Contoh Laporan Praktikum Pengenalan Alat alat Laboratorium BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

I. Pengenalan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA MODUL I LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

Metodologi Penelitian

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR STPK

MODUL I Pembuatan Larutan

3 Metodologi Penelitian

Laboratorium MIPA Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya)

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

A. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu menghasilkan minyak sereh dengan cara destilasi

KETRAMPILAN KIMIA. Putri Anjarsari, S,Si.,M.Pd

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

NERACA ANALITIK. yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitudengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu

3 Metodologi Penelitian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Percobaan. Peralatan yang digunakan untuk sintesis, karakterisasi, dan uji aktivitas katalis beserta spesifikasinya ditampilkan pada Tabel 3.1.

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

who am I? nzaoldyeck Beranda NZaoldyeck RSS Makalah Alat Alat Ringan Laboratorium 21 Jun Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

Bab III Metodologi Penelitian

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

BAB III METODE PENELITIAN

Modul l Modul 2 Modul 3

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

PENGETAHUAN DASAR ALAT DAN BAHAN KIMIA DI DALAM LABORATORIUM DISUSUN OLEH: SELLEN GURUSMATIKA AK

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

III. METODE PENELITIAN. Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

Gelas Kimia (beaker glass)

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

3 Metodologi penelitian

SNI Standar Nasional Indonesia. Lada hitam. Badan Standardisasi Nasional ICS

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Transkripsi:

Contoh Laporan Praktikum Pengenalan Alat alat Laboratorium BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ). Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat alat tersebut masih tersisa zat zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 ) Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012). 1.2 TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi ala- alat laboratorium 2. Mahasiswa mengetahui jenis,sifat dan fungsi zat kimia 3. Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses penelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alatlaboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikroba yang tidak diinginkan (Anonim.2013). Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks. Ada juga percobaan yang dirancang oleh

dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnyadari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.banyak sekali alat-alat praktikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agardalam proses penelitian dan praktikum berjalan lancar tanpa ada masalah.pengenalan alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat tersebut beserta fungsinya. tentu dari sini kita bisa belajar bagaimana penggunaannya agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan dapat dipercaya.hasil penelitan tergantung dari proses penelitian,jika penelitian baik dan penggunaan alatnya benar tentu hasil pengamatan kita baik pula.alat-alat laboratorium juga tidak bisa digunakan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan mebutuhkan pengetahuan Bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan pemakainnya.alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harus seteril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangan kita.jika tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akan berdampak pada hasil penelitian tersebut.perhatian terhadap penggunaan alat laboratorium harus diperhatikan guna keselamatan dan keberhasilan kerja atau penelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahandari mikrobia yang tidak diinginkan (Anonim,2013). Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikroba yang tidak diinginkan.pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan padaupaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks.ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara

langsung; prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yangterbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan,keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi,merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian (Anonim,2013). 3.1 Alat dan bahan BAB III METODOLOGI 1) Gelas piala 2) Erlenmeyer 3) Labu ukur 4) Petridish 5) Gelas ukur 6) Kaca arloji 7) Tabung reaksi 8) Cawan penguap 9) Mortal 10) Krush 11) Pipet tetes 12) Pipet volum 13) Pipet gondok 14) Batang pengaduk 15) Sudip 16) Corong pisah 17) Desikator 18) Buret 19) Corong 20) Rak tabung raeksi

21) Penjepit tabung reaksi 22) Statif dan klem 23) Sikat tabung reaksi 24) Segitiga 25) Bola hisap 26) Lampu spiritus 27) Bunsen 28) Kaki tiga 29) Botol semprot 30) Kawat kasa 31) Klem utilitas 32) Oven 33) Tanur 34) Hot plate 35) Timbangan analitis 3.2 Cara kerja 3.2.1 Gelas Kimia Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya. 3.2.2 Labu Erlenmeyer Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya. 3.2.3 Gelas Ukur Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah. 3.2.4 Pipet Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kertas isap. Lalu celupkan ke dalam larutan. Tekan pilernya lalu longgarkan. 3.2.5 Buret Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.

3.2.6 Tabung Reaksi Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 3.2.7 Kaca Arloji Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut. 3.2.8 Corong Letakkan corong di atas mulut Erlenmeyer atau buret, masukkan perlahan lahan ke dalam mulut corong. 3.2.9 Cawan Masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven. 3.2.10 Mortar dan Pastle Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (pastle). 3.2.11 Spatula Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji. 3.2.12 Batang pengaduk Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati. 3.2.13 Kawat Kasa Letakkan kawat kasa di atas Bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan. 3.2.14 Kaki Tiga Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa. 3.2.15 Labu Ukur Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan. 3.2.16 Termometer

Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi. 3.2.17 Rak Tabung Reaksi Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang lubang yang ada dalam rak tabung reaksi. 4.1 Hasil pengamatan BAB IV HASIL PENGAMATAN No Nama Fungsi 1 Gelas piala Tempat menyimpan larutan Tempat untuk memanaskan larutan kimia,untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan 2 Erlenmeyer Tempat mereaksikan zat dan atau mencampur zat Digunakan sebagai tempat zat yang akan di titrasi 3 Labu ukur Tempat membuat larutan dan mengencerkan larutan 4 Petridish Tempat untuk membiakkan mikroba 5 Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan 6 Kaca arloji Sebagai wadah untuk menimbang 7 Tabung reaksi Untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil 8 Cawan penguap Untuk mengeringkan suatu bahan dalam ovenda desikator 9 Mortal Untuk menghaluskan zat yang masih bersifat padat atau kristal 10 Krush Terbuat dari porselein,bersifat inert. Digunakan untuk memanaskan logam logam,misalnya kandungan abu suatun logam dan bahan lain 11 Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dalam jumlah kecil 12 Pipet volum Untuk mengukur volume larutan 13 Pipet gondok Untuk mengambil larutan pada volume tertentu

