BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil K1 di Kabupaten Banyumas 2014

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4 dari tahun

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia saat ini masih tinggi. World. Healthy Organization (WHO) mencatat tiap tahunnya lebih dari 500

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bagi ibu dan anak Indonesia. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Maternity Care, tujuan Maternity Care atau pelayanan kebidanan adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar pelayanan tersebut diajukan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kebidanan (Dinkes Provinsi Jateng, 2014; h 46). Berdasarkan hasil studi pendahuluan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2016 dengan hasil jumlah ibu hamil di Banyumas sebesar 31.290 ibu hamil sedangkan di Puskesmas II Kembaran sejumlah 743 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan. Jumlah K1 sebanyak 750 (100%) K4 659 (88,7%). Cakupan jumlah persalinan 706 ibu bersalin cakupan pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2016 sebanyak 668 (94,7%) ibu bersalin. Cakupanyang mendapatkan yankes nifas di tahun 2016 sebesar 666 ibu nifas (86,6%). Penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dibagi menjadi dua yaitu kematian langsung dan kematian tidak langsung. Kematian langsung adalah sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut.kematian 1

2 ibu tidak langsung adalah kematian akibat penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilanya, misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS, dan penyakit kardio vaskuler. (Prawirohardjo,2010.hal 53-54) Berdasarkan hasil studi pendahuluan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2016 dengan hasil AKI tahun 2016 di kabupaten banyumas menurut jumlah kematian ibu hamil, ibu bersalin maupun ibu nifas dengan jumlah 78/ 28.136 kelahiran hidup. Menurut data Dinas Kabupaten Banyumas tahun 2016 kematian terbesar terjadi pada ibu Nifas sebesar 17 orang, kematian ibu bersalin sebesar 2 orang, dan kematian ibu hamil sebanyak 1 orang. Di Puskesmas Kembaran II AKI dari ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dengan jumlah 0, jadi Puskesmas Kembaran II bukan merupakan penyumbang AKI yang terjadi di kabupaten banyumas. Berbagai strategi operasional program KIA telah direncanakan di Kabupaten Banyumas, antara lain ANC terintegrasi, optimalisasi SDM bidan, Optimalisai buku KIA dan P4K, optimalisasi K1, K4, P4K dengan stiker dan deteksi resiko tinggi, optimalisasi desa siap antar jaga, pemantauan puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Essensial Dasar) dan rumah sakit PONEK (Pelayanan Obstetri Emergensi Komprehensif), peningkatan peran bidan koordinator, pembinaan terfokus pada puskesmas/bidan dengan kinerja rendah, persalinan dengan 2 bidan, pelaksanaan SOP kunjungan nifas, penggalangan donor darah dengan BABINSA (Badan Pembidaan Desa), peningkatan program KB serta reward dan punishmen (Dinkes Kabupaten

3 Banyumas, 2014, h 11), sedangkan di Puskesmas Kembaran II program yang sudah diberlakukan untuk menurunkan AKI antara lain dengan ANC terintegrasi,optimalisasi buku KIA dan P4K, optimalisasi K1, K4, pemantauan puskesmas PONED dengan persalinan 2 bidan, pelaksanaan kunjungan nifas, peningkatan program KB. Program utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu dan bayi adalah penempatan bidan di tingkat desa, Peran bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dengan memberikan pelayanan kesehatan asuhan secara komprehensif.asuhan komprehensif dapat dijadikan sebagai deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Asuhan komprehensif merupakan asuhan yang menyeluruh sesuai standart pemeriksaan antenatal (Prawirohardjo 2010;h.61-65) Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan memberikan asuhan komperhensif yang artinya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada ibu hamil TM II, III, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan KB. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana sesuai dengan Standar Asuhan Kebidanan dengan pendokumentasian SOAP.

4 2. Tujuan Khusus a) Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data subjektif pasien pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny T dengan pendokumentasian SOAP. b) Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data objektif pasien pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny T dengan pendokumentasian SOAP. c) Mampu merumuskan diagnosa dan atau masalah kebidanan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berncana pada Ny T dengan pendokumentasian SOAP. d) Mampu melakukan penatalaksanaan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny T dengan pendokumentasian SOAP, dan melakukan evaluasi asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny T dengan pendokumentasian SOAP. e) Mampu melakukan pencatatan asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny T dengan menggunakan pola fikir Varney dan pendokumentasian menggunakan SOAP.

5 C. Pembatasan Kasus 1. Sasaran Sasaran dari studi kasus ini adalah pada Ny T dari trimester II, dan III, ibu bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan masa antara pada Ny T umur 26 tahun. 2. Tempat Tempat pengambilan studi kasus ini berada di wilayah Puskesmas II Kembaran desa Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. 3. Waktu Ujian proposal bulan Februari 2017 Pengambilan kasus bulan Januari 2017 Penyusunan laporan bulan Agustus 2017 D. Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini berdasarkan data primer dan skunder, adapun teknik dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Data Primer a) Wawancara Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmojo. 2012. Hal 139)

6 b) Observasi Teknik pengumpulan data dengan adanya rangsangan indra, menggunakan mendengar, melihat, mencatat, dan mengamati perilaku manusia (Notoatmojo, 2012. hal 131) c) Pemeriksaan (1) Pemeriksaan fisik meliputi : (a) Inspeksi Inspeksi merupakan proses pengamatan perubahan yang terjadi secara umum, sehingga dapat diperoleh kesan keadaan umum pasien (Matondang, 2009. Hal 19) (b) Palpasi Palpasi merupakan pemeriksaan dengan cara meraba menggunakan telapaktangan dan memanfaatkan alat peraba (Matondang, 2009. Hal 19) (c) Perkusi Perkusi merupakan pemeriksaan dengan melakukan pengetukan yang menggunakan ujung-ujung jari pada bagian tubuh untuk mengetahui ukuran, batas, konsistensi organ-organtubuh dan menentukan adanya cairan dalam rongga tubuh (Matondang, 2009. Hal 20)

7 (d) Auskultasi Auskultasi merupakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh dengan stetoskop (Matondang, 2009. Hal 22) 2. Data Skunder a) Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengambil data yang berasal dari dokumen asli berupa Buku KIA dan Rekam Medik. b) Studi Kasus Penulis bersumber materi pengkajian melalui buku-buku, jurnal dan berbagai artikel yang berhubungan dengan karya tulis ilmiah. c) Media Elektronik Penulis mendapatkan materi melalui situs website yang terkait dengan status kasus yang dilakukan. E. Sistematika Penulisan Sitematika penulisan merupakan sesuatu yang dibuthkan untuk memberikan gambaran tentang karya tulis ilmiah ini agar tujuan dari asuhan kebidanan yang telah dilak.ukan untuk mudah di capai dan masalah dapat dirumuskan dengan baik, maka perlu penyusunan yang baik. Adapun sistematika penyusunan karya tulis ilmiah yang dapat dgunakan sebagai berikut :

8 BAB I. PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang, tujuan penyusunan KTI yang meliputi tujuan umum dan khusus, ruang lingkup yang meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kasus dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Berisi tentang asuhan kebidanan komperhensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, faktor resiko, tanda dan gejala, komplikasi, pencegahan, dan penatalaksanaan. B. Tinjauan Asuhan Kebidanan Menguraikan tentang dokumentasi yang dipergunakan untuk melakukan Asuhan kebidanan komprehensif pada Kehamilan, Persalinan, Bayi baru lahir, Nifas dan perencanaan KB. C. Aspek Hukum Berisi Landasan hukum baik undang - undang maupun kepmenkes dan tanda pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok bidan dan kompetensi bidan serta wewenang bidan dalam menjalalankan praktiknya. BAB III. TINJAUAN KASUS Menguraikan tentang penerapan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan KB mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnose potensial, antisipasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan langkah varney dan

9 SOAP dalam memberikan asuhan kebidanan. BAB IV. PEMBAHASAN Menguraikan hasil tinjauan kasus antara kesamaan dan kesenjangan yang dijumpai selama melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas dan perencanaan KB dengan teori yang ada. BAB V. PENUTUP Berisi Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Merupakan sintesa dari hasil pembahasan yang dapat menjawab permasalahan dan tujuan penyusunan karya tulis ilmiah. B. Saran Merupakan masukan berdasarkan hasil pembahasan yang telah diperoleh dan bersifat operasional atau dapat dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN