Lampiran 1 (lanjutan)

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PELAKSANAAN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW. 1. Pelaksanaan tes harus urut sesuai dengan urutan butir tes.

Lampiran 2 VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW TAHUN 1995

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

PROFIL PSTI KABUPATEN MAGELANG PERSATUAN SEPAK TAKRAW INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI BAYANGKARA KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

Instrumen Penelitiaan Keterampilan Bola Voli Usia Tahun. a. Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

Permainan Sepak Takraw

Seminar Nasional PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW BAGI MAHASISWA. Oleh H. M. Husni Thamrin NIP

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN SEPAK TAKRAW

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA. beberapa hal, antara lain adalah: kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak yang telah dilatihkan dengan baik. Menurut Amung Ma mun dan. maka semakin terampil orang tersebut.

I. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) Metode penelitian adalah cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEPAK TAKRAW PERMAINAN KECIL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak yang telah dilatihkan dengan baik. Menurut Amung Ma mun dan. maka semakin terampil orang tersebut.

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW MAHASISWA PJKR REGULER DAN NONREGULER FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BAGI PESERTA PUTRA PADA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD MUHAMMADIYAH DEGAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

TINGKAT KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAK TAKRAW SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BAYANGKARA YOGYAKARTA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

Lampiran 1 67

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWAPESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW DISD NEGERI 1 BEJIRUYUNG KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN


TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWA SD NEGERI PLAOSAN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW SKRIPSI

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

SKRIPSI. Oleh Dadi Wibowo NIM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bagi siswa di

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

SKRIPSI. Oleh Suparminto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR SEPAK SILA DENGAN BOLA MODIFIKASI DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

59

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKTAKRAW ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. dilaksanakan untuk mengisi waktu luang mereka. Cara bermainnya dilakukan


BAB III METODE PENELITIAN. jam belajar siswa SMP Santa Maria kelas VII, sesuai dengan dikeluarkannya surat

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

SKRIPSI. Oleh: Aziz Fathurrohman NIM

2016 PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK TAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 1 CONGGENG

PENGARUH MODIFIKASI BOLA KARET TERHADAP KETEPATAN SMASH KEDENG PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d.

Sepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan. berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW DI SMP NEGERI 2 GODEAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek OLEH : WISNU ADI NUGROHO

HUBUNGAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PALOLO.

Fangki B. Lakoro mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Ucok H Refiater, S.Pd M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.

TINGKA T KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRA W MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGY AKART A

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW ATLET PELAJAR DIY THE ABILITY OF PLAYING SEPAKTAKRAW WITHIN THE STUDENT ATHLETES OF THE SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bola Tampar. Permainan Kecil Bola Tampar 1. BOLA TERBANG 2. TEMBAK TEMBOK 3. TEMBAK TARGET 4. MEMUKAT KATAK 5. MEREJAM BOLA

PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa-siswi sekolah atau

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN TUNGKAI, KELENTUKAN TOGOK DAN POWER

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

Sudirman, S.Pd 2013 ABSTRAK

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI BHAYANGKARA KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pratindakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan olahraga sepak takraw, sehingga sangatlah wajar kalau daerah

Transkripsi:

Lampiran 1 39

Lampiran 1 (lanjutan) 40

Lampiran 1 (lanjutan) 41

Lampiran 2 42

Lampiran 3 PETUNJUK PELAKSANAAN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW Ketentuan Umum 1. Pelaksanaan tes harus urut sesuai dengan urutan butir tes. 2. Ukuran lapangan serta alat yang digunakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Bola yang digunakan berukuran standart baik yang terbuat dari rotan maupun yang terbuat dari plastik. 4. Sebelum melakukan tes tidak diadakan percobaan. 5. Sebelum melakukan tes, testi melakukan pemanasan sendiri selama 3-5 menit. 6. Testi harus bersepatu. Tes Sepak Mula a. Tujuan : Servis untuk memulai permainan b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) lapangan yang telah ditandai dengan nlai, 3) alat tulis menulis, dan 4) net. c. Petugas : 1) penghitung frekuensi sepak mula dan 2) pencatat hasil d. Petunjuk Pelaksanaan Tes 43

1 3 2 3 5 4 5 1) Sepak mula dilakukan dalam lingkaran servis dengan berdiri pada salah satu kaki di dalam garis lingkaran. 2) Aba-aba mulai dengan melemparkan bola sendiri, testi melakukan sepak mula di arahkan ke lapangan yang telah ditandai dengan angka, angka 1 nilai terendah dan angka 5 nilai tertinggi. 3) Setiap testi melakukan sepak mula dalam 3 kali percobaan, setiap percobaan dengan frekuensi 10 kali. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu giliran melakukan sepak mula pada percobaan berikutnya. 4) Skor terakhir yang dicata adalah jumlah angka yang diperoleh dalam 10 kali tiap kesempatan. 44

Tes Sepak Sila a. Tujuan: memainkan bola dengan menggukan kaki bagian dalam untuk menerima, menguasai, mengumpan, serta untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan. b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) stop watch, dan 3) alat tulis menulis c. Petugas : 1) penghitung frekuensi sepak sila dan 2) pencatat hasil d. Petunjuk Pelaksanaan Tes 1) Sepak sila dilakukan pada tempat yang telah ditentukan 2) Aba- aba mulai, testi melakukan sepak sila, petugas mulai menghidupkan stop watch serta menghitung frekuensi sepak sila testi. 3) Sepak sila dihitung setelah sepakan bola pertama (sepakan pertama tidak dihitung). 4) Jika bola jatuh dan waktu masih ada, testi boleh melakukan sepak sila lagi dan hitungan dilanjutkan lagi setelah sepakan pertama. 5) Aba-aba berhenti, stopwatch dimatikantesti menghentikan sepak sila. 45

6) Setiap testi melakukan sepak sila dalam tiga kali percobaan, tiap percobaan dengan waktu 1 menit. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu percobaan berikutnya. 7) Skor yang dicatat adalah jumlah frekuensi sepak sila selam 1 menit pada tiap percobaan. Tes Sepak Kuda a. Tujuan: memainkan bola dengan menggukan punggung kaki untuk bola yang datangnya rendah dan kencang, menyelamatkan bola dari serangan lawan, mengawal, dan menguasai bola. b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) stop watch, dan 3) alat tulis menulis c. Petugas : 1) penghitung frekuensi sepak kuda dan 2) pencatat hasil d. Petunjuk Pelaksanaan Tes 1) Sepak kuda dilakukan pada tempat yang telah ditentukan 2) Aba- aba mulai, testi melakukan sepak kuda, petugas mulai menghidupkan stop watch serta menghitung frekuensi sepak kuda testi. 3) Sepak kuda dihitung setelah sepakan bola pertama (sepakan pertama tidak dihitung). 46

4) Jika bola jatuh dan waktu masih ada, testi boleh melakukan sepak kuda lagi dan hitungan dilanjutkan lagi setelah sepakan pertama. 5) Aba-aba berhenti, stopwatch dimatikantesti menghentikan sepak kuda. 6) Setiap testi melakukan sepak kuda dalam tiga kali percobaan, tiap percobaan dengan waktu 1 menit. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu percobaan berikutnya. 7) Skor yang dicatat adalah jumlah frekuensi sepak kuda selama 1 menit pada tiap percobaan. Tes Heading a. Tujuan: memainkan bola dengan kepala,menyelamatkan, member umpan kepada teman serta untuk menyerang. b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) stop watch, dan 3) alat tulis menulis c. Petugas : 1) penghitung frekuensi heading dan 2) pencatat hasil d. Petunjuk Pelaksanaan Tes 1) Heading dilakukan pada tempat yang telah ditentukan 47

2) Aba- aba mulai, testi melakukan heading, petugas mulai menghidupkan stop watch serta menghitung frekuensi heading testi. 3) Heading dihitung setelah pantulan bola pertama (pantulan pertama tidak dihitung). 4) Jika bola jatuh dan waktu masih ada, testi boleh melakukan heading lagi dan hitungan dilanjutkan lagi setelah pantulan pertama. 5) Aba-aba berhenti, stopwatch dimatikantesti menghentikan heading. 6) Setiap testi melakukan heading dalam tiga kali percobaan, tiap percobaan dengan waktu 1 menit. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu percobaan berikutnya. 7) Skor yang dicatat adalah jumlah frekuensi heading selama 1 menit pada tiap percobaan. Tes Smash a. Tujuan : menyerang lawan b. Perlengkapan: 1) bola takraw, 2) lapangan yang telah ditandai dengan nlai, 3) alat tulis menulis, dan 4) net. c. Petugas : 1) penghitung frekuensi smash, 2) pencatat hasil, dan 3) judge 48

d. Petunjuk Pelaksanaan Tes 1) Smash dilakukan di depan net 2) Bola dilemparkan sendiri oleh testi setelah aba-aba mulai 3) Smash di arahkan ke lapangan yang telah ditandai dengan angka (nilai) 4) Saat melakukan smash kedua kaki harus lepas dari lantai 5) Setiap testi melakukan smash 10 kali dalam 3 kali percobaan. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu giliran melakukan smash pada percobaan berikutnya. 6) Skor yang dicatat adalah jumlah nilai yang diperoleh dalam 10 kali melakukan smash pada tiap percobaan. 49

Lampiran 4 Lapangan dan Bola Sepaktakraw A. Lapangan Sepaktakraw 1. Panjang Lapangan: 13,42 meter. 2. Lebar Lapangan: 6,10 meter. 3. Garis Batas Garis (lines) yang lebarnya + 5 cm. 4. Lingkaran Tengah Ditengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukan sepakan permulaan (service) dengan garis tengah lingkaran 61 cm. 5. Garis Seperempat Lingkaran Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm. 50

6. Tiang Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping. Tinggi tiang 1,35 meter. 7. Jaring (net) Jaring dibuat dari bahan benang kasar (nylon) dengan ukuran lubanglubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,35 m dari tanah/ lantai. B. Bola Takraw Bola terbuat dari bahan rotan atau fiber dengan berat antara 170-180 gram. Lingkaran bola 42 cm sampai 42 cm. 51

Lampiran 5 Tabel Skor Skala Keterampilan Bermain Sepaktakraw Skor T Semula Sesila Sekuda Heading Smash Skor T (X1) (X2) (X3) (X4) (X5) 85 -- -- -- -- -- 85 84 -- -- -- -- -- 84 83 -- -- 109 89 -- 83 82 40 87 108 88 -- 82 81 -- 86 107 87 30 81 80 39 -- 106 86 -- 80 79 -- 85 105 85 -- 79 78 38 -- 103 83 -- 78 77 -- 84 102 82 29 77 76 37 83 100 80 -- 76 75 -- -- 99 69 -- 75 74 36 82 97 68 28 74 73 -- 81 95 66 -- 73 72 35 -- 93 65 -- 72 71 -- 80 89 63 -- 71 70 34 79 88 62 27 70 69 -- -- 86 60 -- 69 68 33 78 84 59 -- 68 67 32 77 80 57 26 67 66 -- 76 79 56 25 66 65 31 74 77 54 24 65 64 30 72 76 52 23 64 63 -- 71 74 50 -- 63 62 29 69 73 49 22 62 61 28 67 70 47 21 61 60 -- 65 68 46 -- 60 59 27 63 65 45 20 59 58 61 62 43 19 58 57 26 59 59 42 -- 57 56 25 56 56 40 18 56 55 -- 53 54 39 -- 55 54 24 51 52 37 -- 54 53 -- 47 49 36 17 53 52 23 46 48 35 -- 52 51 -- 43 46 33 16 51 50 22 41 44 32 -- 50 49 -- 38 43 30 15 49 48 21 37 40 29 -- 48 52

Lampiran 5 (lanjutan) Skor T Semula Sesila Sekuda Heading Smash Skor T (X1) (X2) (X3) (X4) (X5) 47 35 39 28 14 47 46 20 33 37 27 13 46 45 19 31 35 26 -- 45 44 -- 30 33 25 12 44 43 18 27 32 23 11 43 42 -- 26 29 22 -- 42 41 17 25 28 21 10 41 40 -- 24 27 20 -- 40 39 16 22 26 -- 9 39 38 15 21 24 19 -- 38 37 -- 20 23 -- 8 37 36 14 18 22 18 -- 36 35 13 17 20 -- 7 35 34 -- -- -- 17 -- 34 33 -- 16 19 -- -- 33 32 12 -- 18 16 6 32 31 -- 15 -- -- -- 31 30 -- -- 17 -- -- 30 29 -- 14 -- 15 -- 29 28 11 -- 16 -- 5 28 27 -- 13 -- 14 -- 27 26 -- -- 15 -- -- 26 25 -- 12 14 13 -- 25 24 -- -- -- -- -- 24 23 10 11 13 12 4 23 22 -- 10 -- -- -- 22 21 -- -- 12 -- -- 21 20 -- 9 11 11 -- 20 19 9 -- -- -- 3 19 18 -- 8 10 10 -- 18 17 8 -- -- -- 2 17 16 -- -- -- -- -- 16 Sumber: (Husni Thamrin, 1995: 17) Keterangan: Semula (X1) : Sepak Mula Sesila (X2 ) : Sepak Sila dalam 1 menit Sekuda (X3) : Sepak kuda dalam 1 menit Heading (X4) : Heading dalam 1 menit Smash (X5) : Smash 53

Lampiran 6 No Sbj kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 LEMBAR PENILAIAN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW Sepakmula Sepaksila Sepakkuda Heading Smash P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 Keterangan Sbj : subjek P1 : Percobaan 1 P2 : Percobaan 2 P3 : Percobaan 3 54

Lampiran 7 INDUK DATA HASIL KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWA PUTRA YANG MEGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI 2 AGLIKKECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO No Sbj kelas Sepakmula Sepaksila Sepakkuda Heading Smash P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 1 1 IV 39 33 32 65 53 38 52 46 44 39 42 37 16 12 14 2 2 IV 22 21 17 35 42 37 35 37 39 34 37 33 21 18 20 3 3 IV 34 32 31 34 37 31 49 47 62 24 25 21 15 14 11 4 4 IV 34 33 37 27 30 31 34 31 36 36 42 38 16 19 23 5 5 IV 17 20 21 18 21 22 34 35 37 31 27 30 14 12 17 6 6 IV 23 24 25 32 36 35 32 31 29 36 33 35 27 24 23 7 7 IV 21 23 26 29 27 26 31 28 30 39 37 41 11 13 15 8 8 IV 18 20 21 26 22 25 35 36 32 28 30 32 25 22 29 9 9 V 34 32 38 42 36 37 36 38 34 39 41 45 30 27 29 10 10 V 36 31 35 33 35 39 36 39 34 41 44 46 12 11 11 11 11 V 32 29 31 34 32 35 35 37 33 35 33 31 21 18 19 12 12 V 27 31 30 27 29 31 37 34 31 33 30 31 23 27 25 13 13 V 21 25 24 27 25 29 32 27 31 34 39 35 24 29 27 14 14 V 20 22 17 25 23 21 30 29 31 36 39 35 23 26 22 15 15 V 26 25 21 27 23 24 27 25 29 31 32 28 27 29 26 16 16 V 31 29 27 31 33 29 32 33 36 35 41 38 24 21 20 17 17 V 31 28 32 27 31 29 34 31 33 43 37 34 23 21 18 18 18 V 30 32 35 34 36 31 33 29 32 41 35 37 22 21 17 19 19 V 24 27 31 41 37 36 26 31 28 32 30 31 20 19 23 20 20 V 27 29 32 39 35 37 27 31 28 32 34 36 17 18 21 21 21 V 25 27 30 31 32 36 29 32 31 31 32 35 21 19 22 22 22 VI 27 29 33 28 27 31 34 37 35 38 37 40 26 23 25 23 23 VI 25 24 21 30 32 35 39 35 37 37 36 33 21 20 17 24 24 VI 26 21 25 38 34 31 36 32 33 35 31 33 18 21 22 25 25 VI 27 24 21 36 25 24 27 30 31 34 32 30 19 22 23 26 26 VI 32 31 28 31 28 25 31 32 35 39 37 35 20 16 19 Keterangan Sbj : subjek P1 : Percobaan 1 P2 : Percobaan 2 P3 : Percobaan 3 55

Lampiran 8 DOKUMENTASI PELAKSANAAN TES Gambar 4. Lokasi Tempat Penelitan Lokasi Tempat Penelitian 56

Lokasi Tempat Penelitian Gambar 5. Pemanasan 57

Gambar 6. Tes Keterampilan Sepakmula Tes Keterampilan Sepakmula 58

Gambar 7. Tes Keterampilan Sepaksila Gambar 8. Tes Keterampilan Sepakkuda 59

Tes Keterampilan Sepakkud Gambar 8. Tes Keterampilan Heading 60

Tes Keterampilan Heading Gambar 9. Tes Keterampilan Smash 61