14 Batang pengaduk Untuk mengaduk atau mengocok suatu bahan yang direaksikan 15 Sudip Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan,misalnya dalam bentuk kristal 16 Corong pisah Untuk memisah kan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis,biasanya digunakan pada proses ekstraksi 17 Desikator Untuk menyimpan bahan bahan yang harus bebas dari air dean mengeringkan zat zat dalam laboratorium,desikator ada 2 jenis yakni desikator biasa bdan desikator vakum 18 Buret Digunakan untuk titrasi.dan pada kadar tertentu dapat juga digunakanuntuk mengukur volume suatu larutan 19 Corong Untuk memasukkan atau memindahkan larutan dari suatu tempat ketempat lain dan juga digunakan untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas 20 Rak tabung reaksi Untuk menempatkan tabung reaksi 21 Penjepit tabung reaksi Menjepit tabung reaksi 22 Statif dan klem Menjepit soklet pada proses ekstraksi Menjepit buret pada proses titrasi Menjepit kondensor pada proses destilasi 23 Sikat tabung reaksi Untuk menyikat tabung reaksi ketika mencucinya 24 Segitiga Untuk meletakkan gelas piala /erlenmeyer ketika dipanaskan 25 Bola hisap Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan 26 Lampu spritus Untuk membakar zat/memanaskan larutan 27 Bunsen Untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk sterillisasi dalam suatu proses 28 Kaki tiga Untuk penyangga pembakar spritus 29 Botol semprot Tempat meletakkan aquades 30 Kawat kasa Untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan,menggunakan pemanas spritus atau pemanas bunsen 31 Klem utilitas Untuk menjepit alat alat gelas seperti,erlenmeyer,gelas piala,dll. 32 Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan,dan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah

33 Tanur Menentukan kadar abu 34 Hot plate Sebagai pemanas 35 Timbangan analitis Untuk menimbang zat BAB V PEMBAHASAN 4.2 Pembahasan 1. Gelas kimia Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya. 2. Erlenmeyer Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi. 3. Labu ukur Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan. 4.Petridish Tempat untuk membiakkan mikroba 5.Gelas ukur Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu. 6. Kaca arloji

Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut. 7. Tabung reaksi Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua dm setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 8. Cawan Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven 9. Mortar dan Pastle Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (Pastle). 10.Krush 11.Pipet tetes Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam. Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil 12. Pipet volum Untuk mengukur volume larutan 13. Pipet gondok Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah. 14. Batang pengaduk

Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati. 15. Sudip/Spatula Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji. 16. Corong pisah Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi. 17.desikator Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum. 18 Buret Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya. 19. Corong saring Digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan penyaringan setelah diberikertas 20 Rak tabung reaksi Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang lubang yang ada dalam rak tabung reaksi. 21.Penjepit tabung reaksi Untuk menjepit tabung reaksi. 22.Statif dan klem Sebagai penjepit, misalnya:

Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi Menjepit buret dalam proses titrasi Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi 23 Sikat tabung reaksi Untuk membersihkan tabung reaksi setelah digunakan untuk praktikum. 24.Segitiga Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan. 25.Bola hisap Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan 26.Lampu spritus Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses. 27.Bunsen untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk sterillisasi dalam suatu proses 28. Kaki tiga Besi penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara bunsen dan kawat kasa. 29.Botol semprot Tempat meletakkan aquades 30. Kawat kasa Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas bunsen dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan 31.Klem utilitas Untuk menjepit alat alat gelas seperti,erlenmeyer,gelas piala,dll. 32.Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah. 33.Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 c. 34.Hot plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar. 35. Timbangan analitis Untuk menimbang zat 36. Termometer

Terbuat dari kaca yang tahan panas. Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu ataupun perubahan suhu. Thermometer terdapat berbagai jenis dan satuan derajat yang berbeda, misalnya thermometer celcius, fahrenheit dan kelvin. Cara menggunakannya yaitu termometer dimasukkan ke dalam suatu larutan lalu perhatikan suhu larutan atau perubahan suhu yang terjadi 37. Tabung sentrifuse Tabung sentrifuse terbuat dari kaca, sama seperti tabung reaksi. Namun pada ujung bawahnya agak mengecil. Tabung sentrifuse berfungsi sebagai tabung/perantara untuk memisahkan larutan dan endapan. Cara menggunkannya yaitu larutan yang akan disentrifuga dimasukkan ke dalam tabung sentrifuse. Lalu dimasukkan kea lat sentifugase. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan 1. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui nama-nama dan fungsi alatalat laboratorium. 2. Setiap jenis zat kimia memiliki sifat-sifat yang berbeda,misalnya asam yang bersifat korosif tehadap benda di sekitarnya,selain itu zat kimia memiliki fungsi yang sama. 3. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat laboratorium,alat laboratorium memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda. 6.2 Saran Sebaiknya pada saat praktikum kita semua harus menjaga kondusifitas keadaan ruangan agar praktikum berjalan dengan aman dan lancar. BAB VIII

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Alat Alat Kimia beseta Fungsinya. www.sholeh-alamak.blogspot.com. diakses 25 Oktober 2013 Anonim. 2013. Alat alat Pratikum Kimia. www.scribd.com. diakses 25 Oktober 2013 Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta