETON MENGGUNAKAN BOUNDECK DAN PELAT KONVENSIONAL PADA GEDUNG GRAHA SURACO

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Bab berikut berisi tentang analisis penggunaan sisa material dan potongan bored pile

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI. Oleh : Joaozinho Dos Santos Araujo Fernandes Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing I. Dosen Pembimbing II

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERBANDINGAN PENGGUNAAN DEKING BAJA DAN METODE KONVENSIONAL UNTUK PLAT LANTAI DIPERHITUNGKAN TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN METODE PELAKSANAAN

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI

BAB VIII PEKERJAAN PESRTA KERJA PRAKTEK

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017

BAB VII ANALISA BIAYA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

EVALUASI KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN BALOK KOMPOSIT BAJA MENGGUNAKAN FLOOR DECK

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

Transkripsi:

4.1 Perkiraan Biaya BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Definisi perkiraan biaya adalah memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia (Soeharto, 1997). Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelangaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek. Selanjutnya, perkiraan biaya memiliki fungsi dengan spektrum yang amat luas yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan, maupun waktu. 4.2 Tahap Perkiraan Biaya Perkiraan biaya yang terperinci dilakukan dengan tahapan menghitung volume dan analisa harga satuan dari pekerjaan yang harus dilaksanakan, agar nilai pekerjaan dapat dipertanggung jawabkan secara benar dan optimal. 4.2.1 Analisa Pada pelaksanaan pelat konvensional, jenis item pekerjaan yang dilakukan yaitu pekerjaan cor beton ready mix K-300 (F'c 30MPa NFA), pekerjaan pembesian wiremesh, pekerjaan pembesian balok, pekerjaan pasang dan bongkar bekisting pelat dan balok, serta pekerjaan pasang dan bongkar scaffolding balok dan pelat. Peralatan yang digunakan yaitu concrete pump dan scaffolding. ebelum perhitungan biaya pelaksanaan struktur pelat lantai, dilakukan analisa harga satuan masing-masing item pekerjaan, sehingga didapat total biaya V-1 V-1

pengerjaan pelat konvensional lantai G1 G5 sebesar Rp.1.415.025.452. Perhitungan analisa biaya pekerjaan pelat konvensional selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.11. Pada pelaksanaan pelat bondek, jenis item pekerjaan yang dilakukan yaitu pekerjaan pelat bondek dan end stop, pekerjaan cor beton ready mix K-300, pekerjaan pembesian wiremesh pelat lantai, pekerjaan pembesian balok, pekerjaan pasang dan bongkar bekisting balok, pekerjaan temporary support, serta pekerjaan pasang dan bongkar scaffolding balok. Peralatan yang digunakan yaitu concrete pump dan scaffolding. Sebelum analisa biaya pelaksanaan pelat, dilakukan analisa harga satuan masing-masing item pekerjaan. Didapat total biaya pengerjaan pelat bondek sebesar Rp.1.294.667.504. Perhitungan analisa biaya pekerjaan pelat metal deck dapat dilihat pada Tabel 4.11. Dari hasil analisa biaya diperoleh biaya pelaksanaan pelat lantai dengan metode konvensional pada proyek pembangunan Hotel Padma adalah Rp.120.357.948. Pada pekerjaan beton system bondek biaya beton lebih turun di bandingkan konvensional, sedangkan pada pekerjaan wire mesh M8-150 biaya system bondek biaya wire mesh M8 150 lebih turun turun di bandingkan konvensional, sedangkan pada bondek sendiri pada system bondek biaya bondek lebih mahal dibandingkan dengan system konvensional. 4.2.2 Tahap Perhitungan Volume Perhitungan volume adalah menghitung setiap item pekerjaan tersebut biasanya dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan, misal: V-2

a. Komponen beton, penghitungannya dilakukan dengan menghitung volume secara satuan isi (m 3 ), dikalikan dengan harga satuan per-m 3. b. Komponen material bekisting dilakukan dengan menghitung luasan area yang ada (m 2 ) dikalikan dengan harga satuan per m 2. c. Komponen material pembesian dilakukan dengan menghitung satuan berat dalam kilogram (Kg) dikalikan dengan harga satuan per kilo. 4.2.3 Tahapan Analisis Harga Satuan Analisa harga satuan merupakan pedoman untuk menentukan harga satuan pekerjaan konstruksi. Analisa harga satuan ini biasanya diterbitkan oleh instansi terkait. Kegiatan ini melakukan analisi biaya berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan daftar harga satuan bahan bangunan, upah kerja dan Analisa Biaya Konstruksi (ABK) untuk Triwulan I (Januari 2016) yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya. Daftar harga satuan dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum setiap tiga bulan sekali. 4.3 Pembahasan Pembahasan yang akan dilakukan adalah membandingkan biaya konstruksi plat lantai beton menggunakan sistem bekisting konvensional dengan menggunakan bondek. Dalam penelitian ini akan membandingkan10 lantai yang typical, Lantai G1-G5 menggunakan sistem konvensional sedangkan Lantai G6-G10 menggunakan sistem bondek. Indenfikasi penelitian bertujuan untuk mengetahui optimasi penggunaan metode bekisting konvensional dan bondek terhadap 5 aspek, yaitu aspek biaya, aspek waktu, aspek waste, aspek pengadaan dan aspek pelaksanaan. Optimasi perubahaan bekisting plat konvesional menjadi bekisting pelat bondek telah melalui prosedur yang V-3

benar dan tepat, dasar perubahaan yang digunakan adalah perhitungan yang telah direncanakan mampu menahan beban sebagai berikut: Spesifikasi Teknis Pelat Beton Konvensional Spesifikasi Teknis Pelat Beton Komposit Dek Baja Bergelombang berikut komponennya, seperti : Dek baja bergelombang, tulangan eiremesh, perancah. Daftar Harga Satuan Upah Tenaga Kerja, Material dan Peralatan. Mutu Beton : K 300 (σ = 300 kg/cm2 atau fc = 30.00 MPa) Mutu Baja : U 24 (σ = 2400 kg/cm2 atau fy = 240.00 MPa) Tebal Pelat : 12.00 cm Selimut Beton : 4.00 cm (SNI 03-2847-2002 Psl. 9.7.1) Tulangan Utama : Ø 10.00 mm Tulangan Susut : Ø 10.00 mm Bebam mati Pelat sendiri : 2400 x 0,13 : 312 kg/m2 SIDL : 2000 x 0,085 : 170 kg/m2 Plafom : 30 kg/m2 qd : 512 kg/m2 + Beban hidup ql : 250 kg/m2 Bebab Ultimate qu : 1,2 qd + 1,6 ql qu : (1,2 x 512) + (1,6 x 250) qu : 1.014,4 kg/m2 Dari data perhitungan di atas pelat bondek mampu menahan beban yang ada. V-4

4.3.1 Analisis Biaya Dan Pelaksanaan Plat Lantai BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Perbandingan perhitungan volume pekerjaan dan harga antara stuktur plat beton system konvensional dan system bondek. Volume adalah jumlah total material yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Volume pekerjaan dihitung berdasarkan gambar struktur yang diperoleh dari proyek pelaksanaan berupa gambar rencana dan perencanaan pelat lantai. Untuk menghitung volume pekerjaan dilakukan perhitungan secara matematis dengan menggunakan rumus-rumus geometri. Tabel 4.1 Rekapitulasi Volume Pekerjaan Pelat Konvensional No. Uraian Satuan Vol. Konvensional Keterangan 1 Beton m3 464.70 RAB Proyek 2 Besi Kg 27,217.43 RAB Proyek 3 Bekisting m2 3,872.50 RAB Proyek (Sumber : RAB Proyek) Tabel 4.2 Rekapitulasi Volume Pekerjaan Pelat Bondeck No. Uraian Satuan Vol. Konvensional Keterangan 1 Beton m3 425.98 Perhitungan 2 Wire mesh M8 Kg 21,105.13 Perhitungan 3 Bondek m2 3,872.50 Perhitungan (Sumber : Perhitungan RAB) Dari tabel 4.1 dan tabel 4.2 diatas diketahui volume pekerjaan pelat lantai konvensional dan bondeck, berdasarkan batasan masalah untuk jenis pekerjaan yang ditinjau hanya tiga item pekerjaan saja, dimana tiga item pekerjaan ini sangat mempengaruhi biaya pembuatan pelat beton. 4.4 Perhitungan Estimasi Biaya Metode Konvensional Pehitungan estimasi biaya secara konvensional didapat dengan rumusan: Total harga = Volume x Harga satuan. V-5

Tabel 4.3. Breakdown RAB Bekisting Konvensional JENIS NO SATUAN VOLUME HRG SAT. JMLH HRG Keterangan PEKERJAAN A. BANGUNAN UTAMA G1 - G5 MENGGUNAKAN KONVENSIONAL I. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1 1 Pelat lantai 1 - type S4,t= 120 mm F'c 31.2MPa NFA Beton m³ 92.94 887,253 82,461,248 Besi D10 kg 5,443.49 13,337 72,600,367 Bekisting m² 774.50 165,195 127,943,611 II. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2 1 Pelat lantai 2 - type S4,t= 120 mm Beton m³ 92.94 887,253 82,461,248 Besi D10 kg 5,443.49 13,337 72,600,367 Bekisting m² 774.50 165,195 127,943,611 III. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3 1 Pelat lantai 3 - type S4,t= 120 mm Beton m³ 92.94 887,253 82,461,248 Besi D10 kg 5,443.49 13,337 72,600,367 Bekisting m² 774.50 165,195 127,943,611 IV. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 4 1 Pelat lantai 4 - type S4,t= 120 mm Beton m³ 92.94 887,253 82,461,248 Besi D10 kg 5,443.49 13,337 72,600,367 Bekisting m² 774.50 165,195 127,943,611 V. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 5 1 Pelat lantai 5 - type S4,t= 120 mm Beton m³ 92.94 887,253 82,461,248 Besi D10 kg 5,443.49 13,337 72,600,367 Bekisting m² 774.50 165,195 127,943,611 (Sumber : BoQ Proyek Murinda Irion Steel) V-6

Tabel 4.4. Breakdown RAB Bondek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN NO JENIS PEKERJAAN SATUAN VOLUME HRG SAT. JMLH HRG Keterangan A. BANGUNAN UTAMA G6 - G10 I. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 6 1 Pelat lantai 6 - type S4,t= 120 mm F'c 31.2MPa NFA Beton m³ Luasan x 0.11 85.20 887,253 75,589,477 Wire mesh M8-150 kg 5,45 kg/m2 4,221.03 12,209 51,536,521 Bondek t. 0,75 mm m² Luasan Gambar 774.50 170,184 131,807,563 II. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 7 1 Pelat lantai 7 - type S4,t= 120 mm Beton m³ Luasan x 0.11 85.20 887,253 75,589,477 Wire mesh M8-150 kg 5,45 kg/m2 4,221.03 12,209 51,536,521 Bondek t. 0,75 mm m² Luasan Gambar 774.50 170,184 131,807,563 III. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 8 1 Pelat lantai 8 - type S4,t= 120 mm Beton m³ Luasan x 0.11 85.20 887,253 75,589,477 Wire mesh M8-150 kg 5,45 kg/m2 4,221.03 12,209 51,536,521 Bondek t. 0,75 mm m² Luasan Gambar 774.50 170,184 131,807,563 IV. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 9 1 Pelat lantai 9 - type S4,t= 120 mm Beton m³ Luasan x 0.11 85.20 887,253 75,589,477 Wire mesh M8-150 kg 5,45 kg/m2 4,221.03 12,209 51,536,521 Bondek t. 0,75 mm m² Luasan Gambar 774.50 170,184 131,807,563 v. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 10 1 Pelat lantai 10 - type S4,t= 120 mm Beton m³ Luasan x 0.11 85.20 887,253 75,589,477 Wire mesh M8-150 kg 5,45 kg/m2 4,221.03 12,209 51,536,521 Bondek t. 0,75 mm m² Luasan Gambar 774.50 170,184 131,807,563 (Sumber : Hasil Perhitungan Perhitungan) V-7

Tabel 4.5. Analisa Harga Pekerjan Konvensional Dan Bondek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN NO. U R A I A N KOEF SAT HARGA SAT matrial HARGA SAT upah JUMLAH matrial JUMLAH upah TOTAL harga A B C D E F G = ( C X E ) H = (C X F ) I = ( G + H ) 1 1 m2 Pasang Bekisting untuk Lantai 93,915.11 71,280.00 165,195 Bahan Kayu Terentang 0.040 m3 944,990.20 37,799.61 Paku Biasa 2" - 5" 0.400 Kg 23,870.00 9,548.00 Minyak Bekisting 0.200 Lt 4,200.00 840.00 Balok Kayu Borneo 0.015 m3 1,120,000.00 16,800.00 Plywood 9 mm 0.350 lbr 34,650.00 12,127.50 Dolken Kayu galam 2.000 btg 8,400.00 16,800.00 Tenaga Perkerja 0.660 Oh 60,000.00 39,600 Tukang Kayu 0.330 Oh 75,000.00 24,750 Kepala Tukang 0.033 Oh 90,000.00 2,970 Mandor 0.033 Oh 120,000.00 3,960 2 1 m2 Bondek 151,884.07 18,300.00 170,184 Bahan Bondek 1.030 m2 118,940.36 122,508.57 Kayu kelas III 0.010 m3 1,015,000.00 10,150.00 Paku 5 cm - 12 cm 0.100 Kg 23,870.00 2,387.00 Minyak Bekisting 0.050 Lt 4,200.00 210.00 Balok Kayu Kelas II 0.001 m3 910,000.00 910.00 Plywood 9 mm 0.090 lbr 34,650.00 3,118.50 Dolken Kayu galam 1.500 btg 8,400.00 12,600.00 Tenaga Perkerja 0.170 Oh 60,000.00 10,200 Tukang 0.080 Oh 75,000.00 6,000 Kepala Tukang 0.010 Oh 90,000.00 900 Mandor 0.010 Oh 120,000.00 1,200 3 1 Kg Pembesian dengan Besi Polos atau Besi Ulir 12,281.11 1,056.00 13,337 Bahan Besi Beton (Polos / 1.050 Kg 9,052.00 9,504.60 Ulir) Kawat Beton 0.150 Kg 18,510.06 2,776.51 Tenaga Perkerja 0.007 Oh 60,000.00 420 Tukang Besi 0.007 Oh 75,000.00 525 Kepala Tukang 0.0007 Oh 90,000.00 63 Mandor 0.0004 Oh 120,000.00 48 4 1 kg Wire Mesh M8 150 8,534.48 3,675.00 12,209 Bahan Wire Mesh M8-150 1.020 kg 7,459.78 7,608.98 Kawat beton 0.050 kg 18,510.06 925.50 Tenaga Perkerja 0.025 Oh 60,000.00 1,500 Tukang 0.025 Oh 75,000.00 1,875 Kepala Tukang 0.002 Oh 90,000.00 180 Mandor 0.001 Oh 120,000.00 120 V-8

5 1 m³ Membuat Beton Bertulang 1 Pc : 1.5Ps : 2.5 Splt 719,252.50 168,000.00 887,253 Bahan Semen Portland 448.000 Kg 863.06 386,652.50 Pasir Beton 677.000 kg 130.00 88,010.00 Koral Beton 1,000.000 kg 196.00 196,000.00 Air 215.000 Liter 226.00 48,590.00 Tenaga Perkerja 2.100 Oh 60,000.00 126,000 Tukang Batu 0.350 Oh 75,000.00 26,250 Kepala Tukang 0.035 Oh 90,000.00 3,150 Mandor 0.105 Oh 120,000.00 12,600 (Sumber : Koefesien BoQ Proyek Murinda Irion Steel) Pekerjaan Scaffolding a. Perancah scaffolding atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan pembangunan gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2 meter dan tidak dapat di jangkau oleh pekerja. Perancah harus berdiri tegak lurus. Hal ini berguna untuk mencegah perubahan bekisting akibat dari gaya-gaya horisontal. Penyetelan dalam arah tegak lurus harus dengan waterpass. Bila beberapa lantai bertingkat akan dicor berurutan, maka lendutan akibat dari lantai yang telah mengeras harus dihindarkan dengan menempatkan perancah diperpanjangannya sebaik mungkin. Tempat dari perancah perlu dipilih sedemikianrupa sehingga beban-beban dapat terbagi serata mungkin. Hal ini berguna untuk mencegah perubahan bentuk yang berbeda-beda akibat dari perpendekan elastis perancah yang timbul karena pembebanan dan perbedaan penurunan tanah. V-9

Gambar 4.1 Schafolding Pada Bekisting Konvensional Dan Bondeck (Sumber : Gambar Metode Kerja Scaffolding) Tabel 4.6. Perhitungan Material Scaffolding Konfensional No. Alat Koev Jumlah Harga Total A Konvensional Lantai G1 1 Main fream T170 0.067 520 6,500 225,333 2 Cross brace 220 0.067 2,080 4,500 624,000 3 Joint pine 0.067 4,160 1,000 277,333 4 Jack base T60 0.067 4,160 5,500 1,525,333 5 U-Head jack T60 0.067 4,160 85,000 23,573,333 TOTAL MATERIAL SCAFFOLDING 26,225,333 (Sumber : Perhitungan Material Scaffolding Konvensional) Tabel 4.7. Perhitungan Material Scaffolding Bondek No. Alat Koev Jumlah Harga Total B Bondeck 1 Main fream T170 0.067 260 6,500 112,667 2 Cross brace 220 0.067 1,040 4,500 312,000 3 Joint pine 0.067 2,080 1,000 138,667 4 Jack base T60 0.067 2,080 5,500 762,667 5 U-Head jack T60 0.067 2,080 85,000 11,786,667 6 Pipa Galvanis 0.067 130 30,000 260,000 TOTAL MATERIAL SCAFFOLDING 13,372,667 (Sumber : Perhitungan Material Scaffolding Bondeck) Schafolding pada bondek dapat mereduksi biaya 51 persen dibandikan konvensional. V-10

Pekerjaan Pemasangan Bondek Dan Bekisting Balok Pemasangan bekisting balok dilaksanakan setelah pemasangan scaffolding selesai setelah itu pemasangan balok engkel dan balok suri, metode yang dilaksanakan cukup praktis karena bahan yang digunakan untuk bekisting plywood sudah digantikan dengan bondek. Gamabar 4.2. Pemasangan Bekisting Bondek (Sumber : Gambar Dari Metode Kerja Lapangan) Pada pekerjaan pemasangan bekisting konvensional dan bondek tidak jauh berbeda, lembaran plywood atau bondek yang sudah jadi langsung di gelar. V-11

Tabel 4.8. Analisa Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Lantai No. Uraian Luas Harga Satuan Perbandingan Harga Konv. Bondek Konv. Bondek (m2) Rp. Rp. Rp. Rp. G1 Pelat Lt. 1 774.50 165,195 127,943,528 G2 Pelat Lt. 2 774.50 165,195 127,943,528 G3 Pelat Lt. 3 774.50 165,195 127,943,528 G4 Pelat Lt. 4 774.50 165,195 127,943,528 G5 Pelat Lt. 5 774.50 165,195 127,943,528 G6 Pelat Lt. 6 774.50 170,184 131,807,508 G7 Pelat Lt. 7 774.50 170,184 131,807,508 G8 Pelat Lt. 8 774.50 170,184 131,807,508 G9 Pelat Lt. 9 774.50 170,184 131,807,508 G10 Pelat Lt. 10 774.50 170,184 131,807,508 Total 7,745.00 639,717,638 659,037,540 (Sumber : Analisa Perhitungan Biaya Pekerjaan Bekisting Plat Lantai) Pekerjaa pemasangan wire mesh M8 150 ataupun pekerjaan pembesian di pasang setelah bekisting balok dan bondek selesai terpasang dilapangan beserta assesorisnya, termasuk juga besi penjangkaran antara balok dengan pembesian atau wire mesh. Tabel 4.9. Analisa Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Lantai Konvensional Bondek Harga Perbandingan Harga ( Rp) No. Uraian Satuan kg Kg (Rp) Konv. Bondex G1 Pelat Lt. 1 5,443 13,337 72,600,367.03 G2 Pelat Lt. 2 5,443 13,337 72,600,367.03 G3 Pelat Lt. 3 5,443 13,337 72,600,367.03 G4 Pelat Lt. 4 5,443 13,337 72,600,367.03 G5 Pelat Lt. 5 5,443 13,337 72,600,367.03 G6 Pelat Lt. 6 4,221 12,209 51,536,521.28 V-12

G7 Pelat Lt. 7 4,221 12,209 51,536,521.28 G8 Pelat Lt. 8 4,221 12,209 51,536,521.28 G9 Pelat Lt. 9 4,221 12,209 51,536,521.28 G10 Pelat Lt. 10 4,221 12,209 51,536,521.28 Total 27,217 21105.1 363,001,835.17 257,682,606.42 (Sumber : Analisa Perhitungan Biaya Pekerjaan Pembesian Plat Lantai) Setelah pekerjaan wire mesh M8 150 ataupun pembesian terpasang dilapangan semua, maka tahap selanjutnya adalah melakukan cleaning lokasi pekerjaan sebelom melakukan pengecoran. Pekerjaan pengecoran pada bekisting konvensional tidak jauh berbeda dengan metode bekisting bondek. Gambar 4.3. Hasil Pengecoran Bondek (Sumber : Gambar Metode Kerja Lapangan) V-13

Gambar 4.4. Potongan Hasil Pengecoran Bondek (Sumber : Gambar Metode Kerja Lapangan) Tabel 4.10. Analisa Biaya Pekerjaan Pembetonan Plat Lantai No. Uraian Luas Konvensional Bondek Harga Satuan Perbandingan Harga (Rp) (m2) t (m) V (m3) t (m) V (m3) Rp. Konv. Bondek G1 Pelat Lt. 1 774.50 0.12 92.94 887,253 82,461,247 G2 Pelat Lt. 2 774.50 0.12 92.94 887,253 82,461,247 G3 Pelat Lt. 3 774.50 0.12 92.94 887,253 82,461,247 G4 Pelat Lt. 4 774.50 0.12 92.94 887,253 82,461,247 G5 Pelat Lt. 5 774.50 0.12 92.94 887,253 82,461,247 G6 Pelat Lt. 6 774.50 0.11 85.195 887,253 75,589,477 G7 Pelat Lt. 7 774.50 0.11 85.195 887,253 75,589,477 G8 Pelat Lt. 8 774.50 0.11 85.195 887,253 75,589,477 G9 Pelat Lt. 9 774.50 0.11 85.195 887,253 75,589,477 G10 Pelat Lt. 10 774.50 0.11 85.195 887,253 75,589,477 Total 464.70 425.98 412,306,237 377,947,384 (Sumber : Analisa Perhitungan Biaya Pekerjaan Pembetonan Plat Lantai) V-14

Tabel 4.11. Rekaptulasi Bekisting Konvensional Dan Bondek No. Uraian Konvensional Harga (Rp) Bondex Deviasi Keterangan 1 Beton 412,306,237 377,947,384 34,358,853 Biaya turun 2 Besi & Wire mesh M8 363,001,835 257,682,606.42 105,319,229 Biaya turun 3 Bekisting & Bondek 639,717,638 659,037,540-19,319,903 Biaya naik 1,415,025,709 1,294,667,530 120,358,179 Biaya turun (Sumber : Perhitungan Rekaptulasi Bekisting Konvensional Dan Bondek) Dari tabel tersebut terlihat bahwa biaya pelat beton konvensional lebih besar yaitu sebesar Rp. 1,294,667,530 dibandingkan dengan pelat beton bondek yaitu sebesar Rp. 1,415,025,709. Dengan selisih dari kedua harga pelat tersebut adalah Rp. 120,358,179. Sehinga didapat keuntungan 8.51 persen dari bekisting. 4.5 Analisa Waktu Untuk menganalisa waktu pekerjaan pelat beton bekisting konvensional dan pelat beton menggunakan bondek dilakukan kajian atau studi literature agar diperoleh waktu yang efisien diantara kedua metode pelaksanaan tersebut. 4.5.1 Analisa Waktu Pelat Beton Bekisting Konvensional Pelat Lantai G1 Luas area zona Tebalpelat : 774,50 m2 : 12 cm Volume beton : 774,50 m2 x 0,12 m3/m2 = 92,94 m3 Berat besi beton D. 10 : = 5.443,49 kg Besi Beton D. 10 : (5.443,49 kg / (7.4kg/btg) = 736 btg Luas Bekisting : = 774,50 m2 V-15

Jumlah pekerja yang dibutuhkan, hasil pengamatan kontraktor berdasarkan bangunan sebelumnya yang telah dikerjakan sebagai berikut : a. Tukang bekisting = 24 Tukang b. Tukang besi = 10 Tukang c. Tukang cor = 6 Tukang Menghitung waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaan bekisting konvensional 774.50 m2 :. : 24 Tukang = 10,650 Hari Menghitung waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaan pembesian 5.443,49 kg :. : 10 Tukang = 3.81 Hari Menghitung waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaan pengecoran 92.94 m3 :. : 6 Tukang = 5.42 Hari Jadi Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaika pekerjaan pelat lantai adalah (10.650 hari + 3.810 hari + 5.42) = 19.88 Hari ~ 20 Hari Tabel 4.12. Bar Cart Pekerjaan Pelat Beton Bekisting Konvensional G1 No. UraianPekerjaan Jam ke- 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 1 Pekerjaan bekisting pelat 2 Pekerjaan pembesian pelat 3 Pekerjaan pengecoran pelat Sumber olah data masing - masing pekerjaan V-16

Jadi pengerjaan pelat beton bekisting untuk 1 Lantai dibutuhkan 20 hari, sedangkan untuk pengerjaan G1 G5 memerlukan waktu 20 hari x 5 lantai didapat 100 hari kerja. 4.5.2 AnalisaWaktu Pelat Beton Steel Deck Pelat Lantai G6 Luas area zona Tebal pelat : 774,50 m2 : 12 cm Volume beton : 774,50 m2 x 0,11 m3/m2 = 85,195 Berat besi beton D. 10 : = 5.443,49 kg Besi Beton D. 10 : (5.443,49 kg / (7.4kg/btg) = 736 btg Luas Bekisting : = 774,50 m2 Jumlah pekerja pada bondek berdasarkan jumlah pekerjaan konvensional : a. Tukang bekisting = 24 Tukang b. Tukang besi = 10 Tukang c. Tukang cor = 6 Tukang Menghitung waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaan bondek 774.50 m2 :. : 24 Tukang = 2.58 Hari Menghitung waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaan wiremesh 774.50 m2 :. : 10 Tukang = 1.94 Hari Menghitung waktu yang dibutuhkan dalam pekerjaan pengecoran 85.195 m3 :. : 6 Tukang = 4.970 Hari V-17

Jadi Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaika pekerjaan pelat lantai adalah (2.58 hari + 1.94 hari + 4.970) = 9.49 Hari ~ 10 Hari Sedangkan dalam pengerjaan G6 G10 dibutuhkan 95 Hari. Tabel 4.14. Bar Cart Pekerjaan Pelat Beton Bekisting Bondeck G6 N o. UraianPekerjaan Jam ke- 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 1 Pekerjaan Bondek 2 Pekerjaan Wire Mesh M8 150 3 Pekerjaan pengecoran pelat Sumber olah data masing - masing pekerjaan Dari total waktu masing-masing metode pekerjaan tersebut didapat selisih waktu antara keduanya yaitu sebagai berikut: A. Waktu pelat beton konvensional : 19.88 hari B. Waktu pelat beton bondeck : 9.49 hari Selisih waktu pekerjaan : 10.39 hari Selisih prosentase waktu pelat beton bondeck dengan pelat beton konvensional adalah : =.. x 100% = 52.28 % Jadi untuk waktu pelaksanaan pengerjaan pelat beton dengan menggunakan bondek lebih cepat 52.28 % dari pada menggunakan metode bekisting konvensional. 4.6 Keuntungan dan Kerugian Plat Bondek a. Keuntungan pelat lantai metode boundeck V-18

Penghematan bekisting lantai karena pelat boundeck sekaligus berfungsi sebagai form work. Tidak menggunakan besi tulangan bagian bawah karena fungsinya sudah digantikan oleh boundeck. Pengerjaan lebih cepat jika dibanding dengan sistem konvensional. Bagian bawah plat lantai terjamin rapi, karena jika menggunakan system konvensional dengan bekisting plywood maka ada resiko beton keropos, retak sehingga memerlukan pekerjaan perapihan. Pelat boundeck masih aman jika terkena kebakaran. Pelat boundeck anti karat sehingga bisa bertahan lama. b. Kerugian plat lantai metode boundeck Tidak bisa diterapkan pada sisi tepi gedung ( pelat lantai kantilever). Perlu pengaturan yang bagus agar tidak banyak sisa material bondek terbuang. Harga bondek sangat terpengaruh dengan perkembangan baja, jadi perlu dihitung segi efisiensinya jika dibandingkan dengan menggunakan bekisting plywood. 4.7 Keuntungan dan Kerugian Plat Konvensional a. Keuntungan pelat lantai metode konvensional Dapat dibentuk sesuai keinginan Mampu memikul beban tekan yang berat Tahan terhadap temperatur tinggi Biaya pemeliharaan rendah / kecil b. Kerugian plat lantai metode konvensional V-19

Bentuk yang sudah dibuat sulit untuk diubah. Pelaksanaa pekerjaan memerlukan ketelitian yang tinggi. Material terbilang cukup berat. Daya pantul suara besar. Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk. Tidak memiliki kekuatan tarik. Setelah dicampur beton segera mengeras. Beton yang mengeras sebelum pengecoran tidak bisa di daur ulang. 4.8 Waste (Sisa Material Utama Yang Terbuang) Bekisting merupakan item utama yang sebagian besar bahannya setelah digunakan akan menjadi sampah. Berikut bahan-bahan pembentuk bekisting yang setelah dipergunakan akan menjadi sampah (material kayu dan multipleks). Pada pekerjaan pelat beton bondek besaran bahan yang akan menjadi sampah seperti kayu dan multipleks lebih kecil dibandingkan dengan pekerjaan pelat beton konvensional. Dikarenakan bahan multipleks pada pekerjaan pelat beton bondek telah digantikan dengan bondek, sehingga bahan yang akan menjadi sampah lebih sedikit. Untuk menghitung waste pada proyek hotel padma yaitu dengan pengamatan dan wawancara langsung dengan project mananger. Dari data yang diperoleh berdasarkan wawancara langsung dengan project mananger diketahui bahwa waste level pada bekisting adalah 15 persen. Untuk menghitung waste bekisting adalah sebagai berikut : Waste cost = Waste level x Bobot pekerjaan x Total nilai kontrak Keterangan : Bobot pekerjaan Total nilai kontrak = jumlah harga material dibandingkan total nilai kontrak = Rp.165.075.000.000 V-20

Wastage level = 15,00 % Bobot pekerjaan = 639,718,056 / 165,075,000,000 = 0,004 waste cost = 0,15 x 0,004 x 165.075.000.000 = Rp. 99,045,000 Jadi waste cost sisa materil bekisting yang terbuang pada proyek Padma hotel sebesar Rp. 99,045,000. 4.9 Pengadaan Material Untuk pengadaan material pekerjaan bekisting konvensional maupun material bondek di wilayah Karawang Barat sangat mudah didapat, dikarenakan bahan-bahan material yang digunakan bersifat umum maka banyaknya toko bahan bangunan yang menyediakan material tersebut. V-21